Chereads / love is beautifull / Chapter 10 - chapter 9

Chapter 10 - chapter 9

Hari jum'at itu , aku dan teman-teman sibuk menyiapkan acara Bakti sosial serta pentas seni di sekolah ku. Tidak hanya para siswa para guru pun juga ikut serta menyiapkan acara tersebut. Semua orang tampak semangat. Aku, Rania dan beberapa temanku merias panggung, sedangkan siswa-siswa yang lain ada yang menata kursi dan meja, mengurus konsumsi dan ada juga beberapa siswa yang hanya berkeliaran.

"Kay ini bagusnya ditaruh dimana ya?" Tanya Rania sambil membawa bunga hias.

" Ehhh taruh situ aja Ran" jawabku.

Ketika aku sibuk menata panggung tiba-tiba Reno memanggil ku.

"Kayla" panggil Reno

"Iya Ren ada apa?" Tanyaku

" Ini ada proposal yang belum ditandatangani kepala sekolah". Kata reno sambil menyodorkan map berisi proposal.

" Lohh kok bisa bukannya seharusnya kemarin udah ditandatangani ya" jawabku.

"Iya soalnya kemarin kepala sekolahnya nggak ada,lagi rapat katanya". kata Reno.

"Ya udah kita minta tanda tangan sekarang aja. Yukk". Ajakku

Aku dan Reno segera beranjak dari tempat itu. Langsung menuju ke ruang kepala sekolah untuk minta tanda tangan.

"Aku nggak sabar besok deh". Ucap Reno dengan tiba-tiba dan sedikit membuatku kaget.

"Nggak sabar kenapa?". Tanyaku pada Reno.

" Ya nggak sabar aja gitu,, pengen cepet-cepet lihat kamu besok". Jawab Reno dengan senyuman.

"Hahh aku, emangnya aku kanapa?" Tanyaku bingung.

" Masa nggak tau sih, besok kamu kan bakal jadi putri salju dan pasti kamu akan kelihatan cantik,,lebih cantik dari putri salju aslinya" jawab Reno dengan sedikit gombalan nya itu.

" Apaan sih, gombal". Jawab ku sambil meninggalkan Reno.

" Serius " kata Reno berlalu

Aku pun melanjutkan membantu siswa-siswa yang lain.

"Habis darimana kay?" Tanya Rania.

"Habis dari ruang kepala sekolah". Jawabku.

"Ohh" kata Rania

Siang itu, cuacanya sangat cerah dan matahari berada tepat diatas kepala hingga membuat beberapa siswa mengeluh kepanasan, meskipun kepanasan mereka tetap semangat menyiapkan acara itu. Aku juga merasakan panas itu hingga aku berkeringat. Aku mengelap keringat dikeningku. Dan tiba-tiba ada seseorang datang menyodorkan sebotol minuman sambil berujar " nih minum dulu" .

Aku langsung menengok kesamping dan ternyata itu Reno.

"Makasih" ucapku sambil mengambil minuman itu.

Aku mulai nyaman dengan Reno. Aku suka sifat Reno yang selalu perhatikan dengan ku.

"temennya lagi sibuk kerja eh malah romantis-romantisan di sini" ujar rania yang tiba-tiba datang dari belakang yang membuatku agak sedikit kaget. reno menatapku dengan senyum.

"Kenapa lo haus juga?" Tanya reno dengan nada yang sedikit menyindir.

" Iya lah gue dari tadi belum minum , gue capek tau" jawab rania.

" Oke teman-teman istirahat dulu nanti dilanjutkan lagi " ucap reno dengan lantang.

Kami istirahat sebentar dan setelah itu kami melanjutkan persiapan untuk besok.

Hari sudah mulai sore ,dan akhirnya pekerjaan pun selesai.

Aku langsung masuk ke kelas untuk mengambil tas dan segera pulang.

"Kay kayla" panggil Reno dari belakang.

" Iya ren kenapa?" Tanyaku

"Aku anterin pulang ya". Kata reno.

Aku mengangguk kan kepala tanda mau diantarkan pulang reno.

Aku dan reno pulang bersama dengan mengendarai sepeda reno.

" Kamu laper nggak?" Tanya reno.

" Lumayan sih" jawabku.

" Makan yuk" ajak reno.

" Tapi ini udah sore loh nanti keburu gelap ren" ucapku.

" Bentar aja, mau ya ". Ajak reno lagi dengan sedikit memaksa.

"Ya udah, makan nasi goreng dideket rumah ku aja" kataku.

Reno pun menggowes sepedanya menuju warung nasi goreng pinggir jalan dekat rumahku. Kami makan disitu. Dan saat makan aku tersedak karena buru-buru takut kemalaman.

"Pelan-pelan makannya,,kenapa buru buru sih." Ucap reno sambil menyodorkan segelas es teh.

"Takut kemalaman". Jawab ku.

" Rumah kamu udah deket itu" kata reno.

