Chereads / #Rasi Bintang / Chapter 3 - Bab 3

Chapter 3 - Bab 3

'Aku menuntut kebebasan ini karena aku ingin meraih kebahagiaanku! Dan akan aku lakukan apapun itu caranya~' Leofia

***

Planet Venus, Forest of Death

" Astaga Leofiaaa!!! Wajar tau kalau ini kecil, kan biar bisa dibawa! Kan nanti bisa di besarin dengan laser pembesar!" geram Lunaxia, tanpa mereka sadari sedari tadi ada seorang memperhatikan mereka.

" Oh iya lupa! ya tapi santai aja kali ngomongnya!" ucap Leofia nyengir kuda. Lunaxia sangat sangat geram dengan teman nya yang satu ini. Sayangnya dia memang hanya punya Leofia sebagai teman. Tentu saja dia adalah orang yang tertutup untuk kata pertemanan. Dia dikenal sebagai seorang jenius di klan nya.

Dia sangat introverd, dan Leofia itu menjadi pengecualian karena dia adalah seorang putri. Awalnya dia mau berteman dengan Singa pemakan buah ini hanya tanda penghormatan saja. Bentuk abdi dari seorang rakyat pada penguasanya, tapi seiring berjalannya waktu! semuanya berubah.

Mengalihkan perhatiannya dari rasa geramnya, dia mengubah topik pembicaraan. " Jadi kenapa kamu bangunin aku sampai kayak tadi cuma mau ambil ini?" ucapnya setelah berhasil menenangkan diri sembari mengangkat benda tadi setara dengan wajahnya.

"Oh itu! Jadi tadi itu pas aku sama Gendut keliling cari ikan buat si Gendut. Ada banyak hewan buas lari ketakutan kearah itu! Kayaknya sih orang yang nyari aku udah gak jauh deh dari sini." ucap Leofia kelewat santai sampai sampai tidak menyadari jika ekspresi Lunaxia berubah. " Loh Lunax Kamu kenapa kok jadi pucet gitu?" tanyanya setelah menyadari raut wajah Lunaxia.

"Ya ampun Leofiaaa kenapa gak bilang dari tadi sih! Ahh... laser pembesarnya mana sih! Fia gimana nih aku gak mau ditangkap terus kena hukuman. Fia kok kamu santai aja sih?" ucap Lunaxia panik tapi heran setelah melihat temannya.

" Kamu yakin mau besarin itu sekarang terus kabur dari sini? Mereka udah dekat Lunax! Sedangkan dari waktu ngebesarin ditambah pengaktifan nya memakan waktu cukup lama. Terus kalau kita besarin disini otomatis kita kasih tau keberadaan kita dong!" jelas Leofia panjang, datar dan tenang. Tapi sebenarnya dia sangat panik jika dia di tangkap. Selain rencana kaburnya batal dia dan juga sahabat kesayangannya ini akan dapat hukuman.

Bisa saja dia tidak di perbolehkan lagi berteman dengan siapapun. Ah, itu nasib yang malang! tapi Dia tidak ingin tertangkap. "Jadi kita harus gimana dong?" tanya Lunaxia pada Leofia. Karena biasa nya temannya ini sangat pintar dalam hal melarikan diri.

" Kita pertama pergi dulu dari sini pakai Winds Scooter, Kamu bawa kan punya kamu? Nah, nanti kita pergi ke belahan lain planet ini." rencana Leofia

"Ke arah selatan planet ini maksud kamu? ya ampun Fia itu tuh dingin banget tau gak?" tanya Lunaxia karena merasa saran dari temannya kali ini cukup menantang.

Leofia hanya menanggapinya dengan anggukan kepala. " Lagi pula cuma tempat itu yang gak bakal mereka cari!" jelas Leofia, "Yaudah deh! ayo berangkat sekarang sebelum mereka makin dekat!" pasrah Lunaxia, lalu dia mengeluarkan Winds Scooter nya yang kembar dengan Skuter yang milik Leofia.

Dia tak lupa mengambil hewannya yang diikat Leofia, entah mengapa gadis itu juga mengikat hewannya. Tak ambil pusing dengan masalah itu, dia langsung mengajak Leofia untuk siap berangkat. Leofia hendak mengambil hewannya, saat si gemuk ternyata sudah tidak ditempat nya lagi. Melihat sekeliling dan dia melihat si gemuk hendak mencakar wajah mulus pria tampan itu.

Leofia hanya diam saja melihatnya, dalam benaknya cuma terpikir satu hal, ' Bahwa Catiras! Kucingnya itu ingin memperingatkan agar pria itu tidak menganggu majikannya!' Tapi pikirannya itu berubah dalam sekejap saat mendengar suara teriakan dari pria itu.

