3 jam sebelum pertemuan Mei Xia dengan Raja Lei
Pemburuan besar dimulai, Pemburuan untuk bisa di sisi putra mahkota selama 1 hari... Haha...
Disini, aku bukan mengincar posisi di sisi putra mahkota... Tapi.. Membuatnya menelan tawanya!
Selir Kesayangan putra mahkota, Lu Xie
Akan ku buat kau malu...
"Putri Xie... Anda benar benar hebat... Sejauh ini buruan anda yang paling besar.." Puji pujian datang baginya.. Yah nikmatilah pujian mu.. Karena sebentar lagi.. Kau akan menjilat kakiku... Ahahaha...
Kudengar di sekitar Sini ada Monster Gunung... Mungkin aku bisa membawanya pulang...
" Nona, anda mau kemana? Hari sudah gelap loh... Ayo bawa buruan kita pulang dlu...."Xin er menghampiri sambil meletakkan Karung isi buruanku.. Memang banyak... Tapi tak sebanding milik Lu Xie...
"kau pulang dlu Xin er... Aku ingin melakukan sesuatu..." aku tersenyum kepadanya lalu Berlari pergi dengan kudaku.
"sesuatu?? Kuharap anda gak terjatuh dari kuda lagi... Haha..." Xin Er meletakkan karung hasil buruan di Atas Kudanya lalu berbalik ke perkemahan.
.
.
.
.
.
"Jadi... Xin er... Dimana nona mu itu??" Tanya Lu Xie dengan nada menghina.
"tsk... Maaf Yang Mulia Putri Nona sedang jalan jalan sebentar," Xin Er Membungkuk kepada Lu Xie, tetapi tatapan membaranya tak menghilang sampai...
Blaarrrrr.....
"suara apa itu?!" kaget semua yang di Perkemahan...
"Xiao Zhen Shang!!!! Aku membawakan mu buruan Besar!" Mei Xia membawany, Monster yang menganggu penduduk penduduk dengan teroronya, meski bukan hasil kerja nya sendiri setidaknya ia berhasil membuat Lu Xie Mati kutu
"ahhh.... Tidak mungkin!" Lu Xie yang melihat hal itu kesal... Ia pun membalikkan. Badannya Dan pergi dengan amarah nya. Para wanita bangsawa yang memihak Lu Xie ikut bersamanya.
Xin Er mengangkat kepala nya tak percaya.. Nona nya yang culun dan ceroboh serta lemah menaklukkan monster raksasa... Yang bahkan orang dewasa enggan melawannya meski hadiahnya 30.000 keping koin emas.
"ada apa ini?" Suara Putra mahkota menertibkan kegaduhan yang terjadi... Mei Xia yang melihat Putra mahkota tlah tiba, turun dari tubuh monster besar itu dan memberi salam, wajahnya menyungingkan sebuah senyuman yang besar.
"hormat saya pada putra mahkota... Saya persembahkan Buruan ini untuk anda..." Sebuah senyum kemenangan muncul di bibir Mei Xia.... Putra mahkota membeku melihat buruan besar Mei Xia itu, selir yang selalu ia Hina dan kucilkan, berhasil memburu Monster ini?!
Tentu saja.. Mana mungkin Lin Mei Xia, yang lemah bisa menaklukkan monster sebesar ini kalau bukan karena bantuan Lei Fei Long, raja Kerajaan Han, meski Kuro yang memakai tubuhnya Mei Xia tetap saja mustahil karena Mei Xia Cuma seorang gadis kecil yang rapuh tanpa di didik soal perang seperti Lu Xie
"aha.. Ahahha haa!!!" Tawa putra mahkota sambil Menepuk kepala Mei Xia pelan, dia menatap Mei Xia dengan tatapan aneh, yang membuat Mei Xia bergidik ngeri.
"kau menarik sekali Selir Lin... Baiklah! Ku umumkan pemenang Dari Pemburuan ini... Ialah Selir Lin..." Teriak Putra Mahkota yang di sambut gemilang oleh para Pelayan dan Prajurit disana, Mei Xia yang sudah kelelahan memutuskan melewatkan pesta malam dan pergi istirahat.
Saat berniat beranjak ke kamarnya pelayannya, Xin Er berlari ke arah Mei Xia dan memeluk ya.
" nona!!! Anda membuat saya khawatir! Tapi saya senang melihat anda baik baik saja!! Anda perlu melihat wajah--" Mei Xia meletakkan jari telunjuk di bibir Xin Er.
"Xin Er kau harusnya tenang... Aku. Baik baik saja... Kembali dengan utuh, Dan.... Tolong bantu aku... Untuk besok..." Gumam Mei Xia sambil meletakkan tangannya di pundak Xin Er. Mei Xia yang jiwa nya adalah Kuro si Pria sejati yang masuk ke tubuh wanita gegara jatuh dari kuda, mana bisa berdandan layak wanita!!!
