Chereads / will dream's come true? / Chapter 9 - tak terduga

Chapter 9 - tak terduga

home 10.10 pm

sudah agak lama kondisi dream baik - baik aja, tapi tidak malam ini.

"kak ini demam loh! gue panggilin mama ya?"

dream pun hanya mengangguk menanggapi adik nya.

"sejak kapan demam de"

dream mengernyit

" kok abang yang dateng bukan nya mama?"

" gak suka kalau abang perhatian? obat yang biasa udah diminum?"

" yey, nanya gitu aya ngambek! tau ah!"

" ini kenapa sih anak - anak mama kok kayak nya ngambek - ngambekan?"

" tu abang!"

" tu de nya!"

jawaban berbarengan dari kedua nya kontan membuat indra yang di belakang mama nya tertawa terpingkal - pingkal.

" adek, udah ah pamali tau ngetawain yang lebih tua"

" cie... dah pada tua ni ye..."

perkataan indra langsung membuat orion bangkit dan hendak menghampiri indra. namun indra segera sadar dan langsung berlari ke luar, al hasil aksi kejar - kejaran pun dimulai. mama mereka hanya mampu menggelengkan kepala. sedangkan dream terkekeh pelan.

" awh... enghk..."

" kenapa sayang? apa yang sakit?"

" kepala dream berdenyut ma, dada dream juga terasa perih."

" obat kamu udah diminum"

" tadi baru mau di minum tapi kepala dream keburu pening"

" ya udah, cepetan minum obat nya. mama temenin kamu bobo di sini ya?"

" ayah juga deh!" sambil masuk ke kamar dan duduk di samping kiri dream, sedang si samping kanan nya sang mama.

" kita juga !"

" kita juga !"

ucap indra dan orion, indra masuk sambil memeluk bantal dan menyeret kasur spons berukuran sedang.

sedangkan orion menenteng bantal dan mendekap selimut di dada nya.

" aduh pada kenapa ni? kok semua nya jadi ikutan mama?"

" la, emang kenapa ma? kan jarang juga kita kayak gini. kalau gitu mama sama dream di kasur. ayah sama the brothers di bawah. gimana brothers?"

" yes sir!"

" yes sir!"

mereka pun melewati malam bersama di kamar dream.

...

home 06.25 am

semua orang sudah berkumpul di meja makan kecuali dream. ketika subuh tiba semua orang di kamar dream pun bangun untuk laporan rutin mereka pada pencipta. tapi dream masih terlelap terlebih demam nya masih belum sirna sepenuh nya. mereka pun sepakat untuk membiarkan dream istirahat lebih lama.

" kok pake seragam sih sayang?"

" dream udah baikan kok ma, nih udah gak panas lagi" jawab dream pada mama nya sambil menyentuh kening nya sendiri.

" terus sakit di dada nya gimana?"

" udah gak kerasa lagi ayah, ni obat nya mau diminum abis sarapan"

" kak, pait gak sih obat nya?"

pertanyaan indra membuat mama, ayah , dan juga orion melotot tak percaya.

dream yang menyadari kecanggungan itu hanya mampu tersenyum pahit.

"hmmm, pait sih enggak dra, cuma..... bosen aja "

jawab dream jujur, sambil memandangi botol kaca kecil berisikan kapsul berwarna merah.

obat dream memang hanya sebuah kapsul, tapi di dalam kapsul tersebut berisikan berbagai macam obat yang sudah dihaluskan dan dimasukan dalam kapsul. tujuan nya hanya untuk memper mudah dream dalam mengonsumsi obat.

sarapan pun berlangsung dengan tenang tak ada suara yang berarti dari mereka. sampai dering ponsel dream mengintrupsi.

'cold ocean' is called

"halo"

....

"beneran? iya gue ikut tunggu bentar!"

tut tut tut

" siapa de?"

" itu bang, ocean temen dream nungguin di depan katanya!"

" bawa mobil?"

" iya yah, lebih tepat nya di anter supir. ya udah yah dream berangkat dulu. bye all"

dream pun berlari kecil ke luar dari rumah.

" bang obat kakak noh ditinggal lagi"

" dasar !" uacap ayah, mama, dan orion secara bersamaan.

...

school 07.01 am

" D, temenin gue ke kantin!"

" idih, main perintah aja emang gue dayang lo. nanya dulu ke, mau nemenin ke kantin atau basa basi gimana dulu gitu. ini mah langsung to the point aja."

tanpa niat menjawab ocean pun mempercepat langkah nya membuat jarak antara diri nya dan dream.

" ea elah, gue bercanda kali tungguin napa?!"

dream pun berlari mengejar ocean namun ocean pun mempercepat lari nya seolah tak ingin di susul dream. ditengah lari nya dream merasakan dada nya memanas, kemudian sakit pun datang. itu membuat dream mengjentikan lari nya dan langsung memegang dada nya, nafas dream mulai sesak.

menyadari dream tak mengejar ocean pun memutus kan untuk melihat ke belakang. ocean terkesiap melihat dream membungkuk dengan satu tangan tertumpu pada dinding dan tangan yang lain memegang sebelah dada nya.

" dream lo kenapa?"

" nyeri.... pu... sing...."

dream yang tak kuasa menahan bobot tubuh nya seketika terduduk di lantai. ocean hendak membantu dream berdiri. tapi sepasang tangan kekar terlebih dulu membantu dream berdiri, tangan kanan dream dikalungkan ke leher nya sambil terus ia pegang. sedangkan tangan kekar satu nya merangkul pinggang dream dan mulai memapah dream menuju UKS sekolah.

" teman kamu lagi sakit?"

" gue gak tau dan bukan urusan lo xy"

ya itu adalah galaxy dan orang yang memapah dream adalah gerhana.

dengan langkah terburu - buru ocean meuju uks.

di uks seorang gadis terbaring lemah dengan nafas ter engah dan sebelah tangan yang tak lepas dari dada nya.

" lo kenapa?" gerhana memandang dream dengan tatapan khawatir, penasaran juga bingung.

dream tak mampu menjawab hanya mampu menggeleng.

"minum?"

lagi - lagi tak ada kata yang keluar dari bibir dream hanya sebuah anggukan yang menunjukan jawaban nya.

gerhana pun membantu dream untuk minum, dan dream pun kembali merebahkan tubuh nya dan mulai memejamkan mata, awal nya hanya terpejam karena lelah, namun berakhir dengan dream yang tertidur.

jam pelajaran pun dimulai namun masih tertidur di uks, hingga beberapa anak termasuk purnama bingung, dream masuk atau tidak. tak lama gerhana masuk ke kelas dream memberikan surat pada guru yang akan memulai pelajaran.

orang - orang yang ada di sana mulai penasaran.

" surat apa ini."

" surat ijin untuk dream dari perawat di uks pak. saya permisi dulu"

.....