Chereads / will dream's come true? / Chapter 12 - Galaxy

Chapter 12 - Galaxy

Galaxy Albyana Goght

Nama gue sesuai yang udah di tulis diatas.

gue temen dari gerhana dan dream. tapi urusan gue bukan sama mereka, tapi urusan gue sama Oceana Marine Gilth.

kalau kalian nanya 'kok bisa gue punya urusan dengan ocean?'

jawaban nya 'ya bisa' secara gue udah kenal dia dari gue sd. dulu dia temen kecil gue, lebih tepat nya temen satu - satu nya gue begitupun sebalik nya.

kenapa gue cuma punya 1 temen, karena dulu cuma dia yang mau nerima gue apa ada nya.

waktu kecil gue gak se cerah sekarang, dulu kulit gue gelap kerena sering maen layangan, gue pun selalu ingusan. freak banget deh dan karena semua itu makanya temen gue cuma ocean.

ocean pun cuma punya gue sebagai temen nya. tapi kisah dia gak punya temen itu beda sama gue. dari dulu dia selalu sempurna, cantik, orang berada pula, tapi dia sangat tertutup.

sebenernya pertemuan pertama kita lucu sih kalau dipikir lagi oleh orang dewasa.

flashback

sore hari di taman komplek rumah ku

"eh? suara orang nangis ya?"

aku bergumam dan melihat sekeliling. aku hanya anak usia 8 tahun.

akhirnya aku pun menemukan siapa yang menangis. seorang gadis kecil seusia ku yang sangat manis. dia memakai gaun ungu selutut dengan hiasan pita di pinggang nya, rambut panjang nya tergerai dan memakai bando berwarna pink motif polkadot. dia duduk di ayunan sambil menangis tersedu.

"hay... boleh aku duduk di sini?"

aku menyapa nya sambil menunjuk satu ayunan kosong di sebelah nya.

tangis nya mulai reda, apa karena aku di samping nya ya? malu kah? sepi cukup lama.

"hmmm, aku byan nama kamu siapa?" iya byan adalah nama kecil ku.

"aku cean"

"aku punya permen karet kamu mau? kamu satu aku satu."

"tapi bibi bilang jangan terima apa pun dari orang gak di kenal."

"bibi?" beo ku

"hm..."

"bukan ibu?"

"hiks... hiks...

aku pun sigap turun dari ayunan.

" maaf, maafkan aku ya cean" ucap ku sambil mengelus punggung nya.

" aku.... hiks.... kangen....

kangen.... papa.... hiks hiks sama .... mama...."

dia biacara sampil terus terisak.

untuk anak usia 8 tahun aku tak tau harus berbuat apa, tapi aku teringat kata - kata ibu ku.

aku memeluk nya.

"kata ibu ku, kalau ada orang yang menangis berarti dia butuh pelukan."

dia menangis tanpa suara tapi bahu nya masih bergetar.

setelah berapa lama. dia pun mamandang ku dan tersenyum. senyum yang amat manis senyum tanpa aku sadari aku selalu ingin melihat senyum itu lagi.

flashback off

tapi ketika gue masuk smp gue haris pindah ke luar kota. sebenernya berat gue ninggalin dia karena gue tau cuma gue temen nya dan di rumah dia cuma tinggal sama asisten rumah tangga. orang tua nya lengkap, tapi mereka jarang pulang. bokap nya CEO perusahaan eksport import dan yang jadi sekretaris nya adalah nyokap nya sendiri. dia pernah bilang nyokap nya bukan mau possesif atau nguntit suami nya. tapi memang dari sebelum pacaran nyokap nya udah jadi sekretaris bokap nya. dan sampai setelah mereka menikah pun bokap cean gak mau mengganti sekretaris nya.

dan kepindahan gue pun mendadak. awal nya gue dan keluarga memang keluar kota tapi tujuan awal nya karena kakek gue sakit. tapi sewaktu di sana ternyata kakek gue meninggal dan banyak usaha kakek yang butuh pemimpin baru sedang kan saudara dari bokap gue cewek semua. dan mereka ikut suami mereka dan tinggal di luar nergi.

alhasil mau gak mau bokap gue yang harus ambil alih. kalau saat itu gue tahu akibat nya bakal jadi kayak gini ocean benci gue setengah mati gue lebih baik tinggal di asrama aja. tapi semua sudah terjadi jadi ya gue yang harus berjuang buat dapetin maaf nya cean.

taman sekolah 12.25

" cean!"

gue beranikan diri manggil dia

dia gak merespon dia malah berniat ngehindar lagi dari gue.

gue pun refleks mencelak tangan nya.