"heh?" Xin er bingung mendengar perkataan nona nya.
.
Esoknya
"Nona? Anda dimana?! Anda harus siap siap, putra mahkota akan tiba sebentar lagi... Nona?" Panggil Xin er tak menemukan Mei Xia Dimana pun.
MEI Xia (Kuro) pov'
Aku bersembunyi di tempat yang pasti gak akan ditemukan! Pagi pagi udah di dandanin, dipakaiin Gaun ini, di hias itu... Bisa gila aku!!!!
"Nona! Nona! Anda dimana???" Xin er sialan! Jangan mencariku! Aku sedang bersembunyi.
"Kau dandan cantik cantik tapi sembunyi disini? Sayang loh..." Suara seorang pria mengagetkan ku dari belakang, aku berbalik dan melihat nya.
"Lu Feng!" Panggil ku, Benar menurut ingatan gadis ini pria ini Lu Feng, pangeran ke 4, Teman Masa kecilnya.
"kau sedang apa Mei?" tanya Lu Feng sambil Membantu ku berdiri.
"menghindari Berduaan dengan putra mahkota..." Jawab ku sambil Membuang muka.
"hm? Kenapa?" Tanya Lu feng, Wajahnya mendekat ke arahku.
Plaakk....
Aku melayangkan sebuah Tamparan manis ke pipinya.
"mati kau *****" Aku tau memperlakukan anggota kerajaan seperti ini, Akan mendapat hukuman tetapi aku tak tahan! Selesai menampar nya aku memutuskan untuk berjalan pergi eh malah ditarik olehnya lenganku.
"ah.... Hahah!!! Meimei! Kau Benar benar menarik..." Lu feng tertawa sambil memegang pipinya yang ditampar Mei Xia.
'apa ini? Masokis di dunia baruku???' tanpa babibu aku langsung memijak kakinya yang membuat ia kesakitan dan kabur sekuat tenaga.
Asal bisa kabur saja aku sudah senang!! Aku tak mau berhadapan dengan pangeran atau putra mahkota atau orang gila lainnya!!!!
Aku berlari tanpa melihat ke depan dan tanpa sadar aku menabrak seseorang di depanku.
End of kuro pov'
"ugyaaa!!!" teriak kuro saat menimpa pria di hadapannya.
"ngh? Kau sedang apa?" tanya pria di hadapannya yang rupanya putra mahkota.
"hahaha... Say.. Maksud hamba.. Hamba ingin.. Jalan jalan.. Ahahah...." tawa kuro awkward.
"kau tak sabar bertemu denganku kan?" tanya putra mahkota kepedean.
'pala bapak kau!!!! Aku beri tahu ya! Aku ini cowok! Mana mungkin aku ingin bertemu cowokkk!!!!! Liat aja kalau aku balik ke tubuhku! Kunyatakan perang dengan negara ini!!' batin kuro tapi dia lupa, dia kan cewek (tubuhnya) sekarang.
"Ah... "
"yang Mulia!!!" panggil Lu Xie, si selir kesayangan Putra mahkota. Mei Xia berterima kasih berkali kali terhadap kebaikan tak berujung ini, akhirnya Lu Xie ada gunanya.
"Ah! Nampaknya putra mahkota sibuk! Saya undur diri!!!! " ujar Mei Xia laku lari dengan kecepatan Gila.
"Selir Lin!!!" panggil putra mahkota dan di abaikan Mei Xia.
.
Lari lari lari, Mei Xia lari dari para pelaayn yang mencarinya, "Kenapa harus di dandani sih???" tanya Mei Xia gak menyadari orang di depannya dan menabraknya.
"ahhh!!!" "epp!!" dan orang itu, Fei Long. "Ya-yang mulia Raja Lei?!"panggil Kuro menatap pria yang menangkapnya itu, mereka saling berpandangan sampai.. "Mei Xia!" Mei Xia memutar kepalanya dan menemukan putra mahkota yang menuju ke arahnya dengan tatapan kesal.
"jangan menyentuh selirku Raja Lei!" teriak Putra mahkota memeluk Mei Xia.
Seluruh mata disana terkejut, begitu pun Mei Xia. Mei Xia merasakan tatapan maut menuju ke arahnya dan itu berasal dari Lu Xie, 'aku gak liat, aku gak liat,'batin Mei Xia.
"selir itu benar benar tak sopan! Bagaimana bisa dia melakukan banyak kejahatan! Pertama! Dia memakai pakaian lusuh! Berarti dia sudah menghina Putra mahkota! Sedangkan kejahatan kedua! Dia menggoda raja negara lain! Yang mulia tolong hukum selir kurang ajar itu!" protes selir Lu Xie.
