Chereads / will dream's come true? / Chapter 11 - kesedihan

Chapter 11 - kesedihan

home 03.45 pm

BUKK

" heh! lo apa - apaan sih de? datang - datang bukan nya salam malah nimpuk gue pake tas berat gini."

dream menyilangkan tangan nya di dada.

" abang gak ada yang mau dijelasin sama de?"

" soal ?"

" ahhhhhh, abang jangan pura - pura bego!"

dream akhirnya berteriak juga.

" ada apa sih ini berisik ayam!"

" adik kurang ajar!"

" adik kurang ajar! "

indra pun lari terbirit - birit menjauh dari kedua kakak nya. setelah indra menghilang dari pandangan mereka dream kembali memandang abang nya dengan tatapan intens dan mengerikan.

GLUK

bang rion meneguk saliva nya dengan susah payah.

" ah, soal di sekolah ya?" dream menanggapi nya dengan tatapan semakin tajam.

" iya, iya, gue minta maaf! abis nya elo de, udah tau obat lo gak boleh telat lo minum malah di tinggalin lagi. ya tadi nya gue niat marahin lo. tapi waktu liat ternyata temen - temen lo banyak cowok nya ide itu muncul gitu aja!"

" abang TAPI GUE MALU! mana lo bilang pake mau hukum gue tidur di kamar lo. kan gue kesan nya cewek apaan"

" hehe iya maaf deh, tapi lo tau gak de? cowok yang duduk di samping lo?"

" emang kenapa ?" jawab nya malas

" dia kelihatan bingung, marah, kecewa gitu!"

"sejak kapan lo jadi cenayang hah?"

" de gue ini cowok dan gue juga pernah suka sama cewek, dan ngelihat cewek yang kita suka di cium gitu aja di depan mata kita, perasaan gue persis cowok yang duduk di samping lo."

dream hanya diam tak menanggapi ocehan abang nya. ' apa benar?' di saat yang bersamaan ada rasa senang sekaligus sedih yang hinggap di hati nya.

" udah ah gue mau rebahan sebelum magrib!"

" mandi woy!"

" abang berisik ah!"

berjalan menuju kamar nya sambil menutup telinga.

.....

Gerhana's home 09.15 pm

tok tok tok

"masuk"

seorang pria paruh baya yang tadi mengeruk pintu dengan masih menggunakan setelan kerja lengkap dengan jas yang ia sampirkan di tangan kiri nya. masuk dengan hati - hati ke kamar putra semata wayang nya.

" tumben papa pulang cepat?"

pria itu duduk di tepi ranjang, dan putra nya di meja belajar nya.

" menurut mu begitu?"

" ada yang salah? "

" tidak hanya saja menurut orang lain papa pasti sudah dimarahi karena sangat terlambat"

"hm" anak nya hanya bergumam

" maafkan papa! "

" sudah lah pa, ge cape mau istirahat. "

pria itu pun keluar dari kamar putra nya dengan rasa bersalah 'lagi, karena untuk kesekian kali nya dia sudah mengecewakan putra nya itu.

" maaf nak, papa sangat menyayangi mu tapi papa tak pandai mengungkap kan nya" gumam nya sambil masuk ke dalam kamar nya.

...

tak terasa kegian pembelajaran sudah berjalan hampir satu semester. kedekatan antara 2 bidadari dan the boys kian santer terdengar. padahal yang mereka lakukan hanya makan dalam satu meja jika di kantin. tidak lebih.

alasan nya adalah the boys lebih nyaman duduk diantara mereka terutama dream dan ocean memiliki kecerdasan di atas rata-rata, jadi tentu sangat bermanfaat bagi mereka jika ada pelajaran yang tidak mereka mengerti. dan karena dua cewek itu bersikap biasa saja dihadapan mereka, tidak ada tatapan kagum apa lagi memuja yang terkadangbuat para the boys risih.

roof top 12.38 pm

" lo kenapa ge?"

" kenapa ?" jawab nya murung

" hah.... ya udah kalau lo mau sendiri gue turun dulu. sorry gue gak tau kalau lo ada di sini biasa nya cuma gue yang di sini." baru dream akan berbalik sebuah suara menghentikan nya.

" bisa lo temenin gue?"

" hah?"

" lo mau dengerin gue? gue kayak nya gak sanggup nahan ini lebih lama."

dream pun di samping gerhana yang masih setia menunduk.

tanpa di duga gerhana memeluk dream dan menangis dalam cerul leher dream.

tangisan nya lirih namun begitu menyayat hati.

dream sempat tertegun namun akhir nya ia mengulurkan tangan nya untuk mengelus pelan punggung gerhana.

15 menit gerhana menangis di pelukan dream.

setelah dirasa puas akhirnya gerhana mengurai pelukan nya.

"maaf"

" untuk ?"

" karena ngerepotin lo, dan kemeja lo basah karena gue."

dream tersenyum manis dan menggeleng. lalu menunjuk bagian kemeja nya yang basah

" ini gak ada apa - apa nya dibanding semua sakit yang lo pendam. apa lagi gue tahu lo bukan cowok cengeng yang bakal nangis karena masalah sepele."

" hm, lo gak penasaran alasan nya?"

" gue tahu batasan gue, ngeliat lo lebih tenang aja udah cukup bagi gue. gue gak butuh alasan lo kenapa lo sampai kayak tadi."

jawab dream sambil melikrik gerhana dengan senyuman hangat dan manis.

tanpa dream sadari saat ini gerhana tengah nenahan gejolak jantung nya yang mulai menggila hanya dengan melihat senyuman dream.

namun tak lama perhatian gerhana tertuju pada papper bag yang dibawa dream.

tetika ia akan menyentuh nya dream sudah lebih dulu mengambil nya dan pergi begitu saja dari roof top.

" apa yang lo sembunyiin selama ini dream? ".