Chereads / *The Prison of Obsession* / Chapter 18 - 18*

Chapter 18 - 18*

.

.

.

.

.

***

Cherry melihat ke arah atas. jam sudah menunjukan pukul 10 malam. ia melihat ke arah jendela yang merupakan satu satunya di ruangan itu. sudah lama juga sejak ia duduk disini bermain dengan tablet dan permainan teknologi. capek juga seharian hanya duduk disini. anehnya rumah ini tampak begitu kosong. padahal biasanya tempat ini akan penuh dengan suara ayah dan ibu.

***

tik ...

***

tok..

***

jam berdentang. jarum pendek mengarah secara perlahan ke arah jam 10. jarum panjang mengarah secara perlahan dari satu angka ke angka yang lain. sudah malam. Cherry meletakkan tablet nya dan berdiri seraya meregangkan badan. ia menatap ke arah sekitar dan wajahnya tertuju pada sebuah jendela itu. badannya meremang seketika entah karena apa. tidak ada apapun kok. Cherry melongo-kan kepalanya melihat ke sekitaran area rumah yang gelap.

***

tak!

***

ia menutup nya. untuk menghindari angin malam yang dingin. Cherry melangkah ke luar. lagi lagi tidak ada suara. biasanya ayah dan ibu akan berisik setelah pulang kerja. tapi sekarang tidak ada satupun suara. Cherry berusaha menyingkirkan pikiran aneh itu. ini akan menjadi hari hari yang sama seperti sebelumnya. pasti.

Cherry melangkah keluar dari kamar. ia merasa sedikit heran dengan kondisi rumah yang benar benar hening. padahal hari sudah sangat malam. Cherry mendengarkan langkah kakinya sendiri disana bersama dentangan jam. ia melangkah menuju ke ruang makan.

tidak ada seorangpun...lagi lagi, Cherry mengangkat kedua bahunya tidak peduli dan melangkah lagi ke tempat meja makan. biasanya mereka tidak pernah pulang selama ini. apalagi karena Cherry masih kecil. ia melihat makanan yang sudah tersedia disana. Cherry mengernyitkan dahi heran.

ibu kan belum pulang. ayah juga. lalu siapa yang memasak. seketika bulu kuduk Cherry berdiri tanpa sebab. Cherry mengeleng Mungkin saja ibu tadi pulang dan menyiapkan makanan saat Cherry pura pura sakit tadi. ibunya tidak tau kalau Cherry sering berbohong dan mereka percaya begitu saja.

Cherry mengambil posisi duduk dan mulai melihat piringnya. terlihat baru di sediakan dan anehnya tidak ada makanan lain hanya satu ini saja. seperti khusus di siapkan untuk Cherry. Cherry lagi lagi berusaha tidak peduli. ia mengaduk makanannya. daging. makanan kesukaan Cherry. dengan cepat dan lahap Cherry mengunyah makanan itu dengan senang hati.

rasanya agak aneh dari daging biasa. Cherry mengigit sesuatu. ia membuka mulutnya dan menarik salah satu tulang dari sana. Cherry memandang dalam diam. kenapa tulangnya aneh begini?. seperti tangan manusia besar?. ah tidak mungkin Cherry. jangan berpikiran seram seperti itu. Cherry kembali memakan makanannya meskipun agak curiga dan masih merinding.

selesai makan ia meletakkan piringnya di atas rak cuci piring dengan sedikit berjinjit. ia sekali lagi terpaku melihat peralatan dapur yang baru saja di pakai dan di bersihkan. Cherry berusaha tidak berpikiran terlalu jauh dan bergegas meletakkan piring. ia melihat ke arah tong sampah. ia melihat lebih dekat lagi. gigi manusia, dan...tulang?. apa ini?.

Cherry merasa sangat aneh. tapi ia masih lah anak kecil yang berpikiran dangkal dan positif. ia melangkah sambil bernyanyi nyanyi ke arah ruang tamu. berniat nonton tv dahulu. sembari menurunkan isi perut. biasanya selalu seperti ini. saat Cherry membolos dan kedua orangtuanya selalu tidak ada di rumah saat siang. ia bebas melakukan apa saja disini. ini rumahnya juga.