MEI XIA POV'
Hey!!!! Aku tak menggoda dia! Aku hanya menabraknya! dan biar ku koreksi! Aku kabur dari putra mahkota!!!!! Aku menahan amarah ku, ingat status ku disini lumayan rendah (dibandingkannya) .
"Nona Lu Xie yang terhormat, yang kecantikannya sebanding Bunga teratai Di musim panas..." ujarku lalu tersenyum, "saya minta maaf atas kelancangan saya, anda juga lancang, anda mempermalukan putra mahkota di hadapan Raja Lei dengan berteriak begitu keras jadi bukannya anda seharusnya dihukum?" balasku dengan sarkas.
"a-apa?! Di-diammm!!! Aku membela putra mahkota! Dasar aku selir jal*ng!!" mau menamparku? Silahkan saja.....membuka mataku sambil menunggu tamparannya yang terjadi selanjutnya membuat heran... Putra mahkota menahan tangan Lu xie dan Raja Lei memelukku.
"saya setuju dengan perkataan selir Lin, anda bertindak kurang ajar di hadapan saya, Zhen shang, aku harap kau mendidik selir bodohmu itu," Sesudah berkata demikian raja Lei melepas pelukannya dan menatap ku sambil tersenyum, "kau sedang apa diluar sini? Berpakaian selusuh ini..." tanya nya sambil tersenyum, dia mengingatkan ku pada Hdieyoshi, tak kusangka air mataku mengalir tanpa kusadari.
"eh?! Kau menangis?" putra mahkota menarikku dari pelukan Raja Lei dan memelukku erat, "Lu Xie... Pergi ke ruangan mu di istana selir! Seharian ini aku ingin bersama Mei Xia! Itu Hukumanmu! Jangan nampakkan wajahmu! Dan Raja Lei, saya minta maaf atas ketidanyamanan di kunjungan anda...." setelah berkata demikian Zhen Shang memeluk bahu ku dan membawaku pergi.
Aku tak tau apa yang dipikirkan orang jaman ini, rumit dan tidak jelas, aku hanya bisa mengikuti nya saja.
"Kau mau pergi ke pasar?" tanya Putra mahkota menatap ke arah ku.
"boleh , kalau memang putra mahkota mengizinkan saya.." jawabku, yah sekaligus liat liat mana tau dapat cara kembali ke tubuh asli ku. Menurut buku sejarah yang kubaca kehidupan rakyat Dinasti gak beda dari kehidupan rakyat era sengoku.
"baiklah," putra mahkota tersenyum, Bajingan tengik ini tersenyum! Kukira dia Cuma pria yang hobi cari selir, tapi dilupakan.
.
Suasana pasar ramai sekali, ada yang jualan daging, ada yang jualan permen dan ada yang jualan budak! Eh.. Tunggu Budak??? Aku menatap ke arah orang yang melelang budak, ada dua orang budak yang mereka jual, satu pria dan satu wanita, mereka kembar nampaknya.
"yang mulia, Mei Xia ini ingin membeli budak, apa boleh jika yang mulia mengizinkan?" aku memeluk lengannya dan mengeluarkan jurus yang kulatih dalam semalam, jurus mata memelas!!!!
"kenapa? Bukannya kamu sudah punya banyak pelayan?" oh iya.. Gadis ini benar benar hobi mengoleksi pelayan pelayan, mungkin karena ia pengen sama kek calon istri putra mahkota? Tapi yah banyak yang pergi ke sisi permaisuri gara gara gadis ini sikapnya mirip anak anak.
"Mei Mei ingin punya pelayan yang setia dan sopan, nanti pelayan yang lama mei mei usir deh, lagipula, yang mulia tahu? Pelayan itu banyak yang jahat kepada Mei Mei, mereka sering menyebarkan rumor jahat tentangku, karena itu Mei Mei pengen punya pelayan Baru yang setia!" tak sepenuhnya benar tapi tak sepenuhnya salah, mana mau aku punya pelayan yang menjual informasi tuannya kepada musuhnya, gadis ini punya banyak musuh, Ibu dari putra mahkota, ratu saat ini, selir pertama putra mahkota, calon istri putra mahkota, banyak sekali musuhnya, aku bisa bikin buku buat nama musuh gadis ini.
Yah memang pasti banyak musuh, kelakuan nya yang centil, gaya pakaiannya yang lebay, caper bukan main, Lin Mei Xia, berterima kasih lah padaku saat kau kembali ke tubuhmu ini, karena akan kubuat putra mahkota jatuh cinta padamu, "Mei Xia?" panggil putra mahkota membuatku sadar dari pikiranku sendiri, "o-oh.. Maaf yang mulia, jadi apa saya boleh?" tanya ku melanjutkan permintaan ku barusan.
