Chereads / flashlight / Chapter 3 - sebuah nama

Chapter 3 - sebuah nama

*********

Sudah sekitar seminggu sarani menjalani belajar normal di sekolahnya dan pagi ini sarani pergi ke sekolah seperti biasanya lalu dia melihat melihat nya orang yang menolong nya berlari menuju ke kelasnya dengan cepat tetapi dia terjatuh tepat di depan sarani, sarani pun langsung menghampiri nya sembari tersenyum

" Kak.... Butuh bantuan?... " Sarani mengulurkan tangannya

Orang itu tidak menjawab dan hanya merapihkan bukunya ke dalam tasnya kembali

Sarani ikut membantu merapihkan bukunya, lalu untuk sesaat meraka bedua saling beradu tatapan yang membuat kedua belah pihak berdebar, sarani yang malu-malu langsung mengalihkan pandangannya dan sarani melihat ada luka di bagian batang hidungnya

" Heran kok jatoh bisa lukanya di idung gitu " Ujar sarani

" Ah... Ini bukan gegara jatuh "

Sarani mengambil hansaplast yang bercorak helo kity dari tasnya dan mencoba memasangkannya di bagian luka yang ada di batang hidungnya

" Eh... Apaan ni "

" Ini hansaplast kak...., seenggaknya luka lu ketutupan " Saut sarani sembari memasangkan nya

Setelah hansaplast itu terpasang dia pun berdiri

" Makasih..... "

" Iya sama-sama Kak... Gw sarani kak " Sarani mengulurkan tangannya untuk bersalaman

" Gw buru-buru sar... " Orang itu langsung lanjut berlari

" Hah....? Seenggaknya kasih tau nama kek woi.... " Gumam sarani

Lalu sarani lanjut berjalan menuju ke kelasnya

" Eh bentar.... Tadi dia panggil gw ...sar... Biasanya pada manggil Rani, atau jangan-jangan dia ngasih panggilan istimewa..." Sarani tak bisa berhenti tersenyum sendiri memikirkan nya.

Sesampainya di kelas dia duduk seperti biasa dengan wajah yang bersemi-semi

" Ran..... Lu kenapa? "

" Gw terbang yan.... "

" Ih... Pagi-pagi gini udah halu "

" Kayaknya gw jatuh cinta yan... " Ujar sarani

" Eh seriusan.... Siapa? .... Kak Raka?... Atau si alex?.... "

" Bukan Yan bukan... "

" Trus siapa?. "

" Gw.... Ga tau Yan... " Sarani tersenyum

" Gila lu kayanya dah... " Saut yani

Sarani hanya tersenyum.

Beberapa lama kemudian bel jam pelajaran di mulai pak cahyo guru teknik komputer memasuki ruangan dan di belakang nya di ikuti beberapa siswa kelas sebelas di antaranya adalah bancar, dan orang yang menolong sarani, melihatnya para siswa tertawa karena melihat hansaplast bercorak hello kitty di hidungnya yang tidak di sadarinya

" Ran... Liat dah.... Hansaplast nya lucu... Padahal tampang nya serem " Ujar yani

Sarani terkejut dan menahan tawa

" Yan.... Itu orangnya Yann... Hansaplast itu gw yang make in " Saut sarani

" Hah seriuss.?. ... Wah kacau lu... Kok dia mau pake coraknya begitu?"

" Dia ga tau kalo coraknya hello kitty Yan.... " Sarani tersenyum

" Parahh... "

Orang itu melihat sarani dan seisi kelas dengan tatapan yang tajam dan mengintimidasi

" Ayok mulai " Ujar pak cahyo

Lalu merka mulai memperkenalkan namanya akan tetapi di bagian akhir orang itu tidak menyebutkan namanya dan langsung memulai presentasi

" Eh.. Kok.... Namanya siapa dia " Ujar sarani di dalam hatinya

Mereka mulai mempresentasikan bagian mereka satu persatu hingga sampai pada penutup dan kembali lagi giliran orang itu yang berbicara

" Ya... Jadi begitulah ya... Kalo ada yang ga ngerti coba mengerti aja sendiri ga usah nanya-nanya "

" Eh gimana kamu ini.... Kalo ada yang mau nanya harus boleh lah " Ujar pak cahyo

