"Gue takut lo ngapa-ngapain kak Aldi."
Daniel terkekeh mendengar pernyataan Vika. Dari semua orang yang tahu kalau dia adalah seorang gay, hanya Vika-lah yang masih mau menerima dan berteman dengannya. Bukan hanya karena mereka sepupu, tapi karena Vika menghormati pilihan Daniel. Vika tidak menghakiminya dan tidak menjauhinya. Dan alasan itulah yang membuat Daniel benar-benar menyayangi Vika.
Daniel membantu Vika memapah Aldi yang sudah tidak sadar lalu menyandarkannya di kursi belakang sementara Vika akan duduk dikursi depan bersama pak Sapri. Vika mengucapkan terima kasih pada Daniel yang kembali kedalam bar lalu dia segera pulang. Entah dia harus kemana, membawanya kerumah keluarga kak Aldi sepertinya bukan solusi. Dia harus siap dengan jawaban akan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh keluarga kak Al. Terlebih pertanyaan dari mamanya.