Chereads / IMPIANKU / Chapter 25 - Kedatangan Doni

Chapter 25 - Kedatangan Doni

"Sudahlah,kita tidak perlu membahas semua itu,hanya tuhan yang tau siapa pasangan terbaik untuk Satria"

Setelah mengucapkan itu,Gita pergi memasuki kamarnya.Lalu tiba tiba ponsel Adi berbunyi,terdapat nama Pak Farhan disana,dengan cepat Adi mengangkatnya.

"Halo"

"Halo Pak Adi,saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk Satria,saya berusaha untuk menghubunginya,tapi ponselnya sibuk"

"Iya pak,saat ini Satria sedang menerima telepon lain"

"Oh,pantas saja ponselnya sibuk,baiklah kalau begitu saya hanya ingin memberitahukan kalau saya sudah mengirim hadiah untuk Satria,jadi tunggu pengantaran paketnya ya"

"Baik pak,terima kasih atas perhatiannya"

"Iya sama sama,Satria itu calon mantu saya 'kan,maka dengan itu saya akan memperlakukan Satria secara spesial"

"Iya pak"

"Kalau begitu,saya tutup dulu teleponnya"

"Baik"

Telepon pun terputus,Adi menghembuskan nafasnya lega.Entah kenapa dia merasa tegang saat berbicara dengan Pak Farhan.

"Hanya Monica yang akan menjadi pasangan Satria"ucap Adi.

___

Sementara di lain tempat kini Dara,Ana dan Maya sedang memasak di dapur.

Dara cukup kebingungan dengan beberapa bahan dan cara memasaknya.

Bocoran:kalau sebenarnya Dara tidak bisa memasak...

"Ibu,ini apa?"tanya Dara sambil menunjukkan sayuran ditangannya kepada Maya.

"Itu Terong"jawab Maya.

"Oh,Terong ini bisa dibuat sup gak"ucap Dara sampai membuat Maya dan Ana tertawa.

"Tentu saja tidak Dara,terong itu rasanya cukup pahit"balas Ana.

"Benarkah,selama ini aku tidak pernah mencoba sayuran pahit"ucap Dara.

"Tentu kau tidak pernah merasakannya,karna selama ini ibu tidak memberikan kau terong,karna ibu yakin kau tidak akan menyukainya"balas Maya.

Dara mengangguk paham,lalu dia kembali melihat beberapa sayuran lainnya.Tak lama kemudian Yuda datang menghampiri mereka.

"Ana,ada Doni di depan,kau temui sana"ucap Yuda sampai membuat Dara dan Maya tersenyum,namun justru Ana merasa canggung.

"Calon kakak ipar ada di rumah ini ayah"ucap Dara sumbringah.

"Iya,dia ingin bertemu dengan kakakmu"balas Yuda.

Dara menyenggol pundak Ana serasa menggoda.

"Samperin gih calon suaminya"ucap Dara sampai membuat Ana tersenyum malu.

Maya mengelus kepala Ana.

"Ayo kau temui Doni,bicaralah padanya"ucap Maya lalu Ana mengangguk dan berjalan keluar dapur.

Dara memeluk Maya dengan gemas akan hubungan Ana dan Doni.Mereka pun mengikuti Ana dari belakang.

___

Saat sampai di ruang tamu,mereka melihat Doni dan Nenek yang sedang berbincang sampai tertawa bersama.

Ana menghentikan langkahnya saat Doni menatapnya dengan senyuman.Ana merasa sangat gugup untuk menemui Doni.Lalu Dara menarik Ana menghampiri Doni.Sementara Yuda dan Maya berdiri saja disana dengan tersenyum.

"Halo calon kakak ipar"sapa Dara dengan gemasnya sampai membuat Doni tertawa pelan.

"Hey Dara,kenapa kau yang menyapanya,seharusnya kakakmu yang melakukan itu"ucap Nenek.

"Heheh..iya Nek,aku mewakili saja"balas Dara lalu semuanya tertawa.

Dara dan Ana pun ikut duduk di kursi,begitupun dengan Maya dan Yuda.

Doni terus memperhatikan Ana,sampai membuat Ana semakin canggung.

Dara yang sedari tadi memperhatikan tingkah Doni pun langsung memecahkan keheningan.

"Ekhemmmm...."

Seketika Doni langsung beralih menatap yang lainnya,sementara Nenek,Yuda dan Maya tertawa pelan,mereka paham akan tingkah Doni.

"Emm..paman,bibi..kedatangan saya kesini,saya ingin pergi mengelilingi desa bersama Ana"ucap Doni.