" Eh... Yawdah kalo ada yang ga paham silahkan tanya ke bapa guru ini " Dia mengarahkan kedua tangannya ke arah pak cahyo

" Yeh gimana si... Kamu jawab dong kan kamu yang presentasi "

" Ya tapi kan bapa yang mau di tanya "

" Kamu harus mau di tanya atau nilai saya kosongin " Ujar pak cahyo

" Ya... Ayo silahkan yang mau bertanya... "

Sarani mengangkat tangannya

" Iya mau nanya apa " Ujar bancar

" Itu kakak yang di pojok belum sebut namanya, siapa? "

Dengan cepat dia menggeser posisi bancar dan menempatkan bancar berada di pojok

" Oh saya bancar namanya " Saut bancar

" Ih...bukan yang itu loh yang belum sebutin namanya " Ujar sarani sembari menunjuk ke arah nya

" Pak pertanyaan nya ga ada hubungannya ama pelajaran ni "

" Ya siapa suruh kamu ga sebutin nama " Saut pak cahyo dengan tersenyum

Orang itu menghela nafasnya " Abhay "

" Makasih kak " Sarani tersenyum puas.

Jam Istirahat telah semua siswa siswi berjalan dan berbincang dengan santai, sarani berjalan ke kantin seorang diri kemudian alex datang menghampiri nya

" Rani..... "

" Eh.... Kenapa? "

" Ke kantin bareng gw ran... " Alex menaikan salah satu alisnya

Sarani diam dan melirik ke arah lain, lalu kebetulan dia melihat abhay sedang berjalan bersama bancar

" Ehh... Lex lu mau ke kantin kan?.. Gw nitip minuman aja deh.... "

" Hah?.... "

" Minuman apa aja " Sarani meninggal kan nya dan mulai berjalan ke arah abhay dan bancar

Dari tempatnya abhay melihat sarani berjalan menghampiri nya

" Car... "

" Hmm... "

Abhay mengarahkan matanya ke arah sarani

" Oh anak yang di kelas sepuluh ya.... Kenapa?"

" Dia pasti ke sini... Lu ladenin dia "

" Kenapa?.. "

Abhay menaikan kedua bahunya

Bancar mengikuti gerakannya dan menaikan kedua tangannya juga " Apaan maksudnya "

" Hai kak... " Sapa sarani

" Eh... Hai ran " Saut bancar

" Kak.... Hai kak... " Sarani menatap ke arah abhay

Dan abhay hanya diam lalu melanjutkan jalannya

" Kak abhay... " Sarani berusaha menyamai langkahnya

Abhay tidak menguraikan nya dan hanya melanjutkan perjalanan nya

Lalu kemudian sarani berdiri di depannya dan menghalangi jalannya

" Kak... Kalo tujuan lu bikin gw jadi kagum sama lu..., lu berhasil Kak, lu sederhana dan beda dari cowo yang lain,gw rasa gw suka sama lu Kak " Ujar sarani dengan senyum termanis yang dia miliki

Abhay terdiam mendengar perkataannya lalu dia memalingkan wajahnya dan berkata "ngaco lu sar... "

" Eh... Kak lu manggil gw apa tadi "

" Gw ga manggil lu "

" Tadi lu nyebut nama gw.... "

" Sara.? Itu kan "

" Biasanya orang manggil gw Rani Kak "

" Lu mau gw panggil Rani aja "

" Ga usah Kak.... Gw suka lu panggil sara " Sarani tersenyum

Abhay hanya melihat ke arahnya sebelum akhirnya dia berjalan pergi

Abhay pergi mencari bancar yang sudah ke kantin terlebih dahulu, abhay menepuk pundaknya dan menatap tajam matanya

" Aura mengintimidasi macam apa ini ?" Ujar bancar dengan wajah yang datar

" Laen kali lu tahan dia sampe gw bisa pergi "

" Dia nya aja nyamperin elu "

" Ya terus gw harus gimana?.. "

Bancar menaikan kedua bahunya sembari tersenyum

" Lagian dia cakep si bhay... " Ujar bancar

" Terusnya kenapa kalo cakep "

" Ya lu ga suka emangnya? "

" Kenapa harus suka? "

" Ya karena dia cantik dan kayanya dia suka sama lu " Ujar bancar

" That's mean nothing for me " Saut abhay.