Chereads / Kang Min Young / Chapter 25 - 25

Chapter 25 - 25

Di kamar, Sa Rang tengah sibuk memasukkan pakaian kotornya kedalam keranjang lalu pergi membawa keranjangnya ke ruang menuci. Begitu Sa Rang keluar, Soo Jeong langsung menghampiri Kei yang sedang mendengarkan music mencari inspirasi untuk penampilan pada misi pertama. "Kei-ah" panggil Soo Jeong sambil mengambil posisi duduk di tepi ranjang Kei. Kei melepas earphone dari telinganya. "Kei-ah, kenapa kau tiba – tiba mengajak Sa Rang untuk tampil bersama?" tanya Soo Jeong.

"Wae?" tanya Kei balik.

"A… Apa… Apa kau berpikir untuk tampil bersamaku dalam misi ini?" tanya Kei ragu.

"Kau tidak berniat untuk tampil denganku?" tanya Soo Jeong lagi.

"Soo Jeong-ah, aku pikir… tidak akan baik bagi kita untuk melakukan misi ini bersama"

"Wae?"

"Soo Jeong-ah, jika kita melakukannya bersama, salah satu dari kita mungkin akan terluka dengan hasilnya. Penilaian yang akan kita dapatkan mungkin saja akan menyakitimu, atau���."

"Mwo?" potong Soo Jeong karena cukup terkejut mendengar penjelasan Kei.

"Jadi kau juga berpikir seperti itu?" ucap Soo Jeong sambil tersenyum miring.

"Kei-ah, selama ini tidak peduli apa yang orang katakan padaku, aku tidak peduli. Bagaimana orang memandangku sebagai bayanganmu, aku tetap selalu berada di sampingmu. Tapi… tapi aku tidak menyangka ternyata kau … juga berpikir seperti itu. Ternyata kau juga berpikir bahwa posisiku berada dibawahmu" Soo Jeong keluar kamar dengan amarah yang tertahankan. Kei segera memakai sandal yang ada di samping tempat tidurnya hendak mengejar Soo Jeong. Kei sadar bahwa Soo Jeong sudah salah paham dengan maksudnya. Ia segera bangkit dan segera keluar kamar. Kei tidak sadar bahwa saat ia tidak sengaja menabrak nakas kecil disamping tempat tidurnya, buku catatan miliknya terjatuh dan selembar foto yang terselip dalam catatan itu keluar.

Soo Jeong menuruni tangga hendak menuju ke dapur namun ia tidak sengaja menabrak Hanbin hingga ponsel Hanbin terlepas dari tangannya dan jatuh. "Aaahhh… Kenapa kau buru – buru seperti ini?" ucap Hanbin kesal namun langsung terdiam saat melihat wajah Soo Jeong yang sudah mulai basah karena air matanya mulai tak terbendung. "Kau kenapa?" tanya Hanbin khawatir.

"Tidak ada gunanya bicara padamu. Pada akhirnya kau juga hanya akan membela Kei" jawab Soo Jeong ketus lalu pergi begitu saja.

"Soo Jeong-ah" panggil Kei sambil mengejar Kei namun ditahan oleh Hanbin.

"Kalian bertengkar?" tanya Hanbin.

Kei tidak menjawab dan pergi begitu saja. Hanbin juga ikut menyusul mereka setelah mengambil ponselnya yang terjatuh.

Soo Jeong duduk di salah satu meja di dapur lalu menelungkupkan kepalanya diatas tanganya yang terlipat. Kei duduk di hadapan Soo Jeong sementara Hanbin duduk di sebelah Kei.

"Yaaa… Kau salah paham dengan maksudku" jelas Kei.

Soo Jeong mengangkat kepalanya, "Salah paham? Jangan berpura – pura. Tidak masalah jika ternyata kau juga berpikir seperti itu. Benar. Aku selalu berada di sampingmu seperti bayanganmu. Tidak peduli seberapa keras aku berusaha menunjukkan kemampuanku, orang – orang hanya akan melihatmu. Harusnya aku sadar sejak…"

"Kau salah paham. Bagaimana kau bisa berpikir bahwa aku menganggapmu seperti itu. Apa aku seburuk itu sampai kau berpikir bahwa aku merendahkanmu?. Aku hanya tidak ingin kita saling menjatuhkan. Kau dengar apa yang dikatakan Yoo ra saat di toilet tadi siang?"

