Setelah obrolan singkat nya sengan dream waktu itu, gerhana semakin gencar mendekati ocean untuk meminta maaf dari semua kesalahan nya dulu. dan hal itu juga tak luput dari perhatian semua teman nya.
bintang
" gue gak nyangka, tu anak bisa aktif juga sama cewek"
purnama
" sama. gue kira juga dia gak minat gitu. sama yang di sebelah gue nih"
gerhana
" sialan lo! gue cuma belom yakin aja"
langit
" wow..... lo semua denger boys? 'belom yakin'"
fajar
" wah wah ternyata mulai ada musim semi nih. gue kira cuma bakal jadi salju abadi"
gerhana
" terserah lo pada lah! gue cabut"
gerhana pun melenggang pergi meninggalkan semua teman nya yang kembali sibuk berghibah tentang galaxy dan dirinya.
tujuan gerhana kali ini adalah roof top. begitu sampai di sana sudah ada seorang gadis yang tengah berdiri di samping pagar pembatas.
" kayak nya betah banget lo di sini?"
" salah ya kalau gue istirahat nya nongkrong di sini?."
" ya, gue kira cewek seneng nya ngerumpi."
" justru gue fikir lo yang seneng rumpi"
" maksud lo apa dream?"
" gue tadi gak sengaja liat lo and your geng di kantin. dan gue juga gak sengaja denger kalau kalian lagi gosipin temen kalian sendiri."
" ya itu mereka bukan gue"
" lo yakin?"
" terserah!"
" hahahahahaha..... lucu banget sih kalau lagi ngambek." dream tertawa terbahak, sedangkan gerhana mendenguh kesal karena nya.
" puas lo?"
" banget.! tapi sejak kapan lo bisa berekspresi? bukan nya lo cuma punya satu topeng? yaitu DATAR"
dream berujar dengan penekanan di kata terakhir.
' sejak ketemu lo' itu lah yang gerhana katakan dalam hati nya.
merasa tak mendapat respon dream hanya mengendikan bahu nya dan kembali menatap ke bawah. tepat nya ke taman belakang sekolah.
di taman itu nampak galaxy yang tengah mati - matian membujuk ocean untuk mendengarkan penjelasan nya.
di samping nya
tanpa dream sadari ternyata gerhana tengah memperhatikan nya dengan tatapan yang entah lah!
' kenapa gini sih? kenapa gue ngerasa kalau gue itu nyaman deket lo. tapi di saat yang sama gue juga takut gak sama lo. apa yang lo sembunyiin dream?'
pikiran iti terus berputar dalam kepala gerhana ketika dia memandang wajah dream.
tanpa sadar dream mendesis.
" dasar cewek batu"
seketika gerhana pun tersadar dan mengikuti kemana dream memandang.
" lo tahu mereka kenapa?"
tanpa mangalihkan pandangan nya dream mengangguk
" galaxy lagi berusaha menjelaskan kesalahnya yang menjadi salah faham di antara mereka, pada masa lalu."
" oh....
WHAT,? JADI MEREKA UDAH SALING Hmmmmpt"
dream membekap mulut gerhana dan dan menyeret nya menjauh dari pagar.
tanpa dream sadari gerhana tengah benar - benar menahan nafas nya. karena sentuhan yang diberikan dream mampu membuat jantung dan paru - paru nya seakan berhenti sejenak.
" heh! lo gak usah berisik hampir aja kita ketahuan. lagian bisa budeg tahu gak gue."
dengan posisi masih membekap gerhana tanpa sadar dream telah mendekat kan wajah nya juga pada cowok itu.
manik mata gerhana seakan mampu menghipnotis dream. hing sebuah tepukan di tangan menyadarkan dream.
" heh lo mau bikin gue mati" protes gerhana, padahal itu hanya untuk menutupi kegugupan nya saja.
" halah gak usah lebay. lagian yang gue tutup itu mulut lo doang. bukan mulut ama hidung lo"
kedua nya kembali diam. sibuk dengan perasaan masing - masing. sampai gerhana memecah kesunyian itu.
" eh, tadi lo bilang laxy lagi perbaikin kesalahan nya sama ocean?"
dream pun mengangguk.
" emang lo tahu dari mana? bukan nya lo juga baru temenan sama ocean?"
" kenapa sih lo jadi banyak ngomong sekarang?
ya gue tau dari mereka lah"
gerhana mengerutkan kening nya.
" gini, gue sebenernya udah curiga dari lama soal nya ocean itu kayak anti banger sama kalian. ya gue fikir awal nya dia gak suka sama kalian semua. tapi ternyata salah.
lo inget waktu itu gue sama dia lagi makan di kantin sama empat temen lo yang lain? dan saat itu dia kelihatan biasa aja, ya walaupun dia gak ngomong apa pun.
tapi begitu lo sama laxy dateng dia langsung berubah, walaupun gak kentara tapi gue bisa liat perubahan itu.
awal nya gue fikir dia punya masalah nya sama lo."
" tunggu! kenapa gue?
" ya secara sikap lo itu menyebalkan"
" enak aja!"
" ya itu kan awal nya. sampai seminggu yang lalu gue liat mereka si taman belakang dan oc kayak murka gitu."
" terus lo samperin mereka?"
" eh? sejak kapan lo jadi kepo?"
" sejak lo cerita! buruan lanjutin"
" gak usah nyolot dong mas bro!
ya kagak ngapain, lagian gue tahu kok batasan gue. gue cuma perhatiin mereka aja. begitu ocean pergi baru samperin laxy"
" kenapa gak lo susulin si ocean?"
" heh ! asla lo tahu ya, dia itu lebih dingin dari elo. ya kali gue samperin dia ketika labil gitu. sama aja cari mati gue."
" dan waktu itu laxy cerita maslah nya ?"
" ya... secara garis besar nya aja sih. tapi gue udah ngerti kok."
" terus....."
" bener - bener lo ya sekarang, jadi berisik banget"
" gue berisik juga karena lo yang ngedongeng setengah - setengah!"
" halah alesan, bilang aja lo kepo."
gerhana baru akan berargumen tapi keburu dipotong oleh dream.
" udah lah, dari pada ngeributin yang gak berfaedah menging lo bantuin gue buat ngerjain tu anak dua.
gue tahu seminggu lagi kalian bakal ada pertandingan penting. dan kalau laxy masih kayak gini, gue yakin dia gak bakalan bisa fokus"
setelah berfikir beberapa saat.
" jadi, apa rencana lo?"