Aku tersadar keesokkan paginya disebuah ruangan yang sama sekali terasa asing bagiku. Setengah melonjak aku bangun dari tempat tidur dan melihat pakaianku masih lengkap. Oh, syukurlah, aku kira aku dibawa kehotel oleh seorang pelacur tapi rupanya tidak. Tapi kamar ini tidak tampak seperti kamar hotel. Aku memandang sekeliling dan memegangi kepalaku yang mulai terasa pusing sekarang. Aku berusaha mengingat-ingat, aku sedang minum-minum dibar dan setelah mabuk seorang cowok membantuku naik kemobil, lalu aku dibawa oleh... Astaga, bagian itu aku tidak ingat. Aku pasti benar-benar teler semalam. Karena stres, tanpa sadar aku pergi ke bar dan mabuk disana.
Seseorang mengetuk pintu kamar ini dan sebuah kepala muncul dari balik pintu itu. Aku mengenalnya. Bi Sumi. Aku menyapanya dengan sumringah. Tunggu. Jadi apa aku sekarang ada dirumah Vika? Ya ampun, jadi Vika yang semalam membawaku pulang? Berarti dia melihatku dalam keadaan mabuk? Benar-benar memalukan, rasanya aku ingin hilang saja dari muka bumi ini.