Chereads / *The Prison of Obsession* / Chapter 15 - 15*

Chapter 15 - 15*

.

.

.

.

.

sudah sekitar satu tahun sejak pembully an itu terjadi. tidak tanggung tanggung. semua orang bahkan tidak mempedulikan nya. mereka sama saja. seolah pembully-an yang dilakukan adalah hal lumrah. walaupun mereka masihlah tergolong kecil. anak anak. mereka sangat kejam dan pembully an nya tidak lagi sebatas anak anak. bahkan mungkin lebih parah dari orang dewasa atau remaja.

penyiksaan itu sangat kejam dan sering kali kei harus pulang dengan luka di seluruh tubuhnya. ia tidak boleh langsung pulang dan harus menunggu hingga matahari terbenam. harus mempertaruhkan nyawanya setiap hari. entah dia tersesat atau di jadikan penculikan anak yang biasanya menjadi korban adalah anak yang berusia muda.

dan bila pun ia diculik atau di siksa sekali pun tidak ada yang peduli. bahkan ayahnya sendiri. ibu sudah menjadi tidak waras saat ia berumur 2 tahun. waktu ia masih lah sangat kecil. di tinggalkan bersama ayahnya yang menjijikan dan tidak peduli. bahkan ia belum bisa berbicara dengan benar. ia harus bertahan hidup sendiri. tanpa siapapun yang merawatnya.

ayahnya bahkan menanggalkan nama keluarganya agar dirinya sendiri tidak mendapat masalah. sedangkan kei masih ditahan entah karena apa. ia dipaksa di rawat dan harus hidup di rumah ayahnya. selalu disiksa sebagai pengganti ibunya. ibunya dulu juga sering di siksa seperti ini baik secara langsung maupun dalam hubungan intim. dan kali ini kei yang harus menderita. dan sekarang malah lebih parah... ayahnya melecehkan nya. tepat pada saat ia berumur 5 tahun. hari yang sama saat ia dibully pertama kalinya.

***

kei menatap ke arah sekitar dengan kosong. kedua matanya menunduk. ia bisa merasakan betapa kesepian nya dirinya. bahkan saat ia berumur masih sangat kecil. kei harus bertahan dari pandangan masyarakat dan orang orang yang tentu saja buruk padanya. kei tau itu. bahkan sekarang. ia tidak memiliki seorang pun di dekatnya.

semua benar benar menjauhi dirinya. tidak ada seorangpun yang mau dekat dekat atau sekadar berbicara. jika kedapatan maka orang itu akan mendapatkan perlakuan yang sama seperti kei. tentu saja semua orang tidak mau mengambil masalah untuk diri mereka sendiri. kei tau itu .

ia masih anak anak sangat kecil malahan tapi harus terbiasa dengan semua ini. Nia...bahkan tidak ada...di sisinya lagi. ia mengelak dan bahkan saat dibully Nia berusaha tidak melihatnya. semua orang juga sama. tidak ada...yang mau bersama kei.

***

srek

***

kei menoleh ia terkejut saat melihat ada seorang anak perempuan yang duduk di sebelahnya. wajah pucat Kei yang sudah lama kosong itu melihat dengan wajah pucatnya. ia lemas dan luka itu terasa begitu menyakitkan setiap kali ia mengerakkan anggota tubuhnya.

".." kei hanya diam. tidak mengerakkan mulutnya. mulutnya terasa kelu karena tidak pernah berbicara. paling saat ia kesakitan saja. setelah itu kei selalu hanya diam. tidak ada yang mengajak nya berbicara. kei melihat ke arah makanannya dengan kedua mata yang kosong. rasa sakit ini membuat nya mati rasa. ia bahkan lupa bagaimana cara Tersenyum kembali.

wajahnya selalu murung dan kosong. selalu berwarna pucat dan memelas. dan tidak ada yang peduli. dia tidak punya siapapun. sekarang tidak ada yang bahkan mau dekat dekat dengannya. Nia yang sudah dia anggap sebagai temannya... tidak peduli sama sekali dengannya. seolah sejak awal Nia tidak pernah menganggapnya teman.

padahal kei sudah menganggap nya sebagai teman. selalu bersama Nia. ia selalu tersenyum dan tidak pernah berprasangka buruk. karena Nia adalah teman yang baik. sebagai teman, ia tidak boleh seperti itu kan?. teman itu saling bersama kan. apa Nia tidak menganggapnya teman selama ini?. apa kei berbuat kesalahan?. sebenarnya..., apa dirinya pantas untuk bahagia?.

kenapa ia harus hidup?. jika harus menjalani kehidupan yang sebegini kejam bagi nya...?. bagaimana ia harus menanggapi... tidak ada yang merawat atau mengajarinya...ia harus belajar sendiri.. meksipun masih sangat kecil.

ia bahkan masih setinggi pinggang saja dengan para orang dewasa. dan teman temannya ia memiliki tinggi sampai sebahu mereka saja karena ia terpaut usia 2 tahun. itu yang menyebabkan kei tidak bisa lepas dari penyiksaan mereka. mereka menggunakan tubuh mereka yang besar. dan kei ...masih sangat kecil...ia tidak bisa melawan.

kei melahap makanannya dengan pelan. rasanya pahit. ini pun ia ambil dari makanan sisa di kulkas. ia masih belum bisa memasak ataupun meraih dapur yang lumayan tinggi disana. saat mengambil panci atau masakan panas. ia sering terjatuh dan tidak jarang mengenai kulit nya. saat ia menangis karena itu. ayah akan datang dan memukul nya karena berisik. bahkan tidak jarang ayah menyiksanya semalaman hanya karena masalah sepele atau mabuk.

