Gaun ala eropa yang masih memiliki ciri khas negeri moonlit bewarna ungu itu negitu indha di tubuh Mei Xia.
Riasan di wajah nya menambah keindahan tubuh selir ini, sambil menunggu datangnya Putra mahkota, ia berpose di depan cermin.
"Ufuufufuffu!! Nohohoho!!! Aku tak bisa berhenti tertawa membayangkan yang akan terjadi nanti!" Mei xia mengatur pernafasnnya dan bersikap elegan lagi.
Ketukan pintu terdengar, Mei Xia segera membuka pintu dan menemukan Zhen shang yang memakai baju pasangan bersamanya.
Zhen shang terdiam, penampilan Mei xia saat ini benar benar layaknya seorang putri dari bulan, rambut hitam nya menambah kesan kecantikannya, Zhen Shang memasangkan lilac yang ia petik tadi di rambut Mei xia.
"Kau... Sangat cantik harinini.." puji Zhen shang sambil tersiou, "Ah.. Terima kasih Putr-", Zhen shang meletakkan telunjuk di bibirnya, "Ingat perkataan ku, saat berdua panggil namaku nanti saat sudah tiba di acara baru kau panggil aku dengan jabatanku,"
Mei Xia tersipu, ia mengangguk, "Terima Kasih Zhen Shang," ucap Mei Xia pelan.
"sekarang, ayo.." dia mengulurkan tangan kepada Mei Xia.
"Baik..." Mei xia menyambutnya dengan senyum nya.
Pasangan tersebut berjalan menuju tempat festival di mulai.
Di tempat acara Lu Xie tersenyum sendiri memikirkan apa yang akan dilakukan oleh Mei xia, ia ingat Mei xia adalah gadis yang sangat keras kepala, kalau bajunya tidak di perbaiki ia tak mau pakai.
Sudha pasti Mei xia tak akan datang, Lu Xie meminum araknya.
"Putri keluarga Hwa sangat cantik sekali!" puji salah satu bangsawan disana, Lu Xie mengangkat kepalanya tinggi.
"gaunnya bagus sekali," puji yang lainnya lagi.
"Tentu saja, Putri Hwa merupakan salah satu kebanggaan negara kami!" Pangeran ke 3 bercanda dengan para bangsawan dari luar negara.
"ngomong ngomong, kapan Putra Mahkota akan tiba?" tanya salah seorang bangsawa, ekspresi Lan Xing berubah menjadi agak muram namun ia segera memasang tampang bahagianya.
"kakak saya mungkin akan telat mengingat dia harus menjemput selir yang sangat arogan dan keras kepala," jawab Lan Xing.
"Selir yang keras kepala? Ah Selir yang dirumorkan itu ya? Selir ke 12 ya?" Lan Xing dan Lu Xie tersenyum.
Lu Xie masuk ke pembicaraan, dia memasang ekspresi sedih, "Begitulah... Dia sangat kasar pada saya.. Padahal seharusnya saya yang datang ke pesta bersama Putra Mahkota namun, selir Ke 12 memaksa putra mahkota kalau dia tidak mau maka selir ke 12 akan mencoba membunuh dirinya sendiri," Para bangsawan disana menjadi iba.
Salah satu mulai menghibur Lu Xie, "kasihan sekali anda Putri Hwa, bagaimana bisa selir ke 1 seegois itu?"
"tidak... Ini semu salaj saya, tadi juga saya terlalu akrab dengan nya, sehingga dia mendorong saya jatuh dan menuduh saya menamparnya.." Lu Xie mengeluarkan air mata buayanya sehingga membuat semua makin iba disana.
Permaisuri yang menyadari itu menghampiri Lu Xie.
"Apa benar selir 12 itu melakukan hal tersebut," permaisuri memasuki topik obrolan.
"ah! Yang Mulia permaisuri, tolong jangan menghukum selir Lin! Dia hanya membela diri-"
"ya aku hanya membela diri dari seseorang yang berniat menamparku tadi.." suara Mei Xia membuat semua pandangan mengarah ke arahnya.
