Chereads / 2 Dimensi / Chapter 2 - Aku, Kamu, dan Dia

Chapter 2 - Aku, Kamu, dan Dia

Tiga bulan berlalu sejak perkenalan singkat itu, Kintano tak pernah lagi berjumpa dengan Claudyria, ia berusaha melupakan sosok gadis itu. Namun, semakin melupakannya , semakin dalam rasa penasarannya terhadap gadis itu.

ah sudahlah, kalau berjodoh bertemu lagi aku tak mau kecolongan dan membiarkan dia pergi begitu saja. Kecantikannya membuatku terkesima. Andaikan saja aku lebih dulu bertemu dengan Claudyria, tak kan mungkin aku bersama Angel. Kintano mulai berkhayal, pikirannya berkecamuk.

"salahkah aku....?"

"kenapa aku ?"

"oh Tuhan...siapa sebenarnya yang sedang Kau tetapkan untukku?"

Pikiran Kintano terpecah, ketika suara handphonenya berdering. ia bergegas dari tempat tidurnya menghampiri handphonenya yang ia letakkan diatas meja, namun ia tak sempat menjawabnya karena tidak berdering lagi. suara dering ponsel kembali terdengar, ternyata Angel ,kekasihnya yang menelpon.

" Halo cinta...aku tunggu kamu makan siang di kantin dekat kantorku ya? ga pake lama ya" ucap Angel diseberang telpon.

" iya manis, " balas Kintano dengan panggilan mesranya untuk Angel.

Angel adalah sosok gadis yang ia kenal sejak dibangku kuliah. perkenalannya dengan Angel berawal dari sebuah kegiatan kampus.

Ketertarikan Kintano pada Angel selain karena kecantikannya, juga karena kelembutannya .

Sepuluh menit kemudian sampailah Kintano disebuah kantin yang bersebelahan dengan kantor Angel. rupanya Angel sudah lebih dulu menunggu dikantin tersebut, dan memesan makanan kesukaan Kintano.

"udah lama nunggu ya manis?" tanya Kintano

" yaah lumayanlah, yang penting cinta udah datang. Yuk kita makan".

obrolanpun dilanjutkan sambil menikmati makanan yang sudah tersedia.

"gimana pekerjaanmu cinta?"

" fine manis, "

" ya syukurlah...oh iya, Minggu ini aku pengen ajak cinta ke acara pernikahan dari saudara papah." ucap Angel. Kintano sedikit mengerutkan dahinya.

" kenapa?kamu sibuk ya?"

" eh, ah...ngga lah manis"

" ya udah, karena jam istirahatnya habis aku kembali kerja dulu ya "

" oh iya , jangan lupa Minggu ini cinta wajib temenin manis ke acara pernikahannya" ucap Angel sembari bergegas ke kasir membayar makanan ,dan selanjutnya ia menghilang dari hadapan Kintano yang masih duduk di kantin.

kacau...kacau...kacau ini, pikiran Kintano berkecamuk kembali. pasti papah Angel dan mamahnya mengulang kembali pertanyaan yang sama , perihal keseriusan Kintano terhadap Angel, karena sudah 8 tahun berpacaran dan sudah mendapat restu dari a Angel, sampai detik ini Kintano belum pernah mengatakan niatnya untuk melamar dan mempersunting Angel dihadapan kedua orang tuanya.

Angel memang tidak pernah menuntut, apalagi memaksakan terhadap dirinya. Justru Angel lah yang selalu memberikan motivasi untuk kesiapan pernikahan. Karena bagi Angel pernikahan itu sakral dan cukup satu kali, dan bukan untuk dipermainkan. Dengan perasaan galaunya, Kintano meninggalkan kantin tersebut dan bergegas pulang.

Satu hari sebelum acara, Angel menghubungi Kintano.

"dimana ?"

"dirumah manis"

" ya udah ,aku kerumah ya cinta..wait me okay?" ucap Angel mengakhiri percakapan di handphonenya.

Tak berselang lama, tibalah Angel dirumah kost-kostan Kintano.

