Tiga Bulan Pertama pernikahan Angel dan Kintano penuh dengan kemesraan, kehangatan, kedamaian, dan ketentraman, tiada satu hal yang menyebabkan mereka berseteru dan atau membuat suatu keributan.
Semuanya indah, banyak rekan kerja Angel dan Kintano merasa iri melihat hubungan pernikahan mereka yang serba romantis.
Angel merasa bahagia mendapatkan suami seperti Kintano demikian pula Kintano. Setiap hari penuh kemesraan bunga bunga cinta. Melayani sepenuh hati, jiwa dan raga Angel adalah impiannya sejak mereka berpacaran.
Engkau adalah matahariku , yang setiap hari mampu memberikan kehangatan dihidupku...tulis Angel pada buku diari pernikahannya.
Memasuki bulan ke enam pernikahan, mulai ada kerikil kerikil tajam yang mencoba mengusik perjalanan bahtera rumah tangga mereka, namun Kintano belum menyadari akan hal itu. karena ia tak pernah tahu tentang hubungan diantara Angel dan Steve. karena yang ia ketahui Steve adalah rekan sekerjanya Angel yang saat ini sah menjadi nyonya Kintano.
Ternyata Steve masih terlalu berharap penuh pada Angel, ia tak bisa move on. Dalam hatinya yang ia mau adalah Angel titik. Steve memang dikenal sebagai pekerja yang pantang menyerah sebelum bertanding dan menghasilkan hasil yang nyata. Oleh sebab itu ia tetap bersikukuh untuk merebut kembali Angel dari Kintano.
Dan dimulailah permainan Steve bagaimanapun caranya untuk merebut Angel dan merusak rumah tangga mereka.
" Kamu ga akan bahagia Kintano...karena aku akan merebut Angel kembali, dengan cara cara yang cantik tanpa pernah kamu duga Kintano....hahahaha...." Steve berujar dalam hatinya.
Minggu pagi,
Cuaca mendung menyelimuti kota itu. diteras rumah segelas kopi panas yang telah disiapkan untuknya. Perlahan di seruputnya kopi susu buatan tangan sang istri, menambah kehangatan suasana pagi ditambah lagi pisang goreng keju yang hangat.
Angel, istrinya juga menemani duduk diserambi depan rumah mereka. Canda tawa mewarnai kebersamaan mereka pagi itu.
Bell pagar rumah berbunyi, pa dago sang asisten rumah tangga itu membukakan pagar depan rumahnya.
" Maaf, cari siapa ya pa?" Tanya pa dago.
" Bu Angel ada?"
" Ada"
" Bapak siapa? dan darimana??"
" Oh, saya Steve rekan sekerja Bu Angel".
"Tunggu sebentar ya"
Steve menunggu di pos jaga rumah mereka.
Sementara pa Dago menghampiri tuan dan nyonya yang duduk diserambi depan.
" Siapa yang datang pa Dago?"
" ini ...hhmmm Steve namanya, katanya teman kerja nyonya...dia mau ketemu sama nyonya, ada yang penting katanya."
" urusan kantor atau apa pa Dago?"
" Ga tau...."
" Bilangin sama pa Steve, kalau urusan kantor besok aja. dan lagi ga mau diganggu. hari minggu gini khusus waktunya family time"
Pa Dago pun kembali menuju polos jaga, dan disampaikannyalah kembali kepada Steve pesan dari Angel tersebut.
Ada apa ini? kenapa Steve kemari? ucap Angel dalam hatinya.
Pa Dago kembali lagi menemui majikannya,
" Ada apa lagi pa Dago?"
" Anu nyonya...pa Steve memaksa untuk bisa bertemu dengan nyonya...katanya penting urusan kantor."
Kenapa kamu senekat ini Steve,?kamu ga sadar ya kalau aku ini sudah punya suami? Keluh Angel dalam hatinya.
" Ya udah suruh aja dia kemari pa Dago...sekalian sy juga mau tau orangny juga." Ucap Kintano segera menyuruh pa Dago untuk memanggil Steve menemui mereka.
