Rasanya tak mungkin untuk bermain hati, tetapi itulah hati kita manusia, ketika sedang goyah maka perasaannya ikut bermain juga.
Anginpun tak dapat diprediksi darimana datangnya. namun, saat angin itu datang Sepoi - Sepoi menerpa tubuh kita biasanya kitapun terbuai untuk hanyut dalam tidur kita.
demikianlah pertemuan - pertemuan kecil antara Steve dan Angel mulai menimbulkan riak - riak asmara yang datangnya sangat cepat , sehingga cukup deras mengaliri relung hati Angel , ditambah lagi Steve memang jago dalam membuai wanita.
Perlahan namun pasti, pada akhirnya Steve mengutarakan isi relung hatinya pada Angel pada sebuah noktah yang ia tempatkan pada meja kerjanya dikantor.
" setetes embun mengalir membasahi tubuhku yang dehidrasi, dan aku sedang meresapi setiap bulirannya yang masuk ke rongga dadaku memberikan kesejukan....dan embun itu adalah dirimu....dariku Steve."
demikianlah sepenggal isi noktah yang sempat dibacanya...
" Maksudmu apa Steve? " tanya Angel mendekati meja kerja Angel.
Steve terrsenyum, memandang ke arah Angel.
dan katanya:
" aku suka kamu, maukah engkau menjadi kekasihku?" ucap Steve dengan lantangnya dihadapan rekan rekan sekerjanya.
" Hei Steve..."
" aku tau kamu sudah punya kekasih, aku tak peduli jadi pacar keduamu...maukah kamu menerimaku menjadi pacarmu?"
semakin lantang Steve bicara pada Angel, sehingga seluruh rekan kerjanya yang berada diruang itu mendengar apa yang disampaikan Steve.
" terima...terima..." ucap beberapa rekan mereka mengompori Angel. Namun sebagian membiarkan kisah klasik mereka menjadi sebuah tontonan yang apik seperti sinetron di televisi.
Angel pergi meninggalkan ruang kerjanya.
Steve berlari mengejar dan berusaha mendekati Angel.
Steve menghentikan langkah kakinya, ia memahami perasaan Angel. dan kembali masuk ke ruang kerjanya semula.
Biarkan ia membuat suatu keputusan, yang terpenting niat tulus ku dan perasaanku sudah kusampaikan hari ini.
ditaman depan kantor ,ia duduk menyendiri...
Pikirannya berkecamuk, namun perasaannya yang mulai tumbuh itu juga tidak bisa dipungkiri dihatinya. ia harus mengambil suatu keputusan yang berat, karena ia masih menjadi kekasih Kintano. Tapi selama ini Kintano seolah - olah telah pergi dan lenyap dari hatinya.
Kemana kamu cinta...??
adakah kamu tau bagaimana aku saat ini??
adakah kamu memikirkan masa depan kita juga??
aku suka sama Steve, tapi aku juga menyayangimu...
apakah aku harus bermain hati denganmu Kintano??
Aku beri kamu waktu 3 hari Kintano...kalau dirimu tidak ada sedikitpun memperhatikanku, jangan salahkan aku atas keputusanku. Karena aku saat ini membutuhkan seorang pendamping yang serius ,bukan hanya sayang dan cinta saja tapi selalu menggantung.
sejurus kemudian Angel mengambil HP dari rasanya ,ia menulis sebuah pesan singkat yang tersusun baik kalimatnya melalui whatsAap nya yang intinya berharap kehadiran Kintano dalam 3 hari kedepan.
Sementara disuatu tempat lain,
Kintano menyeruput Kopi panasnya sedikit demi sedikit. Ia menikmati racikan kopi tradisional buatan ibundanya.
Orang tua Kintano adalah seorang buruh tani sederhana dikampungnya. Berkat keuletan kedua orang tuanya Kintano berhasil menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonominya. Dan saat ini Kintanolah satu - satunya harapan orang tuanya agar kedua adiknya bisa sekolah tinggi sepertinya.
Adik perempuannya baru saja diwisuda satu minggu yang lalu, dan adik lelakinya saat ini masih menyelesaikan skripsinya.
Oleh sebab itu, Kintano berusaha keras bekerja semaksimal mungkin untuk dapat menyekolahkan kedua adiknya itu.
Apalagi saat ini , hanya tersisa ibundanya saja, dan itupun sudah lanjut usia tidak mungkin dibebankan kepada ibunya yang notabene tak mampu lagi mencari nafkah.
Itulah sebabnya Kintano selama 8 tahun berpacaran dengan Angel belum berani melamarnya,bukan karena sebab. Ia ingin membanggakan kedua orang tuanya ,setidaknya adik-adiknya juga bisa menyelesaikan kuliahnya. Baru kemudian ia melamar Angel.