" masuk manis" kata Kintano penuh kehangatan menyambut Angel.

kedatangan Angel ke kost Kintano adalah untuk mengajak pergi jalan - jalan sekaligus mencari kado pernikahan untuk sepupunya. Angel memang termasuk keluarga yang berkecukupan, papahnya seorang pengusaha dibidang realestate. meski demikian, Angel adalah seorang wanita yang mandiri tak pernah mengharapkan dan membanggakan kekayaan orangtuanya. Bahkan ia sendiripun bekerja untuk mencari penghasilannya sendiri.

tak terasa mobilpun berhenti disebuah parkiran wisata tepi sungai. tempat dimana Kintano pernah bertemu dengan Claudyria, gadis aneh yang pernah ia temui.

" cinta...ada apa denganmu?" tiba tiba Angel menegur Kintano yang nampaknya masih melamun.

"ah manis ,ga pa pa kog"

" memangnya cinta pernah kesini?"

"hmmm...rasanya belum pernah"kelitnya, meskipun Kintano sebenarnya sudah dua kali ke tempat wisata tepian sungai ini.

berkeling sekitar taman,sambil bersenda gurau, dengan kedua tangan mereka saling menggenggam , serasa hanya merekalah yang ada disitu dan yang memiliki tempat itu.

Setelah puas berkeliling diwisata itu, duduklah mereka berdua pada sebuah bangku los taman, persis dimana Kintano pernah berkenalan dengan seorang wanita aneh yang menulis namanya ditanah.

apakah ini kebetulan? darimana Angel tau tempat ini? padahal ia tak pernah memberitahukan sebelumnya kepada Angel. Apalagi Angel membawanya duduk tepat dibangku yang pernah diduduki oleh si gadis aneh yang tak mau bicara tiga bulan lalu.

" Cinta, tempat ini indah ya "

" iya manis, seindah cintaku padamu manis"

" ya, aku percaya cinta...kamu pasti yang terbaik untukku yang Tuhan berikan." balas Angel. Angel pun merebahkan kepalanya ke pundak Kintano.Sejenak mereka berdua memejamkan mata menikmati keindahan alam dan cinta mereka . Angel kembali duduk kesikap semula dan memperbaiki posisi duduknya untuk dapat menatap Kintano.

"pejamkan matamu sejenak cinta" pinta Angel

" ada apa manis?"

"please pejamkan sebentar saja..."

Kiintano pun menuruti keinginan Angel, namun dalam hatinya ia bertanya - tanya ada apa sesungguhnya?

"apakah cinta sepenuhnya menjadi milikku?"

pertanyaan yang tiba tiba terdengar ditelinga Kintano saat ia memejamkan matanya. mengapa?,ada apa dengan pertanyaan itu? pikiran Kintano bergejolak. Memang baginya Angel adalah wanita yang sempurna, tidak banyak menuntut, dan banyak lagi hal hal lainnya yang membuat Kintano sampai hari ini tidak berpaling ke lain hati. Jawaban apa yang harus kuberi? dalam hati Kintano memikirkan jawaban untuk sebuah pertanyaan itu. Kintano pun membuka matanya.

" bagiku kamu adalah wanita sempurna yang pantas kumiliki seutuhnya dan selamanya" tegas Kintano meyakinkan Angel atas pertanyaannya tadi.

"aku percaya, kau yang selama 8 tahun ini menghiasi hari hari ku tak akan mengkhianati cinta kita." ucap Angel sembari menatap Kintano penuh harapan bahwa Kintano tak akan menduakan dirinya.

Kintano terdiam, hanya terdiam membisu tak banyak kata yang ia lontarkan.

Untuk lebih meyakinkan Angel, ia pun memeluk tubuh Angel dan dikecupnya keningnya.

Tapi entah mengapa perasaan Kintano belakangan ini seperti terbelah dua, satu sisi ia sangat mencintai Angel, namun satu sisi ia masih teringat dan terkesima dengan wanita yang ia temui ditempat yang sama beberapa bulan lalu.

Entahlah, saat ini kujalani yang sudah ada...meskipun harus bermain hati dengan Angel.

Kintano masih tetap mendekap dan memeluk Angel penuh kehangatan. Namun dikejauhan nampak sepertinya sosok wanita aneh yang sempat ia kenal yang tak lain adalah Claudyria.

