Chereads / *The Prison of Obsession* / Chapter 12 - 12*

Chapter 12 - 12*

.

.

.

.

***

"kei" sapa Nia saat awal masuk sekolah. tidak biasanya Nia memanggil begini. kei menoleh menampilkan wajah polosnya ke sana. Nia dan dia bersebelahan. Nia tampak ragu, tapi ia kembali membuka mulutnya lagi. tapi tidak ada suara. tampak keringat dingin disana. apa disana baik baik saja ya?. ia jadi khawatir. karena Nia adalah temannya juga. teman pertama nya.

"ada apa Nia kau baik baik saja?" tanya kei menatap dengan raut wajah polos dan khawatir. aneh. Nia malah tambah panik dan gugup. kedua matanya berkali kali menoleh ke arah satu tempat. kei melirik dari ujung matanya. langsung saja sosok bersurai merah itu berbalik. dan Nia lagi lagi buru buru menatapnya.

***

ada apa ya?.

***

"baik..kok..kei..apa kau mau kerumahku?" tanya Nia akhir nya. kei terdiam lagi. sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan nia. biasanya Nia tidak pernah mengajak secara langsung pada nya seperti kali ini. ia tampak berkeringat dan gugup.

"eh?" kei masih tidak percaya. ia menatap dengan wajah polosnya membuat Nia menjadi lebih gugup tapi tetap berusaha memasang wajah nya untuk tetap melihat ke arah kei.

"iya, kau mau?" tanya Nia. ia kemudian tersenyum. membuat hati kei menghangat. ini pertama kalinya Nia mengajaknya dan kali ini ia tersenyum. kei mengangguk antusias tanpa menaruh curiga sedikitpun. di dalam pikiran nya ia begitu senang bisa lebih dekat dengan Nia. mungkin Mereka bisa menjadi sahabat nanti nya. ah ia sangat tidak sabar!!!.baru pertama kali ia kerumah teman. dan Nia yang mengajaknya...., astaga kei bisa mati karena kesenangan kalau begini....hehe.

kei tidak sadar. kalau Nia diam diam mengalihkan pandangannya ke arah lain. sosok bersurai merah itu asyik bersama anak anak lain. saat menyadari kalau Nia menatapnya ia hanya menjawabnya dengan senyuman dan kembali berbicara dengan anak anak lainnya. Nia menatap lagi ke arah kei.

kei masih saja senang. ia sangat polos. ia tidak pernah menaruh curiga sedikitpun. wajah Nia sedikit meredup. kali ini...ia akan melakukan hal yang tidak pernah sekalipun ia lakukan.., maaf kei. sejujurnya Nia tidak pernah berpikir ingin melakukan ini bahkan sungguhan melakukan nya. ia terus menyangkal tapi...ini kesempatan nya.

***

maaf...kei.. maafkan aku..

***

aku..aku ... tidak mau kehilangan kesempatan ini...

***

dan... sejujurnya aku...merasa tidak nyaman bersama..mu..

***

dan aku .. sebenarnya...tidak pernah sekalipun menjadi teman...mu...

***

maafkan kei...aku sangat berharap kau bisa memaaf..kan...ku.... setelah semua ini terjadi...bagaimana pun ....kau itu menganggap ku teman kan...?...

***

kau bisa memaafkan ku kan...?.

***

***

kami berdua pulang bersama setelah belajar seharian di sekolah. kei terus tersenyum dan ceria sepanjang hari membayangkan kalau ia dan Nia akan bersenang-senang. sedangkan nia sedari tadi menunduk gelisah. ia terlihat tidak nyaman. kei tidak tau itu. ia masih saja dipenuhi aura keceriaan.

"ke..kei", akhir nya Nia bersuara juga setelah sekian lama terdiam. kei memiringkan kepalanya masih dengan senyum dan wajah polosnya. "apa?". tanyanya dengan suara lembut khasnya.

Nia tergagap. ia merasa bersalah. tapi, ia tidak mau di salahkan. Nia mengeleng lagi dan kei menatapnya heran. sudah beberapa waktu Nia selalu seperti ini. Nia ingin mengatakan sesuatu tapi selalu berakhir tidak jadi. kei tidak mau berprasangka buruk, jadi ia kembali tersenyum lagi. dan tidak menanyakan apapun sampai Nia siap menceritakan nya. ia tidak mau membuat teman pertama nya itu tidak nyaman. lagipula Nia orang baik.

Nia menghela nafas. lagi lagi..., ia tidak bisa mengatakan nya. ada sebuah perasaan bersalah mengerubungi hatinya. ia tau ini salah dan seharusnya ia mengatakan nya pada kei. tapi jauh di dalam lubuk hatinya.ia tidak mau. ia tidak mau di salahkan.

lagipula kei sudah menganggapnya sebagai teman. seluruh kelas dan bahkan seluruh sekolah sampai para guru menjauhinya. kei selalu sendirian, mereka memandang kei dengan tatapan jijik. saat kei dibully secara langsung. mereka pura pura tidak melihat dan malah melakukan hal yang membuat kei selalu bersalah. mengunakan segala cara. tapi kei tetap selalu tersenyum.

seolah semuanya baik baik saja. padahal kei selalu sendirian. Nia juga merasa risih. tapi ia tidak mau mengatakannya. ia tidak seberani itu. sehinggga ia membiarkan nya. tidak pernah Nia sangka kalau kei menganggapnya sebagai teman karena sikapnya itu. mengatakan dirinya sangat baik...hah...itu ...hanya kebohongan.

