Chereads / *The Prison of Obsession* / Chapter 13 - 13*

Chapter 13 - 13*

.

.

.

.

.

***

sesampainya di rumah Nia. kei di kaget kan dengan kondisi rumah yang begitu besar. dan tidak lama belum lepas dari kekagumannya. kei melihat beberapa robot keluar dari sana. memang sistem sudah mengambil alih. banyak teknologi seperti robot robot yang mengantikan kerja manusia. kei baru pertama kali melihatnya dan banyak sekali.

mereka semua menyambut Nia. Nia seperti sudah terbiasa dan masuk kedalam diikuti Cherry dan kei. kei memandang kagum dan polos. ia tidak pernah melihat rumah sebesar ini. dan Cherry yang memandang nya dengan tatapan jijik. ia tidak senang dengan senyuman dan wajah polos kei.

kei terus merasa kagum saat melihat rumah nia dipenuhi robot robot yang mengurus berbagai keperluan rumah. mereka seperti sudah di setel. mesin itu memang luar biasa. tenaga manusia tidak lagi di perlukan. Nia tampak biasa saja, hingga pintu rumahnya terbuka secara otomatis. wah luar biasa!.

kei masuk kedalam mendapati ruangan bersih dan sangat besar. jauh lebih besar dari rumahnya. ia tidak iri melainkan kagum. kei berpikir kalau Nia sangatlah beruntung memiliki rumah besar dan robot robot yang siap membantu. kami menuju ke kamar Nia. kei masih heran. tapi segera ia sadari ada sesuatu yang janggal.

***

tidak ada siapapun dirumah..

***

kei melihat ke depan. sosok bersurai hijau manis itu tengah menatap kosong ke arah meja kecil nya di kamar nya yang begitu besar. kei tau itu, ia tau. kalau Nia pasti tidak mendapatkan kasih sayang orang tua sama seperti kei. ia sudah tau betul tentang hal itu.

***

srek

***

kei meraih tangan Nia yang ada di atas meja. Nia terlihat terkejut ia menatap ke arah kei. kei tersenyum manis disana. kedua matanya menatap dalam ke arah Nia. "tidak apa Nia. ada kei disini. kau bisa mengandalkan Temanmu ini" seru kei menghibur Nia. ini adalah gunanya teman kan?. ia harus menghibur Nia dan membantu Nia disaat sedang sedih.

Nia terdiam. sejujurnya ia tidak pernah diperlakukan seperti ini. ia selalu di asuh bersama robot. semuanya hanyalah sebuah teknologi yang sudah di atur sedemikian rupa. Nia selalu sendirian dan menghabiskan waktu bersama mesin Karena kedua orang tuanya selalu sibuk....dan itu membuat kepercayaan dirinya menurun saat di sekolah.

"kei" seru Nia. ia baru saja merasakan kehangatan itu. tatapan kei. senyuman kei yang begitu tulus. ia begitu menganggap Nia adalah temannya. padahal Nia tidak pernah sekalipun menganggapnya. kei menghiburnya. ia merasakan penderitaannya...ah apa ini rasanya mempunyai teman.

meksipun hanya satu... rasanya cukup menyenangkan. bersama robot ia tidak pernah seperti ini... rasanya berbeda. Nia tersenyum simpul. ia menatap lagi ke arah lain dan senyuman nya seketika luntur saat melihat Cherry memandangnya dengan tatapan dingin. seolah mengatakan jangan terpengaruh. Nia terdiam. benar, ia tidak boleh terbawa dalam hal ini. Nia mencoba berpikir hal sebaliknya.

***

ini adalah kesempatan satu satunya Nia. kehilangan satu orang saja sama sekali tidak masalah. ia bisa mendapatkan lebih banyak lagi. merasakan lebih banyak teman lagi. tapi...kenapa rasanya sangat sakit. sakit sekali...Nia rasa...hanya kei saja sudah cukup...tapi ia sudah berjanji.

ia setuju..., Nia menatap gugup ke arah kei perlahan. ia masih tersenyum dan mengenggam hangat tangan Nia. dengan wajah polos nan manisnya yang selalu menemani Nia. Nia merasa bersalah. ia bersalah karena telah mempermainkan...kei.., ia merasa bersalah karena tidak bisa membalas semua perbuatan kei selama ini.