kei tidak sadar kalau anak di sebelahnya terus memperhatikan dia dengan tersenyum senyum. kemudian ia meletakkan makanan di bekalnya pada bekal kei. kei terkejut tapi tetap tenang. ia menatap ke arah anak itu dengan kedua mata sayu yang menyedihkan seperti biasa. ia memang menyedihkan.

anak itu tersenyum ramah, "makanlah" serunya lagi. kemudian ia memakan makanannya lagi dan tetap ceria. kei memandang dengan heran. kedua mata kosong nya menatap ke arah bekal itu. baru pertama kalinya sejak ada seseorang yang mau berbagi bekal bahkan berbicaralah normal seperti ini padanya. rasanya aneh. ia tidak mau berharap lagi. kalau tidak.. ia lagi lagi akan disakiti...sama seperti..saat itu.

kei tidak mau. ia hanya ingin berteman. tapi... seperti nya.. tidak ada yang mau dekat dekat bahkan mau berteman dengan anak seperti kei. kei tau itu. ia tidak jelas. ia aneh. wajar saja. tapi apakah berteman harus memperhatikan semua itu?. kei tidak masalah kalau temannya cacat ataupun mengalami masalah aneh. ia akan Selalu menganggap nya teman. teman itu adalah disaat mereka saling menerima kekurangan masing masing.

kei senang setiap ia menghabiskan waktu bersama Nia. ia senang meksipun Nia tidak menggubris nya tapi ia tidak mengusir kei seperti yang lainnya. hanya itu saja. hanya itu saja, kei sudah menganggap nya sebagai seorang teman. kei tidak masalah. karena kei ingin memiliki seseorang yang berharga. satu orang saja. apa kei tidak bisa berharap seperti... itu...kah?.

***

kei menatap nanar dan diam ke arah makanan itu. tidak tau apa yang harus ia lakukan. tidak ada yang mendekatinya selama ini. kei mengambil makanan itu dan memakannya. enak. kei menatap ke arah samping. anak itu masih memakan makanannya dengan tenang. ia mengetahui kei menatapnya dan ikut memiringkan kepalanya dan tersenyum manis. seketika kei merasa tersentak.

ia langsung menoleh sambil terus tetap diam. apa..ia bisa percaya lagi?. kali ini tidak bohong kan?. kei melirik lagi dan lagi lagi ia tersenyum menatap kei. ia menjawab kei dengan baik. kei menatap dengan kedua manik mata kosong sayu memelas. wajahnya pucat karena sering menangis dan berkali kali di hujani kesakitan dan penderitaan. membuat perasaan nya mati rasa. apa..ia bisa?.

setelah beberapa lama kami hanya makan dalam diam. ia dan kei di kursi yang sama meksipun berjarak. tidak ada seorangpun hanya kei dan anak itu. semua orang sudah tau kalau kei sering makan sendiri disini dan memilih menganggap kei tidak ada. Kei sudah biasa. tapi kali ini ada orang lain. kei tidak tau bagaimana harus menanggapi nya. ia bingung dan lagi lagi ia merasa dirinya begitu Menyedihkan.

setelah beberapa saat akhirnya makanan mereka habis. "..." kei masih diam duduk di kursinya. ia menunduk. tidak tau apa yang harus ia lakukan sampai mendengar anak itu menutup bekalnya. kali ini ia akan pergi. sebenarnya apa yang kau harapkan kei?. tidak mungkin ada yang mau berteman denganmu. kau menjijikan.

kei menyakinkan dirinya sendiri. anak itu berdiri dari kursi. dan kei sudah siap jika lagi lagi ia ditinggalkan tanpa berkata apapun. tapi anak itu tersenyum lagi lagi mengarahkan tubuh nya ke arah kei tanpa rasa malu ataupun rasa jijik. kei menengadah melihat anak itu karena sedari tadi ia tidak bergerak atau pun berjalan. ia masih berdiri disana.

surai Kuningnya melambai dengan manis. ia tersenyum ramah ke arah kei. hati kei mendadak menghangat. tapi ia segera mencoba melupakannya. ia tidak boleh langsung senang begitu saja. mungkin saja ia hanya melakukan ini karena kebetulan ada disini. kei kau tidak boleh berpikiran polos seperti itu.

tapi sayangnya lagi lagi kei berpikiran begitu polos dan begitu lugu. harapannya untuk agar berteman masih ada. Meskipun sudah di sakiti sampai seperti itu. meksipun ia dikhianati seperti itu. oleh orang yang ia sayangi. ia masih begitu polos dan tidak mau berpikiran buruk kepada siapapun.

ia bahkan tidak pernah berpikir mau membalas ataupun membenci dan hanya menerima saja. sehingga perlahan dirinya sendiri yang malah termakan penderitaan itu dan menjadi begitu tersakiti hingga dirinya benar benar hancur. dan bahkan sampai saat itu . ia masih begitu baik hati.

bahkan dengan orang yang sering menyakiti nya. kei masih terlalu polos dan baik. kei masih lah anak anak kecil yang tidak tau Apapun tentang betapa kejamnya dunia ini. dan kebaikan hatinya sering di manfaatkan orang orang hanya untuk kepentingan diri mereka belaka. dan berkali kali pula di hancurkan dengan begitu kejam.

"kei, besok aku makan disini lagi ya?" katanya sambil tersenyum. ia sangat cantik. kei terpaku karena kagum. setelah itu ia pergi sambil bernyanyi. kei memandang itu. sekilas senyum tipis samar menghiasi bibirnya. dia katanya mau datang lagi. untuk makan disini. kedua matanya berbinar senang dengan begitu polosnya tanpa tau kalau itu hanyalah sebuah kebohongan belaka.

***