Chereads / flashlight / Chapter 5 - dia abhay

Chapter 5 - dia abhay

*********

Ibunya sarani keluar rumah bersama sarani dan menghampiri abhay, abhay melihat mereka berdua keluar dengan senyum yang mencurigakan

" Bu... Saya mau pa--... "

" Nak abhay.... Ibu minta tolong dulu boleh ga?.. " Ujar ibunya

" Ohh.. sarani apa... "

" Ibu lagi pengen banget makan martabak ketan.... Kamu tolong temenin Rani ya cari martabak nya... "

Abhay melihat ke arah sarani yang terlihat bersemangat lalu abhay menganggukan kepalanya

Lalu sarani menghampirinya dan memberikan kunci motor nya, abhay terlihat bingung saat menerimanya

" Ayoo... Abhay..... " Ujar sarani dengan nada yang lembut

" Kenapa lu kasih kuncinya ke gw. "

" Kenapa bhay... Lu ga bisa bawa motor ya "

" Gw bisa.... Tapi kenapa harus gw... "

" Ihh kan abhay cowo nya.... Ya abhay lah yang bawa... "

" Kenapa?... "

" Ya... Mungkin biar bisa di peluk dari belakang" Ujar sarani

" Lu gila ya "

" Iya tapi lu bakal suka nanti "

Abhay langsung berjalan menuju motor dan menaikinya lalu menunggu sarani untuk naik tapi sarani hanya berdiri di sampingnya dan tersenyum, abhay menatapnya lalu mengisyaratkan untuk naik menggunakan kepalanya tapi sarani hanya menaikan salah satu alisnya

" Kenapa?... " Ujar abhay

" Apanya kenapa?... "

" Kenapa ga naik?... "

" Belom di suruh naik.. "

Sekali lagi abhay mengisyaratkan dengan menolehkan kepalanya

" Apa?.. Gitu cara lu ngajak cewe " Ujar sarani

" Terus nya gimana saraa... "

" Saraa ayoo... Naik, gitu abhay... "

Abhay menghela nafas " Sara... Ayo naik "

" Ah ga ikhlas gitu ngajaknya " Ujar sarani

" Bodo lah " Abhay langsung menyalakan motornya

" Eh bhay... Sara belom naik loh... " Ujar sarani

" Ga usah naik ribet.... "

Lalu dengan cepat sarani naik ke motor sembari memegang bahunya abhay dan tersenyum " Ayo... Berangkat bhay... "

Mereka pun berangkat pergi berdua malam itu di sepanjang jalan abhay hanya diam mendengar ocehannya dan sesekali sarani menyenderkan kepalanya di bahu abhay dan memeluknya tapi abhay beberapa kali menggerakkan bahunya dan menyingkirkan tangan sarani dari perutnya

" Kenapa bhay... " Tanya sarani

" Apanya "

" Kenapa abhay ga mau di peluk?... Bukanya cowo suka ya di peluk dari belakang?.. " Ujar sarani

" Gw ga pernah ada yang meluk jadi ga terbiasa" Saut abhay

" Orang tua?.. "

" Gw bukan anak orang kaya yang orang tuanya ada cukup uang setiap harinya... Jadi ya mereka sibuk cari uang "

" Abhay ga pernah minta "

" Gw gamau minta apapun di saat mereka sibuk banting tulang buat gw dan ade gw "

" Dari kecil?... "

" Ya... "

Sarani tertawa kecil

" Kenapa?... "

" Abhay keren.... Sara suka " Ujar sarani sembari menempelkan dagunya di bahu abhay

" Berenti bilang kaya gitu "

" Bilang apa?... "

" Suka-suka itu... Berenti bilang gitu "

" Kenapa? "

" Ya... Ga tau berenti aja "

" Suka.... Suka..... Sara suka abhay "

Abhay hanya menghela nafasnya dalam-dalam.