tapi bagaimana lagi. ini harus ia lakukan. kehilangan satu teman sama sekali bukan masalah. dan mungkin saja kei sama seperti yang di katakan dan di pikirkan lainnya. selama ini ia sudah merasakannya tapi selalu menolak untuk mengakui nya. ia benar benar munafik. bukan. ia terlalu takut untuk memberanikan diri dan selalu membiarkan nya saja. ia penakut.

ia risih dengan tatapan orang orang saat ia dekat dengan kei. ia risih kepada kei. karena kei. Nia harus menderita hal yang sama. padahal sebelum kedatangan kei semuanya baik baik saja. itu adalah karena keberadaan kei saja. ia perlahan merasa benci...dan... perlahan ikut menjadi tidak senang setiap melihat kei. kehidupan nya menjadi tambah susah karena kei.

semua pikiran buruk yang selalu di tekan dalam dalam oleh Nia keluar secara perlahan dan membuat asumsi sendiri...sejak awal Nia adalah anak yang pesimis dan tidak percaya diri. sangatlah pemalu dan tidak berani untuk melukai orang lain. itu sekarang benar benar keluar. dan membuat Nia mulai memendam kebencian di dalam dirinya. tercampur dan terbentuk begitu saja. Nia menatap ke arah kei dengan dingin. tidak ada lagi perasaan hangat.

***

ini semua salah kei...ia tidak salah.

***

yah semua itu adalah salah kei. karena kei semua ini terjadi. betul kata Cherry. kei adalah sumber masalah. ia mengunakan kepolosan nya untuk membuat semua orang terperangkap dalam pesona nya itu. kei adalah maklhuk paling menjijikan. lihatlah. ia sekarang malah tersenyum senyum melihat Nia. ia pasti senang dan sedang mengejek dirinya yang selalu sendirian dan ditemani robot robot.

***

besoknya kei sangat senang. kemarin mereka bersenang-senang. Nia sangat luar biasa. ia pasti sedih karena selalu sendirian dirumah. mulai sekarang kei yang akan menemaninya. bagaimana pun kei sudah menganggap Nia sebagai teman. teman pertamanya. teman pertama sejak ia masuk sekolah. impian kasih sayang yang selama ini ia dambakan terwujud dalam bentuk Nia.

dengan gembira kei masuk melalui gerbang sekolah. tanpa sadar kalau guru guru lagi lagi menatapnya dengan tatapan jijik dan menghindar agar tidak berpapasan dengan kei. mereka tidak mau menyentuh kei. sebegitu hina nya kei di mata mereka. padahal ia hanya anak polos yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang sedikit pun.

kei berjalan dengan gembira. hal itu memang masih menyakitkan. tapi kali ini ia sangat bahagia. dan lagi , ia punya Nia dan sekarang ia juga punya Cherry. mereka memang berbeda. tapi kei menyayangi mereka semua. ia akan senang jika mereka bersahabat. katanya sahabat itu akan terjadi saat berteman.

kei tidak sabar. kei masihlah sangatlah polos. anak berumur 5 tahun itu tidak pernah berpikir kalau hari itu adalah hari dimana seluruh pikiran dan perasaan nya dihancurkan begitu saja dengan begitu kejam. hari dimana ia dikhianati begitu saja oleh kedua orang yang baru saja ia anggap teman. dan... menghancurkan kei hingga ia benar benar hancur dan kehilangan wajah dan senyuman polosnya.

***

kei dengan bahagia melangkah menuju kelas. disini kehidupan barunya akan dimulai. kei tersenyum dan membuka pintu kelas yang entah kenapa tertutup rapi di saat pagi begini. tapi kei tidak mau berpikiran apapun. dari sini.., ia akan...bertemu teman...teman baru nya.

***

tak...byuuuur.

***

kei terdiam sejenak. suara air langsung terdengar turun begitu jelas. dan kei bisa merasakan bagian atas kepalanya basah. seluruh tubuhnya yang kering mendadak basah kuyup. kei melihat ke arah atas, ada sebuah ember disana. kei menutup hidung saat mencium aroma pekat busuk itu. "air got?" kei mencium air yang baru saja mengguyuri tubuhnya. warna nya hitam dan kotor.

kei melihat ke depan. disana. kei terdiam untuk kesekian kalinya. mereka semua menatap kei dengan tatapan jijik dan puas. semua mata tertuju ke arah pintu dimana kei buka tadi. kei terdiam, apa...ini?. kenapa...ia diguyur?. kei yang masih tidak tau apa yang terjadi.