Astaga...kenapa papah suruh Steve masuk??
bisa runyam ini. Semoga saja benar adanya urusan pekerjaan saja,pikir Angel dalam hati.
" Pagi Bu Angel, maaf mengganggu weekend anda" ucap Steve yang sekarang sudah berada di hadapannya.
" Ada apa hari libur datang kemari?"
" Begini bu Angel, Direktur memerlukan anda nanti malam untuk dapat hadir meeting bersam mitra bisnis kita ".
" Kog mendadak? kan ga biasanya ini...ga ada aturannya ni..." Jawab Angel.
" Saya juga kurang tau Bu, bos suruh saya jemput ibu selaku sekretaris perusahaan."
Kilah Steve.
" Kamu balik aja pa Steve, saya tidak akan hadir memenuhi permintaan direktur."
" Tapi Bu....??"
" Besok saya jelaskan untuk beliau di kantor saja".
" Tapi Bu..."
" sudah saya ga mo dengar lagi...kamu pulang aja lg".
Dengan langkah lunglai dan malu, Steve meninggalkan mereka berdua. Siasatnya gagal.
" Mah, kog gitu ngomongnya tadi?" ucap sang suami.
" ya memang harus tegas dikit lah pah, lagian ini kan hari minggu waktunya untuk semua karyawan istirahat bersama keluarga.
" ya tapi siapa tau emang bos mamah perlu kehadiran mamah ntar malam untuk meetingnya." ucap Kintano.
" ya kalo emang diperlukan, biasanya bos langsung telepon mamah ...ini kok lewat orang lain, yang jelasnya bukan bagian dia."
" iya juga sih..." pikir Kintano.
Angel sudah mencurigai dengan kehadiran Steve tadi, ia berfikiran bahwa Steve sengaja datang hanya untuk melihat dirinya saja barangkali.
Tidak lama, handphone Angel berdering, diambilnya handphonenya dan dilihatnya nama si penelpon. Pak Rundae direktur baru diperusahaannya. Mau tidak mau handphone pun segera ia angkat .
" hallo, Selamat pagi pak Rundae, ada apa ya?"
" tolong disiapkan dokumen untuk kita meeting dengan mitra kita malam ini. " pinta sang direktur.
" malam ini pak?"
" iya Angel, "
" malam ini pak?"
" iya malam ini, ga pake nolak ya ..."
" baik...baik pa, saya siapkan segera dokumen meetingnya..." jawab Angel pada sang direktur.
" harus malam ini ya mah meetingnya?"
" iya pah, bingung juga mamah...tumben gitu hari Minggu juga harus meeting"
" direktur baru , kebiasaan baru..." jelas Angel pada suami tercintanya.
"ya udahlah...namanya juga tanggung jawab kerja...udah cepetan, ga usah ngedumel gitu."
" tapi pah...."
" tapi apa mah?"
" mamah kan pengen berduaan aja hari ini sama papah"
" kan selesai meeting kan pulang juga mah...."
" ahhh...papah...." ucap Angel manja.
Meeting Malam
Dengan sangat terpaksa dan berat hati Angel pun harus berangkat meninggalkan suaminya di rumah sendiri. Pak Dago yang mengantar Angel ke acara meeting di sebuah hotel yang disampaikan oleh pak Rundae, sang direktur.
Pa Dago menunggu di ruang tunggu hotel tersebut ,sementara Angel memasuki ruang meeting, tiba - tiba Steve menepuk bahu Angel dari belakang.
" kan sudah kubilang tadi pagi..."celoteh Steve.
" ah kamu Steve, memang direktur yang aneh...masa hari minggu meeting segala..."
