Menjelang malam, aku pulang kerumah dengan badan penuh keringat. Aku memberhentikan motor dan memarkirkannya ke dalam halaman rumah waktu kulihat ada sebuah mobil sedan hitam terparkir. Aku mengenal mobil itu, mobil yang sama dengan mobil yang dinaiki oleh kakek Thomas dan Vika sewaktu pergi ke pertemuan pertama mereka dulu. Aku menatap kearah rumah, pintu depan terbuka lebar dan terdengar suara orang-orang bicara dari dalam. Dengan terburu-buru aku masuk kedalam rumah dan mendapati Vika sedang duduk di ruang tamu bersama dengan papa dan mama. Wajah mereka tampak serius sekali. Dibalik dinding ruang tamu tampak kak Aline dan Alena, adikku mengintip pembicaraan mereka.
"Pa, ma, Vika juga. Ada apa ini?" tanyaku dengan wajah bingung. Vika tidak menjawab. Papa menatapku dan mama memberi isyarat agar aku masuk kedalam. Aku duduk disebelah mama dan bersebrangan dengan Vika yang tidak menatapku sedikitpun. Gadis itu lebih banyak menunduk dan meremas-remas ujung roknya.