Setelah kejadian dirawat nya Dream seolah kejadian itu menjadi magnet tersendiri untuk Gerhana mencari tahu lebih banyak perihal Dream.
Imbas nya mereka menjadi lebih dekat. apalagi dengan semakin membaik nya hubungan Galaxy dan Ocean menjadikan The Boys menjadi semakin akrab dengan kedua gadis itu.
Banyak dari siswa atau pun siswi merasa iri akan kealraban mereka.
walaupun mereka tidak pernah bersikap kasar tapi baik The Boys maupun kedua gadis itu terkenal sulit didekati.
Tentu saja Ocean dengan semua sikap dingin dan cuek nya. Dan Dream walaupun cukup ramah, tapi dia hanya sekedar ramah dan cenderung introvert.
Begitupun dengan The Boys mereka seperti membatasi pergaulan nya, ya walaupun sebenarnya mereka tidak memilah teman tapi karena mereka satu tim dalam basket membuat mereka sangat akrab dan membuat orang disekitar enggan untuk mendekat, entah karena enggan, malu, merasa tidak... ahh entah lah!
Sama seperti hari ini Gerhana selalu beriringan dengan Dream, Laxy selalu dengan Ocean, dan keempat teman mereka yang lain sudah menunggu di meja favorit mereka.
Tapi tak semua orang senang akan keakraban mereka, selalu saja ada orang yang dengki.
" lo, berani berani nya nganbil Gehan dari gue " gumam seorang gadis yang cukup jauh dari meja tempat idola nya berada, tapi masih bisa melihat interaksi idola nya dengan sangat jelas.
" lo gak mungkin kan diem aja? " seorang teman nya menimpali
" ya enggak lah! tapi sekarang bukan waktu nya "
jawab gadis itu dengan tatapan penuh amarah
" oh.... jadi lo biarin dia menikmati dulu hidangan nya sampai akhir nya lo kasih pemanis yang tak terelakan? " jawab teman yang lain nya dengan kalimat ambigu nya
" lo emang yang paling tahu gue. gue gak mungkin mempermalukan diri gue sendiri, tapi gue juga gak mau senyum itu terukir " tatapan nya menajam pada sekelompok muda mudi yang sedang bercengkrama.
" gue tahu, yuk cabut " teman nya menepuk bahu gadis yang dipenuhi amarah itu. mereka pun berlalu dari kantin sekolah nya.
....
Purnama
" oh my Dream kau benar - benar mematahkan hati ku " ke enam orang yang tengah menikmati makan siang di meja tersebut hanya manatap bingung pada salah satu teman mereka.
juga dua orang yang baru saja tiba hanya mengernyitkan dahi mereka. merasa mana nya di sebut Dream pun bertanya
" hah? aku? kenapa ? "
Purnama, " itu " dia menunjuk ke arah tangan Dream, membuat teman nya yang lain mengikuti arah pandang nya.
Bintang, " wow..... Gehan? gandeng cewek? ck sejarah ni "
kehebohan itu membuat Dream tak nyaman, dia sendiri masih merutuki Gehan yang seenak nya menarik tangan nya begitu saja.
tapi Gehan, alih - alih risih dia malah memper erat genggaman nya. " bagus kalau lo ngerti, jadi gak usah berharap ketinggian " ucap nya sambil memandang Purnama dibumbui dengan seringaian seolah mengejek." GE " pekik Dream
Langit, " ucapan anda ambigu sekali bapak Gerhana William Smith "
Gehan hanya mengendikan bahu nya dan duduk di samping kiri Laxy dan Dream di samping kiri nya.
Purnama, " emang bener my Dream jadian sama ni kupret? "
Dream menggeleng kuat, namun gelengan nya di hentikan oleh sebelah tangan Gerhana yang memegang pipi nya. sekejap ia merasakan kelembutan dan kehangatan namun
" gak usah menunjukan gestur seperti ini" dia menepis kasar tangan Gerhana, kemudian melanjut kan omongan nya.
" di sini gue gak lagi meminta harapan atau pun memberi harapan " tatapan nya menajam pada Gerhana lalu beralih pada Purnama.
yang dilakukan Dream membuat semua orang di meja itu seakan membeku. pasal nya mereka belum pernah melihat sisi Dream yang satu ini. sisi yang Dingin dan... kosong?
' ah gila gue kelepasan ngomong ! ' Dream sibuk merutuki kebodohan nya dalam hati.
Galaxy
" sekarang kalian baru ngeuh kan istilah 'jangan bangunkan singa tidur ? ' " berusa mencairkan suasana. Dream yang paham tujuan Laxy mengikuti alur nya
Dream, " rese lu Lax, udah gue tolongin malah ngatain "
Galaxy, " gue cuma membayar gutang gue " Ocean yang disamping nya hanya menggelengkan kepala, sementara Dream sudah mendengus sebal.
melihat perubahan ekspresi Dream membuat yang lain terkekeh tak menyangka begitu cepat nya mood seorang Dream berubah.
Langit, " Ge kayak nya fans lo liatin lo terus deh "
Fajar, " yang mana cakep gak? kalau cakep mending gue aja yang gaet "
Bintang " noh " menunjuk dengan dagu nya
Fajar, " Beddul, Teu hayang teuing jeung nu kitu"
Gerhana, " gue tahu lo cinta banget sama bahasa tanah kelahiran lo, tapi gue gak paham OGEB "
Ocean, " hahahahahaha " merasa ditatap semua orang Ocean mulai menenangkan nafas nya " sorry, sorry, gue cuma ngerti aja sama yang Fajar ucapin "
Laxy, " kenapa minta maaf, lo cantik kalau ketawa kayak barusan " Ocean hanya memalingkan wajah nya ke arah lain menolak menatap iris coklat milik Laxy
Purnama, " ellah malah gombal ni capt, btw apa artinya Cean? "
Ocean, " itu... gak mau banget sama yang kayak begitu " mereka semua hanya membulatkn mulut masing - masing
Bintang, " pandang nikit napa Ge? kasihan, anak orang lo itu "
Gerhana, " sejak kapan gue peduli sama anak orang? lagian gue udah muak sama obsesi nya dia sama gue "
Dream, " yakin bukan cinta? " pertanyaan Dream yang tiba - tiba membuat semua orang terkejut.
Langit, " kok kayak nya, ada nada cemburu nih "
Dream, " jangan salah fokus lo, gue cuma gak tahu aja mana obsesi, mana cinta? "
Galaxy, " udah lupain, kalau dijelasin di sini kasihan Author nya ngetik kepanjangan mana dia kurang tidur."
AUTHOR : LAH KOK MALAH JADI KAMBING BADOT, EH KAMBING HITAM MAKSUD NYA?
Obrolan mereka pun mengalir begitu saja, saling ejek saling sindir. tawa juga tak pernah jauh dari obrolan mereka.
tanpa mereka sadari gadis yang tadi selalu memperhatikan mereka, telah menghilang sambil membawa setumpuk ide yang mungkin tidak akan mereka sukai.