"yah, silahkan," jawab Putra Mahkota tersenyum heh, mencoba menggodaku dengan senyum bodohmu itu? Coba 20.000 tahun lagi!
"jadi apakah tuan tuan dan nyonya berniat membeli budak ini??" tanya penjual budak itu dengan suara keras, aku mengangkat tangan ku, menyunginggkan senyum kesombongan milikku, fufuuu...
"saya membeli mereka dengan harga 500 keping koin emas!!!" heh 1 keping koin emas lumayan mahal disini, sebanding 10 juta di duniaku, "1000 keping koin emas," aku menatap ke sumber suara, seorang pria yang memakai penutup mata, rambut hitam diikat, mata nya yang berwarna merah, mengingatkan ku pada tubuhku yang asli.
"1200!"
"1400."
Bajingan ini... Aku tersenyum sombong lagi, bukan aku yang bayar kan? Baiklah, "20.000 keping koin emas!" baik Putra mahkota dan Pria itu menatapku dengan wajah terkejut, bukan mereka saja, bahkan penjual dan warga sekitar.
Aku mendengar cemoohan dan bisikan warga sekitar, "dia kan Mei Xia, selir ke 12 selalu mengeluarkan uang lebih untuk budak...." terserah aku lah! Lagipula, dua anak itu, menarik aku rasa aku bisa menjadikan mereka tombak dan tameng ku.
"te-terjualll!!!!!" teriak penjual budak itu dengan girang.
Pria yang memakai penutup mata itu melirik ku sejenak dan kubalas senyum sombong ku, kau kira aku siapa hah?! Yang Mulia Kuro Oda yang sangat ditakuti ini, berani sekali menantangku! Aku melirik ke arah Putra Mahkota lagi.
"Yang Mulia bila yang mulia ingin, anda bisa memotong biaya bulanan selir saya," aku menatap mata putra mahkota itu, dia masih tertegun melihat aksiku tadi, kugoda ah~~
"Putra mahkota??" aku mendekat ke arahnya, dibawah wajahnya aku angkat kepalaku.
"a-ah oh iya.... Tak masalah, Cuma 20.000 keping emas, aku akan membayar nya...." gegghehehhehe, ini mengasyikkan, kenapa dulu aku gak lahir jadi wanita coba, enak sekali menggoda pria pria ini.
"Permisi... Nona," aku membalikkan badanku dan bertemu dengannya, pria yang tadi berebutan budak denganku ia tersenyum ramah, meletakkan satu tangan di dada san satu lagi meraih tanganou lalu mengecupnya," kalau boleh tahu, nama Nona siapa ya?" tanya pria itu.
"ah Namaku..."
"Lin Mei Xia, namanya, ada perlu apa anda dengan selir saya Perdana Menteri Negeri Zhang, Tuan Jia zheng Ho?" Putra Mahkota ini tiba tiba nongol di depanku dan menyerobot ku saat bicara, itu tak sopan dasar putra mahkota sesukannya saja...
"Begitukah? Nama yang indah, Mei xia... Saya harap kita bisa bertemu lagi," ucap pria itu berbalik lalu pergi.
"Mei xia," panggil putra mahkota, aku menghadap ke arahnya, "ya Yang Mulia?" jawabku, ada apa sih? Dia menarik kedua bahuku lalu menciumku, ya. Menciumku, seorang Kuro Oda (Lin Mei Xia) dicium pria, pria dicium pria haha.. Oh iya, aku disini Wanita.
".... Jangan, pernah berbicara dengan pria lain selain diriku," tunggu!!! Putra mahkota yang selalu mengucilkan ku kini menyatakn cinta (?) padakuuu?!?! "ma-maksud anda?" tanya ku lagi.
"kau selirku, milikku, bukan masih lajang, hanya aku yang boleh memeluk, mencium, mengenggam seluruh tubuhmu," o-oke.. Wajahku memerah sekarang, dear Kamisama sekarang musti gimana?!?!
.
"Selamat Datang Nona!"
Aku mengabaikan Xin Er dan memilih merebahkan tubuhku di aksur, sungguh melelahkan, "Xin er.." panggilku dan Xin Er menatapku.
"ya Nona?" Jawabnya, "berapa pelayan ku disini?" tanya ku lagi, "em... 40 orang..." jawab Xin Er agak Ragu.
"Pecat 35 orang, sisa kan 5 orang yang kau percaya, dan jangan masukkan Xiao Yu, setelah itu, berikan dua pelayan yang baru kubeli itu pekerjaan sebagai pengawalku dan asisten mu, aku tak menerima protes dan keluar ruanganku sekarang," jelasku panjang lebar sambil rebahan.
"ba-baik.." ucap Xin Er lalu pamit keluar.
Bersambung