"Aduh kakak ipar,bicaranya kok nanggung banget,bilang aja kalau kakak ipar pengen kencan sama Kak Ana"ucap Dara lalu tertawa.

Ana menepuk paha Dara sambil memberikan tatapan tajam,sementara Dara hanya menyengir saja.

"Iya,yang intinya saya hanya ingin berbicara berdua sama Ana untuk lebih saling mengenal sebelum menikah"ucap Doni.

"Tentu saja nak Doni,kalian berdua boleh pergi,tapi jangan sampai sore"balas Yuda.

"Iya paman"

"Kenapa kau memanggil paman,dia ini akan menjadi mertuamu,panggil dia ayah"ucap Nenek sambil menunjuk Yuda lalu Doni mengangguk paham.

Keadaan kembali hening,lalu Yuda kembali memulai pembicaraan.

"Kenapa kalian diam saja,ayo cepat pergi"ucap Yuda lalu semuanya berdiri.

Ana kembali menatap Doni,lalu Doni mengajak Ana pergi dengan isyarat.

Dengan cepat Ana mengerti akan isyarat yang diberikan Doni.Mereka berdua pun menyalami Nenek,Yuda dan Maya bergantian.

Setelah itu mereka keluar dari rumah dengan sedikit canggung.

"Assalamualaikum"ucap mereka.

"Waalaikumsallam"balas semuanya.

___

Ana dan Doni berjalan beriringan,mereka melewati persawahan.Angin yang sejuk menemani keheningan antara mereka.Lalu Doni memulai pembicaraan.

"Ana,apa kau bahagia?"tanya Doni.

Ana tersenyum.

"Aku sangat bahagia,apalagi seluruh keluargaku bahagia"jawab Ana.

"Kau memang sangat perhatian Ana,ini yang saya suka darimu,kau selalu mikirkan kebahagiaan keluarga sebelum kebahagiaan dirimu sendiri"

Ana menghentikan langkahnya karna teringat akan sesuatu,begitupun dengan Doni yang langsung menghentikan langkahnya.

"Ada apa,Ana?"tanya Doni.

"Doni,apa kau benar-benar menerimaku apa adanya?"tanya Ana.

"Iya"jawab Doni dengan yakin.

"Tapi Doni,aku ini tidak melanjutkan pendidikan,ditambah lagi..."

Ucapan Ana terpotong...

"Saya tau semua itu,kau tidak perlu menghkawatirkannya"potong Doni.

Ana benar-benar tidak menyangka kalau Doni sudah mengetahui semuanya.

"Kau tau semua itu"ucap Ana lalu Doni mengangguk.

Lalu Ana teringat akan satu hal lagi,yaitu depresi yang dia miliki.

"Satu hal lagi kekuranganku Doni,aku mempunyai depresi terhadap orang banyak,apalagi seorang pria..saat kecil aku pernah diikuti seorang pria sampai aku ketakutan dan jatuh pingsan,ketakutan itu masih terasa sampai sekarang,apa setelah mengetahui semua ini,kau tetap akan menikah denganku"

Doni cukup terkejut dengan pengkuan Ana,namun itu semua tidak masalah baginya,dia menerima Ana apa adanya.

"Saya akan tetap menikah denganmu,dan soal depresi yang kau miliki,akan secepatnya sembuh,saya akan menghilangkan depresi itu"

Ana meneteskan air matanya,dia tidak menyangka kalau dia akan bertemu pria baik hati seperti Doni.

Doni tersenyum lalu menghapus air mata Ana dengan ibu jarinya.

"Kau tidak perlu memikirkan akan segala kekurangan dalam dirimu,setelah kita menikah,saya akan melengkapi kekurangan itu"ucap Doni lalu Ana tersenyum dengan lega.

___

Dimalam hari,Dara duduk di atas kasurnya sambil memainkan ponsel,Dara mendapat pesan dari Satria sampai membuatnya tertawa.

Satria Sombong

Dara,gue memberitahu

ayah dan ibu,kalau gue

cinta sama lo,dan untuk itu

lo harus kembali bertanggung

jawab dengan bilang sama

kedua orang tua lo,kalau lo juga cinta sama gue.

Kalau lo gak tanggung jawab,gue bisa laporin lo ke kantor polisi cinta.

😈😈😈

Dara tertawa dengan sangat puas saat membaca pesan tersebut.

"Ini Satria niat banget sih,aku benar-benar gak nyangka kalau Satria yang sombong akan jadi seperti ini"ucap Dara.