Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

I became the wife in the place of all my family's reincarnations

Ulfah_Muna
--
chs / week
--
NOT RATINGS
119.1k
Views
Synopsis
"Brak!!!" Suara alat berat jatuh dari gedung di tempat ku bekerja dan tanpa ku sadari membuat diriku mati saat itu juga. Aku berusaha untuk tetap tersadar tapi karena darah yang bercucuran dari kepala ku sangat banyak aku tidak tahan untuk menutup mata. "Semoga saja ada yg langsung membawa ku kerumah sakit, tapi meskipun tak ada dan aku harus mati kurasa aku tidak punya penyesalan di dunia ini, karena semua orang yang berharga bagiku telah mati, dan sekarang saatnya aku menyusul mereka ke sana" pikir ku saat memejamkan mata. Tapi aku memejamkan mata aku melihat cahaya yang sangat silau dan membuat kau terbangun. "Ugh...." Ringisku pelan sambil duduk dan melihat sekeliling ruangan dengan bingung karena semua barang yang ada di dekat ku bernuansa mewah. "Dimana ini?, kpn rumah sakit berubah menjadi luas dan dekorasi tanpa warna putih?" tanya ku bingung. Aku langsung teringat karna kepalaku terluka parah tapi saat tangan ku meraba kepalaku sendiri, aku tidak merasa ada perban atau sakit. Lalu saat kepalaku menoleh kesamping aku terkejut karena melihat seseorang perempuan yang sangat cantik bermata hijau kristal dan berambut krem keputih keperakkan. Aku menyapa perempuan itu, karena ia mungkin pasien lain, tapi dia juga mengikuti gerakan dan ucapan ku bahkan hingga beberapa kali. Yang membuat ku tersadar akan ingatan gadis ini bahwa aku telah berenkarnasi menjadi seorang istri Duke. .......
VIEW MORE

Chapter 1 - chapter 12,5

Aku mencoba menyibukkan diri dengan buku tentang perdagangan yang kemarin ku beli, saat Edward tertidur.

Dan buku buku itu di bawa oleh para kesatria Edward, bersama dengan barang bawaan joy dan Wren jadi saat kereta sebentar untuk sarapan aku memintanya kembali.

Lalu hampir saja mereka tidak mau memberikan buku ku karena khawatir akan kesehatan ku tapi karena aku bersikeras akhirnya para penjaga barang memberikan nya.

Aku melihat matahari yang mulai meninggi, "sebentar lagi jam 12 pas" pikir ku dalam hati dan suhu di kereta ini mulai panas.

"Apalagi yang mengendarai nya dan menaiki kuda" pikir ku lagi menghadapi kesunyian ini

"Emm....Hem...."

"Ah...."

Aku melihat Edward akan segera terbangun, karena seperti nya ia merasa kepanasan dan tidak nyaman, dan benar saja, tebakan ku tepat ia terbangun bahkan peluh menetes dari dahinya.

Aku berpura-pura menutup buku-buku seperti habis membacanya karena aku tidak ingin tertangkap memperhatikan nya karena bosan.