Chapter 16 - Part 16

"Apa kau yakin tidak mau naik angkot saja? Jaraknya lumayan jauh, loh," ajakku pada Vika yang bersikukuh untuk kembali jalan kaki ke stasiun Bogor untuk kembali ke Jakarta. Sebenarnya aku sangat lelah dan ingin istirahat di angkot, tapi aku tidak ingin menunjukkannya pada Vika, mau ditaruh dimana mukaku. Masa aku kalah dengan gadis kecil ini. Namun sepertinya Vika menyadari kalau aku kelelahan, dia sempat bertanya padaku apa aku baik-baik saja. Aku hanya bisa tersenyum kecut tanpa menjawab apa-apa. Tapi Vika akhirnya menentukan pilihan dengan suit supaya adil, dan ternyata aku kalah. Yah, memang sejak awal kami diharuskan pulang dengan berjalan kaki. Dengan berat hati aku mengikuti langkah Vika yang sudah berjalan lebih dulu dengan bersemangat. Heran sekali, dia tidak ada lelah-lelahnya setelah berjalan hampir seharian di dalam areal Kebun Raya.