"apakah aku salah melihat...?atau hanya halu saja apa yang kulihat ini?" gumamnya dalam hati, sembari terus melihat kearah sosok wanita tersebut. wanita itu semakin berjalan mendekati ke arah Kintano dan Angel. Buru - buru Kintano melepaskan pelukannya perlahan dan mencoba berpaling arah dengan sedikit menundukkan Kepala.

" yuk kita pulang...udah sore nih" bujuk Kintano kepada Angel

" kenapa ?bentar lagi nunggu matahari terbenam ya?" pinta Angel. Kintano pun tak bisa mengelak, pasrah atas permintaan Angel.

gawat ini, bagaimana kalau ia melihatku? lalu menghampiriku dan berbincang denganku? pikir Kintano dalam hatinya,berharap wanita itu tak mendekati mereka. ternyata wanita itu berjalan mendekati kearah Kintano. semoga ia tak melihatku....Kintano berharap cemas. ternyata diluar dugaan Kintano, Sosok wanita yang berparas cantik yang membuatnya penasaran sampai hari ini sudah berada tepat dihadapannya, wanita itu berdiri sesaat, menatap ke arah Kintano yang pura2 melihat kearah samping. Wanita itu terus memandangi Kintano, sehingga membuat Angel keheranan, dan Kintano merasa serba salah, ia tak bergeming , ia memainkan handphonenya untuk menyiasati kegelisahannya.

Wanita itu sekali lagi menatap ke arah Kintano tanpa ucapan sepatah apapun, dan dengan senyuman yang ditujukan untuk Kintano, ia segera pergi meninggalkan Kintano yang masih duduk mesra bersama Angel.

Astaga, ketahuan aku ...tapi apa boleh buat...dan semoga Angel tidak menaruh rasa curiga atas apa yang baru saja terjadi dihadapannya, ucap Kintano dalam hati.

" Cinta kenal dengan wanita yang berdiri lama mematung dihadapan kita tadi?"

" ah, ya enggalah...aku ga kenal manis," jawab Kintano meyakinkan Angel.

" Bener nih ga kenal?"

"iya..."

" kamu ga sedang bermain hati kan cinta? tegas Angel bertanya.

kacau...kacau...kacau....bagaimana ini, jujur aku sayang sama Angel, namun aku belum bisa melupakan sosok wanita itu. maafkan aku Angel, aku harus bermain hati denganmu, dalam hati Kintano berucap.

" cinta...."

" kok pertanyaanku tadi kamu gantung sih?"

" oh...pertanyaanmu tadi? hhmmm ....ya enggalah...aku ga akan dan ga pernah untuk bermain hati denganmu. Sudah 8 tahun kita berpacaran lo, ga pernah kan aku kamu dapati menduakan mu?" tandas Kintano pada Angel.

"aku percaya dan ku ingat ya perkataanmu hari ini, bahwa lelaki yang aku cintai dan sayangi tidak akan dan tidak pernah bermain hati".

Matahari pun terbenam, mereka berdua segera bergegas pergi untuk kembali pulang kerumah.

Minggu ceria, hari yang dinanti pun tiba bahwa hari itu Kintano dan Angel akan pergi keacara pernikahan sepupunya, yang adalah anak dari saudara papahnya.

Tibalah Kintano di depan rumah Angel, mengetuk pintu rumah Angel. Mamah Angel yang membukanya dengan senyuman hangat kepada Kintano.

" Angel.....ada Kintano nih " panggil mamahnya kepada Angel

" duduk bentar ya dek Kintano,"

" oh iya Tante " jawab Kintano. Mamah Angel pun segera meninggalkan Kintano diruang tengah. tak berselang lama, Papah Angel datang menghampiri Kintano. Astaga, papahnya datang menghampiriku....ucap Kintano dalam hatinya.

" Udah lama nunggu ya?" ucap papah Angel

" ga Om, barusan aja nyampe"

Papah Angel memang orangnya baik, tau menempatkan diri dengan anak muda seperti Kintano. makanya Kintano pun tak sungkan untuk ngobrol dengan papah Angel. hingga pada suatu pertanyaan yang menjurus kepada Kintano.