Namun bukan dalam sisi negatif, Semua tercengang melihat gaun Mei Xia.
"itu kan gaun nya mirip yang sering kita pakai kan?" tanya salah satu bangsawan luar.
"iya.. Dia selir 12 yang dibicarakan tadi? Berbeda sekali dengan yang kudengar," bisik Bangsawan yang lain.
Permaisuri juga Tercengang melihat hal tersebut, Lu Xie membeku dia mencoba meminta bantuan Lan Xing namun Lan Xing juga terpana.
"Salam sejahtera bagi Kaisar dan Permaisuri," Mei xia memberi salam, setiap gerakannya sangat elegan membuat semua pasang mata tak bisa lepas darinya.
Putra Mahkota yang tiba juga memberi salam.
Mei Xia berjalan ke arah Lu Xie dan permaisuri, "Saya mendnegar Kak Hwa membicarakan saya.. Tapi kak yang saya lakukan hanya membantu kakak berdiri kenapa kakak memfitnah saya dengan mengatakan saya menampar kakak?" tanya Mei Xia.
Lu Xie terdiam dan tersenyum, "A-adik.. Aku tak bermaksud begitu... Aku hanya.. Ah! Benar! Karena adik dan Putra mahkota sudha datang bagaimana kalau kita mulai saja?" Lu Xie mengalihkan pembicaraan, ia melirik sejenak ke arah Mei Xia.
Ekspresi Mei Xia membuatnya sedikit ketakutan dan gemetar, Mei Xia tersenyum dan berbalik, "kak Hwa benar.. Mari kita mulai acaranya," Mei Xia berjalan lagi ke arah Putra Mahkota.
Permaisuri kembali ke tempatnya berbisik kepada Kaisar.
Lu Xie mendekati Lan Xing, "kenapa wanita itu bisa datang?! Bukankah menurut informan mu Zheng Ho sudah menyuruh penjahit itu agar tak menerima permintaan Jalang itu?!" tanya Lu Xie kesal.
"jangan tanya aku! Seharusnya kau malu! Bagaimana bisa seorang wanita sepertinya jauh lebih cantik darimu!" Lan Xing menjawab dengan kesal.
"Ugh!" Lu Xie mengigit bibir bawahnya.
Moderator memulai Pesannya, "Untuk memperingati hari kelahiran Kota ini, kami menamai hari ini Festival Naga! Setiap tahun para Selir, Putri dan pangeran, akan mempersembahkan Hadiah kepada Kaisar dan Permaisuri!"
"sebelum menuju acara utama tersebut, kita akan memulai acara makan dan menari dahulu!" Sesudah mengatakan Hal tersebut musik dimulai, Mata Mei Xia(Kuro) sudah menuju makanan di meja ia berniat mengambilnya namun ditahan putra mahkota.
"Aku akan mengambilkannya untuk kita kau tunggu disini," Mei Xia mengangguk mendengar perkataan Putra Mahkota.
Para bangsawan yang mendapat kesempatan mendekati Mei Xia mendekat, "Untung saja anda tiba di waktu yang tepat Selir ke 12! Kalau tidak yang ada kami akan percaya perkataan Putri Hwa begitu saja!" ucap salah seornag bangsawan.
Mei Xia tersenyum lemah, "Kakak hanya ingin mencari topik pembicaraan sehingga ia tak sadar menuduh adiknya hal yang bukan bukan.. Tolomg jangan menyalahkan kakak," Ucapan Mei Xia dengan senyuman leman serta riasan di wajahnya membuat semua bangsawa disana terpukau olehnya.
"gaun ini, bagaimana anda bisa mendapatkannya?" tanya salah seorang bangsawan.
"hiasan rambutnya cocok sekali! Dengan warna rambut anda!"
Mei Xia tersenyum mendengar pujian itu, ia meraih tangan salah seornag bangsawan wanita disana.
"tolong smeua berhenti memuji saya, hanya karena kecantikan sementara saya, Nona cantik disini malah tidak bisa kalian semua lihat, saya akan mengubah Nona ini jauh lebih cantik," Mei Xia tersenyum, semua mata menuju ke arahnya sambil tersenyum.