" lepasin!"

"gak akan ! sebelum kita bicara baik baik"

" gak ada yang perlu kita bicarain."

dia pun menyentak tangan gue dan berlari menjauh.

gue mengacak rambut gue karena frustasi apa lagi yang harus gue perbuat buat dapetin hati lo lagi cean.

" maafin gue cean! gue tahu lo jadi kayak gini karena gue cean! maafin gue! gue emang jahat cean. " gue meracau gak karuan . tapi sebuah tangan menarik gue seakan menyuruh gue buat duduk di bangku .

gue menoleh dan mata gue pun seketika melebar

" gue gak tahu apa yang bikin oc segitu benci nya sama lo. ya lo tau sendiri kan dia itu sangat tertutup. bahkan untuk gue sekalipun."

" dream, dia itu temen kecil gue. temen gue cuma dia begitu pun sebalik nya. orang tua nya sibuk kerja. tapi waktu smp gue ninggalin dia tanpa kabar."

" dan tiba - tiba lo muncul di hadapan dia setelah sekian lama. terus kenapa gak lo jelasin?"

" gue udah coba tapi respon nya kayak tadi."

" kenapa baru kali ini lo coba jelasin sama dia? kenapa gak dari waktu pertama kali lo liat dia di sini?"

" gue belum yakin

belum yakin kalau dia cean gue, karena jujur dia berubah. dia jadi lebih cantik, tapi sorot mata nya makin dingin. gue juga ragu apa gue bisa menggapai nya lagi?"

"laxy?"

"hm..."

" gue mau lo kabulin satu permintaan gue yang pernah lo sanggupin beberapa bulan lalu"

" emang lo mau apa?" gue agak kesel karena di saat gue lagi galau dream sempet - sempet nya nagih janji yang menurut gue konyol itu. karena orang yang butuh bantuan dia bukan gue tapi temen - temen gue. tapi gue juga harus kena getah yang sama. cuma karena satu ideologi 'one for all and all for one' . cih! dasar gak peka

" gue mau.... lo dapetin lagi cean lo." gue melotot tak percaya. gue kira dia bakal manfaatin gue tapi ternyata yang dia minta gak ada kaitan nya sama sekali dengan kepentingan dia.

" kenapa?"

" apa nya?"

" kenapa dari sekian banyak permintaan lo malah milih itu?"

" karena gue cukup melihat dan merasakan kalau ocean udah lama kesepian. dan gue tau kesepian itu lebih menyeramkan dari mati.

gue gak mau temen gue selama nya dalam kesepian. gue juga mau lihat dia bisa ketawa meluapkan semua emosi nya. tapi gue juga tahu bukan gue yang bisa lakuin itu.

karena sedalam apa pun gue berenang buat capai hati terdalam dia. gue gak akan mampu menggapai nya. karena bagian itu harus di isi oleh orang yang tepat. dan dari cerita lo mungkin bagian terdalam hati ocean, elo yang lebih tepat buat ngisi ruang kosong itu."

" apa gue mampu?" jujur gue masih ragu.

" heh... janji itu hutang! dan hutang harus dibayar! lo dan tim basket lo itu udah janji mau ngabulin satu permintaan gue dari masing - masing kalian.

jadi gue gak akan peduli berapa lama waktu yang lo butuhin, berapa ribu kata yang harus lo ucap, dan berapa lelah nya elo. yang jelas sebelum lo dapetin lagi cean lo, selama itu juga lo masih berhutang sama gue."

setelah itu dream pergi ninggalin gue sendiri di taman sekolah.

'makasih dream gue janji bakal kabulin permintaan lo, seperti kata lo gue gak peduli harus berusaha berapa lama yang pasti mulai hari ini gue gak akan lelah buat minta dia maafin gue dan dapetin cean gue lagi. gue bakal buat dia bosen untuk nolak gue.'