Berbekal dengan tekad, kini Kevin mulai memasuki pekarangan rumah Zulfa dan Farel sesuai dengan keinginan wanita tersebut. Ia masuk ke dalam dengan mulus, hanya dengan embel-embel 'saya kesini diperintahkan oleh Zulfa' dan voila gerbang besar yang menjadi penghalang itu terbuka lebar dan mengizinkan mobilnya masuk.
Mulai memarkirkan mobil di dekat garasi yang masih tertutup rapat, lalu mulai keluar dari dalam mobilnya. Ah tak lupa gerakan refleks menyibak jambulnya ke belakang, menambah kesan keren yang tentu saja tidak di buat-buat.
Kevin ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, karena Zulfa sampai enggan pulang terlebih dulu ke rumahnya untuk mengambil baju ganti. Ia tidak di jelaskan apapun, selain memakan bubur bersama dengan percakapan ringan.
"Eh Tuan, kenapa berdiri saja di sini? masuk atuh... cari siapa?"
