Tidak seperti hari biasa, para guru kini tengah sibuk mengetik laporan tim dan mengatur urutan penampilan karena para siswa sudah mulai mendaftarkan tim dan konsep penampilan mereka untuk misi pertama. Begitu pula dengan guru Jang yang sedang duduk di depan komputernya. Lee Seok Min mengetuk pintu ruang guru terlebih dahulu sebelum masuk menghampiri guru Jang. "Ssaem…(Pak Guru)" panggil Seok Min. Guru Jang menoleh ke arahnya, "Oh, Seok Min-ah. Kau mau mendaftarkan penampilanmu?"
"Nde (Iya). Saya mau mendaftarkan tim saya"
"Tim? Siapa saja?" guru Jang segera mengahadap komputernya hendak mengetik nama tim Seok Min. Mata Seok Min mengikuti gerakan guru Jang dan berhenti dengan menatap layar computer. Seok Min membaca nama Min Young, Yerin, Min Gyu, dan Chan Yeol berada dalam satu tim.
"Mereka akan tampil dalam satu tim, Ssaem?" tanya Seok Min pada guru Jang.
Guru Jang menoleh ke arah Seok Min lalu mengikuti arah pandang Seok Min dan kemudian mengerti apa maksud pertanyaan Seok Min lalu menjawab singkat "Mmm…"
"Waaahhh… Ini namanya tim Avengers. Bagaimana bisa mereka menjadi satu tim?" gumam Seok Min pelan namun masih terdengar oleh guru Jang.
Guru Jang tertawa pelan sebelum menanggapi, "Kan tidak ada peraturan dalam pembentukan tim. Jadi tidak masalah kalau mereka menjadi satu tim. Tadinya aku pikir kau akan satu tim dengan Yerin dan Min Young".
"Aniyo (tidak). Saya akan tampil bersama Jang Dong Soo dan Lee Bona"
"Bona?" tanya guru Jang terkejut.
"Nde (Iya). Saya bisa mengajak Bona untuk tampil bersama, saya sangat mengangumkan kan Ssaem (pak guru)?" Seok Min nyengir bangga karena bisa mengajak Bona tampil bersama.
"Mmm…" jawab guru Jang sambil mengangguk takjub lalu tersenyum.
"Jadi konsep penampilan kalian?" sambung guru Jang sambil berbalik kembali menghadap komputernya dan mengetik nama – nama anggota tim Seok Min.
"Kami hanya akan menyanyi. Kami ingin menunjukkan kemampuan vokal kami karena itu keunggulan kami".
"Aaa… Jadi Bona juga unggul di vokal?" tanya guru Jang lagi yang begitu tertarik dengan Bona.
"Nde. Ssaem juga tidak tahu?"
"Mmm… Bona masuk kesini tidak melalui audisi"
"Aaaaa…. Pantas saja saya dan Dong Soo merasa tidak pernah melihatnya saat audisi. Jadi, bagaimana Bona bisa masuk kesini?"
"Dia direkrut langsung oleh kepala sekolah karena lagu – lagu yang ditulisnya"
"Oh, Bona seorang penulis lagu?"
"Mmm… Tapi kepala sekolah ingin dia juga bisa tampil di panggung, tidak hanya menulis lagu"
Seok Min hanya menanggapi dengan mengangguk. "Untuk sementara kalian berlatihlah sendiri sampai aku selesai mengatur jadwal latihan kalian semua" sambung guru Jang.
"Nde. Kamsahamnida Ssaem", Seok Min membungkuk pamit lalu keluar dari ruang guru.
* * *
IM sedang mencuci tangannya di wastafel saat Hanbin masuk ke dalam toilet. IM hanya melihatnya melalui kaca. Mata mereka sempat bertemu namun IM segera mengalihkan pandangannya lalu menyelesaikan proses cuci tangannya dan pergi. "Apa tidak bisa aku menjelaskan semuanya padamu?" ucap Hanbin sebelum IM melangkah keluar dari toilet. Langkah IM terhenti tepat satu langkah dari pintu masuk toilet karena mendengar ucapan Hanbin.
"Sudah berakhir. Jalani saja hidup masing – masing" ucap IM lalu pergi begitu saja.
Hanbin terkejut saat Hyun Jae tiba – tiba kelur dari salah satu bilik toilet. Hanbin hanya terdiam melihat Hyun Jae yang melewatinya menuju watafel untuk mencuci tangannya. Ia tahu Hyun Jae pasti mendengar pembicaraannya dengan IM. Meskipun sebenarnya pembicaraannya dengan IM tadi sangat singkat dan agak tidak jelas, tapi orang bisa saja salah paham kalau ia mungkin melakukan kesalahan pada IM sehingga IM menghindarinya. Saat ini agensi tempat grupnya bernaung sedang dalam keadaan yang tidak baik, karena itu pihak agensi meminta seluruh artisnya untuk lebih menjaga sikap saat di depan public. Hanbin tidak ingin ada orang yang mengira bahwa ia berbuat salah pada IM atau bahkan bisa saja ia mungkin dianggap mem-bully IM karena itu ia mencoba bicara pada Hyun Jae. "Hyun Jae-ah. Yang kau dengar tadi…"
"Jangan khawatir" potong Hyun Jae sambil mematikan keran lalu berbalik menghadap Hanbin.
