Chereads / IMPIANKU / Chapter 22 - Cinta Dan Sahabat

Chapter 22 - Cinta Dan Sahabat

"Apa yang dikatakan Pak Rizal memang benar,aku harus lebih memikirkannya lagi,impian itu bukannya hanya sekedar impian saja,tapi juga sebagai penentu masa depan"

___

Saat ini Dara berjalan menuju kelasnya,lalu tiba tiba dia bertemu dengan Satria.

Satria tersenyum manis kepada Dara,namun Dara justru merasa aneh.

"Lo harus tanggung jawab"ucap Satria.

"Tanggung jawab..apa maksud lo?"

Satria berjalan medekati Dara,jarak mereka sangat dekat.Dara menjauhkan kepalanya dari wajah Satria.

"Tanggung jawab..karna gue jatuh cinta sama lo"

Dara membulatkan matanya,apa benar Satria mencintainya,begitulah pikir Dara.

Lalu Satria menjauhkan wajahnya dari Dara sambil melipat tangannya kedepan dada.

"Lo tau 'kan,kalau lo berbuat sesuatu dan berpengaruh kepada orang lain,maka lo harus tanggung jawab"ucap Datria.

"Memang gue berbuat apa?"tanya Dara.

"Lo membuat gue jatuh cinta sama lo,dengan begitu lo harus membalasnya dengan cinta lo buat gue"jawab Satria yang kembali mendekatkan kepalanya kepada Dara.

Tanpa mereka sadari kalau Ken dan juga Monica melihat dan mendengar apa yang mereka katakan.

Ken yang berdiri jauh di tengah tengah antara Dara dan Satria,begitupun dengan Monica yang berdiri disebrangnya.

Dara dan Satria bagaimana sungai yang membatasi antara Ken dan Monica.

Begitulah posisi mereka...

Kalian pasti paham kan...

Ken dan juga Monica sama-sama kesal dengan apa yang mereka lihat dan dengar.

Tak lama Ken dan Monica saling menatap satu sama lain,mereka baru saja sadar akan kehadiran masing masing.Ken memberi isyarat kepada Nonica untuk menjauh dari sana.Dengan cepat Monica mengerti akan isyarat dari Ken.Mereka berdua pun pergi dari sana.

Satria dan Dara masih saja terhanyut dengan tatapan masing masing.Lalu Dara teringat sesuatu kalau dia harus pergi ke kelas.

Dara mendorong Satria sampai Satria menjauhkan dirinya dari hadapan Dara.

Setelah itu Dara memasuki kelasnya dan diikuti oleh Satria yang sedang tersenyum.

___

Sementara dilain tempat,kini Ken dan Monica sedang saling berhadapan.

"Lo cemburu 'kan liat mereka berdua"tebak Ken.

"Lo gak usah so tau"balas Monica kesal.

Ken tertawa pelan.

"Gue bukannya so tau,tapi gue memang tau,sepertinya persahabat antara lo dan Satria telah menumbuhkan perasaan cinta di hati lo,gue bisa melihatnya dengan jelas"

"Lo gak usah banyak bicara,lo sendiri suka 'kan sama gadis desa itu"

"Jaga ucapan lo Monica,dia punya nama,namanya Dara,jadi sebaiknya lo ubah cara bicara lo"

Monica tersenyum picik.

"Sudah sangat terlihat jelas kalau lo itu suka sama gadis desa itu..eh,sorry..maksud gue,Dara"

Setelah mengucapkan itu Monica pergi dari hadapan Ken.Sepertinya Monica dan Ken memang memiliki perasaan yang tidak terbalaskan.

"Lo benar Monica,gue memang suka sama Dara"ucap Ken.

___

Monica memasuki kelas dan langsung melihat sesuatu yang membuat hatinya semakin panas.

Monica melihat Satria dan Dara yang sedang berbicang bahkan tertawa bersama di mejanya masing masing.

Monica mengepalkan tangannya kesal,lalu dia mengambil sebuah spidol dan menuliskan sesuatu di papan tulis.

Disana tertulis...

Dara gadis desa penghianat!!!

Semua orang yang berada dalam kelas langsung menatap papan tulis,begitupun dengan Dara dan Satria.