Mei xia mempersilahkan wanita itu duduk di depannya , ia mengambil sisir dan bedak dari tas kecil yang dibawanya.
Sedikit polesan membuat Wanita tersebut semakin cantik, semua pria disana terpukau melihat Kemampuan Mei xia dan wanita yang ia dandani itu.
"he-hebat! Bagaimana Selir Lin bisa sehebat itu?" tanya salah seorang bangsawan.
"ahahah... Tidak saya tidak sehebat itu, nona ini memang cantik sehingga hanya sedikit sentuhan dia menjadi sangat cantik," Mei Xia merendah.
Semua semakin lancar memujinya, Lu xie yang diabaikan menjadi geram ia mengambil salah satu makanan disana dan memakannya.
" Tenang Lu Xie.. Malam ini masih panjang... " hibur Lan Xing.
"maksud anda?" tanya Lu Xie, Lan Xing menunjukkan botol berisi obat aneh.
Lu Xie kembali tersenyum.
.
"Ekhem.." Putra Mahkota mendeham membuat gerombola yang mengerubungi Lu Xie berhenti bicara sesaat.
"bisakah saya berdua dengan Selir saya dulu?" tanya Putra Mahkota.
"ah.. Benar benar! Pasangan memang harus selalu bersama! Ayo kita minum saja?" salah seorang bangsawan menarik bangsawan lainnya pergi.
Zhen Shang mendekati Mei Xia dan menatapnya, "Ada apa?" tanya Mei Xia.
"aku menyesal.. Menajdikan mu cantik, kini semua mata pria di sini hanya akan tertuju padamu.." Ucap Zhen Shang dengan nada agak kesal, ia memluk Mei Xia.
Kuro yang ditubuh Mei Xia sekali lagi merasakan perasaan aneh yang pernah ia rasakan, 'aneh.. Kenapa setiap kali bersama Zhen Shang hatiku selalu... Bukan kenapa Mei Xia selalu.. Kenapa hati Mei Xia selalu berdegup kencang?' tanya kuro di pikiran nya.
"Apakah anda cemburu?" goda Mei Xia, Zhen Shnag menatapnya ia meraih tangan Mei xia dan mengecupnya, "ya aku Cemburu, kau milikku seorang... Mei Xia.." Ucapan Zhen Shang membuat Mei xia tersipu malu.
"sa-saya memang milik anda seorang.. Saya paham, Putra Mahkota.." jawab Mei Xia sambil memalingkan wajahnya.
"Kau tersipu?" tanya Zhen Shang mencoba melihat wajah Mei Xia, "saya tidak!" Mei Xia mencoba mengelak.
"Iya kau tersipu.... Manisnya.." Zehn Shang terkekeh sambil mencubit pipi Mei Xia pelan.
Kaisar yang melihat dari jauh tersenyum lega, "Ada apa Kaisar?" tanya permaisuri.
"Zhen shang, selama ini dia selalu serius terhadap pekerjaan, setiap wanita yang diberikan padanya hanya dia masukkan ke istana selir namun tak pernah ia kunjungi, melihat Zhen Shang tersenyum seperti itu membuat hati ku lega.." jawab Kaisar.
Permaisuri menatap ke arah Mei xia, ekspresinya berubah.
'Lin Mei Xia beraninya kau mencoba merubah Putra ku yang sempurna dengan Cinta bodohmu..' Permaisuri menatap Mei Xia jijik.
.
"hiks.. Xia xia... Aku ingin bermain denganmu.." Shao wang memakan bak pao sambil menangis melihat Mei Xia yang berbicara dan bermain dengan Putra Mahkota.
"Shao Wang... Habiskan dulu makanan mu baru bicara.." Lu Shang menasihati Shao wang yang masih menangis melihat Mei Xia akrab dengan Putra Mahkota.
"Seharusnya kau tidak menangis melainkan senang, karena Xia xia menemukan orang yang membuatnya bisa tertawa.." Lu Shang menambahkan.
"Iya sih.. Pokoknya kalau Kak Zhen membuatnya menangis aku akan merebut Mei xia!" Shao wang membulatkan tekadnya.
