Seok Min membuka pembicaraan dengan Dong Soo, Woo Ri, dan Bona. "Aku ingin mengajak kalian bekerja sama di misi kali ini. Kalau aku tidak salah, Dong Soo dan Woo Ri, kalian di bagian vokal kan?". Dong Soo dan Woo Ri menjawab dengan anggukan. "Aku juga vokal. Bona? Kau vokal? Aku tidak ingat audisimu. Kau audisi bersama kami atau para idol?" sambung Seok Min bertanya pada Bona.
"Aku juga vokal" jawab Bona singkat dan tidak berniat membahas pertanyaan Seok Min seputar audisi.
"Hmmm… Baguslah. Jadi aku ingin membentuk tim bersama kalian dan menunjukkan kemampuan vokal kita. Bagaimana?" tanya Seok Min.
"Hanya bernyanyi saja? Tidak menari" tanya Bona balik.
"Aku pikir tidak akan menarik jika hanya menyanyi tanpa menari. Bukankah akan lebih baik jika menunjukkan kestabilan vokal kita meskipun kita menari?" saran Woo Ri.
"Jika tim ini akan menari, maka aku tidak akan ikut. Misi kali ini adalah tentang keunggulan diri kita masing – masing. Aku tidak bisa menari, karena itu aku hanya akan benyanyi mengingat keunggulanku adalah kemampuan vokalku" jawab Bona tegas dengan wajah datarnya.
Bona hendak bangkit namun Seok Min menahannya, "Tunggu sebentar. Kita bisa mendiskusikannya terlebih dahulu".
"Apa yang dikatakan Woo Ri ada benarnya, kita bisa menunjukkan kemampuan vokal kita dengan menunjukkan kestabilan suara kita meski harus bernyanyi sambil menari. Tapi yang dikatakan Bona juga benar. Misi kali ini adalah mengenai keunggulan kita, jadi ada baiknya kita lebih focus menunjukkan kemampuan vokal kita. Aku memang bisa menari, tapi aku tidak begitu yakin dengan menari adalah keunggulanku" jelas Seok Min.
"Aku juga" Dong Soo setuju dengan Seok Min yang mengatakan bahwa menari bukan keunggulannya.
"Jadi, hanya akan menyanyi?" tanya Woo Ri.
"Kemungkinan besar iya. Kita akan memilih lagu dan mengubah aransemennya agar benar – benar bisa menunjukkan kemampuan vokal kita. Bagaimana?" jawab Seok Min sekaligus bertanya kembali.
"Aku setuju denganmu" jawab Dong Soo sementara Bona hanya mendengarkan dengan seksama tanpa komentar apapun.
"Kalian bisa memikirkannya terlebih dulu dan memberitahukan padaku keputusan kalian nanti saat makan malam" jelas Seok Min lagi.
"Baiklah. Akan aku pertimbangkan dulu" jawab Woo Ri.
"Sudah selesai?" tanya Bona.
"Hmmm… Sepertinya itu saja dulu yang kita bahas. Jangan lupa memberitahukan padaku keputusan kalian nanti malam ya. Kalau kita sudah memutuskan akan menjadi satu tim, besok kita bisa mulai mencari lagu dan mulai mengaransemen ulang dengan begitu kita akan bisa lebih dulu berlatih. Kalian paham maksudku kan?" ujar Seok Min.
"Arraseo" jawab Bona sambil bangkit hendak beranjak pergi. Melihat Bona pergi, Woo Ri pun ikut pergi.
"Seok Min–ah, kau bear – benar ingin mengajak Bona?" tanya Dong Soo setelah Woo Ri dan Bona tidak lagi terlihat.
"Mmm… wae?"
"Tidak apa – apa. Hanya saja aku sedikit gugup berhadapan dengan Bona. Jangankan bicara dengan orang lain, ekspresi wajahnya saja tidak begitu ramah pada orang lain. Aku juga sedikit ragu dengan kemampuannya. Banyak siswa yang bilang kalau Bona bisa masuk ke sekolah ini tanpa perlu audisi karena dia punya kenalan di sekolah ini" jawab Dong Soo.
"Aaaa…. Jadi, bukannya aku yang tidak ingat audisinya, tapi dia memang tidak melakukan audisi?"
"Mmm…"
"Kalau begitu ini bisa menjadi kesempatan kita menarik perhatian. Banyak siswa yang membicarakan Bona kan? Akan sangat menguntungkan bagi kita jika Bona bergabung dengan kita. Semua perhatian akan tertuju pada kita karena belum ada yang tahu kemampuan vokal Bona dan mereka pasti sangat penasaran dengan suara Bona. Dan akan lebih baik lagi jika ternyata kemampuan vokal Bona benar – benar bagus. Kita bisa mendapat nilai yang tinggi. Bukankah begitu?" jelas Seok Min dengan cengiran khasnya.