" oh iya, begini Kintano ...om dan tante ini perlu memastikan untuk masa depan Angel. Angel sudah banyak cerita tentang kamu, dan kalian berdua sepengetahuan om dan tante kan sudah lama menjalin hubungan...nah, om hanya berharap kamu dalam waktu dekat bisa memberikan jawaban yang baik untuk kami"

yah, benar saja ujung-ujungnya pertanyaan itu muncul untuk yang kesekian kalinya.

" om kasih kamu waktu 1 bulan untuk memberikan jawaban ". tegas papahnya Angel.

belum sempat Kintano menjawab, Angel dan mamahnya datang menghampiri mereka.

" yuk kita berangkat sekarang " ucap Angel pada papahnya.

" cinta, hari ini kita berangkat bareng sama papah dan mamah" jelas Angel pada Kintano, Kintano hanya mengangguk tanda setuju, meskipun perasaannya tidak nyaman. Karena baru sekali ini dalam 8 tahun berpacaran Kintano berjalan sama sama dengan orang tua Angel. Di satu sisi ia ingin mengenal lebih jauh tentang orang tua Angel, namun disisi yang lain ia kebingungan untuk sebuah pertanyaan yang berulang - ulang ia jawab.

" gimana pekerjaan kantormu nak Kintano? " tanya mamah Angel memecah kesunyian didalam mobil.

" Baik baik saja Tante" balas Kintano.

" ya ,syukurlah..."

" oh iya , Tante hanya berharap kamu bisa jaga Angel baik baik, Angel ini anak satu-satunya Tante".

Sebuah pernyataan penegasan yang terlontar dari mamahnya Angel, semakin membuat Kintano merasa bersalah atas apa yang ada dalam pikiran dan hatinya belakang ini.

Tibalah mereka disebuah gedung mewah serbaguna ,dimana acara pernikahan sepupu Angel diselenggarakan. Tanpa ragu Angel mengapit tangan Kintano. Hari ini dengan gaunnya yang mewah Angel terlihat cantik sekali dipandangan Kintano.

" kamu cuannttikk banget cinta..." ucap Kintano pada Angel sambil terus berjalan menuju arah dalam gedung yang telah di dekorasi sedemikian rupa dengan segala keindahannya itu. nampak ramai sekali tamu undangan sudah mulai menjejali ruangan gedung itu sembari menikmati makanan yang dihidangkan.

" Cinta....kamu tau ga..."

" tau apa ? kamu kan belum memberikan pertanyaan untukku? "

" aku ingin suatu saat bersamamu duduk di singgasana itu..." ucapnya manja ,jarinya sambil menunjuk ke arah mempelai yang berada di depan.

sebenarnya aku ingin membahagiakanmu cinta dan aku juga ingin duduk di singgasana itu bersamamu kelak, namun sampai hari ini aku belum bisa...karena kamu belum tau betapa berat beban dan tanggungjawab ku sampai saat ini aku harus menyekolahkan adik-adik ku dan merawat ibuku....keluh Kintano dalam hatinya. Karena memang selama ia berpacaran dengan Angel ia tak pernah bercerita sepenuhnya tentang keluarganya, ia tak mau menjadi beban pikiran Angel dikemudian hari. Tapi sialnya, disaat saat keromantisan mereka berdua,disaat-saat keharmonisan cinta mereka , wajah cantik Claudyria selalu terus mengusik pikiran dan hatinya Kintano.

Kintano hanya bisa meyakinkan hasrat pernyataan Angel dengan menggenggam jemari Angel. Sementara mereka sedang menikmati indahnya suasana perhelatan pernikahan tersebut, tiba - tiba muncul sosok gadis yang Kintano kenal dari arah sampingnya.

" Hei Angel....apa kabar?" ucap gadis tersebut kepada Angel sembari menepuk pundak Angel dari arah samping. spontan saja Angel terkejut,lalu menoleh ke arah lawan bicara.

