Chang wook masuk ke ruang rawat leo tapi tidak melihat leo dan jane. "Kemana mereka" gerutu chang wook. Chang wook pun duduk di sofa menunggu jane dan leo. Beberapa saat kemudian mereka berdua memasuki ruangan.
"Yah dari mana saja kalian" ucap chang wook. Jane dan leo terkejut melihat chang wook duduk di sofa menatap mereka dengan tatapan kesal.
"Hyung kau membuatku terkejut" ucap leo. Sambil berjalan menuju tempat tidur lalu duduk diatas tempat tidur. "Kalian dari mana?" Tanya chang wook. "Kami dari rooftop oppa. Menghirup udara segar" ucap jane.
"kau baru sembuh tapi sudah berjalan jalan. Bersiaplah kita akan pulang" ucap chang wok. leo terkejut mendengar ucapan chang wook. "Jinja?" Tanya leo. Chang wook pun menganggukan kepalanya. "Gantilah bajumu" ucap chang wook sambil memberikan sebuah paperbag kepada leo. Leo pun mengambilnya dan berjalan memasuki kamar mandi.
"Apa kau sudah makan siang jane?" Tanya chang wook. Jane hanya menggelengkan kepalanya. "Kalau begitu kita makan dulu sebelum pulang" ucap chang wook. Jane hanya tersenyum lalu mengangguk. Beberapa saat kemudian leo keluar dari kamar mandi.
Chang wook pun terkejut melihat leo. "Woah kau tampan sekali" ucap chang wook dengan rasa kagum. "Hyung, kenapa kau memberikan baju seperti ini. Ini bukan bajuku. Bukan seleraku" ucap leo dengan nada tinggi. "why? Kau terlihat tampan dengan celana jeans, kaos putih dan juga jaket jeans." ucap chang wook sambil tertawa. Jane pun ikut tertawa bersama chang wook. "Hmm. Kalian tertawa mengejekku. Kenapa hyung memberikan baju seperti ini. Ini benar benar memalukan" rengek leo. "Memalukan? Itu tidak memalukan. Chang wook oppa benar. Kau terlihat tampan" ucap jane sambil tersenyum kepada leo. Tapi leo tidak meresponnya. "Cepatlah ayo pulang. Aku sudah tidak tahan menggunakan ini semua" ucap leo lalu berjalan meninggalkan chang wook dan jane. "Ckk. Sepertinya chaerin salah memberikan baju" gerutu chang wook sambil tertawa. Chang wook dan jane bergegas berjalan mengikuti leo.
1 jam kemudian
"Hyung ini rumah siapa? Kenapa kita kesini?" Tanya leo.
"Ini rumahku"ucap jane. Leo menoleh menatap jane. "Sudahlah ayo masuk" ucap chang wook. saat masuk kedalam rumah jane, leo melihat ji hyun sedang duduk di sofa ruang tamu sambil menonton film. Ji hyun melihat jane, chang wook dan leo datang. Ji hyun tercengang saat melihat leo, ia memandang leo dari atas hingga bawah lalu tertawa terbahak bahak karena ini pertama kalinya ji hyun melihat penampilan leo yang jauh dari kata rapi seperti biasanya.
"Yah leo ada apa dengan penampilanmu" ledek ji hyun. "Noona berhentilah mengejekku. Ini sangat memalukan" ucap leo. " jangan dengarkan ji hyun, Aku akan mengantarmu ke kamarmu" ucap chang wook. Jane,leo dan ji hyun terkejut. "What" ucap mereka bertiga serentak.
"Ya, mulai saat ini. Kau akan bekerja untuk mr kim. Menjadi bodyguard jane dan ji hyun" ucap chang wook sambil tersenyum. "Why? Apa aku melakukan kesalahan pada mr park?" Tanya leo.
" tidak leo. Hanya saja mr kim berbicara kepada mr park untuk memintamu menjaga putri putrinya. Karna dia akan sering melakukan perjalanan bisnis. Mr kim tidak mau jika putrinya dijaga oleh seorang pria yang bahkan mr kim tidak mengenalnya. Jadi mulai sekarang kau bekerja untuk mr kim. Arra?" Ucap chang wook.
Leo hanya menganggukkan kepalanya. "Ayo aku antar ke kamarmu. Barang barangmu sudah ada di kamar. Nanti malam mr kim ingin berbicara denganmu" ucap chang wook sambil menunjukkan kamar leo. Leo berjalan mengikuti chang wook.
Leo pov
"Segarnya" ucapku berjalan keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutku menggunakan handuk. Aku mengambil ponselku lalu duduk di atas tempat tidur. Saat ku lihat ke arah layar ponsel terdapat notifikasi pesan dari min hoo
Hai leonardo. Whats up? Apa kau merindukanku? Pesan min hoo.
Aku hanya tersenyum menatap pesan min hoo.
Anniya, aku tidak merindukanmu sama sekali balasku.
Kata katamu menyakiti hatiku leo pesan min hoo.
