*********
Jam istirahat telah tiba dan seperti biasa abhay sedang tidur di dalam kelas tapi hari itu sarani tidak datang dan bancar pergi keluar kelas untuk menuju ke kantin, bancar mendengar melihat dari kejauhan ada anak kelas 10 yang sedang di bully oleh kaka kelas 2 perempuan dan satu laki-laki membully satu perempuan
Bancar menghampirinya lalu berdiri di sebelah nya namun tidak bicara apa-apa
" Ngapain lu?.... "
" Lu yang ngapain.... " Saut bancar
" Ngapain aja lah... Bukan urusan lu "
" Berarti gw ngapain aja di sini bukan urusan lu... " Bancar berdiri mendekati laki-laki itu
" Baru kelas 11 aja udah belagu "
" Cuma masuk sekolah lebih dulu aja lu belagu" Saut bancar
Lalu dia menarik kerah pakaian bancar
Bancar mengambil minuman di tangan salah satu perempuan yang membully dan menyiramkanya pada pemilik minuman tersebut
" Basah di bayar basah, kalo berdarah bakal di bayar berdarah juga " Bancar tersenyum
" Kak udah biarin aja gw..... Dia Reno atlet boxing kak nanti lu babak belur " Perempuan yang dari tadi di bully berusaha menghentikan bancar
" Atlet apa lah.... Bagi gw lu sampah.... Beraninya ama yang lemah " Ujar bancar
Reno langsung menarik dan melemparnya ke arah lain lalu kemudian dia melancarkan pukulannya dengan sedikit melompat
Bancar terkena pukulannya tepat di wajah tapi langsung membalas nya dengan pukulan
Mereka saling serang dengan pukulan dan tendangannya
Mereka mulai kelelahan dan tanpa sadar sudah banyak siswa lain yang menontonnya
Reno mencoba melancarkan pukulannya tapi bancar dengan cepat menundukan kepalanya dan memukul bagian perutnya dengan keras lalu memukul lagi di bagian kepala beberapa kali hingga dia terjatuh
" Sampah..... " Bancar meludah ke arahnya, kemudian menendangnya baru setelahnya dia pergi meninggalkan nya
Bancar duduk di tepi kantin sendiri dan sesekali memegang luka di wajahnya, lalu wanita yang di bully tadi datang menghampiri nya dengan membawa air dingin dan duduk di sebelah nya
" Kak.... "
" Hmmmm.... "
" Makasih ya tadi "
" Ga usah di pikirin "
" Gw alya kak.... "
" Hhmmm... Bancar ga usah kak-kak an "
" Nih minum "
" Kebetulan gw aus.... Makasih Al... "
" Aus.... Kenapa ga beli?.... "
" Males ngantri "
Alya melihat ke arah luka memar di wajahnya bancar dan menyentuh nya
" Sakit.... " Ujar bancar dengan nada yang malas
" Eh.... Maaf.... Lagian tadi sih pake sok nolongin gw segala " Ujar alya
" Gw ga suka aja liat nya..... Lagi lu kenapa sih di bully "
" Dia tadi nabrak gw.... Eh malah gw di marah-marah in malah ngomongin kacamata segala lagi... " Alya menggerutu
" Kenapa dengan kacamata.... Lu cantik sih pake kacamata " Ujar bancar dengan santai nya
Alya hanya terdiam
" Lain kali lawan lah jangan diem aja... Jangan mau keliatan lemah..... Klo kita lemah yang kuat bakal selalu yakin buat nindas kita "
" Ya lu enak bisa berantem car.... "
" Kadang seekor kelinci harus gigit balik serigala yang ngegigit dia atau dia bakal ke gigit sia-sia " Ujar bancar.
Alya hanya diam dan kemudian memberikan minumannya ke bancar dan bancar menerimanya dan menghabiskannya lagi.