" Kasian kamu nanti kemalaman, rumah kamu kan lumayan jauh" kataku.

" Nggak papa kok." Kata reno

Setelah makan reno mengantarkan aku pulang.

Sesampai rumah aku langsung mandi. Dan tiba-tiba ada notif dari reno.

" Tidurnya jangan malam-malam ya putri besok harus bangun pagi buat acara sekolah" pesan dari reno.

Aku tersenyum membaca nya.

Malam itu aku tidur cepat karena aku besok harus bangun pagi-pagi untuk persiapan drama disekolah. Tidak sabar rasanya.

Pagi pun tiba, aku segera bangun dan melihat jam menunjukkan pukul 06.00. mataku langsung terbuka lebar aku langsung bergegas meninggalkan tempat tidur menuju kamar mandi. Aku takut terlambat karena acara disekolah mulai pukul 07.00 dan jarak rumahku kesekolah lumayan jauh. Setelah mandi dan berganti baju aku segera berangkat ke sekolah.

"Kayla sarapan dulu" kata bunda.

" Nggak sempat bu , udah terlambat ini" jawabku sambil lari.

Aku langsung menuju halte dan sudah beberapa menit aku nunggu disitu tapi busnya belum sampai juga.

Aku lihat jam tangan ku menunjukkan pukul 06.30.

Aku mulai panik karena takut terlambat.

Aku bertanya kepada seorang bapak-bapak dan ternyata bus nya sudah lewat dari tadi.

Aku mencoba untuk mecari taxi atau angkot tapi tidak ada. Ojek juga tidak ada.aku mau pesan ojek online tapi handphone ku ketinggalan.Tidak ada pilihan lain aku harus jalan kaki menuju sekolah ku.

Sementara teman-teman disekolah khawatir dengan ku yang belum datang juga padahal beberapa menit lagi acaranya dimulai.

" Ran lo lihat kayla nggak?" Tanya reno khawatir

"Enggak ren aku juga lagi nyari ini aku telfon juga nggak diangkat" jawab rania yang juga bingung.

Tiba tiba ada 2 orang preman mendekati ku aku mencoba tenang.

"Cewek, sendiri aja nih,, abang temenin ya" kata preman itu. Aku mencoba tetap tenang dan tetap berjalan dan preman itu tetap menggodaku dan semakin lama aku mulai risih dengan sikap mereka. Lalu mereka memegang tangan ku disitu aku panik aku teriak minta tolong.

Dan tiba-tiba Reno datang menyelamatkan ku. Aku kaget reno tiba-tiba datang yang seharusnya dia ada disekolah.

Reno dan preman itu sempat berkelahi dan akhirnya preman itu kalah dan kabur.

"Kamu nggak papa?" Tanya reno khawatir.

" Iya aku nggak papa kok" jawab ku.

"Serius." Tanya reno lagi.

"Iya, ehh kamu kok bisa ada disini sih?" Tanyaku

" Tadi disekolah aku nyariin kamu dan nggak ada aku khawatir lah sama kamu, makanya aku cari kamu, acaranya juga udah mau mulai".ucap Reno.

"Ya ayo kita segera kesekolah" ucap ku

Aku dan Reno segera pergi ke sekolah dan untung saja acaranya belum mulai. Hampir saja aku dan reno telat.

"Kay lo darimana aja acara sudah mau mulai" tanya rania.

"Cerita nya panjang ran" jawabku.

" Ya udah kamu cepat ganti baju sana" kata rania

Aku segera ganti baju dan bersiap-siap untuk drama. Saat aku mau naik ke atas panggung tiba-tiba kaki ku keseleo dan hampir jatuh untung nya ada Reno yang menolongku.

" Kamu nggak papa kan kay ?" Tanya reno.

" Aku nggak papa kok ren " jawabku.

" Ya udah kalau gitu kamu jalan nya hati-hati ya " ucap reno dengan nada cemas.

Drama putri salju pun di mulai:)

Hiduplah seorang ratu yang sedang mengandung di dalam istana. Ia senang melihat pemandangan dari jendela istananya. Ia seringkali melihat banyak salju dan kicauan burung merdu sambil menjahit sebuah baju. Suatu hari ia berkata dalam hati tentang akan dilahirkannya.

"Aku ingin melahirkan putri yang cantik. Kulitnya putih seperti salju, bibirnya merah seperti delima, serta rambutnya hitam pekat dan panjang," ujarnya dalam hati.

Tiba-tiba, ia tertusuk jarum sehingga darah menetes ke atas salju di luar jendela.

Beberapa hari kemudian, ia melahirkan anak perempuan yang cantik sesuai harapannya, yang diberi nama Putri Salju. Namun, sesaat setelah melahirkan, Ratu meninggal.

Setelah Putri Salju beranjak dewasa, Raja tidak mau anaknya kesepian, hinggga ia memutuskan untuk menikah lagi. Namun, ibu tiri bersikap tidak baik pada Putri Salju, karena merasa kecantikan sang putri menyaingi dirinya.