Aku tertawa membacanya. " kenapa dia menjadi berlebihan" gerutuku.
Mianne. Hyung, aku sekarang bekerja untuk ayah jane dan ji hyun. Balasku
Jinja? Baguslah. Kau bisa semakin dekat dengan jane huh...
Apa kau sudah mencintainya? Pesan min hoo.
Saat membaca pesan min hoo aku jadi teringat kejadian tadi padi saat di rooftop rumah sakit. Aku menatap cincin yang melingkar di jari manisku.
Entahlah. Aku masih belum bisa melupakan yuna. Balasku.
Pabbo. Kau tidak harus melupakan yuna. Sisikan sedikit ruang untuk jane. Apa kau tidak menyadarinya? Jane sangat mencintaimu. Saat kau koma jane dengan sabar menunggumu. Dia menahan sakitnya saat aku bercerita tentang yuna agar kau bangun. Kau tidak boleh egois, dengan caramu seperti ini kau menyakiti hati jane. Apa kau tau itu? Pesan min hoo
Aku pun terkejut saat membaca pesan dari min hoo. (Apa aku egois? Apa aku menyakiti jane) batinku. Aku pun berpikir sejenak sambil menatap cincin yang melingkar di jariku. "Kau benar hyung. Selama ini aku selalu berbicara mengenai yuna tanpa memikirkan perasaan jane. Jane telah sangat baik padaku. Yuna juga menginginkan aku untuk mencari bahagiaku" gerutuku.
Perlahan aku pun melepas cincin dari jari manisku kemudian menyimpannya di laci mejaku.
Tok tok tok
Aku pun bergegas membuka pintu. "Jane?" Ucapku. "Leo, appa mencarimu di ruang kerjanya" ucapnya sambil tersenyum. Aku pun tersenyum " baiklah aku akan turun sebentar lagi" ucapku. Jane pun berbalik dan berjalan meninggalkan kamarku. Aku pun bersiap menemui mr kim.
Aku berjalan menuju ruang kerja mr kim. Saat di depan ruang kerja mr kim aku mencoba mengatur nafasku. Lalu mengetuk pintu ruang kerja mr kim.
Tok tok tok
"Masuk" jawab mr kim.
Aku perlahan masuk ke dalam ruang kerja mr. Kim terlihat sedang sibuk melihat ponselnya.
"Anda memanggil saya mr kim" ucapku. Mr kim pun menoleh ke arahku. "Duduklah" ucap mr kim. Aku duduk di kursi depan mr kim. "Bagaimana keadaanmu?" Tanya mr kim sambil tersenyum. "Sudah lebih baik mr kim" ucapku sambil tersenyum. "So, ceritakan padaku bagaimana kau mengenal kakak chaerin?" Pinta mr kim.
Aku pun menceritakan kejadian pada saat mr park di thailand. Mr kim hanya tersenyum mendengar ceritaku. "kau mantan prajurit?" Tanya mr kim. "Yes sir, saya pernah bergabung dengan pasukan khusus thailand. Satu tahun yang lalu saya mengundurkan diri" ucapku. "Karna PTSD?" Tanya mr kim. "Yes sir" ucapku.
"Aku turut berduka atas kematian orang tuamu dan tunanganmu" ucap mr kim. Aku pun menatap mr kim sambil tersenyum "terimakasih" ucapku. "Jadi aku memanggilmu kesini untuk bertanya tentangmu dan putriku" ucap mr kim.
Deg
Aku pun terkejut mendengar ucapan mr kim (apa ini tentang hubunganku dengan jane) batinku. "Silahkan mr kim" ucapku sambil tersenyum. "Kau dekat dengan putriku?" Tanya mr kim. "Yes sir. Saya dekat dengan ji hyun noona dan jane. Mereka sangat baik kepada saya" ucapku sambil tersenyum.
Mr kim hanya tersenyum menatapku. "Maksudku bukan itu. Maksudku kau dekat dengan jane lebih dari sekedar teman? Maaf ini menjurus ke hal yang lebih intim" ucap mr kim
Deg...
Aku benar benar terkejut saat mr kim menanyakan soal itu. "Im so sorry sir. Jika kabar soal kedekatan saya dengan jane membuat anda tidak nyaman. Tapi saya tidak memiliki hubungan apapun dengan jane" ucapku. "Really?" Tanya mr kim. "Yes sir" ucapku.
"Tolong jaga putri putriku dengan baik. Hanya kau yang bisa kupercaya" ucap mr kim. "Yes sir. I will do it my best" ucapku.
"So, kapan kau mulai bekerja?" Tanya mr kim. "Besok saya bisa mulai kerja" ucapku sambil tersenyum. "Are you sure? Bagaimana dengan keadaanmu?" Tanya mr kim. "Im fine sir" ucapku sambil tersenyum. "Kalau begitu istirahatlah" ucap mr kim.
Aku pun berdiri membungkukkan badanku ke arah mr kim dan bergegas meninggalkan ruang kerja mr kim.
Leo end pov