Chereads / #Rasi Bintang / Chapter 5 - Bab 5

Chapter 5 - Bab 5

'Aku suka perdamaian yang penuh ketenangan dalam harmonisasi pertemanan~' Leofia

***

Keesokan harinya Leofia di kejutkan untuk kedua kalinya melihat fenomena seperti ini. Dia terseyum jahil, kalau kemarin tidak bisa maka hari ini harus bisa. Dia mengendap endap menjauh dari tenda itu. Lalu dia memantau daerah sekitarnya.

Setelah memastikan nya aman dia masuk ke tenda tadi. Dia lalu mengikat kaki Lunaxia dengan kaki Yi Sun Shain menjadi satu. Dia juga mengikat kedua tangan Lunaxia di belakang leher Yi sun shain. Lalu dia mundur beberapa langkah, " Kebakaran...!!!" teriaknya kencang.

Teriakan itu membuat Lunaxia dan Yi sun shain yang sedang tertidur sontak terbangun. Mereka berdiri bersaman dan sedetik kemudian mereka terjatuh lagi. Kali ini bukan Yi Sun Shain yang di bawah melainkan Lunaxia. Mulut mereka bertemu satu sama lain, efek dari tangan Lunaxia yang di ikat di belakang leher Leofia.

Leofia tersenyum devil saat melihat rencananya berjalan dengan mulus. Dengan begini dia yakin perjalan mereka tidak akan di penuhi debat. Perjalan nya akan damai karena setelah kejadian ini mereka pasti akan canggung. Dia rasa mungkin rasa malu akan mendominasi rasa benci. Itu sudah ia rencanakan agar mereka canggung dan tidak bertengkar untuk beberapa waktu ke depan.

Sedangkan saat Leofia tertawa dalam hati, Lunaxia dan Yi Sun Shain saling berpandangan satu sama lain. Detak jantung mereka begitu kencang, mereka telah jatuh cinta! Leofia yang tak jauh dari situ pun pergi sebelum ketahuan jika itu adalah ulahnya. Tangan Yi Sun Shain terus menompang tubuhnya agar tidak menindih tubuh Lunaxia.

Setelah cukup lama mereka tersadar dan ingin memisahkan diri. Tapi naasnya mereka terjatuh lagi, dan kembali berciuman lagi. Lalu mereka segera memisahkan tautan bibir mereka. Mereka melihat satu kaki mereka diikat bersama. Dan tangan Lunaxia yang juga di ikat di belakang leher Yi Sun Shain. Dalam hati mereka berfikir satu nama yang membuat mereka seperti ini 'Leofiaaa.../ Putriii...!!!' geram mereka dalam hati masing masing.

Jika mereka diikat begini bagaimana cara mereka melepasnya.

***

Setelah upaya dan waktu cukup lama akhirnya mereka berhasil melepaskan ikatan laknat itu. Mereka keluar dan melihat Leofia sedang duduk santai tanpa rasa bersalah sedikit pun. Leofia sedang bermain dengan perut si gendut. Api mereka semalam sudah padam, jadi gua itu cukup gelap. Tapi tidak gelap pekat karena ada beberapa bola cahaya di sekita mereka.

Seperti apa yang di rencanakan Leofia, Lunaxia dan Yi Sun Shain Kini dalam zona canggung. Siapa juga yang tidak akan canggung setelah berciuman sebanyak dua kali. Apalagi saat dalam keadaan yang sangat tidak etis sekali. Dan itu juga ulah seorang putri kerajaan.

Andai bukan mungkin mereka sudah akan menghabisi Leofia saat ini juga. Dua hewan yang melihat tuannya bangun pun langsung menghampiri majikannya. Leofia mengangkat kepalanya melihat dua orang didepannya.

"Eh, kalian sudah selesai? tadi itu aku ingin membangunkan kalian... tapi maaf aku sungguh tidak sengaja mengintip kalian sedang ber~" ujarnya berpura pura tidak bersalah atas apa yang terjadi pada dua orang itu. Dia juga tidak menyelesaikan kalimatnya agar bisa melihat wajah malu keduanya.

Dan itu berhasil keduanya yang tadi menatap nya tajam, kini mengalihkan perhatian mereka kearah lain. Wajah mereka memerah, dan sangat mengemaskan melihat hal itu. Kedua nya menahan malu juga marah pada Leofia.

" Mengapa dengan kalian? aku sungguh tidak sengaja, kalau kalian marah! kalian boleh anggap aku tidak pernah melihatnya saja ok?" ujarnya lagi dia ingin membuat kedua semakin malu.