Rapat pun dimulai ,
presentasi pun dimulai, dan ternyata Steve pria yang pernah singgah dihatinya itu yang mempresentasikan plan and market perusahaan kedepannya dihadapan mitra bisnisnya. sedangkan Angel sebagai sekertaris mencatat semua agenda rapat dalam sebuah notulensi rapat. Sang direktur pa Rundae diam - diam memperhatikan Angel yang duduk persis dihadapannya. Angel merasa risih dengan tatapan liarnya pak Rundae. Ia pun mengalihkan pandangannya ke depan ke arah Steve yang sedang mempresentasikan analis perusahaan kepada mitra bisnis perusahaan. Steve sempat tidak konsentrasi ketika bertatapan dengan Angel. namun karena ia masih berdiri didepan dengan presentasinya ,ia pun harus tetap fokus.
ahh...memandang Steve takutnya dia malah menganggap yang lain , tapi kalau aku memandang kehadapanku, aku juga merasa risih dengan tatapan direktur baru itu....serba salah jadinya, jadi ga konsen sendiri kalo gini...keluh Angel dalam hatinya. ia hanya menundukkan kepalanya seolah olah sedang menulis dengan tangannya.
Jam sembilan malam, meeting selesai.
Namun saang direktur yakni pak Rundae meminta Angel untuk menemani makan malam. ia tak kuasa menolak tawaran sang direktur.
" apakah hanya kita berdua bos?"
" iya ,hanya saya dan kamu "
" gimana dengan rekan kantor yang juga ikut meeting malam ini?"
" oh iya, mereka juga ..."
" ya...ya...baiklah..."
" kamu ikut mobil saya saja, bilang aja sama sopir mu masih ada yang diurus ,jadi suruh pulang aja duluan sopirnya "
" biar saya tetap pakai mobil saya saja bos" ucap Angel.
" ah tak usahlah...ikut aku saja sekali kali "
akhirnya ia telepon pa Dago untuk pulang lebih dulu, karena ia masih ada urusan lain, meskipun sebenarnya hanya menemani direkturnya makan malam.
Di dalam mobil bos nya, Angel duduk di tengah bersebelahan dengan pak Rundae, Direktur perusahaan dimana ia bekerja.
Angel memang belum terlalu banyak mengenal pak Rundae, ia agak risih sebenarnya dengan sikap bos nya itu yang sok kenal sok dekat itu.
" oh iya, sudah berapa lama kamu bekerja di perusahaan kita ini"
" 10 tahun pak..." jawab Angel.
" wah lama juga ya, "
" kamu emang cocok jadi sekertaris perusahaan kita ini, selain karena kamu cantik, kamu juga smart kalau saya perhatikan tadi sewaktu meeting "
" terimakasih pa, tapi saya merasa tidak cantik, biasa biasa saja kog"
" jangan panggil bapak lah, ga enak dengernya...panggil aja nama saya atau mas gitu..." rayu pa Rundae.
" oh eh iya pa ...eh ya..." ucap Angel masih canggung.
Aneh juga bos ini, jelas jelas dia udah beristri dan juga jabatannya direktur ,kog ga mau dipanggil bapak sih...malah suruh panggil namanya aja...ya udahlah ikut arus aja, pikir Angel.
" maaf kog ga mau dipanggil bapak gitu?" Angel pura pura bingung.
" begini Angel, kalau kamu panggil saya dengan sebutan bapak, kamu pasti segan ga akrab untuk kedepannya. tapi kalau kamu panggil saya mas atau nama saya aja itu lebih baik, dan akan membuat kita tidak ada jarak antara atasan dan bawahan. saya gak mau seperti itu ..." Sang direktur mencoba meyakinkan Angel.
Makan malam pun berlangsung ,namun hanya sang direktur dan Angel saja yang ada di meja makan berkelas itu, tidak seperti yang diharapkannya semula bahwa akan ada Steve dan rekan sejawatnya yang ikut meeting tadi.
namun sudahlah pikirnya...
semoga tidak ada maksud lain....
Pertemuan malam itu memang hanya sekedar menemani makan malam bersama sang direktur, tetapi itulah permulaan sang direktur menjerat hatinya Angel diam diam, karena ternyata sang direktur memiliki cinta yang tersembunyi dengan Angel yang belum terungkap ke permukaan.
**********************************************
teruslah bangkitkan rasa keingintahuan kalian untuk tetap membaca dan menikmati novel ini dengan like dan coment terus, untuk membangkitkan gairah menulis saya untuk semakin membuatnya berkembang . terimakasih