Bacanya jangan di skip-skipya guys biar tau jalan ceritanya,jangan lupa vote dan koment kalo kalian suka sama cerita gua yang satu ini, semua cerita ini fiks buatan gua sendiri
(。•̀ᴗ-)✧
___________________________________________
Brugh !!
Kaki dan bokongnya sukses mendarat di tanah, Jiyeon Sedikit meringis menahan sakit karena pantatnya yang mencium tanah.
"aduh sial ...!,sakit juga! tinggi juga pagarnya ini sial!!!"keluhnya pelan sembari mengusap-usap bokongnya untuk menghilangkan rasa sakit, kini ia kembali menjalankan aksinya untuk mencari adiknya, mengendap-endap menyusuri kediaman itu tanpa di ketahui orang yang ada disana guna mencari keberadaan adiknya yang ia khawatirkan sekarang.
( ̄︶ ̄)
*
Di lain tempat
Tyuzu kini bersama dengan salah satu pria asing berbadan tegap dengan postur tubuh tinggi rupawan dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya yaitu Liu bay saat ini mengantarnya untuk menjumpai tuan oh Sehun.
"Aku yakin nona, tuan mudaku akan senang kedatangan tamu secantik anda!"ramahnya
Tyuzu hanya bereaksi mengangguk awalnya ia mengira Liu adalah Sehun tapi pria itu mengatakan ia adalah pelayan sekaligus pengawal kepercayaan tuan mudanya.
tyuzu cukup terpanah dengan wajah Liu harapannya saat ini semoga saja ketampanan Sehun bisa sebanding dengan Liu pengawalnya.
"Tuanku sudah menyiapkan jamuan khusus untuk anda"berjalan di samping Tyuzu sembari menjelaskan
Setelah melewati beberapa paviliun akhirnya Tyuzu sampai di kediaman Oh Sehun
Maniknya memandang takjub paviliun oh Sehun yang begitu megah dengan pilar-pilar tinggi di hiasi selendang indah yang terterpa angin.
kini maniknya menangkap seseorang yang memunggunginya menikmati pemandangan kolam teratai yang ada di hadapannya.
Tyuzu kini gugup dan waswasan keringat dingin terlihat di keningnya bertanya-tanya dan berharap semoga oh Sehun adalah sosok pria sesuai keinginannya tapi setelah melihatnya secara langsung sekarang.
"Tuan mudaku Oh Sehun, nona Tyuzu putri dari Mentri Park Canxu telah datang"ujar liu
Kini terlihat Pria berbadan bongsor itu membalikan badannya wajahnya bulat dengan pipi cabi merona terlihat kumis tipis menghiasi wajahnya, matanya sipit terdapat tahi lalat besar di dekat hidungnya.
Tyuzu terliahat syok dan hampir pingsan di tempat karena tampilan pria di hadapannya itu tak sesuai harapannya isu itu benar Oh Sehun berpenampilan buruk.
kepalanya seperti di hantam sesuatu dan sedikit berdenyut pusing ia sekarang berusaha menguatkan dirinya, rupanya perasaan itu juga di timpa oleh pelayan setia tyuzu yang ada di belakangnya pelayannya itu bahkan sempat terjatuh syok melihat penampilan oh Sehun tapi pelayannya kini mencoba menguatkan diri seperti nona mudanya itu ia bangkit dengan cepat masih berwajah cemas.
"nona dia adalah tuan muda ku oh Sehun, tuan muda ini nona park tyuzu" seperti menahan geli pada perutnya di raut wajahnya menahan tawa saat Liu memperkenalkan mereka
"se,senang bertemu dengan anda tuan Sehun"sapa tyuzu sedikit menunduk dengan gugup dan tersenyum kecut
'sungguh aku ingin pulang saat ini' (T_T)batin Tyuzu menangis.
Tidak ada jawaban dari pria gemuk di depannya, ia hanya mengerjapkan matanya gusar dan kemuadian menunduk mencoba membalas salam Tyuzu.
Tentu pria yang Tyuzu kira adalah OH Sehun itu adalah Sehun palsu, Sehun tidak akan mungkin berubah dalam semalam menjadi pria yang gemuk yang sekarang berdiri di hadapan Tyuzu, pria gemuk itu adalah Chedol yang berpura-pura menjadi Sehun.
ia salah satu pelayan kepercayaan tuan besarnya ZHAOU yang di perintahkan untuk mengawasi jalannya pertemuan Sehun dengan Tyuzu, tetapi lagi-lagi chedol di paksa Sehun untuk berpura-pura menjadi dirinya.