**********
Sarani, yani, alex, dan riki sedang sibuk mengurusi tugas kelompok mereka hingga pada belum pulang tugas belum juga selesai akhirnya mereka memutuskan untuk pergi bersama ke sebuah cafe kecil untuk mengerjakan tugas kelompok nya bersama
Sarani dan yani yang masuk lebih dulu ke dalam cafe di goda oleh anak sekolah lain
" Ssttt..... Haloo cantik "
Sarani dan yani hanya diam
" Heh sombong amat si.... "
Sarani menarik tangannya yani untuk segera jalan menjauh tetapi siswa sekolah lain itu menahan tangannya
" Ga usah kurang ngajar...!!!! " Teriak sarani sembari menghempaskan tangannya
" Kita cuma mau kenalan kak, gw aldi ini rehan"
" Bodo amat!... " Ujar sarani
Seketika mereka menjadi pusat perhatian
Alex dan riki datang memasuki cafe , Alex berdiri di di antara mereka dan menghadap ke arah aldi
" Minggir.... " Ujar aldi
" Lu yang minggir " Saut Alex
" Cari masalah?.... "
" Pertanyaan gw juga sama buat lu... "
Aldi menyeret kerah pakaian Alex ke luar cafe
Lalu sarani dengan sigap menelpon abhay
saat di luar Alex langsung melancarkan pukulannya yang mengenai wajahnya
Aldi dengan cepat membalas pukulannya beberapa kali tapi Alex berhasil menghindar dan menahan pukulannya lalu memberikan serangan balasan dengan menendangnya
Rehan membantu Aldi dan mulai menyerang secara bersamaan dan membuat Alex terdesak, tapi Alex terus melawan dan melawan
Abhay dan bancar sedang menuju ke sana dengan cepat, saat sampai di cafe abhay langsung turun dan berlari ke arah mereka
Alex sudah terkapar dan Aldi sedang menendanginya
Abhay langsung berlari ke arahnya dan menubruknya dengan keras dan menjatuhkannya ke tanah lalu abhay memukul rehan yang berdiri di sampingnya beberapa kali hingga dia terjatuh
Aldi bangun berusaha menyerangnya dari belakang dan saat abhay menoleh dia terkena pukulannya tepat di bagian bibirnya
Abhay membalas pukulannya dengan menendang kakinya yang membuat nya jatuh lalu menginjak kepalanya beberapa kali
" Ayoo.... Bully gw anjing..... " Ujar abhay sembari menginjak kepalanya
" Udah bhay ..... " Lalu bancar menariknya
" Cabut lu bedua..... atau gw lepas lagi dia.. " Ujar bancar
Aldi dan rehan pun bangun , dengan wajah yang terluka Aldi berteriak " Gw ingetin almamater lu "
" Perasaan Gw ga make almamater " Ujar bancar
" Iyaa tapi gw pake " Ujar riki mengangkat tangannya.
Abhay dan sarani pergi ke taman yang ada di dekat cafe itu karena abhay tidak suka tempat semacam itu, yang Lainya mengikuti mereka berdua
Lalu mereka duduk di taman tersebut
" Abhay gapapa?.... " Tanya sarani
" Perasaan yang bonyok dia... " Ujar bancar sembari menunjuk ke arah Alex
" Untung tadi lu dateng kak " Ujar Yani yang sedang membersihkan luka di wajah Alex
" Kalian mau ngapain sih?.... " Tanya abhay
" Mau ngerjain tugas bhay.... " Saut sarani
" Nah... Yaudah kerjain di sini aja... " Ujar bancar
Abhay berdiri dan berjalan menjauh
" Eh abhay.... " Sarani mengikuti nya
" Ngapain?.... "
" Ngikutin abhay.... "
" Kerjain tugas lu aja lah.... " Ujar abhay dengan nada malas
" Abhay mau ke mana?...."
" Cari tukang es... "
" Abis itu?.... "
" Minum es... "
" Yaudah sara ikut abhay... "
" Kenapa?... " .
Hanya ada satu pertanyaan yang tidak kunjung mendapat jawaban yang diinginkan nya, lagi lagi kenapa yang selalau muncul di pikiran nya, memiliki pemikiran yang penuh dengan kata "kenapa" Bukan hal yang menyenangkan karena sering kali tidak mendapat jawabannya tetapi kenapa?