Sang ibu tiri mulai memiliki rencana jahat pada Putri Salju. Ia menyuruh prajurit membawa Putri Salju jauh dari istana untuk mencelakainya diam-diam. Ia juga meminta hati Putri Salju sebagai buktinya.

Prajurit kemudian mengajak Putri Salju pergi jauh dari istana, ia membawanya jauh ke dalam hutan. Saat ingin membunuhnya, sang prajurit bimbang dan tidak bisa mencelakai Putri Salju. Ia pun membiarkan Putri Salju sendirian hidup di hutan.

Prajurit kembali ke istana membawa hati kerbau sebagai pengganti hati Putri Salju.

Ratu yang jahat senang karena mengira Putri Salju telah tiada dan tidak ada yang menyaingi kecantikannya. Ia pun bercermin dan memuji dirinya, "Sekarang, akulah yang paling cantik di negeri ini!"

Putri Salju pun kebingungan di dalam hutan, ia menyusuri setiap hutan hingga akhirnya melihat sebuah rumah mungil dari kejauhan. Putri Salju pun segera mendekati rumah itu.

Saat ia masuk ke dalam rumah itu, ia melihat tempat duduk dan tempat tidur yang masing-masing berjumlah tujuh, setiap perabotan pun juga berjumlah tujuh.

Karena rasa lelah dan lapar, ia menyantap makanan yang tersedia di meja makan. Setelah selesai makan, Putri Salju berbaring di kamar.

Ia tidak tahu bahwa rumah mungil itu dihuni oleh para kurcaci.

Setelah seharian bekerja di hutan, para kurcaci tersebut pulang ke rumah dengan senang. Mereka sangat lapar dan ingin segera makan. Saat membuka pintu rumah, semua kurcaci terkejut. Karena hanya sedikit makanan yang tersisa.

"Siapa yang telah memakan makanan kita?" tanya kurcaci.

Kurcaci yang lain melihat ke arah kamar, dan segera membuka pintu kamar. Tampaklah seorang putri cantik yang berbaring di kamar mereka.

"Sepertinya ia kelelahan, biarkan ia beristirahat di sini," ujar kurcaci lainnya.

Tak lama kemudian, Putri Salju terbangun dan terkejut melihat para kurcaci mengelilinginya. Ia kemudian meminta maaf pada para kurcaci karena telah masuk ke rumah tanpa seizin mereka.

Ia pun menceritakan kejadian yang sebenarnya. Karena tak punya tujuan, Putri Salju meminta pada tujuh kurcaci agar diperbolehkan tinggal bersama mereka di rumah yang mungil.

Semua kurcaci pun menerima kehadirannya, tetapi Putri Salju harus memasak untuk tujuh kurcaci dan membereskan rumah.

Suatu hari, Ratu bercermin di cermin ajaibnya, ia pun bertanya, "Hai cermin ajaibku, siapa yang paling cantik di negeri ini?"

Cermin ajaib menjawab, "Putri Salju yang paling cantik."

Ratu pun marah karena tahu Putri Salju masih hidup dan dibohongi prajuritnya sendiri, ia pun hendak berniat jahat lagi ke Putri Salju. Sang Ratu mencari keberadaan Putri Salju dan mengubah dirinya menjadi seorang nenek yang membawa keranjang apel.

Salah satu apel yang dibawanya telah diberi racun, ia pun kemudian menuju ke hutan untuk mencari Putri Salju.

Kemudian, ia bertemu dengan Putri Salju. Ratu yang menjadi sosok nenek, menawarkan apel yang dibawanya untuk ditukar dengan roti. Karena iba, Putri Salju pun bersedia menukarnya. Putri Salju menerima apel racun itu tanpa curiga.

Setelah memakan apel tersebut, ia pun tidak sadarkan diri. Setelah tujuh kurcaci pulang, mereka sedih melihat Putri Salju yang terbaring tak sadarkan diri.

Tujuh kurcaci itu mengira Putri Salju telah meninggal dunia, sehingga memutuskan untuk memasukkan Putri Salju ke dalam peti. Lalu, mereka letakkan di depan rumah dan menghiasnya dengan bunga.

Suatu hari, ada Pangeran berkuda yang menyusui hutan. Ia melihat peti berisi Putri Salju, dan mengira itu adalah putri yang selalu datang ke dalam mimpinya. Ia pun mencium sang putri dan keajaiban pun terjadi.

Putri Salju perlahan membuka matanya. Semua kurcaci sangat gembira melihat hal tersebut, kemudian pangeran meminta Putri Salju untuk menjadi permaisurinya. Putri Salju pun menerimanya, Mereka pun menikah dan hidup bahagia dengan Tujuh Kurcaci.

Selesai :)

Dan setelah selesai acara di sekolah ,aku dan anak-anak yang lainnya pergi pulang karena mereka semua merasa lelah,dan Reno mengantar aku pulang.