Terlihat Chedol sudah terbiasa menjadi Sehun palsu, karena setiap Sehun di perintahkan ayahnya untuk bertemu putri yang akan di jodohkan dengannya, Chedol lah yang menemui putri-putri itu sebagai OH Sehun palsu meski dengan berat hati Chedol melakukannya.
keadaan saat ini cukup sulit baginya seperti pribahasa buah simalakama di satu sisi jika dia ketahuan melakukan kebohongan pada tuan besarnya Zhaou dia akan di pancung dan di satu sisi lain jika ia tidak menuruti tuan mudanya Sehun ia akan di gantung hidup-hidup.
Oh Sehun memberikan penawaran yang menarik untuknya ia juga menjanjikan sesuatu yang bagus pada Chedol dan Sehun akan bersih keras melindungi Chedol jika sampai ketahuan ayahnya, karena tuannya tidak pernah ingkar janji ia memilih menerima tawaran tuan mudanya itu, lagi pula selama ini pekerjaan sebagai Sehun palsu tidak pernah di ketahui Zhao.
menurut Chedol menjadi oh Sehun sangatlah mudah hanya tidak perlu banyak bicara dan hanya bersikap tenang, dalam benak Chedol selalu bertanya-tanya mengapa tuan mudanya itu selalu menyuruhnya berpura-pura untuk jadi dirinya.
Kini Chedol terlihat sedikit membuka mulutnya dan ingin mengatakan sesuatu tapi Tyuzu lebih dulu membuka suara
"M...maafkan aku tuan sehun, saya dengar anda bisu sejak lahir, sekarang saya faham anda tidak bisa membalas salam saya, saya mengerti "Tyuzu menundukkan wajahnya yang masam
Tyuzu benar- benar tidak nyaman dan selalu mencari cara agar bisa kabur
terlihat raut wajah Sehun palsu yaitu chedol tak jauh berbeda ia mencuri pandang pada Liu yang kembali menahan tawa.
kini ekspresi Liu yang mendatar ia tersenyum hambar sebenarnya sangat tidak nyaman dengan apa yang dia lakukan sekarang ini, ia harus kembali menipu para putri yang akan di jodohkan dengan tuan mudanya dan melihat reaksi para putri yang bertemu Chedol si Sehun palsu ia merasa iba.
'oh... tuan muda aku tidak mengerti jalan Pikiran mu kasihan mereka'merutuk dalam hati tentang tuan mudanya.
*
Di lain tempat masih di dalam kediam Oh Zhaou
Jiyeon masih terus menyusuri tempat luas itu, maniknya tak henti melihat segala arah demi menemukan sang adik, beberapa kali ia hampir saja ketahuan oleh beberapa pelayan yang berlalu lalang melewatinya tapi Jiyeon sangat ahli bersembunyi ia selalu berhasil lolos.
Perlahan tapi pasti dan tanpa ragu iaterus melanjutkan misinya mengendap-endap berkeliaran di tempat luas itu sampai akhirnya ia berhasil menemukan paviliun yang bertuliskan nama OH Sehun.
Jiyeon yakin Tyuzu pasti ada di dalam tempat itu kini ia bergegas masuk kedalam tapi karena mendengar suara langkah seseorang mendekat padanya Jiyeon berniat kembali bersembunyi.
ia melangkah dengan cepat masuk ke dalam sebuah ruangan setelahnya ia menutup pintu ruangan itu tapi orang yang ia hindari justru terdengar semakin mendekat ke arahnya dan juga masuk ke tempat yang terdapat ia bersembunyi saat ini, dengan cepat Jiyeon mencari tempat bersembunyi kembali ia berlari ke sebuah tirai bambu yang ada di dekatnya dan bersembunyi di baliknya.
terdengar pintu yang tadi di tutup Jiyeon sekarang terbuka jiyeon sedikit mengintip terlihat salah seorang yang ia duga pelayan keluarga oh membawa beberapa buku yang kini di letakan di atas meja setelah itu pelayan itu berlalu pergi begitu saja meninggalkan ruangan itu ia selamat tidak ketahuan.