"Aku bukan tipe orang yang suka ikut campur urusan orang lain. Selama kau tidak mengusikku, aku tidak akan ikut campur dengan urusanmu meskipun aku tahu semuanya. Dan hanya mengingatkan… lain kali periksa dulu tempatnya" sambung Hyun Jae santai lalu menepuk bahu Hanbin sebelum pergi.
Begitu keluar dari toilet, Hyun Jae melihat Seok Min yang berjalan menuju kelas. "Darimana?" tanya Hyun Jae yang ternyata mengagetkan Seok Min.
"Yasss… Aisss…Aku terkejut" ucap Seok Min kesal karena kaget dengan kedatangan Hyun Jae yang tiba – tiba.
"Oh? Mian (maaf)"
"Pergi sana" usir Seok Min kesal sambil lanjut berjalan ke kelas lagi.
"Tidak mau. Kau darimana?" ucap Hyun Jae santai dengan tidak merasa bersalah dan mengikuti Seok Min.
"Ruang guru"
"Mendaftarkan timmu?"
"Oh… (iya…)"
"Bona jadi bergabung dengan timmu?"
"Mmm… Yaaa, Sebenarnya ini tujuanmu kan? Bertanya tentang Bona?" tanya Seok Min menggoda Hyun Jae.
"Mmm…" jawab Hyun Jae percaya diri.
"Waaahhh… Kau terang – terangan sekali" Seok Min takjub pada kepercayaan diri Hyun Jae.
"Tentu saja aku harus. Laki – laki sejati tidak menutup – nutupi perasaannya. Kalau suka, ya tunjukkan, katakan padanya. Jangan hanya mendekatinya dengan kedok sebagai teman"
Seok Min menghentikan langkahnya dan menghadap Hyun Jae, "Yaaa…. Kau menyindirku?"
Hyun Jae pun ikut berhenti "Kau menyukai seseorang? Nugu? (Siapa?) Yerin? Atau Min Young?"
Mendengar pertanyaan Hyun Jae membuat Seok Min gugup. "Aku duluan" ucap Seok Min lalu pergi begitu saja. Hyun Jae tersenyum jahil melihat Seok Min salah tingkah. Itu artinya tebakannya bahwa Seok Min menyukai salah satu antara Yerin atau Min Young memang benar
"Yaaa… Jawab dulu. Siapa? Yaaa…. Seok Min-ah" teriak Hyun Jae sambil tertawa jahil yang tidak digubris Seok Min.
Seok Min masuk ke kelas dan segera duduk dibangkunya. Min Young dan Min Gyu heran kenapa Seok Min datang terburu – buru. "Kau kenapa?" tanya Min Young. Seok Min menoleh ke arah Min Young namun malah melihat Hyun Jae yang berdiri di pintu. Hyun Jae mengatakan 'Aaa…' namun tidak bersuara. Ia menjahili Seok Min dengan berpura – pura menebak bahwa gadis yang disukai Seok Min adalah Min Young. Seok Min mengerti maksud dari ekspresi Hyun Jae sampai tanpa sadar ia memasang ekspresi aneh karena berusaha menjelaskan bahwa Hyun Jae salah. Min Gyu dan Min Young pun mengikuti arah pandangan Seok Min dan melihat Hyun Jae didepan pintu. Hyun Jae melambaikan tangannya menyapa Min Young lalu pergi duduk di bangkunya. Chan Mi yang daritadi memerhatikan Hyun Jae pun heran dengan tingkah Hyun Jae barusan. "Kau salah makan?" tanya Chan Mi begitu Hyun Jae duduk.
"Tidak. Kenapa?"
"Hanya aneh saja melihat tingkahmu barusan"
"Menyapa Min Young?"
"Mmm…"
"Aku kan memang tidak pilih – pilih dalam berteman"
Chan Mi hanya menghela nafas lemah menanggapi Hyun Jae. "Aku sudah mendaftarkan tim kita. Kata guru Jang kita berlatih mandiri dulu sampai jadwal latihan dengan para pelatih selesai disusun oleh guru Jang" jelas Chan Mi.
"Baiklah. Jadi kapan kita mulai?"
"Setelah makan siang di ruang produksi. Kita harus mengaransemen ulang lagunya dulu".
"Tentu saja" jawab Hyun Jae sambil mengangguk.