Akhirnya mereka berdua telah sampai pada tujuan yg di arahkan sarani, abhay melihat sekeliling dan merasa curiga

" Sar... Ini kaya pasar malem " Ujar abhay

" Abhay... Ini emang pasar malem " Saut sarani

" Ini ga terlihat seperti tempat yang jual martabak " Ujar abhay sembari turun dari motor

" Ah... Apa iya.... "

" Iya.. "

" Yawdah ayo kita masuk " Ujar sarani sembari berjalan

Abhay mengikuti nya dari belakang, mereka berdua memasuki pasar malam dan berjalan-jalan

" Bhay.... Liat deh..... " Sarani menunjuk ke arah sebuah rumah hantu

" Hhmm.... "

" Rumah hantu bhay..... "

" Trusnya.... "

" Masuk yoo"

" Ngapain di sana ga ada martabak "

" Uji nyali abhay.... "

" Ga serem "

" Ih... Abhay takut ya "

" Kenapa?... "

" Apanya.. "

" Kenapa harus takut? "

" Ya kan di dalem ada hantu-hantu gitu bhay.."

" Itu orang sar .... "

" Ih.... Yaudah ah ayoo masuk " Sarani menariknya ikut

Dan akhirnya abhay ikut masuk ke dalam

Di dalam begitu gelap hanya di terangi beberapa lampu redup, abhay berjalan dengan santai dan di ikuti sarani di belakang nya yang memeluk tangannya karna ketakutan

" Ih... Jalan yang bener lah... " Ujar abhay sembari menarik tangannya

" Ah elah.... Diem-diem apa.... Ayo buruan keluar.... " Sarani ketakutan

Abhay hanya menghela nafasnya dan lanjut berjalan sembari mendengar suara berisik sarani yang berkali-kali terkejut karena hantu nya

Akhirnya mereka berhasil keluar, sarani berlari menuju pintu keluarnya kemudian abhay berjalan dengan santai keluar mengikuti nya, sarani terlihat begitu ketakutan dan ter engah-engah

" Kan udah gw bilang ga usah masuk " Ujar abhay

" Ahh... Elah... Makan bakso aja yuu "

" Martabaknya?.. "

" Nanti aja abhay... "

" Ya... Serah lah... "

Sarani menggandeng abhay menuju kedai kecil yang berjualan bakso

" Mang 2 ya makan di sini.. " Sarani memesan

Lalu mereka duduk dan menunggu baksonya di sajikan

" Abhay kenapa santai banget dah tadi "

" Emang ada yang salah "

" Ya.... Itu rumah hantu seenggaknya kaget lah bhay... "

" Ohh... Yaudah " Saut abhay sembari menerima bakso nya

" Abhay ga takut?.... "

" Engga..... "

" Yang abhay takutin apa sihh.... "

" Hmmmm.... Apa ya... Dokter kali... "

" Serius abhay... "

" Ga tau lah... Udah makan aja "

" Ish... "

Datang 2 orang menghampiri mereka berdua

" Oh..... Abhay sekarang udah suka ama cewe "

Abhay menoleh dan langsung berdiri saat melihat wajahnya

" Oh santai.... Bhay "

" Siapa bhay.... " Tanya sarani

" Oh... Gw reza.. "

" Gw.. Ardi.... Dan lu...? "

" Rani.... "

Abhay hanya diam dan memperhatikan nya dengan hati-hati

" Kak... Santai aja anjir kami mau makan juga" Ujar Ardi

" Oh jadi ini alesan lu ga dateng tadi bhay... "

" Eh... Engga... Ini abhay cuma----"

" Udah santai aja lanjut..... "

Mereka berdua pergi ke meja tempat mereka akan makan

" Sar... Abisin kita cari martabak sebelum ini makin malem " Ujar abhay

" Eh.. Iya "

Setelah makan mereka pergi menuju motor nya dan pergi membeli martabak, sembari menunggu martabak di buat abhay hanya duduk diam di atas motor

" Bhay... Lu gapapa? " Tanya sarani

" Yeah.... I think "

" Tadi siapa bhay.... "

" Temen... "

" Kok abhay kaya waspada gitu "

" Waspada itu penting "

" Ya tapi kenapa ke temen?... "

" Udah lupain aja.... Tuh urusin martabaknya "

" Abhay.... Ga mau jawab? "

" Kenapa? "

" Ga... Gapapa abhay.... " Sarani tersenyum

Abhay mengantar sarani pulang ke rumahnya, abhay menyerahkan kunci motor nya pada sarani

" Abhay gmau pamit ama mamah?... "

" Ga usah "

" Ohh.... Makasih ya bhay..... "

"Iya.... " Ujar abhay sembari berjalan pergi

" Abhay..... Ati-ati "

Abhay melambaikan tangannya dan terus berjalan

Sarani hanya berdiri tersenyum sembari memegangi martabak nya dengan perasaan yang gembira .