"Hum.." sahut Lu Shang memakan kue nya.
.
"selanjutnya kita akan masuk ke acara menari, silahkan tentukan pasangan kalian, untuk pasnagan yang akan membuka acara ini kami persilahkan Putra Mahkota dan Putri Lin!" semua sorakan menuju ke arah mereka berdua.
Putra mahkota berjalan duluan, ka mengukuhkan tangan ke arah Mei xia.
Mei xia membungkuk sedikit lalu berjalan ke arah Putra Mahkota kemudian mereka berdua menari bersama. Semua pasang mata tak bisa lepas dari mereka.
Ketampanan putra Mahkota dipadu keeleganan Mei Xia membuat mereka seolah pasangan yang keluar dari Dongeng.
Setelah selesia acara menari pun dibuka, Mei Xia dan Putra Mahkota berpisah, Mei xia duduk di samping meja makanan sambil mengambil beberapa makanan.
Lu Xie datangan membawa arak untuk Mei Xia, "Asik.. Mari kita bersulang untuk merayakan festival ini.." ajak Lu xie.
Mei xia tersenyum, "tapi kak, adik ini tak bisa minum arak terlalu banyak.." Tolak Mei xia.
"Hanya satu gelas adik..." Lu Xie membujuk Mei Xia, "tapi kak-"
"hanya satu gelas.." Lu Xie melirim ke arah belakang, banyak bangsawan yang mengerubungi mereka, mau tidak mau Mei xia harus minum.
".... Baiklah hanya satu gelas.." Mei Xia mengambil arak tersebut dan beesulang dengan Lu Xie.
Namun nampaknya dewi fortuna memihak kepadanya, Moderator memberitahu sesuatu yang sangat penting sehingga pandangan semua nya menuju ke arah moderator.
Disaat itu Mei Xia menukar Araknya dengan Arak Lu Xie dengan hati hati.
"Sebentar lagi, Kaisar akan mengumumkan pasangan serasi malam ini! Siapakah mereka??? Kita kan menyaksikannya!" selesai mengumumkan itu Moderator pun turun lagi.
"Kak... Kak.." Panggil Mei Xia lagi, "apakah kita jadi bersulang?" tanya Mei Xia.
"ah i-iya! Bersulang.." mereka bersua bersulang lagi dan meminum arak tersebut, Lu Xie tersenyum lalu pergi.
"rasakan itu kau jalang.." Lu Xie tersenyum dari belakang.
"Sudah kuduga kau merencakan sesuatu..." Mei xia menatap gelas nya. "bau araknya mengandung Aphrodisiac... Beruntung aku menukarnya.." Gumam Mei Xia.
Seorang Menteri bertubuh besar mendekati Mei xia, "Selir Lin, anda terlihat cantik malam ini hehe.." Mei xia menatap nya dengan tatapan menjijikan.
Jelas sekali menteri ini adalah pria hidung belang, ia tahu sekarang apa yang direncanakan Lu Xie, dia berniat membuat Mei Xia tidur dengan Menteri jelek ini.
" Terima kasih menteri.. "
"Zhong." jawab Menteri tersebut.
"menteri Zhong.. Ada keperluan apa menemui saya? Anda tidak mungkin kan datang menemui saya untuk di dandani?" tanya Mei Xia.
"hahaha selir Lin bisa saja... Selir apa kah anda mencoba menggoda saya. Saya tahu anda tertarik pada saya kan.." Mei Xia langsung merinding mendengar ucapannya itu.
Kuro yang ada salma tubuh Mei Xia langsung berteriak dalam pikirannya, "SEBELUM MENGGODA SESEORANG PERHATIKAN DULU WAJAH DAN TUBUH MU YANG MILIK IKAN KEMBUNG!"
Mei Xia tetap tersenyum, "bagaimana amenteri bisa punya pikiran seperti itu? Saya disini sebagai pendamping putra Mahkota.." balas Mei xia, sejenak meteri ini agak ketakutan.
"saya hanya bercana hahaha!! Selir lin.. Apa anda merasa panas?" tanya Menteri itu lagi.
