"Kevin." panggil Rosa juga sama terkejutnya mendengar Kevin berteriak kencang.
"Kevin, tahan emosimu. Biarkan Nani menjelaskan semuanya pada perawat itu. Kamu memintanya jadi asisten pribadi kamu, kan."
Mendengar perkataan ayahnya, Kevin menahan diri, menyandarkan kembali badannya pada tempat tidur.
"Kevin, kamu mau makan buah. Ini buah kesukaan kamu loh." Rosa memotong buah apel merah menjadi seukuran dadu, kotak-kotak kecil.
Hasan berdiri melihat putra dan istrinya yang terlihat senang dari raut wajah mereka. Hasan merasa lega dan gembira dengan situasi seperti saat ini.
'Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, Kevin. Kenapa kamu tidur terlalu lama. Apa karena masalah dengan mantan tunanganmu yang membuatmu begitu ingin mengakhiri hidupmu.'
Gumam Hasan pada dirinya sendiri, ekspresi wajahnya berubah suram saat dia mengingat kejadian setahun yang lalu.
Kejadian yang menimpa Kevin berturut-turut membuat putranya koma hampir setahun.