"Jangan bahas lagi Leofia! semua ini gara gara kamu tau gak!" ucap Lunaxia malu malu, dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. "Ah, Lunax apa meksudmu! sungguh aku tidak sengaja melihatnya!" ujar Leofia membantah tuduhan Lunaxia.

Lunaxia hendak marah saat mendengar suara gemuruh sesuatu yang begitu kencang. Semua orang menoleh pada sesosok mungil nan gendut yang sedang mengelus perutnya. Lalu dua perut hewan lainnya ikut bergemuruh, dan setelah itu perut tiga orang lainnya juga bergemuruh.

Mereka menatap perut mereka masing masing lalu memandang keluar yang sedang badai salju. Pintu gua itu sudah tertutup setengahnya. " Aduh, aku lupa jika dari siang kemarin aku belum makan!" ujar Leofia lirih, dia memandang perutnya lalu mengosoknya halus. Lalu dia mengeluarkan beberapa buah buahan dan meletakkannya di depannya.

" Kalian bisa memakannya jika kalian suka! dan maafkan aku Catiras sayang... kurasa hari ini kau tidak bisa makan ikan lagi, mungkin sampai badai mereda." ujarnya lalu mengambil satu buah didepan nya dan memakannya dengan lahap.

Yang lainnya juga ikut makan hanya menyisakan Catiras dan Aldoush. Mereka adalah pemakan daging jadi tidak makan buah. Preya, kelinci Lunaxia melihat prihatin pada dua hewan tersebut. Dia yang hendak memakan Buah anggur pun jadi batal. Benar benar rasa kemanusiaan yang pantas di contoh.

Padahal mereka hewan, tapi tingkat kebersamaan mereka lebih besar dari pada manusia. Contohnya ya tiga orang di sekitar mereka. Mereka sibuk menyantap makanan tanpa peduli pada hewan mereka. Setelah buah buahan tadi habis mereka baru sadar jika hewan mereka tidak makan.

Mereka memandang tiga hewan itu dengan kasihan, " maaf kan aku Catiras! seharusnya aku tidak makan saat kau kelaparan." sesal Leofia "Preya kenapa kau tadi tidak ikut makan?" binggung Lunaxia " maaf Aldoush aku lupa membawa bekal untukmu. Aku tidak berfikir bisa sampai sini!" ujar Yi Sun Shain

Mereka lalu sibuk dalam pemikiran masing masing. Leofia memandang keluar, " andai badai sudah berhenti." gumamnya

Seketika badai yang tadi terlihat tidak akan berhenti pun mulai hilang dalam sekejap mata. Lunaxia dan Yi Sun Shain pun terkejut melihat hal itu, apalagi Leofia. Tadi dia hanya bergumam dan menaruh sedikit harapan saja. Sungguh dia tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Bukan sesuatu yang bisa di percaya oleh mata melihat kejadian ini. Mereka menggosok mata mereka berulang kali, mungkin mata mereka melihat yang salah.

Setelah memastikan bahwa mata mereka tak salah lihat. Yi Sun Shain berlari kecil menghampiri pintu gua yang hampir tertutup. Tangannya terulur keluar, memastikan mereka tidak salah. Dan ternyata apa yang mereka lihat Memang tidak salah. Lunaxia mendekat pada Yi Sun Shain, bahkan ia lupa dengan rasa malunya tadi. Dia mengeluarkan sesuatu lalu menembaknya pada tumpukan salju tadi.

Salju yang menutupi pintu tadi langsung meleleh. Dia keluar dan berputar putar didepan gua. Ini sungguh nyata, badai salju itu hilang dalam sekejap. Satu kalimat yang di ucapkan Leofia seakan adalah sebuah mantra. Sedangkan Leofia sendiri masih terpaku dengan mulut terbuka lebar. Dia tidak menyangka akan ada fenomena sejenis ini.

Badai salju yang biasanya lama dan perlu proses untuk hilang. Dia bingung kenapa bisa hilang begitu saja. Di tengah kebingungan mereka, si pembuat ulah malah tersenyum manis tanpa ada yang menyadari. Ya mungkin kecuali Dua hewan di sekitarnya.

Yap, yang melakukan itu adalah salah satu hewan kuno yang tidak di percayai orang. Hewan Kuno yang bahkan kisahnya pun sudah tidak terdengar lagi. Yang melakukan itu adalah Hewan kuno yang berasal dari planet ini.

***