Chereads / IMPIANKU / Chapter 18 - Cantiknya

Chapter 18 - Cantiknya

Setelah selesai bersiap,Dara melihat dirinya dicermin sambil tersenyum.

"Lumayan,ternyata aku cantik juga"

Dara seakan baru menyadari kecantikan yang dia miliki.Dara merapihkan rambutnya lalu mengambil tas setelah itu keluar dari kamar.

___

Yuda,Jaki dan yang lainnya baru saja pulang,mereka memasuki rumah dan langsung menemukan Nenek disana.

Mereka pun menyalami Nenek secara bergantian.

Santi dan Seli membawa banyak tas belanjaan di tangannya,wajah mereka terlihat sangat happy.

Berbeda dengan Maya dan Ana yang hanya membawa satu tas belanjaan setiap orangnya.

"Sepertinya kalian semua menikmati hari ini dengan baik"ucap Nenek.

"Tentu saja Nenek,karna hari ini aku bisa beli banyak baju baru di toko"balas Seli dengan bahagia.

Semuanya tersenyum bahagia,Ana terlihat sangat senang,karna pernikahannya kini seluruh keluarga bahagia.

"Oh iya,dimana Dara,dia sudah pulang dari kampus 'kan"ucap Yuda.

"Iya,dia sudah pulang"balas Nenek.

Lalu tiba tiba Dara datang sampai membuat semua orang tercengang melihat penampilan Dara yang berbeda seperti biasanya.

Dara tersenyum manis kepada seluruh anggota keluarganya.Seli menatap lekat gaun yang dikenakan Dara,dia tau gaun itu.

Dara pun menghampiri yang lainnya.

"Bagaimana penampilanku?"tanya Dara.

Nenek menghampiri Dara lalu memegang kedua pipi Dara.

"Wahh Dara,kau cantik sekali"ucap Nenek yang terlihat kagum melihat kecantikan Dara.

"Nak,kau itu seperti seorang putri dari negeri dongeng"ucap Jaki lalu Dara tertawa.

Yuda dan Maya begitu bangga melihat putri mereka yang memang benar-benar cantik.

Karna merasa tau akan gaun yang dikenakan Dara,Seli menghampiri Dara.

"Ini..ini gaun aku 'kan..bagaimana kau bisa memakainya!"ucap Seli emosi.

Seketika senyuman diwajah yang lainnya langsung pudar.

"Iya Kak Seli,ini gaun punya Kak Seli"balas Dara.

"Apa!..jadi ini memang gaun punyaku,lalu bagaimana kau bisa memakainya"

"Aku pinjam ya kak,soalnya hari ini aku diundang ke pesta ulang tahun,dan syarat pesta itu kalau wanita harus mengenakan pakaian berwarna putih..karna aku tidak memilikinya,jadi aku meminjam gaun Kak Seli"

Seli mengepalkan tangannya kesal.

"Meminjam kau bilang,apa yang namanya meminjam mengambil gaun milik orang lain tanpa izin!"ucap Seli kesal.

Belum sempat Dara membalas ucapan Seli,Nenek langsung angkat bicara.

"Dara sudah izin,kau tidak perlu marah seperti itu"ucap Nenek.

"Izin dari mana,aku aja baru pulang"balas Seli.

"Dara izin sama Nenek..udahlah Seli,kau ini jangan pelit sama ponakan sendiri"

"Nenek,aku tidak terima siapapun menggunakan barang milik aku,jadi aku mau Dara melepas gaunnya sekarang"

Saat Seli hendak akan menyentuh Dara,Jaki terlebih dahulu angkat bicara.

"Berhenti Seli!"ucap Jaki lalu Seli mengurungkan niatnya.

"Kau tidak boleh melakukan kekerasan pada Dara"sambung Jaki.

"Ayah,ini itu gaun punya aku,mana mungkin Dara memakainya"

"Sudahlah Seli,Dara 'kan cuma meminjam"ucap Ana yang akhirnya angkat bicara.

"Meminjam kau bilang,bahkan Dara gak minta izin sama aku,apa itu yang namanya meminjam"balas Seli.

Sedari tadi Santi hanya diam saja tidak berani angkat bicara,itu karena dia melihat tatapan Jaki yang tajam kepadanya,sudah pasti itu isyarat kalau Santi tidak boleh ikut campur dalam hal ini.

"Dara"panggil Yuda lalu menghampiri Dara.

"Kau mau pergi ke pesta ulang tahun..pesta siapa itu?"tanya Yuda.