" Claudyria...astaga, lama kita tak bertemu ya...gimana kabarmu?" tanya Angel. terjadi perbincangan yang hangat diantara kedua sahabat itu, namun semakin membuat Kintano keheranan dan bertanya-tanya dalam hatinya.

ada apa ini sesungguhnya? mereka sepertinya sudah berteman lama? benarkah Claudyria yang ia kenal ditepi sungai itu adalah sahabat Angel? ataukah ini hanya kebetulan dengan sosok wanita yang persis ia temui di tepi sungai beberapa bulan lalu? tapi mengapa sosok Claudyria yang ini bisa berbicara? namun kenapa ia tak mengenalku? padahal baru satu hari kemarin saat ditepian sungai wisata itu, Claudyria tidak berbicara, dan waktu itu juga Angel sempat bertanya kepadaku tentangnya, tapi mengapa waktu itu Angel tak mengenalnya? jika memang ia berteman cukup lama...apakah ini sebuah permainan untukku? apakah ini jebakan untukku?untuk mengetes cintaku dan kesetiaanku pada Angel?sungguh misterius, ahh...entahlah, sejuta pertanyaan melesat begitu saja dipikiran Kintano saat itu, mengusik kedamaian hatinya karena kemunculan Claudyria yang terkesan cuek dan tidak mengenalnya.sungguh aneh.

" oh iya, ini calon suamiku Claudy..." ucap Angel seraya memperkenalkan Kintano pada Claudyria. Astaga, apalagi ini semua...mati kartu aku ini...gumamnya dalam hati ketika mendengar ucapan kekasihnya tersebut. Kalau begini, bagaimana aku bisa mengenal lebih jauh tentang sosok Claudyria yang sampai detik ini masih misterius untukku, ucap Kintano dalam hatinya seraya tersenyum dan mengangguk pada sosok gadis yang bernama Claudyria itu. demikian juga Claudyria membalas senyum Kintano sebagai tanda memahaminya.

" udah lama kamu jadiannya ya ?" tanya Claudyria

" 8 tahun "

" trus..."

"trus kenapa Claudy?"

" 8 tahun lo Angel,..."

" kapan rencananya...?" tanya Claudyria kembali.

" ya doakan aja secepatnya dan dalam tempo yang sesingkat - singkatnya ya..." timpal Angel.

Hari itu, hari yang sangat membuat suntuk pikiran Kintano. bagaimana tidak ,pertanyaan pertanyaan serupa terus menyerang dirinya.

Seminggu kemudian,

disebuah pusat perbelanjaan kota, Kintano berpapasan dengan wanita yang tak lain adalah Claudyria. Ia berusaha menghampiri gadis itu diantara kerumunan orang yang tengah asik berbelanja.

" Hei Claudyria..."

wanita itu menoleh kebelakang suara yang memanggilnya.

" kamu lagi cari apa? sama siapa?"

hening tak terdengar satu patahpun jawaban.

" kamu kan yang seminggu lalu datang ke acara pernikahan sepupunya Angel.

gadis itu hanya menggelengkan kepala.

" ah, kamu sedang membohongiku kan?"

gadis itu tetap menggelengkan kepalanya. Kintano penasaran, ah tidak mungkin ada dua wanita yang serupa dengan nama yang sama. atau jangan - jangan ia sedang bermain sandiwara denganku,? pura - pura tidak kenal.

Gadis itu mengeluarkan buku dan sebuah pena dari dalam tasnya dan menuliskan sesuatu, jemarinya mulai menulis dan setelahnya ia mengisyaratkan kepada Kintano untuk membacanya .

" 1 bulan lagi kamu akan menemukan jawabannya.

sebentar ,pikirnya dalam hati. sosok Claudyria yang datang diacara resepsi pernikahan sepupunya Angel kan bisa bicara, dan yang ini ,yang ada dihadapannya saat ini adalah sosok gadis yang sama persis dengan yan ia temui di tepian sungai kala itu.

" aku Claudyria..." tulisnya kembali.

" Claudyria yang mana? " tanya Kintano

gadis itu berdiam sejenak, sembari memasukan kembali buku dan penanya ke dalam tasnya, dan selanjutnya meninggalkan Kintano yang masih bingung dengan situasi yang terjadi belakangan ini terhadap dirinya.

" Hei...Clau...dy...." belum sempat menyelesaikan perkataannya, gadis itu sekejap menghilang dari pandangannya diantara kerumunan orang banyak.

Kemana dia pergi ? kenapa aku tak bisa menemukannya diantara kerumunan orang banyak disini? Kintano terus berkeliling di pusat perbelanjaan itu, namun ia tetap tak menemukannya, bak hilang ditelan bumi.