***

srek

***

tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. kei berbalik menatap dengan bingung dan wajah polosnya. biasanya tidak ada yang mau dekat dekat dengannya. entah karena ia kotor dan menjijikan. ada seorang bersurai merah mendatanginya dari belakang. ia tersenyum manis, kei juga ikut membalas dengan senyuman manisnya.

pegangan itu tiba tiba terasa lebih erat. kei sedikit merintih dan melihat dengan sedikit berkeringat. anak itu melepaskan nya sembari meminta maaf. kei hanya mengangguk saja. aneh. anak itu melebarkan senyumnya seperti memang sengaja melakukan itu. kei tidak mau berpikiran jahat. tidak semua orang jahat contohnya seperti Nia.

"ada apa?" tanya kei ramah. anak itu masih memasang wajah senyuman nya. ia seperti melirik ke arah Nia. kei melirik dari ujung matanya sejenak. Nia tampak berusaha terlihat baik baik saja. dapat terlihat ia sangat gugup saat kedatangan anak ini. kei sedikit heran. dia... tidak boleh berpikir buruk kan?. Nia itu sangat baik...dan dia sudah menganggap Nia sebagai temannya sendiri. meksipun mungkin Nia tidak merasa seperti itu. tidak masalah.

anak itu tersenyum langsung mengambil posisi di tengah tengah mereka. merangkul kedua pundak kei dan Nia. ia menatap kei dengan senyum ceria. ia tampak akrab sekali, padahal kei maupun Nia belum pernah berbicara ataupun dekat dengannya. kei menatap dengan canggung. begitu pun Nia yang tampaknya lebih gugup. aneh.

"wah kebetulan!. aku lagi bosan juga. kau mau kerumah Nia ya?" katanya bersemangat sok akrab. ia melihat dengan senyum ke arah kei. kei ikut membalas dengan senyum. Nia tetap canggung. tidak membalas Apapun dan malah berusaha melarikan diri dari matanya...'ia tidak ingin terkena masalah'. anak itu masih tersenyum dan bertingkah seolah mereka sudah kenal lama. dan jujur itu sedikit aneh.

tapi kei senang senang saja kalau ada orang lain yang mau dekat dengannya. ia sama sekali tidak masalah. kei tersenyum ceria. "tentu saja, ikut saja" seru kei ramah. tanpa sadar kalau orang yang ia senyumi itu sedang memasang seringai di balik wajah ceria nya. ia menatap penuh jijik ke arah kei tapi tetap memasang senyum ceria. kei sama sekali tidak menyadarinya.

"baiklah!.namaku Cherry, salam kenal kei!" seru Cherry. ia sangat manis dan bersemangat seperti warnanya. kei mengulurkan tangan berniat berkenalan. tapi Cherry langsung terpaku. tidak langsung menyambut uluran tangan itu membuat kei memandang nya polos.

"A..apa ini?" katanya tergugup. ia mulai melepas rangkulannya. kei memiringkan wajahnya polos membuat Cherry meneguk ludah. dan menatap jijik ke arah tangan kei. menurutnya kei adalah maklhuk menjijikan yang tidak pantas disentuh. ia mulai mencari cari alasan dan menarik Nia untuk pergi duluan.

Nia hanya diam. tidak melakukan apapun. ia memang penakut dan sering melarikan diri. Cherry tersenyum menyeringai. sungguh ia jijik sekali dengan anak itu. anak yang tidak jelas asal usulnya dan malah banci. apa ia mau jadi cewek?. dia kira manis gitu saat ia senyum?. benar benar menjijikan, ia bahkan tidak pantas terus hidup bahagia di sekolah!. terlalu menjijikan.... Cherry menyeringai.

"ayo kei...kau mau telat?" katanya membalikkan wajahnya dan langsung memasang wajah senyum seperti biasa. kei yang semula bingung. langsung mengangguk dan kembali bersemangat mengikuti Cherry dari belakang. ia sengaja lari darinya. ia bahkan tidak mau disentuh oleh lelaki yang suka bermain peran menjadi cewek.

Wajahnya langsung berubah menjadi jijik. kedua matanya menatap sinis ke depan. ia ingin semua ini cepat selesai. dan ia tidak perlu bertingkah baik seperti ini padanya. dasar sok polos!. sementara itu Nia hanya mengikuti tanpa berkata apapun. membiarkan semuanya berjalan tanpa ada satupun niat untuk menghentikannya.

kei mengikuti dari belakang tanpa banyak bertanya. ia senang sekali. pikirannya dipenuhi bahwa ia akan bermain dengan kedua sahabat nya. teman barunya. Nia dan satu lagi adalah Cherry. Cherry anaknya bersemangat. tidak apa kok. kei menyukai kalau orang lain mau berteman dengannya. ia malah akan senang sekali. Hatinya berbunga bunga. bersama teman menyenangkan sekali!!!. ia ingin melakukan banyak hal lagi..itu ... enaknya berteman kan?.

di dalam pikiran kei masih lah kekanak-kanakan. tentu saja umurnya saja baru 5 tahun. diumur segini wajar untuk berpikir mudah. dan pikiran kei saat itu masihlah sangat dangkal dan polos. berpikir kalau semua orang itu pasti ada yang baik. nyatanya sejak awal mereka selalu berbohong. membohongi kei dan berakhir selalu menyakiti kei hingga..... ia benar benar ...hancur. hingga kei benar benar kehilangan kepercayaan dirinya.

***