Pagi-pagi sekali Zulfa sudah bangun, tentu saja karena harus melaksanakan sholat subuh seusai adzan berkumandang. Ia meng-aamiin-kan setiap doa yang dipanjatkan, lalu menolehkan kepala ke sampingnya untuk bersalaman dengan Bi Yuni.
Mereka berdua melepas mukena yang memang selalu Zulfa bawa dan tersimpan di mobilnya. Melipat dengan rapih, lalu mulai beranjak dari bersimpuh di lantai.
"Non tuh idaman banget ya, Bibi mah setuju-setuju aja kalau punya Nyonya rumah seperti Non loh." ucap Bi Yuni sambil terkekeh kecil, menaruh telapak tangannya di depan mulut.
Zulfa ikut terkekeh, lalu menggelengkan kepala. "Tidak bisa seperti itu Bi, aku sudah memiliki seorang suami..." ucapnya dengan lembut.
Mungkin Bi Yuni akan bertanya-tanya kenapa kalau sudah memiliki suami, tapi Zulfa masuk ke dalam hidupnya Kevin, iya kan? iya, pasti akan bertanya seperti itu.
"Tapi kenapa Non dekat dengan Tuan atuh, Bibi gak ngerti. Bukannya belum muhrim ya? atau Non sedang ada masalah...?"