Bahkan Lunaxia yang melihat kejadian itu ikut terkejut. Ternyata pria itu sudah tidak pingsan! Pria itu yang hendak memaki Catiras jadi bungkam saat melihat tatapan dua gadis itu. Bulu kuduk nya merinding karena tajamnya tatapan itu. Dia menelan ludahnya kasar, karena saat dia duduk untuk membalas kucing tadi, tanpa sengaja dia membongkar kan bahwa dia sudah lepas dari ikatan Leofia.

Dia bahkan sudah sadar sejak Leofia membangunkan Lunaxia. Tangan Lunaxia sudah menampilkan kerumunan angin kasar. Dia tadi sempat lupa dengan pria mengesalkan ini, tapi sekarang tidak! dia ingin membunuh pria ini. Entah mengapa darahnya akan naik jika melihat sosok itu.

" Tenang Lunax! biar dia jadi urusanku kali ini, jika kau bertengkar dengannya itu akan jadi masalah untuk kita. Sebaliknya jika kita tinggalkan dia itu tetap akan berdampak sama. Kerena dia sudah dengar kemana tujuan kita, dia pasti akan memberitahukan nya pada yang lain. Jadi..." ucapnya menggantung lalu tiba tiba tubuh pria tadi sudah dikelilingi api berbentuk tali.

Leofia melakukan itu karena melihat gerak gerik pria itu yang hendak kabur. Jadi dia langsung memanfaatkan element nya untuk mengikat pria tadi. " Kita jadikan dia tahanan kita saja, lagi pula kau membuat sel yang aku minta kan di Galaxy Ship?" ujarnya tersenyum devil saat melihat tubuh pria itu yang menggelepar di tanah.

Tali dari element apinya itu memang panas, tapi tidak membakar. Lagi pula panasnya itu hanya suhu sedang saja. " Waah!!! itu ide yang bagus! nanti berarti aku bisa selalu menganggu nya setiap hari." girang Lunaxia akhirnya dia bisa membalas dendam. Memang dia juga kali ini ingin ikut berpetualang bersama Leofia.

Dalam hatinya mengatakan bahwa dia harus ikut Leofia berpetualang. Tapi dalam pikirannya dia tidak tau jawaban dari keinginan hatinya itu. Lalu mereka pergi dari tempat itu dengan membawa dua tahanan. Pria tadi di seret di belakang Winds Scooter Lunaxia. Sedangkan tahanannya yang satu lagi di bahu kiri Leofia.

Lunaxia yang membawa pria tadi begitu bersemangat. Dia bahkan memilih jalan yang kasar dan berliku. Dia menyiksa pria itu mengeluarkan semua rasa benci terpendamnya selama ini. Sedangkan si pria yang di siksa hanya bisa pasrah. Berteriak pun dia tidak mampu, di mulutnya ada dot bayi yang tidak bisa lepas.

Entah dot bayi jenis apa yang sudah di temukan sang jenius itu. Dia terus menahan sakit sekaligus iri. Iri karena ternyata Aldoush, elang peliharaannya itu mendapat perlakuan yang lebih bagus darinya.

***

Lain tempat namun masih di hutan yang sama. Banyak orang yang berperang melawan hewan buas yang masih memperjuangkan hak mereka. Mereka terus bertarung dan mencari keberadaan putri galaksi.

Di tengah keramaian seseorang kembali mengangkat sebuah benda berbentuk bulat. Meneliti sedikit, " Tetua lihat ini Teleportasionballs yang ke 99 yang di temukan!" ucap seseorang itu, mereka bisa sampai ke tempat yang jauh ini karena benda itu.

"Tatua Atsura sekarang aku sarankan pada mu lain kali jangan membuat benda sebanyak ini! Seberapa jauh lagi kita harus mencari jika bola itu terus yang kita temukan?" ucap seorang tetua klan Libra pada tetua Atsura. Tetua Atsura adalah tetua kepercayaan kerajaan Milkyways galaksi kingdom.

Sedangkan tetua Atsura hanya bisa menggaruk kepalanya. Dia juga bingung dari mana putri bisa mendapatkan benda ini. Dia hanya membuat 5 benda ini untuk sang putri. Tidak sebanyak ini, sudah pasti itu ulah Si jenius klan nya. Dia juga merasa benda ini sedikit berbeda dari buatannya.

Awalnya dia berpikir ini memang buatannya, tapi setelah dia menemukan lebih banyak. Ternyata benda ini sudah di modifikasi sehingga mungkin fungsinya lebih dari satu. Lagi pula jarak nya selalu 2 kali lipat dari jarak yang dia buat.

***