"Menteri Zhong, ini di luar, bagaimana mungkin bisa panas.." jawab Mei Xia membuat menteri itu kehabisan kata kata.
"benar juga hahaha... Tapi apa anda benar benar tak merasa kepanasan?" tanya Menteri itu lagi.
Kuro mulai berteriak di pikirannya lagi, "Kau mau Ku pecahkan Kacang mu itu hah?!"
"Saya tidak merasa kepanasan sama sekali.. Terima kasih sudah mengkhawatirkan saya.." jawab Mei Xia lagi dengan senyuman.
Menteri itu menyeringai, "lihatlah.. Kau bilang tidak menggoda ku, tapi apa maksud senyuman mu itu?" Menteri itu menyentuh Pinggul Mei Xia.
Raut wajah Mei xia berubah, "Menteri Zhong... Tolong hentikan perbuatan asusila anda!" peringat Mei Xia.
"oh atau kau akan apa? Berteriak? Aku ini salah sltu men- uggh!!" Mei Xia menampar Menteri tersebut hingga jatuh, semua pasang mata menuju ke arahnya begitupun Putra mahkota.
"APAKAH KAU BERCANDA DENGANKU BABI HAH?!" tanya Mei Xia kesal.
Namun rupanya itu hanya di pikirannya. Sekarang ia harus keluar dari situasi ini.
"kya!" Mei Xia sambil pura pura terjatuh, semua pandangan menuju ke arahnya.
"Menteri Zhong berhenti lah melecehkan saya! Saya punya harga diri meski hanya seorang selir!" ucap Mei Xia dengan lumayan keras membuat semua nya bisa mendengar.
"Ugh... Apa yang anda bicarakan selir 12.. Saya hanya ingin menyapa anda.." Menteri zhong mencoba membela dirinya.
"Anda menyentuh Pinggul saya dan memaksa saya ikut dengan anda. Saya saya..." Putra Mahkota berlari ke arah Mei xia dan membantunya berdiri.
"apa maksudnya ini Menteri Zhong..." tatapan Putra Mahkota membuat Menteri Zhong gemetaran.
"saya saya.. Saya hanya.." Menteri tersebut seolah menelan obat yang sangat pahit tak septaha kata pun bisa keluar.
"Menteri Zhong, atas sikap mu yang mencoba melecehkan Pasanganku.. Kau akan dihukum pukulan 40 kali!" Perintah putra Mahkota dan para pengawal menarik menteri tersebut pergi.
"tu-tunggu putra Mahkotaa!!!!! Wa-wanita itu yang menggoda saya duluu!!!" Menteri zhong mencoba membela diri.
"Hiks.. Saya sangat takut.." Mei Xia membenamkan diri ke dada Putra Mahkota, "kau pikir aku bodoh? Banyak rumor beredar bahwa kau memaksa gadis perawan melayani mu... Sekarang kau mencoba menuduh selirku atas kesalahan mu? Tambhakan 60 pukulan! Jumlahnya 100 pukulan!" Perintah Putra Mahkota.
"kau tak apa-..." Tubuh Mei Xia gemetaran Luar Biasa di pelukan putra mahkota.
Kuro pov'
Meski aku pria tetap saja.. Aku takut... Mungkin karena ini tubuh wanita aku semakin takut
Zhen shang mempererat pelukan nya sambil mengelus kepalaku.
"tidak apa.. Tidak apa... Aku disini.." Zhen shang menghiburku.
"terima kasih.." bisikku pelan terdengar oleh Zhen Shang, ia mengecup kening ku.
"Kau tak perlu taku, aku ada disini, maaf meninggalkan mu seorang.." bisik Zhen shang sambil memeluk ku lagi.
Hwa Lu Xie! Akan kubuat kau membayarnya! Beraninya kau menyuruh menteri untuk mencoba meniduri ku! Akan kubuat kau merasakannya 2x lipat!
Aku mengepalkan tanganku erat.
Nanti malam, puncak festival yaitu kembang api, kuharap kau menyukai hadiahku Lu Xie, Lan xing.