Daniel memesan segelas orange juice lalu bilang kalau beberapa hari lalu dia menemukan aku mabuk disini. Aku benar-benar hampir tersedak saat mendengarnya. Dia juga bilang kalau Vika-lah yang datang sendiri kesini dengan wajah super cemas untuk menjemputku dan membawaku kerumahnya. Daniel menceritakan hal tersebut dengan semangat yang membara, diluar dugaan, sikapnya yang sok akrab dan pecicilan sama sekali tidak cocok dengan wajahnya yang tampan. Benar juga, kami berdua memang belum pernah berkenalan secara langsung, lalu darimana cowok ini bisa mengenaliku?
"Dari foto tentu saja."
Ugh, foto. Lalu Daniel balik bertanya, kenapa aku bisa mengenalnya, apa Vika juga pernah menunjukkan fotonya padaku. Aku hanya menggeleng. Sejujurnya aku mengingat wajahnya Daniel karena dia adalah cowok yang ditemui Vika di restoran yang sama sewaktu aku makan malam dengan Winna. Aku bisa ingat karena dimalam itulah pertama kalinya aku melihat Vika tersenyum begitu lebar di hadapan cowok lain. Aku menceritakan semuanya pada Daniel dan juga mengatakan padanya kalau aku sempat cemburu padanya karena Vika terlihat begitu menyayanginya.