Cherry tertawa melihat adegan kartun. padahal ia juga sedang merinding. terasa seperti ada seseorang yang memperhatikannya dari jauh. memandang kei sedari tadi. kei berusaha menyingkirkan semua itu sambil terus berpura pura tertawa melihat adegan kartun seolah tidak terjadi apa apa. hingga tidak sadar kalau ada seseorang yang menatap Kosong ke arahnya dari balik dinding dapur penghubung antara ruang tamu dan dapur di rumah kecil itu.

***

setelah asyik menonton film kartun dan di iringi dengan nuansa merinding. Cherry melangkah menuju ke arah kamarnya yang berada di pojok lantai atas. sebenernya sedari tadi ia merasa sedikit merinding ketika berada di lantai bawah. segera ia percepat langkah kakinya menuju ke kamarnya karena takut . detak jantungnya meningkat drastis saat ia menaiki tangga, dengan melihat ke kiri dan ke kanan. tidak ada siapapun kan?. kosong kan?.

Cherry melihat lagi ke belakang. tidak ada siapapun disana. dengan gemetar dan rasa takut ia membuka pintu dan bersandar di belakang nya. berusaha menetralkan nafas. ayah dan ibu juga belum pulang. apa yang kamu takutkan sih Cherry?. kau udah biasa di tinggal sendiri kan?. kau ini sudah besar kan??.

Cherry menghela nafas setelah mencoba tenang. ia meraih lukisan yang belum jadi di kamarnya itu. sembari menunggu. mendingan ia melukis dulu tugas sekolahnya. sedari tadi asyik bermain teknologi sampai lupa waktu. Cherry mulai melukis di mulai dengan cat berwarna merah. dan cat berwarna hijau untuk latar belakangnya..

Cherry masih ingat bagaimana ayah dan ibunya sangat mempercayai nya bahkan sampai sekarang ini. mereka lagi lagi hanya melihat penampilan luar nya tanpa peduli pada bagian dalamnya. disaat orang tuanya ada. Cherry akan bertingkah sebagai anak baik dan saat tidak ada. Cherry akan bertingkah semaunya saja. bermain main dan membolos sekolah seperti yang ia lakukan saat ini. ini sudah kebiasaan.

dan mereka sama sekali tidak peduli sebenarnya kepada Cherry. berpura pura sebagai orang tua yang baik . padahal mereka hanya memperhatikan bagian luarnya saja dan sama sekali tidak mau tau dengan bagian dalam. Cherry tidak masalah. ia malah merasa sangat bebas. dan sangat beruntung jika orang tuanya bekerja lebih lama dari biasanya. ia bisa melakukan apapun kan..?.

malas rasanya jika harus bertingkah baik di depan orang tua. ia lebih suka menjalani hidup sesuka hati. bermain game sepanjang hari tanpa harus di tegur. dan membolos dari sekolah yang membosankan itu. Cherry selesai mengerjakan lukisannya. ia melihat lihat sambil tersenyum. cantik juga.

"eh...kok.. baunya aneh..?" Cherry merinding seketika. ia mendekati lukisan yang baru jadi itu. biasanya ia tidak akan peduli dengan hal seperti ini. karena asalnya bau cat itu memang bau. tapi...ini baunya aneh dari biasanya membuat Cherry merasa heran.

Cherry lebih mendekat kan wajahnya ke arah lukisan itu. tidak..bau cat lainnya masih sama. tapi..bau cat merah ini.. kok baunya seperti..darah?. Cherry mengangkat bahunya beberapa saat. perasaan nya saja mungkin. sudahlah, yang penting ini sudah selesai. ia haus juga setelah mengerjakan tugas dari para guru payah itu. huh!. dia tidak suka sekolah!!. kenapa pula ia harus menuruti kedua orang tuanya?. mereka juga tidak akan sadar kan?. seperti biasanya.

Cherry meregangkan badannya menyimpan cat itu. ia mengambil cat itu dan mengangkat nya. aroma yang sama muncul lagi. aroma amis aneh yang tidak biasanya ada di sini. dan lagi warnanya Sangat cair dan berwarna merah cerah seperti...darah segar?. sudahlah Cherry. apa yang kau pikirkan. kau hanya cukup menyimpan benda ini saja dan kembali bersantai.