* * *
Min Gyu dan Chan Yeol duduk di salah satu anak tangga di pinggir lapangan dengan dua kaleng minuman di tangan mereka. Min Gyu meletakkan sekaleng minuman disebelahnya lalu membuka kaleng yang lainnya dan menenggak sedikit isinya.
"Ada yang ingin aku tanyakan padamu" ucap Chan Yeol.
"Apa?" Min Gyu sangat santai menanggapi Chan Yeol. Ia bahkan tidak melihat ke arah Chan Yeol karena sibuk melepas jas sekolahnya lalu diletakkan di pangkuannya.
"Surat ijin walimu. Apa benar – benar paman Min Young yang memberikan surat ijin itu padamu?"
Min Gyu terdiam sejenak sebelum akhirnya ingat alasan sebenarnya ia ingin bertemu dengan kakaknya kemarin. "Aaaaa….. Aku lupa."
"Apa?"
"Sebenarnya aku ingin bertanya pada Min Jae hyung mengenai surat ijin itu"
"Bertanya mengenai surat ijin?"
"Mmm… Kau tahu, surat ijin yang diberikan oleh Min Young, itu benar – benar surat ijin dari Min Jae hyung"
"Mwo?" (Apa?)
"Jika kau melihat surat ijinnya, kau pasti akan sama terkejutnya denganku"
"Kau yakin itu Min Jae hyung?"
"Bukan hanya sekedar namanya tapi juga tanda tangannya. Aku benar – benar bisa mengenali tanda tangan hyung".
"Eyyy…. Kau yakin? Mana mungkin Min Young benar – benar meminta tanda tangan Min Jae hyung. "
"Iya kan? Tidak mungkin Min Young mengenal hyung kan? Min Young bilang kalau dia mendapatkan surat ijin itu dari pamannya kan?"
"Mmm… Daddy Long Legs nya. Aku dengar dia tinggal di Amerika dan hanya berkomunikasi dengan Min Young melalui telepon atau video call"
"Hyung tidak mungkin menjadi daddy long legs nya karena hyung menyuruhku untuk kembali ke Amerika. Jadi, siapa daddy long legs nya Min Young? Dan bagaimana dia bisa mendapatkan tanda tangan Min Jae hyung?".
Saat Min Gyu dan Chan Yeol saling diam tengah berpikir, Min Young dan Yerin datang mengahmpiri mereka dan segera duduk di satu anak tangga di atas mereka. Melihat Min Young dan Yerin yang duduk dibelakang mereka, mereka bergeser sedikit mengubah posisi duduk mereka menjadi menyamping. Min Gyu memberikan jasnya pada Min Young. Min Young bingung kenapa Min Gyu memberikan jasnya. Yerin yang mengerti maksud Min Gyu langsung mengambil jas Min Gyu dari pangkuan Min Young lalu menutupi kakinya dan kaki Min Young, mengingat mereka sedang memakai rok pendek. Barulah Min Young sadar dengan maksud Min Gyu.
Min Gyu memberikan sekaleng minuman disebelahnya pada Min Young dan Seok Min memberikan sekaleng minuman pada Yerin setelah ia membukakannya terlebih dahulu. Yerin langsung meminum isinya sementara Min Young masih kesulitan membukanya. Min Gyu risih melihat Min Young yang tidak bisa membuka kaleng minumannya. Min Gyu mengambil kaleng minuman di tangan Min Young lalu membukanya dan mengembalikannya pada Min Young. Min Young hanya diam saja melihat tingkah Min Gyu yang menurutnya sedikit romantis. Entah apa yang dipikirkan Min Young, tapi ia benar – benar merasa yang dilakukan Min Gyu itu romantis.
"Min Gyu – ah , kau benar – benar tidak suka padaku?" tanya Min Young yang membuat Min Gyu hampir tersedak minumannya hingga akhirnya minuman yang sudah ada dimulutnya mendesak keluar dari mulutnya dan mengenai celananya. Min Gyu kemudian menatap Min Young. Begitu pula dengan Yerin dan Chan Yeol yang menatapnya heran.
"Lagi? Yaaa… Kenapa kau tiba – tiba menanyakan hal ini lagi? Kau berharap aku benar – benar suka padamu?" protes Min Gyu.
"Ani… Bukan seperti itu. Hanya…"
"Hanya apa?" tanya Min Gyu karena Min Young tak kunjung melanjutkan ucapannya.
"Kau berpura – pura baik padaku karena kau ingin menutupi fakta bahwa kau gay kan?"
"MWO? (Apa?)" pekik Min Gyu dan Chan Yeol kompak.