Hari demi hari terus berlalu dan berhasil di lewati. Hari-hari yang digunakan oleh para siswi dan juga siswa SMA Permata kelas 12 untuk melaksanakan Ujian Nasional sudah habis.
Sekarang merasa sudah bebas sambil berharap-harap cemas. Mereka tengah berharap-harap cemas memikirkan bagaimana hasil dari ujian yang sudah mereka kerjakan sebelumnya.
Sepertinya hampir semua orang merasa cemas akan hasil dari Ujian yang sudah mereka kerjakan, bahkan orang yang termasuk ke dalam golongan siswi atau siswa yang pintar juga merasa cemas.
Sepertinya untuk mereka yang termasuk ke dalam kategori siswi dan siswa yang pintar merasa jauh lebih cemas dari mereka yang notabenenya tidak dicap sebagai murid yang pintar.
Mereka yang masuk ke dalam golongan murid yang biasa saja cenderung mengabaikan hasil dari pekerjaan yang sudah mereka kerjakan.
Mereka tidak mau membuat otak mereka menjadi kembali panas setelah satu minggu yang lalu mereka mengerjakan begitu banyak soal ujian.
Memikirkan apa yang sudah dikerjakan tidak akan bisa mengubah apa pun. Jadi, mereka tidak akan terlalu keras memikirkan hal itu.
Kalau kalian mau berpikir, maka berpikirlah sebelum kalian melakukan suatu kegiatan atau suatu tindakan agar kalian tidak menyesal di akhir.
*****
Suasana di area sekolah SMA Permata sekarang sedang begitu ramai, karena waktu pembelajaran sudah berlalu dan sekarang sudah saatnya waktu istirahat.
Sekarang Peyvitta sedang berada di Rooftop. Peyvitta masih sedang memikirkan hal yang berhubungan dengan kepindahan Devian. Eh bukan kepindahan, tapi kepergian Devian.
Peyvitta menatap awan yang tengah terlihat sedang bergerak dengan pergerakan yang cukup teratur, karena sudah ada yang mengatur.
"Mau sampai kapan lo memendam masalah ini sendirian?" tanya seseorang.
Mendengar suara itu, Peyvitta merasa sedikit kaget. Suara orang itu berhasil membuyarkan lamunan Peyvitta. Semula Peyvitta tengah melamun dengan begitu serius.
Tatapan Peyvitta semula benar-benar kosong, karena pikirannya sedang melayang terbang. Peyvitta melirik ke arah suara itu berasal. Seseorang tengah melangkahkan kakinya mendekat ke arah Peyvitta.
"Rey?"
Orang yang tadi sudah bertanya kepada Peyvitta adalah Reynard. Reynard sekarang tengah melanjutkan langkahkan menuju ke samping Peyvitta.
"Mau sampai kapan lo memendam masalah ini sendiri?" tanya Reynard.
Reynard kembali mengulang kalimat tanya yang sudah dia ucapkan tadi. Dia mengulang, karena Peyvitta belum menjawab pertanyaannya.
"Memendam apa?" tanya Peyvitta. Peyvitta tidak mengerti ke mana arah pembicaraan Reynard kali ini. Peyvitta tidak tahu apa yang Reynard maksud.
"Lo sekarang tengah memendam apa?" tanya balik Reynard. Reynard tahu kalau sekarang Peyvitta tengah memendam suatu masalah, tapi Reynard tidak mau mengawali hal ini.
"Apa?" tanya Peyvitta. Peyvitta benar-benar bersikap seperti orang yang tidak sedang memendam hal apa pun.
"Hal yang sedang lo pendam apa?" tanya Reynard.
Reynard benar-benar ingin Peyvitta yang memulai semua ini. Reynard tidak mau membuka pembahasan sebelum Peyvitta mengakui hal apa yang sedang dirinya pendam sekarang.
Nih orang maunya apa sih? Memangnya gue sedang memendam hal apa?
Peyvitta bertanya-tanya dalam hatinya. Peyvitta bingung sama apa yang dimaksud oleh Reynard, sepertinya Peyvitta tidak mengerti ke mana arah pembicaraan Reynard.
"Lo bisa gak sih kalau gue tanya itu lo jawabnya dengan sebuah pernyataan bukan dengan sebuah pertanyaan?!" tanya Peyvitta.
Peyvitta semakin lama seakin merasa kesal sama Reynard. Peyvitta semula sedang bingung dan pusing memikirkan masalah Devian.
"Apa lo gak sadar kalau lo juga menjawab pertanyaan gue dengan sebuah pertanyaan lagi?" tanya Reynard.