Cherry menyimpan cat itu dan beralih meletakkan lukisan agar cepat kering. soalnya besok akan di kumpul. hah membosankan sekali ia harus sekolah besok. ia ingin selamanya libur seperti ini. tapi tidak bisa... gurunya akan menghubungi kedua orangtuanya saat ia bolos selama dua hari. dan ia tidak mau ketahuan tentu saja. bisa bisa orang tuanya mulai curiga.

Cherry meletakkan lukisan itu di tepi jendela. ia membuka jendela nya sedikit memberikan ruang agar angin malam masuk. Cherry bisa merasakan badannya ikut mendingin. padahal biasanya tidak pernah seperti ini. Cherry bahkan sering main di luar rumah pada malam hari saat tidak ada pengawasan dari orang tua. baik baik saja tuh.

Cherry cepat cepat meletakkan lukisan itu dan berbalik ingin meminum sesuatu. tenggorokannya kering setelah duduk selama beberapa menit untuk melukis. ia membuka pintu dan lagi lagi dihadapkan pada ruangan lantai bawah yang sedari tadi ia takuti. Cherry berusaha menghilangkan pikiran itu dan berjalan turun sambil berhati hati.

***

Cherry tidak berani melihat sekitar. rumah ini terasa begitu kosong dan hening. hanya ada suara jarum jam yang perlahan mengisi ruangan sepi ini. Cherry memandang gusar ke arah jam yang mengisi ruangan lantai bawah itu. kenapa ayah dan ibu belum pulang?. untuk sekarang ia merasa sangat kesepian dan ingin mereka bergegas pulang. menemani Cherry di rumah sederhana yang sepi ini.

Cherry melangkah menuju ke arah dapur. membuka kulkas dan segera meraih sirup Apple disana. sengaja ia simpan untuk diminum sewaktu-waktu. meksipun ibunya sudah melarang. masa bodoh ah!. Cherry meneguk minuman itu langsung dari botol nya. minuman yang dingin karena baru berasal dari lemari es. Cherry berhenti minum.

tenggorokannya terasa kering dan aneh. rasa...itu... rasanya sangat aneh. tidak seperti sirup biasanya. tidak manis melainkan...amis?. Cherry melihat lagi lewat lubang disana. air nya yang cair dan perlahan bergoyang disana. sangat jernih. warnanya merah pekat disana. Cherry tercekat. apa ini?. kok aneh?.

Cherry lekas lekas meletakkan minuman itu ke kulkas dan bergegas ke kamarnya. ia akan merinding saat ia terus berada di lantai bawah. hawa dingin menyusup membuat kulit halus Cherry meremang kedinginan. Cherry segera masuk ke dalam kamarnya.

***

bruk..

***

tiba tiba Cherry begitu saja terjatuh. ia bisa merasakan telapak kakinya tertusuk sebuah benda tajam yang menyakitkan. Cherry meringis ia meraih kaki kanannya. dengan wajah kesakitan ia melihat apa yang terjadi. tepat di telapak kakinya terdapat sebuah paku di sana tertancap begitu saja.

Cherry memucat. siapa yang menaruh paku disini?. perasaan tadi ia tidak melihat atau merasakan apapun?. paku itu tepat ada di depan pintunya saat ia hendak melangkah masuk ke dalam. Cherry merasa kesakitan. darah mengucur perlahan. Cherry berusaha bertatih tatih berdiri dan duduk di kasur kecil nya itu. menaruh kakinya. ia meringis ngeri melihat paku itu menancap begitu saja di kakinya.

"ugh..semoga saja...bisa" ragu Cherry. tidak ada siapapun di rumah. mau tidak mau ia harus melakukan nya sendiri. Cherry mengarahkan tangan kecilnya dengan ragu kesana. menarik ujung paku itu. "Ugh.. sakit" rintih Cherry. padahal ia baru menarik sangat sedikit ujung paku itu. Cherry memberanikan diri dan menarik lagi. "Akh sakit!" keluh Cherry. akhir nya berhasil juga.

Cherry terengah-engah menatap paku itu. sudah berlumuran darah. menjijikkan sekali. Cherry meletakkan paku itu sembarang tempat dan memilih berbaring di kasurnya. sakit sekali kakinya. ia baru pertama kali merasakan ditusuk sesuatu. dan lagi paku itu. entah kenapa rasanya masih sangat sakit. meksipun ia sudah melepas nya. terasa makin sakit saja. sudahlah!!.