Monica tersenyum puas,sementara Dara merasa sakit hati akan ulah Monica.Lalu Dara berdiri dan berjalan mendekati papan tulis untuk menghapus tulisan tersebut.

Satria ikut berdiri dari duduknya.Saat Dara hendak akan menghapusnya,dengan cepat Monica menahan tangan Dara.

"Kenapa?lo sakit hati,atau justru merasa kurang dengan ini semua,apa perlu gue tambahin kata katanya menjadi,Dara gadis desa penghianat plus gadis desa penggoda"ucap Monica.

Dengan kesal Dara menampar pipi Monica dengan keras,sudah habis kesabarannya saat ini.

Prakkk

Monica cukup terkejut lalu memegang pipinya yang sakit.Semua orang ikut terkejut melihat semuanya,begitupun dengan Satria yang langsung menghampiri mereka berdua.

"Monica lo..."ucap Satria terpotong karna tiba tiba Dara menghentikannya dengan isyarat.

Monica menatap Dara tajam...

"Jaga ucapan lo Monica,jangan lo pikir kalau gue seorang gadis  seperti apa yang lo katakan tadi..lo itu baru mengenal gue,jadi sebaiknya hati hati,karna gue bisa berbuat nekad"ucap Dara lalu pergi meninggalkan kelas.

"Dara..."lagi lagi ucapan Satria terpotong untuk mencegah kepergian Dara,Monica memegang tangan Satria erat.

Satria kembali menatap Monica.

"Monica lo gak papa 'kan?"tanya Satria khawatir,mau bagaimanapun Satria tetap baik hati karna Monica adalah sahabatnya.

"Pipi gue sakit banget Satria,gadis itu gak bisa dibiarin begitu saja,lo liat 'kan gimana kelakuannya sama gue,ini itu sangat keterlaluan"

"Monica,Dara berbuat seperti itu karna salah lo sendiri,lagian ngapain lo hina Dara seperti itu,lo pikir Dara akan diam saja dengan hinaan seperti itu"

"Kok lo malah belain Dara sih,sahabat lo itu gue Satria!"

"Gue tau itu,lo memang sahabat gue,lo sangat berarti buat gue,tapi Dara juga sangat berarti,karna gue mencintainya"

Monica langsung terdiam,dia tidak percaya kalau Satria akan mengucapkan itu kepadanya.

"Monica,sebaiknya lo kompres pipi lo itu,maaf gue gak bisa bantu,karna gue harus nemuin Dara"

Setelah mengucapkan itu,Satria pergi dengan berlari keluar kelas.

Monica meneteskan air matanya,hatinya benar benar hancur saat ini.

"Kenapa lo tega ngelakuin ini sama gue Satria,selama ini gue yang selalu nemenin lo sejak kecil,dan kini lo berpaling begitu saja hanya karna Dara...lo jahat Satria,gue yang pertama kali cinta sama lo."kata Monica dalam hati.

___

Satria terus mengejar Dara sampai dia menghentikan Dara dengan berdiri di depannya.

"Berhenti Dara"ucap Satria lalu Dara menghentikan langkahnya.

Satria menatap Dara yang sudah meneteskan air mata,dengan cepat Dara menghapus air matanya.

"Lo nangis"ucap Satria namun Dara hanya diam saja.

Satria kembali melihat Dara meneteskan air matanya,lalu dia menghapusnya dengan ibu jarinya sambil mengatakan sesuatu.

"Gue tau gimana perasaan lo sekarang,memang tidak mudah untuk orang seperti lo beradaptasi di kota ini..lo tau kan,kalau lo akan menghadapi banyak perbedaan setelah datang kesini"

Setelah selesai menghapus air mata Dara,Satria menurunkan tangannya menatap Dara lekat.

"Maafin Monica ya..gue tau Monica itu orangnya memang seperti itu,tapi suatu hari nanti lo pasti mengerti"ucap Satria.

"Iya,gue mengerti semuanya"balas Dara lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Namun belum saja Dara melangkahkan kaki,dengan cepat Satria menarik Dara dan membawanya kepadalam dekapannya.

Dara sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Satria.Dia hanya diam saja tidak bisa melakukan apa apa.

"Walaupun gue peduli sama sahabat gue,gue juga bisa peduli sama cinta gue"