anak anak lain saling mengedipkan mata. dan langsung mendekat. kei yang masih terdiam masih memasang wajah bingung dan kaget. tidak tau apa yang akan mereka lakukan. ia tidak boleh berpikiran buruk. mereka menyeringai. dan dalam sekejap. begitu saja. rasa sakit yang teramat sakit menyerang.

serentak mereka berlima menarik sekuat tenaga rambut tipis kei hingga kei terpaksa terbanting ke depan dan ikatan rambutnya menjadi berantakan. mereka tidak mempedulikan sosok kei yang badannya lebih kecil dari mereka mungkin sebahu karena terpaut umur.

kei meringis saat mendapati rambutnya tercabut karena kerasnya tarikan itu. salah satu nya malah menyenggol kaki kei hingga ia terjatuh begitu saja kelantai. kei terduduk dengan kondisi tubuh basah kuyup dan rambut berantakan. kei melihat dengan nafas terengah engah dan wajah pucat.

kenapa...kenapa mereka seperti ini?. kei melihat ke arah atas. Mereka semua berdiri dengan angkuh. seperti nya tadi belum selesai. mereka tertawa dan mengambil sebuah pemicu api yang biasa di gunakan untuk rokok. kei membelalakan matanya ketakutan dan mundur...tapi mereka malah terkekeh.

kei mundur. tapi sayangnya. ia tidak bisa kabur karena ia masih bergetar kedinginan di guyur terlebih lagi dia berada di kelas. dengan kelima anak yang berukuran lebih besar mengelilingi nya. kei menatap tidak percaya. ia tidak tau kenapa mereka marah dan melakukan ini padanya.

"tidak.." seru kei lemas. tapi salah satu dari mereka terus mendekat dan menarik rok kei hingga rok itu terlepas dan menunjukkan wujud kei yang hanya memakai celana pendek di dalamnya. kei benar benar di permalukan begitu saja. kei merapatkan kedua kakinya dengan malu dan gemetar.

mereka malah tertawa. dan semakin mendekat seolah senang melihat reaksi kei yang ketakutan. kei tidak dapat melawan saat salah satu dari mereka kini menarik tangan kecil nya dengan kasar dan kei memberontak. mereka malah memutar tangan kei dan membuat kei merintih kesakitan.ia berhenti bergerak karena tangannya terus dipilin tanpa belas kasihan.

***

rasanya sakit..kei tidak tau apa salahnya..

***

ia sudah biasa...di tatap seperti itu dan di ejek seperti itu...tapi ini...

***

rasanya sakit... sakit sekali...apa mereka membenci kei?. kenapa..?.

***

kei menatap dengan wajah penuh air mata kesakitan, sedih dan takut. mereka menatap jijik. dan menampar wajah kei menyebabkan tubuh kurusnya mengalami banyak luka. salah satu dari mereka mengarahkan api itu tepat di satu tangannya. kei nenatap dengan wajah ketakutan dan pucat...berbagai pikiran menghantui nya seketika.

"tidak...", api itu terus mendekat. tanpa mempedulikan Kei yang terus meminta berhenti dengan memelas. mereka tertawa dan tersenyum mengejek. seolah ini adalah hal yang pantas untuk kei. mereka menahan kei. di tengah rasa kemaluan...,kei kini harus bergidik ngeri melihat api itu semakin dekat dan ingin menyentuh tubuhnya.

***

"tidak!!!". kei bisa merasakan kesakitan luar biasa. seluruh tubuhnya terasa bergejolak dan air mata tidak terelakkan. kei terus menangis dan memohon berhenti, berteriak teriak. tetapi api itu terus di bakar di lengan kecil nya hingga asap perlahan muncul. dan kei menangis tersedu sedu.

kei membulatkan kedua matanya seketika saat merasakan api itu berpindah tempat kali ini..., dipipinya. tepat di dipipi kirinya. tanpa belas kasihan. tanpa mempedulikan kalau kei masih sangat kesakitan. ia mulai melukai bagian tubuh lainnya.