Cherry melihat langit langit. kapan ayah dan ibu pulang ya?. Cherry mengeleng kan kepalanya lagi. ia tidak mau berpikiran aneh aneh. ia memilih membayangkan kei. anak malang itu. dan ia mulai tersenyum lagi. ia mungkin harus mulai memikirkan apa yang harus ia lakukan pada kei besok. mungkin ia bisa membuka seragamnya atau mungkin menguyur nya dengan air got lagi di hadapan semua orang.

Cherry butuh hiburan makanya ia selalu membully kei. di sekolah itu membosankan sekali. ia harus berakting sepanjang hari. dan untung nya ada kei yang bisa sedikit meringankan rasa kesalnya selama di sekolah. melihat ia memucat dan hanya diam saja saat ia menarik celana nya. itu menyenangkan sekali. ia ingin melakukannya lagi dan lagi. kalau bisa setiap saat.

***

tak..

***

tiba tiba lampu padam begitu saja. Cherry menghela nafas lagi. aneh aneh saja yang terjadi hari ini. kenapa pakai acara lampu padam sih?!. ia kan tidak bisa main tablet lagi sampai subuh. huh, padahal besok ia masih harus sekolah yang membosankan itu lagi. Cherry menggerutu dan berusaha berdiri lagi dengan terpaksa. kakinya makin sakit.

Cherry meraba raba dan menemukan hapenya. segera ia menghidupkan lampu disana dan merangkak ke arah sekitar. ah itu saklar lampu. Cherry meletakkan hapenya ke bawah dan berusaha berjinjit meraba raba bagian atas dengan susah payah.

***

eh..apa ini?.

***

ada sesuatu yang lunak dan basah?. hujan?. tidak mungkin sudahlah. ia berusaha menghidupkan lampu. tidak bisa. Cherry menghela nafas. ia melangkah lagi dengan hati-hati menuju ke kamar mandi mengunakan senter hapenya...dan Klik...tiba tiba lampu hapenya mati seketika. tanpa sebab.

Cherry seketika terdiam melihat ke arah hapenya. sial. kenapa tiba tiba mati sih?. padahal tadi ia sudah mencharge hapenya. Cherry melihat kesekitar. gelap sekali. Cherry tidak dapat melihat apapun selain kegelapan. Cherry melangkah dengan meraba raba. dan kakinya lagi lagi tersandung sesuatu.

"Aduh!" Cherry merintih lagi. ketika jatuh. ada berbagai benda kecil yang langsung menusuk bagian depan tubuh nya. sambil merintih Cherry berdiri. ia tidak bisa melihat apapun. sakit sekali. Cherry meraba raba itu. dan seketika memucat saat merasakan benda itu tajam dan kecil. itu jarum!. kenapa ada jarum disini?. padahal setau Cherry ia tidak pernah meletakkan benda ini.

Cherry bersusah payah melepaskan itu. sangat gelap Membuat penglihatannya serasa buta. Cherry menghela nafas berusaha tetap tenang. Cherry melangkah menuju ke kamar mandi. ia ingin cuci tangan dan pipis. tidak bisa ia tahan lagi. Cherry akhirnya menyentuh pinggir kamar mandi yang sedikit basah?. eh kok basah ya?.

bisa tercium bau amis aneh dari sana. seperti bau darah. kali ini lebih kuat. Cherry merinding dan merasa aneh. tapi ia menguatkan diri lagi. ia berjalan dengan hati hati dan perlahan menyelesaikan pekerjaan nya. setelah itu ia ia meraih gayung yang ada di dalam bak mandi dengan meraba raba.

Cherry terpaku saat tangannya menyentuh sesuatu aneh disana. berambut. ia mengeser tangannya lagi. banyak sekali rambutnya. Cherry mengerakkan tangannya ke arah lain. eh benda apa ini. kenyal?. ke bawah lagi. di tengah kegelapan itu. ia hanya bisa merasakannya. bibir?. dan ada banyak sekali cairan hangat disana. seperti baru di letakkan. Cherry berusaha memicingkan matanya.

tidak terlihat apapun. terlalu gelap. ia mengeser airnya ke arah lain. dapat!. ia mengambil gayung itu dan segera saja menuntaskan pekerjaan nya. mungkin saja itu mainan pikir Cherry. ia masih anak anak. Cherry ingin melangkah keluar. tapi gerakannya terhenti saat menyentuh sesuatu disana.

besar. Cherry melihat ke bawah. tidak terlihat apapun. ia mencoba berjalan lagi. kali ini ia bisa merasakan cairan di mana mana. dan sesuatu yang lunak diinjaknya sehingga tubuh kecil Cherry terjatuh. langsung saja tubuh Cherry di penuhi cairan aneh dan berbau amis. Cherry merasa aneh dan merinding. ia entah kenapa merasa ada sesuatu yang salah. sangat sangat salah.