"Teman sekelas aku di kampus ayah"jawab Dara.

"Teman kampus,itu berarti mereka tinggal di kota,lalu bagaimana kau bisa pergi kesana"

"Aku gak pergi sendiri kok ayah,ada Jio yang mau temenin aku..aku mohon ayah,izinin aku untuk pergi,aku akan merasa tidak enak jika tidak hadir di pesta itu"

Yuda terdiam,dia bingung harus bagaimana,apa yang dikatakan Dara memang benar,tapi disisi lain dia mengkhawatirkan Dara karna harus keluar dimalam hari.

Maya menghampiri Yuda lalu memegang sebelah pundak Yuda.

"Izinkan saja,aku percaya penuh kepada putriku,dia tidak mungkin membuat kehormatan keluarga kita menjadi hancur"ucap Maya.

Tak lama kemudian,Jio datang memasuki rumah.

"Assalamualaikum"ucap Jio.

"Waalaikumsallam"balas semuanya.

Jio menatap Dara dengan kagum,dia benar benar dibuat kagum dengan kecantikan Dara.

Dara tersenyum saat melihat kehadiran Jio.

"Ayah,Jio udah datang,aku boleh pergi 'kan"ucap Dara.

Yuda menatap Maya dan yang lainnya sebelum membalas ucapan Dara.

Maya,Nenek dan Jaki menganggukkan kepala menandakan bahwa mereka mengizinkan Dara untuk pergi.

Lalu Yuda berjalan menghampiri Jio.

"Jio,paman percaya penuh padamu,jadi tolong jaga Dara dan bawa dia kembali dengan aman"ucap Yuda.

"Iya paman"balas Jio.

Dara tersenyum senang lalu menghampiri Yuda.

"Jadi,ayah ngizinin aku pergi 'kan?"tanya Dara memastikan.

"Iya"jawab Yuda lalu Dara memeluknya karna senang.

"Makasih ayah"

Mereka pun melepaskan pelukannya,Dara dan Jio menyalami seluruh anggota keluarga lalu pergi dari rumah.

Seli menghentakkan kakinya kesal.

"Kalian semua gak adil,kenapa kalian semua izinin Dara untuk pergi,apalagi Dara pake gaun aku"ucap Seli.

"Seli,sudah hentikan,kenapa kau selalu saja merasa kalau kami tidak adil"ucap Jaki.

"Bagaimana aku tidak berpikir seperti itu,kalian semua selalu saja memanjakan Dara,sementara aku kalian lupakan,aku seperti orang asing dirumah ini"balas Seli lalu pergi memasuki kamarnya,begitupun dengan Santi yang ikut merasa kesal.

Jaki mengusap wajahnya kasar.

"Tolong,maafkan mereka"ucap Jaki lalu Yuda menghampiri Jaki dan memegang kedua pundak Jaki.

"Sudahlah,dalam hal ini kau tidak melakukan kesalahan apa-apa,wajar saja kalau Seli marah karna Dara memakai gaunnya dan untuk itu,biar kakak ganti harga gaunnya ya"ucap Yuda dan hendak akan mengeluarkan uang dalam sakunya,namun dengan cepat Jaki menahannya.

"Tidak kak,itu tidak perlu,jika Seli putriku,maka Dara juga putriku,bagaimana mungkin aku menerima uang demi putriku sendiri"balas Jaki.

Yuda dan yang lainnya tersenyum,Jaki memang paling pengertian,dia selalu bersikap baik.

___

PESTA ULANG TAHUN SATRIA

Rumah Satria di dekor dengan nuasan hitam putih,pesta diadakan di area kolam renang yang sangat luas.

Sudah ada banyak tamu undangan yang hadir termasuk Ken yang kini sedang menikmati minuman di tangannya.

Ken berdiri di pojokan,dia begitu tidak tertarik dengan pesta ini.Sementara itu kini Satria,Monica dan teman teman yang lain sedang berbincang bincang.

Banyak sekali yang mengucapkan selamat kepada Satria,bahkan mereka memberikan hadiah.

Satria tampil dengan sangat tampan,jas berwarna hitam telah membuat fisiknya semakin sempurna.

Lalu Gita dan Adi datang sambil mendorong meja yang diatasnya terdapat kue ulang tahun.

Pandangan semua orang langsung menghadap kepada mereka,begitupun dengan Satria dan Monica yang langsung menghampiri mereka.

Semuanya berkumpul kecuali Ken yang tetap saja terdiam di tempat.

"Kita mulai acaranya ya"ucap Gita lalu Satria mengangguk.