"akhhh..hentikan!!!!!" api itu mulai membakar. kei bisa melihat wajah orang itu yang menatapnya penuh kesenangan. mata kei terasa pedih, tidak dapat terlihat apapun lagi. hanya seringai itu yang bisa ia lihat. sakit. hati kei hancur dan rasa sakit ini terus mengintai. dari pipi mundur ke ceruk leher... perutnya...dan terakhir kedua kakinya. kei terdiam.

sruukkk...

ia terjatuh di atas lantai. mereka tertawa tawa puas ketika melihat kei terduduk disana. kei gemetar. beberapa kulit nya hangus dan rambutnya berantakan serta ia tidak lagi mengenakkan rok. bau busuk menguar kemana mana. kei terdiam. tidak berdaya lagi. tidak lagi berteriak. hanya terduduk dan memeluk dirinya sendiri dengan gemetar.

ia menunduk. terlalu takut. kedua matanya hampir kosong karena merasakan sakit tadi. kei gemetar. ia masih mengingat rasa sakit itu. tatapan itu...ia tidak...mau sakit.. siapapun?.

kei menatap ke arah sekitar. Nia menatapnya dengan tatapan prihatin. tapi ia tidak melakukan apapun..., kei menatap ke arah Nia. meminta tolong. tetapi Nia tidak menjawab apapun dan malah membalikkan tubuhnya ke depan seolah tidak terjadi apapun. apa ini?.

Nia menghindarinya. tidak mungkin kan?. mereka sudah menjadi teman kan?....apa ia berbuat salah pada Nia?. kei menatap tidak percaya. sembari itu ada seseorang yang muncul. berjalan dan berhenti tepat di depannya. dia menyeringai saat melihat kei menatap kosong dan tidak percaya ke arah Nia.

srek...

dengan kasar ia menarik kedua pipi kei tanpa belas kasihan. kei meringis. pipinya baru saja terbakar dan rasa sakit itu masih ada. dia menatap dengan satu mata. samar...samar.dan terlihat. sekali lagi hatinya terasa hancur. ada sebuah retakan yang mulai Muncul dalam dirinya.

dengan terbata bata..kei mencoba berbicara. melihat sosok di depannya yang kemarin merupakan temannya. yang melihat nya dengan senyum. kali ini ia menatap kei dengan wajah seringai tajam..."Cherry?" seru kei pelan. ia tidak percaya. Cherry tertawa. ini lah yang ia inginkan. dan sekarang!.

sosok itu terkekeh melihat wajah pucat kei. tidak ada lagi senyuman disana. senyuman menjijikan yang selalu ia perlihatkan. dia tetap mengenggam wajah kei. kei menatapnya tidak percaya. berbagai pertanyaan berputar dalam dirinya. dan perasaan nya mendadak menjadi ruwet dan hancur.

"ke..kenapa?..." tanya kei. bulir air mata menghiasi wajahnya. ia tidak pernah menganggu siapapun. ia hanya ingin kasih sayang. ia hanya ingin ada seseorang yang mencintai nya. Cherry tertawa. seolah masalah kei adalah angin lalu dan pantas di tertawa kan.

"kenapa katamu?" ia mendekatkan wajahnya. menatap tajam dan jijik seolah ia melihat kei sebagai kotoran bukan nya manusia. ia menatap mata kei dengan tatapan tajam dan jijik.

"kau tau?.kau menjijikan!. kau itu laki laki tapi kau memakai seragam wanita!. kau kira kau cantik hah?!" marahnya. kedua matanya melotot. salah satu temannya ikut menarik celana pendek kei yang tersisa hingga hanya ada celana dalam disana. kei sangat malu. semua orang menatapnya. dapat kei dengar usai pelepasan celana dalam itu mereka tertawa . terkekeh geli.

"kenapa... Cherry..." kei sudah memelas. suaranya sayup hampir tidak terdengar. Cherry mendekat. ia mengarahkan mata pisau kecil ke arah leher kei. kei menjerit saat itu juga. tapi Cherry menahan kedua tangannya yang sudah lemas karena bully tadi. kei menatap dengan memelas. ia masih kecil. tapi tidak ada yang peduli dan mau tau.

tak..

"kau adalah anak tidak jelas. dan senyuman mu begitu menjijikkan. kau tau tidak ada satupun dari kami yang suka itu" serunya datar tepat di telinga kei. kei membelalakan kedua matanya tidak percaya. bulir air mata lolos begitu saja. ia terdiam bahkan saat Cherry perlahan menjauh dan melepaskan kei.

kei terduduk seketika. semua ini begitu mengejutkan dan tiba tiba. Cherry terkekeh melihat kei tidak lagi bergerak. menangis pun tidak. hanya diam. dengan tatapan kosong menunduk tidak percaya. Cherry tertawa. bersama anak anak lain.. tidak ada yang membantu kei saat ia dibully tadi. mereka semua hanya diam menyaksikan.