***

bukankah..ia tidak sudah tidak bermain boneka lagi karena sudah di gantikan semuanya dengan teknologi?.

***

eh..lalu apa itu?.

***

***

lampu hidup seketika. dan semuanya menjadi jelas. Cherry terpaku di tempatnya. tidak mampu bergerak lagi. pemandangan di depannya Membuat ia merasa kalau ini hanyalah sebuah mimpi buruk belaka. tepat di depannya.. seseorang yang tadi ia injak dan tepat di pintu masuk kamar mandi.

ayahnya sendiri dengan kondisi menakutkan. bagian dalam tubuhnya terbuka lebar dan ia terbaring tidak bergerak disana. ia mati sambil terkejut. kedua bola matanya melebar dan ia ternganga disana. ia terbaring disana dengan kondisi perut terbuka menampakkan organ tubuhnya yang masih segar. beberapa lelehan darah yang mengucur perlahan.

Cherry melihat ke arah bawahnya. jadi yang injak tadi..."Aaaakh!!" teriak Cherry ketakutan. ketika melihat dirinya menginjak bagian dalam organ tubuh ayah dan menyebabkan darah membasahi lantai. organ tubuhnya tampak berantakan. itu karena Cherry. Cherry melihat kedua tangannya. ada darah. jangan jangan...tepat saat itu seseorang muncul di depannya.

kedua tangannya memegang kearah salah satu pintu hanya menunjuk wajah cantiknya saja. wajah cantik yang tampak begitu kosong. kedua mata berwarna merah darah itu menatap kosong ke arahnya. dan ada darah yang terletak di kedua tangannya dan pipinya. tapi ia tampak terbiasa. siapa itu?. pembunuh?!. kenapa dengannya?!.

ia hanya diam disana. dan Cherry sudah terlalu ketakutan. ia berdiri dengan susah payah mengabaikan kalau kakinya sakit. kali ini malah keduanya. Cherry mundur hingga menyadari kalau ia berada di kamar mandi. ia baru teringat tentang benda aneh itu. Cherry bisa merasakan tangannya mendingin merasakan pinggir bak mandi.

kedua matanya melihat ke belakang dan sekali lagi ia terpaku. tubuhnya melemas dan tidak mampu di gerakkan. disana ada sebuah kepala manusia yang di letakkan di tengah tengah bak. darahnya mengucur kemana mana membaur dengan air bak yang semula bening menjadi penuh warna merah.

kondisi nya juga sangat mengenaskan. kepalanya masih utuh bagian atasnya tapi bagian kedua pipinya sudah dikuliti sehingga bisa dilihat daging dan tulang manusia disana. kedua mata yang sudah terjatuh dari tempatnya hingga ke pipi tapi masih tergantung di kedua lobang mata itu. tidak terjatuh. hanya terhubung dengan syaraf disana. matanya sudah jatuh. bisa ia lihat dengan jelas keseluruhan bola mata itu.

rambutnya yang panjang yang sedari tadi di pegang oleh Cherry. rambut panjang milik ibunya yang mengembang di atas air. darah yang bercipratan dan mulai terjatuh secara perlahan dari atas puncak kepala dan pipinya membaur dengan air di bak. itu asal warnanya yang begitu merah disana. hanya ada kepala disana. tanpa badan dan bisa terlihat jelas bentuk leher yang terpotong disana. sengaja di letakkan berdiri. sehingga bisa terlihat jelas.

