Chereads / will dream's come true? / Chapter 16 - Forgive 3

Chapter 16 - Forgive 3

Sore hari di Ibu Kota dihiasi dengan langit senja yang murung akibat dari polusi udara yang ditimbulkan oleh berbagai macam kendaraan bermotor. kebisingan mewarnai setiap sudut jalanan yang kian ramai akibat bubar nya berbagai aktifitas pekerja.

di tengah kebisingan dua orang remaja seumuran baru saja turun dari kendaraan yang mengantar mereka ke sebuah restoran.

" lo yakin nyusruh supir lo pulang?"

" supir - supir gue, kenapa lo yang khawatir."

mendapat jawaban seperti itu dream hanya mampu mengelus dada. sebenarnya ada sedikit kesenangan juga tatkala ocean memilih untuk memulangkan supir nya. hal ini akan membuat rencana nya semakin menarik dengan adanya galaxy nanti.

sesampai nya di dalam mereka pun langsung disambut oleh seorang pelayan.

" untuk berapa orang mba?"

" ah, teman saya udah booking. atas nama Gerhana "

" oh sebentar saya lihat list nya dulu "

tak berapa lama pelayan itu kembali

" mari ikut saya "

mereka pun dibawa menuju salah satu privat room. di dalam sana sudah terdapat mini barbeque.

sesampai nya mereka tak lama para pelayan datang sambil membawa daging dan bahan - bahan lain nya.

tak berselang lama dua pria remaja memasuki ruangan itu, seketika aura canggung pun mulai terasa.

" oh kalian udah datang ya, maaf kita telat "

" gak papa kok, kita juga belum lama "

" eung... dream gak papa kan gue ajak laxy juga?"

" ya gak papa lah, lagian yang bayar kan bukan gue "

gerhana hanya mampu mengumpat pelan, sedang laxy dan ocean mereka sekuat tenaga menahan kekehan keluar dari bibir mereka.

" udah, kalau lo ikhlas jangan ngedumel ge. mending langsung aja kita bakar - bakar "

" bener tuh kata laxy "

" girang bener lo gue traktir"

dan perdebatan - perdebatan kecil pun terus terjadi diantara dream dan gerhana.

menyaksikan itu galaxy sedikit terkelitik pasal nya setahu dia gerhana adalah orang yang gak pernah mau ribet, tapi di depan dream dia bisa sangat berbeda. dia bahkan rela menyewa privat room hanya untuk mentraktir dream makan sungguh sangat berbeda.

lain orang lain pula pemikiran nya. Ocean saat ini tengah mati - matian menahan rasa cangcung yang begitu terasa. pasal nya dia harus terjebak dalam makan malam bersama dengan galaxy di dalam nya.

tak terasa makanan pun sudah siap untuk di santap.

baru beberapa potong daging yang masuk ke dalam mulut masing - masing dream sudah meninstruksi.

" ge bisa ikut gue keluar bentar? ada yang harus gue omongin "

" kenapa gak di sini aja?"

hal itu membuat mata dream melotot seketika

' jangan bilang dia lupa rencana awal nya '

batin dream

" iya iya gak perlu melotot gitu juga kali, tapi jangan lama" gerhana lantas menarik tangan dream dan membawa nya keluar, di luar gerhana langsung mengunci pintu privat room itu.

hal itu membuat yang di dalam panik dan menggedor pintu itu.

" ge maksud lo apa ngunci kita kayak gini?"

" lo juga dream apa maksud nya semua ini."

di luar

" udah ge, biar gue aja. ocean galaxy gue udah beri kalian kesempatan kan untuk berbaikan. tapi gue lihat belum ada hasil. jadi terpaksa gue harus ikut campur. maafin gue Ocean, tapi cuma dengan cara kayak gini lo gak akan ngehindar dari semua penjelasan laxy. gue sama gehan pergi dulu, pintu ini akan dibuka ketika restoran akan tutup jam sepuluh. kalau sampai 4 jam kedepan kalian belum juga baikan, lebih baik gue gantung kalian berdua sekalian biar 'sehidup semati'."

begitu dream selesai dengan kalimat nya, tidak ada kata yang terdengar lagi.

dream pun menarik gerhana untuk menuju bagian out door restoran.

........

di dalam ruang privat yang telah terkunci sepasang anak manusia sedang sama - sama terdiam. sampai akhir nya salah satu dari mereka mulai berinisiatif.

" sekarang lo mau kan dengerin penjelasan gue?"

" emang menurut lo gue punya pilihan lax?"

galaxy tersenyum dan mulai cerita panjang bagai mana semua nya terjadi selama ini.

"setelah ini gue gak akan paksa lo buat jadi temen gue lagi "

" kapan lo balik ke sini? "

" eh? eumm gue balik ke sini pas masuk sma. semua keluarga gue masih di solo. gue di sini kos, karena gue juga punya niatan buat kuliah di sini juga."

" kapan lo pertama kali liat gue lagi?"

" hari pertama lo sebagai murid baru"

" kenapa lo gak samperin gue?"

hening beberapa saat.

" sebenernya..... gue ragu, soal nya lo beda banget.

lo... makin..... cantik"

mendengar itu mampu membuat pipi ocean bersemu, tak ada kata yang mampu ia keluar kan. pikiran nya masih sibuk memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dengan diri nya akibat kata - kata galaxy.

" jadi lo maafin gue kan?"

1

2

3 detik

belum juga ada jawaban dari ocean.

'ah.... mungkin ini saat yang dream bilang buat nurunin gengsu gue. baiklah' batin ocean

" iya "

pikiran yang awal nya pesimis kini sudah tak mampu digambarkan lagi. penyesalan yang selama ini menggerogoti laxy, semua beban terasa kian berat. kini telah menguap entah kemana. yang ada hanya rasa lega dan bahagia.

........

di tempat lain

" lo yakin dream mau biarin mereka terkunci sampai resto ini tutup?"

"tergantung mereka, gue yakin kalau urusan mereka udah beres pasti salah satu dari mereka akan menghubungi salah satu dari kita."

dert.... dert..... dert...

sebuah pesan masuk

Oceana M G

dream gue udah beresin urusan gue bisa keluarin kita sekarang?

" kenapa lo senyum?"

" mereka udah berea ge"

" mau pulang sekarang?"

" hmmm lo sama laxy kesini satu mobil gak?"

" kita bawa mobil masing - masing, kenapa emang?"

" lo mau gak anterin gue pulang? laxy biar anterin Oc."

" gak masalah. mau pulang sekarang? "

" kalau gue 30 menit lagi deh. sekarang lo bisa nyuruh pelayan buat buka ruangan itu."

" lo yakin ocean gak bohong?"

dream hanya mengangguk sebagai jawaban.

setelah menyuruh pelayan membuka kembali ruangan itu gerhana kembali ke tempat dimana dream berada.

begitu sampai gerhana melihat dream menelungkupkan wajah nya pada meja.

" ck. kalau lo mau tidur di rumah "

tad ada jawaban

gerhana pun menepuk bahu dream, tapi tetap tak ada respon.

gerhana mulai ada yang tidak beres. dia kemudian mengangkat wajah dream.

" YA TUHAN.... DREAM...."