Peyvitta terdiam. Peyvitta memikirkan apa yang sudah terjadi sebelumnya, ternyata benar. Peyvitta juga semula menjawab pertanyaan Reynard dengan sebuah pertanyaan juga.
"Tapi gue jawab kayak gitu, karena gue gak tahu apa yang lo maksud."
Peyvitta menjawab pertanyaan Reynard dengan pertanyaan lagi, karena sedari tadi Peyvitta tidak tahu ke mana arah pembicaraan Reynard kali ini.
"Kenapa harus tidak tahu?" tanya Reynard. Reynard bertanya dengan nada yang terdengar begitu enteng.
Peyvitta semakin lama semakin berpikir, memikirkan apa yang Reynard maksud, tapi semakin lama Peyvitta malah semakin bingung.
Makin lama nih anak makin buat gue pusing, sebenarnya apa sih yang dia maksud? Gak mungkin kalau dia tahu masalah itu.
Peyvitta melirik ke arah Reynard. Peyvitta memperhatikan Reynard sambil memikirkan apa mungkin Reynard tahu masalah dirinya dan Devian.
"Iya gue tahu," ucap Reynard tiba-tiba. Peyvitta langsung terdiam setelah mendengar tiga kata yang keluar dari mulut Reynard barusan.
Peyvitta terdiam, karena Peyvitta merasa bingung, kenapa kalimat yang Reynard ucapkan seperti jawaban akan apa yang tengah dia pikirkan sekarang?
"Lo tahu apa?" tanya Peyvitta. Kali ini Peyvitta lebih sering bertanya.
"Gue tahu masalah itu," jawab Reynard. Kali ini Reynard mulai membuka jalan untuk menuju ke permasalahan itu.
"Masalah apa?" tanya Peyvitta lagi.
Sepertinya Peyvitta terus bersikap layaknya orang yang tidak mengerti apa yang sedang Reynard bicarakan, padahal Peyvitta mulai curiga akan hal itu.
"Masalah yang sedang lo pendam," jawab Reynard enteng. Ternyata Reynard tidak mau mengawali pembicaraannya, Reynard hanya membuka jalan supaya Peyvitta bisa memulianya.
Dia tahu masalah itu? Kalau dia tahu, tapi dari mana dia tahu?
Peyvitta masih belum mau membuka hal itu, karena masih banyak tanda tanya yang terus memenuhi pikiran Peyvitta.
"Memangnya apa sih masalah yang sedang gue pendam, kenapa lo bersikap layaknya seseorang yang tahu akan apa yang sedang gue alami?" tanya Peyvitta.
Peyvitta ternyata tidak bisa semudah itu memberitahu Reynard akan apa yang sedang dia pendam sekarang.
"Mau sampai kapan lo terus menyembunyikan masalah ini?" tanya Reynard.
Peyvitta terdiam. Peyvitta semakin yakin kalau Reynard tahu semuanya, tapi Peyvitta masih bingung apakah dirinya akan menceritakan hal ini pada Reynard atau tidak.
"Entahlah gue gak tahu," jawab Peyvitta.
Peyvitta tidak tahu sampai kapan dirinya akan sanggup menyembunyikan hal ini, karena semula Peyvitta pernah melakukan hal yang serupa.
Semula Peyvitta tidak ingin Devian tahu kalau dirinya sudah tahu tentang masalah itu, tapi pada akhirnya Peyvitta tidak sanggup terus memendam hal itu sendirian.
Sampai akhirnya Peyvitta menceritakan hal itu pada Devian, apakah hal ini juga akan terjadi lagi?
Apa Peyvitta pada akhirnya akan memberitahu Reynard akan apa yang sedang dia pendam sekarang? Peyvitta masih merasa bingung akan hal itu.
"Cerita aja gak papa," ucap Reynard.
Reynard tahu kalau bukan hal yang mudah bagi Peyvitta untuk terus memendam hal ini. Semakin lama memendam, maka akan semakin terasa begitu sesak.
Akan lebih baik jika apa yang dipendam diungkapkan, mungkin itu bisa memberikan sedikit ketenangan akan apa yang semula tengah digelisahkan. Peyvitta kembali menatap jalanan.
Peyvitta masih bingung akan apa yang bakalan dia pilih sekarang. Apa Peyvitta akan memilih untuk menceritakan hal ini pada Reynard sekarang atau mencoba untuk terus memendam hal ini?
"Gue bingung Rey," ucap Peyvitta.
"Bingung kenapa?" tanya Reynard.