Cherry terpaku. ia lemas. ia tidak pernah melihat sesuatu semenakutkan ini. ini begitu menakutkan. ia pasti akan trauma setelah ini. dan bayangan kalau ia menyentuh secara langsung hal itu membuat nya mual. Cherry melirik lagi ke depan. dan lagi lagi jantungnya serasa berhenti berdetak saat melihat sosok yang sedari tadi diam itu. sekarang tepat di depannya. tanpa suara apapun. secara langsung.

dia menatap dengan kedua mata kosong dan wajah pucat kepadanya. menatap dalam diam. ia melewati begitu saja mayat seseorang disitu. bisa terlihat bagaimana darah yang terseret disana dan mayat ayah yang sudah berantakan disana. organ tubuhnya keluar semua dan beberapa hancur begitu saja. usus yang terjuntai dan tergeser beberapa meter dari tubuh nya.

"ke... kenapa" tanya Cherry tergagap. ia takut sekali. ia tidak tau apa salahnya. satou memegang kedua lengan Cherry mengangkat nya ke atas. tanpa mempedulikan kalau anak kecil itu sudah menangis karena ketakutan. satou menatap dalam diam dan kosong. wajahnya semakin memucat dan mengelap karena kebencian.

"kau tanya kenapa?. kau selalu menyiksa kei ..kau menyiksa dirinya dengan tangan menjijikan mu ini" seru nya dengan nada sangat datar dan wajah yang tidak berubah. ia menatap ke arah tangan Cherry yang ia pegang dengan cepat dan tanpa berperasaan ia mematahkan tangan kecil itu begitu saja. Cherry seketika berteriak.

belum sampai disitu. satou belum cukup puas untuk menyiksa maklhuk menjijikan ini. manusia yang sudah menyiksa kei seperti binatang. ia Bahkan tidak menyerah atau kasihan saat melihat tubuh kei yang lebih kecil darinya itu lemas dan kei menangis. satou dengan gerakan cepat melepaskan anggota tangan itu dari tubuh Cherry dengan pisau nya itu.

Srek!!..,"Akh!!. siapa kau?!. sakit!!"

dia berteriak begitu keras dan memberontak. belum pernah ia merasakan rasa sakit seperti ini. tangannya begitu saja di putuskan dari tubuhnya. ia bisa merasakan betapa sakitnya saat dagingnya di potong seperti memotong makanan. satou melempar lengan itu begitu saja.

Cherry jatuh terduduk. kemudian satou ikut menunduk. menarik dagu Cherry hingga ia menatap ke arah satou. satou menatapnya dengan wajah beku sama seperti dari awal. sama seperti biasa. Tidak ada perubahan sedikit pun. tidak ada rasa kasihan. hanya ada tatapan kosong dengan wajah yang begitu cantik bercipratan darah merah segar.

"kau tau...kei Selalu menderita seperti ini... setiap hari..."katanya dengan nada rendah. ia melepaskan dengan kasar dan berjalan pergi begitu saja. menginjak begitu saja mayat seseorang yang terbaring disana. dan pergi begitu saja dari sana seperti tidak terjadi apapun. seperti pembunuhan mengerikan ini adalah hal yang sudah biasa. Cherry terduduk disana.

merasakan rasa perih luar biasa pada tangan kanan nya. ia melihat ke arah depan. tepat di saklar lampu itu di pasang kan satu lengan disana. patutlah sangat lunak dan basah. ia bahkan memegang tubuh manusia tanpa sadar. Cherry melihat ke arah tubuhnya. jarum jarum itu menusuk dan beberapa masuk begitu dalam. tidak dapat di tarik lagi. bahkan kedua kakinya terasa mati rasa dan menjalar perlahan.

apa..apaan ini?. ini salahnya..?. kenapa ia yang salah..?. ia hanya ingin hiburan. dan anak itu... sangatlah aneh dan tidak jelas di lihat dari sudut manapun. ia berbuat sesuatu yang benar. lagipula ia hanya menyiksa kei sedikit saja. bahkan ia masih bisa pulang dan pergi lagi kesekolah besoknya seperti biasa. ia juga sama sekali tidak melawan.

dan ia menerima saja. itu artinya itu biasa saja kan?. itu sudah biasa.., ia hanya mempermalukan kei saja di depan semua orang. kei tidak masalah begitu juga anak anak lain. mereka malah menikmati nya. jadi mereka sama sama menikmati nya juga kan?. lalu dimana salah Cherry?!. ia tidak tau itu. ia benci ini. kenapa ia yang harus mengalami sesuatu yang menyakitkan dan mengerikan seperti ini?!.

***