Cherry mendekati Nia yang masih duduk disana. tidak melihat kei sedikit pun. kei bisa mendengar nya. tapi hatinya terlalu sakit. perasaan nya hancur berkeping-keping. ia bahkan tidak tau lagi bagaimana tersenyum...semuanya hampa..kei melirik dari ujung matanya yang sudah kosong..

disana Cherry merangkul Nia dengan hangat. ia sengaja berbicara keras agar semua orang mendengar nya terutama kei..."hei, rencana kita berhasil Nia. kau hebat... sekarang..kau akan berteman denganku..". kei terdiam. jadi..selama ini. Nia tidak pernah...dan ia melakukan ini untuk berteman dengan Cherry.

sejak awal..hanya kei yang merasa senang dengan semua ini. mereka semua membenci kei... tidak ada satupun yang mencintai kei. pada umur 5 tahun. senyum kei benar benar di renggut dengan begitu tragis. pembully an pertama dan akan berlangsung untuk seterusnya. lebih kejam...hingga tubuh kei terasa hancur setiap harinya.

***

kei pulang sendirian tanpa siapapun. sejak awal ia tidak punya teman. kei terdiam dengan semua luka di tubuh nya. ia hanya menutupinya dengan jaket usang itu. ia bahkan tidak diterima di UKS dan dipaksa pulang begitu saja. para guru sama sekali tidak peduli ataupun bertanya tentang lukanya. mereka bertingkah seolah itu adalah hal yang biasa. kei duduk di taman.

seharusnya anak kecil sudah pulang. tapi kei tidak bisa. jika ia pulang sekarang. ayah akan menyiksanya semalaman. kei harus ada di luar rumah hingga jam 7 malam. kei berdiam sendiri disana. menahan semua luka tanpa pengobatan itu. sendirian.

jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. kei pulang kerumah seorang diri. Tubuhnya sudah sangat berantakan. dan kedua matanya kosong.. seperti biasa ayahnya tidak akan peduli. dan akan mabuk mabukan atau menyiksa nya tapi tidak hari itu. mimpi buruk kei dimulai. bertambah lagi.

ayahnya menarik tubuh kecil kei di atas ranjang mulai membuka helaian baju kecilnya dengan penuh nafsu. ternyata ayahnya sudah menahan diri selama ini. menunggu kei cukup besar untuk melakukan sex. ayah nya tanpa belas kasihan dan sangat kasar memaksakan hubungan itu padahal tubuh kei masih sangat kecil. Kei meringis. merasakan setiap tubuh nya berdenyut kesakitan.

tapi ayahnya tidak menyerah. melakukan itu lagi dan lagi hingga kei pingsan begitu saja. kei menatap kosong ke arah sekitar. ayahnya sudah pergi. kei meringkuk sendirian disana. sakit. semua tubuhnya sakit. ayahnya melecehkan nya. ayah kandungnya sendiri. dia masih bisa merasakan nya.

jijik ini menjijikan. semua ini tidak pernah diinginkan kei. luka kemarin juga masih begitu terasa. berapa kali pun ia membersihkan diri. semua ini masih terasa...kei menangis diam diam di atas kasur. sendirian. kenapa takdir nya begitu kejam?. tidak bisakah kei bahagia sedikit saja...?. apa kei memang tidak pantas untuk bahagia?...apa kebahagiaan itu sebegitu susah nya datang untuk kei...?.

***

atau kebahagiaan itu sebenarnya tidak akan pernah ada ..dan kei akan selalu sendirian... seperti ini...

***

melaksanakan kehidupan kejam seperti ini... apa...kei harus seperti ini?.

***

kenapa...?..apa salah kei?.

***

salahkan kei...untuk hidup di dunia ini..?.

***

apa seharusnya kei ... tidak boleh hidup...?....kei tidak boleh dilahirkan?.

***

kenapa...kenapa kehidupan begitu kejam padanya...pada anak sekecil dirinya... kenapa.. kenapa semua itu hanya pada kei saja yang merasakan nya...?...kei...kei ....hanya kei....?

***

lagi lagi sendirian...tanpa siapapun.... begitu hening dan menyesakkan...

.

.

.

.

.