"Kenapa malah menyangkutkan Yoo Ra? Ini masalah kita" jawab Soo Jeong kesal.

Hanbin yang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, hanya diam saja mendengarkan. Ia terlalu takut untuk ikut menimbrung mengingat para gadis yang ada dihadapannya ini cukup seram jika marah.

"Makanya dengarkan dulu penjelasanku dan jangan terus menerus memotong ucapanku. Aku tidak pernah ada maksud untuk merendahkanmu, punya niat dan pemikiran seperti itu saja tidak pernah. Kau tahu kau adalah saudaraku, kau dan ayahmu adalah satu – satunya keluarga yang aku punya"

Kei menarik nafas panjang sejenak sebelum melanjutkan penjelasannya, "Dengar, saat kita di toilet tadi siang, aku mendengar rencana Yoo Ra dan Na Ra dalam misi kali ini. Mereka berniat untuk tampil bersama dengan Sa Rang. Tapi apa menurutmu mereka akan benar – benar berlatih dengan Sa Rang? Tidak. Mereka sudah berencana untuk mengajak Sa Rang tampil bersama namun mereka hanya akan berlatih sendiri sehingga saat hari H penilaian, Sa Rang akan menjadi yang paling buruk karena tidak selaras dengan mereka. Dengan begitu, penilaian mereka akan lebih baik daripada Sa Rang. Jika perbedaan dalam satu tim saja sudah terlihat sangat berbeda, tim kita mungkin tidak akan lagi dibandingkan oleh tim lain. Dengan begitu, nilai pribadi mereka akan lebih tinggi dan akan ada kemungkinan peringkat di sekolah juga akan naik. Aku tidak mau kita saling dibandingkan, kau mungkin terlihat bahagia jika penilaianku lebih baik tapi aku tahu, pasti ada sedikit luka dihatimu, karena aku pun begitu. Aku hanya tidak ingin kita akhirnya saling menjatuhkan hingga saling melukai. Karena itu aku tidak mau kita berada di tim yang sama. Aku tidak mau melakukan misi ini bersama denganmu. Dan… aku memilih untuk menggunakan rencana Yoo Ra".

"Apa?" ucap Hanbin kaget sementara Soo Jeong hanya membelalakkan matanya terkejut.

"Wae? Sekarang ini yang paling penting adalah berada di peringkat atas terlebih dahulu, bukankah begitu?" Kei tahu mereka menganggap langkah yang diambil olehnya adalah langkah yang salah karena mengorbankan orang lain tapi apapun langkahnya asalkan dia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan, ia akan melakukannya.

"Kei-ah, ini tidak benar dan kau jelas tahu kalau ini salah. Kau tahu apa yang sudah kau rencanakan? Kau berniat untuk menjatuhkan Sa Rang demi mencapai peringkat atas" Hanbin terdengar sedikit kecewa dengan Kei.

"Aku tahu. Tapi aku harus melakukannya. Ada tujuan yang ingin aku capai. Sangat… sangat ingin aku capai. Karena itu aku bisa melakukan apapun untuk mencapai tujuanku, meskipun itu artinya aku harus melukai seseorang" jelas Kei dengan sangat tajam seolah ada dendam yang begitu ingin ia balaskan.

"Lagi – lagi tujuan itu. Sebenarnya apa yang kau inginkan?. Apa yang ingin kau tuju? Sadarlah. Suatu saat, bukan tidak mungkin kau akan menyakiti…" kata – kata Hanbin dipotong oleh Kei.

"Aku tahu siapa yang bisa aku korbankan. Kau tidak perlu khawatir karena aku tidak mungkin mengorbankan kau dan Soo Jeong. Dan aku juga tahu dimana batasanku. Aku tidak akan membiarkan siapapun menghancurkan jalan yang telah aku bangun untuk menuju tujuanku".

Hanbin dan Soo Jeong sejak dulu tahu alasan mengapa Kei begitu ambisius dalam melakukan segala hal. Namun mereka tidak pernah tahu apa yang sebenarnya ingin dituju oleh Kei, yang mereka tahu, ada sesuatu yang sangat ingin dituju oleh Kei dan mereka selalu khawatir dengan apa yang akan dilakukan Kei mungkin saja akan melukai dirinya sendiri.

* * *