Saat ini memang tanggung jawab Kintano tidak seberat pada awalnya, namun ia ingin memastikan adiknya dapat menyelesaikan juga kuliahnya.
Kintano memang selama ini tak pernah bercerita kepada Angel akan apa yang sedang ia pergumulkan. Ia ingin semua indah pada waktunya.
Memang beberapa Minggu yang lalu Kintano disibukan dengan pekerjaan kantornya yang padat, ia harus merevisi setiap kegiatan perencanaan masing masing divisi di kantornya, ditambah harus lembur dan meeting dibeberapa cabang perusahaannya. Ditambah lagi ia harus menemani adik perempuannya untuk mengurus wisudanya dan merawat ibundanya yang sempat sakit. sehingga ia harus bolak - balik dari Kantornya menuju rumah sakit. Sehingga ia tak sempat untuk sekedar menelpon ataupun memberikan kabar melalui SMS.
Kintano memang menyadari kesalahannya, tak seharusnya ia menghilang begitu saja . Tapi ia percaya pada Angel, bahwa Angel yang dikenalnya selama ini, tidak mungkin mengkhianati cintanya, meskipun Kintano juga masih penasaran dengan sosok wanita yang bernama Claudyria.
Tepat Tiga Hari yang dinanti
Tak juga ada kabar dari Kintano, kekasihnya.
Kamu jahat Kintano...kenapa kamu ga ngasih kabar sampai saat ini. jeritnya dalam hati sambil mencurahkan isi hatinya pada sebuah buku diarinya.
apakah aku harus bermain hati?meski sesungguhnya ku tak bisa ke lain hati.
bagaimana ini...
Nada pemberitahuan pesan diponsel Angel berbunyi, ia membuka ponselnya dan membaca isi pesan dalam ponselnya.
" aku masih menunggu jawaban darimu Angel".
demikian isi pesan tersebut.
astaga...rupanya Steve masih mengharapkan jawaban darinya.
Pesan WhatsApp Steve tak dibalasnya.
Cuekin aja dulu...pikirnya
aku tunggu sampai malam ini, bilamana tak ada juga kabar darimu...jangan salahkan atas apa yang akan terjadi untuk hubungan kita ini.
jam tujuh malam,
jam sembilan malam...
jam sebelas malam...
hanya jam dinding dikamar Angel menjadi saksi bisu menunggu atas kegelisahannya.
jam dua belas malam...
apa yang diharapkan Angelpun tiada kunjung juga....kegelisahan semakin mendera hati dan pikirannya Angel. padahal ia berharap bahwa Kintano akan menghubunginya atau sekedar memberikan kabar melalui WA.
kamu jahat Kintano....
kamu pikir aku siapa...
kenapa kamu biarkan aku seperti ini...
tidakkah kamu mengerti aku? disaat - saat aku harus memberikan kepastian atas diriku...
aku rapuh Kintano....aku rapuh tanpa kehadiranmu...
ya sudahlah, aku harus move on...ga boleh bersedih, ga boleh menangisi orang yang tak pernah lagi peduli akan hidupku saat ini.
untuk apa aku mempertahankan cintaku, jika dia yang kucintai pun tak pernah lagi dan. berusaha mempertahankan cintanya.
Biarkan aku sekarang pergi mengepakkan kedua sayapku sendiri lagi,
biarkan aku pergi mencari tempat perlindungan yang baik,
aku tak peduli separuh nafasku terbang entah kemana...
kita mencari dan merenda hari esok kita masing masing, tanpa kata yang terucap
biarlah aku tetap mengecap kehangatan yang pernah ada diantara kita,
namun akupun harus bangkit dari keterpurukan yang ada.
demikianlah isi diarinya yang Angel tulis.
Ia melupakan Kintano...
dan mulai masuk dikehidupan yang baru.
dan mulai saat itu Angel bermain hati dengan Kintano.
Keberuntungan bagi Steve, ia akan lebih leluasa lagi untuk merebut hati Angel sepenuhnya, bukan untuk menjadi yang kedua...tapi yang utama.
tanpa pernah diketahui oleh Kintano,
bahwa kini ada ada sebuah permainan hati yang sedang dimainkan.
**********************************************
Hai pembaca setia 2 Dimensi,
aku ucapkan banyak terimakasih udah berkenan membaca dan kasih like untuk stories ku. sehingga sejauh ini aku dapat menyelesaikan episode ke - 4 nya.
yuk dukung terus aku biar semakin giat menyelesaikan setiap episode nya.
jangan lupa tetap like dan coment untuk setiap episode yang dirilis ya.
I Miss U ALL.