Jiyeon yang sempat khawatir sebelumnya kini bersyukur dan bisa bernafas lega.
"Hoh...syukurlah tidak ketahuan,mantap Jiyeon kau cocok jadi ninja!" gumamnya pelan
mengangkat kepalan tangannya memberi aplus pada dirinya sendiri
Tapi kini Jiyeon merasa ia tidak sendiri sekarang, bulu kuduknya sedikit merinding ia merasa ada yang mengawasinya dan saat Jiyeon membalikan badannya ia terkejut bukan kepalang, benar firasatnya Jiyeon terbelalak kaget seolah sedang melihat hantu saking kagetnya ia terpekik kecil.
"Omo...!"
terduduk di lantai melihat seseorang berada di hadapannya kini menodongnya dengan senjata tajam, sebilah pedang mengarah di leher mulusnya.
Pria bertubuh tinggi tegap memakai baju berwarna putih dengan list perak, wajahnya putih mulus bercahaya, hidungnya mancung dengan berbibir tipis dan alis tebal berpmtautan matanya yang tajam menatap pada jiyeon yang tercenung di tempat dengan mata membola kaget, orang yang kini berada dihadapannya adalah Oh Sehun tapi Jiyeon tidak mengetahuinya.
**
Beralih pada Tyuzu
Di sebuah tempat yang masih berada di kediaman oh
Tyuzu terus memperhatikan oh Sehun palsu yang kini tengah melahap makanan di hadapannya tanpa jeda ia terus menambah porsi makannya, wajah Tyuzu terlihat keheranan, muak di tambah Chedol si sehun palsu tidak memperdulikan sama sekali wanita yang sekarang berada di hadapannya menatapnya penuh kebencian.
melihat pria gendut itu makan berantakan membuatnya cukup jijik dan keringat dingin terus membasahi kening mulusnya.
'oh dewa bagai mana cara kabur dari sini?'batin Tyuzu menangis
Liu bertanya dengan sopannya
"Nona Tyuzu anda belum menyicipi apapun yang ada di meja ini, apa anda tidak suka semua makanan yang kami sajikan?atau anda terpesona dengan ketampanan tuan muda oh Sehun kami?"
Liu membuyarkan lamunan tyuzu
'Terpesona?!, Siapapun yang melihatnya seperti itu pasti ingin mencakar wajah lebarnya itu'batin tyuzu
perkataan Liu berhasil membuat Chedol berhenti makan karena kini ia sedang tersedak terus terbatuk-batuk sampai wajahnya memerah.
Dalam hati tyuzu
'semoga dia mati tersedak sekarang semoga saja' dengan tatapan tajam dan penuh harap
Liu dengan cepat memberikan air minum pada Chedol dan memukul pelan punggungnya agar Chedol bisa berhenti batuk.
"Uh.. tuan muda oh.. kau baik-baik saja minumlah"ucapnya menepuk pelan pundak Chedol
Chedol kini minum dan berhenti batuk kemudian melanjutkan melahap makananya kembali, melihat itu raut wajah tyuzu berubah terkejut merasa heran.
'wah.. luar biasa pria ini setelah lolos dari maut dia masih bisa makan!!'maniknya membola kaget.
( ̄︶ ̄)
*
Jiyeon berjalan sedikit pincang sekarang, setelah beberapa langkah ia berhenti di sebuah pohon rindang yang ada di dekatnya kini ia mengambil nafasnya, raut wajahnya terlihat ketakutan dan terkejut ia terlihat mengelap keringat dingin di keningnya.
"Wahhh.. benar-benar aku tidak sadar kalau sedari tadi tidak bisa bernafas dan baru bisa melakukannya sekarang, ini semua karena orang itu membutku jantungan!"mengelus dada
"orang tadi bisa bicara dia tidak bisu itu.. berarti dia bukan oh Sehun! lalu dia siapa ya.?"berfikir
"apa dia anak tertua paman zhao ya..ya pasti dia Mentri Yeon seok, aku dengar anak tertua paman oh wajahnya sangat tampan ya aku yakin sekali dia mentri Yeon seok!"mengangguk mengiyakan pendapatnya sendiri
"tapi orang itu meski tampan dia sepertinya orang yang cukup berbahaya ia orang yang sangat dingin dan kejam menakutkan sekali bagaimana jika tadi dia langsung menebas leherku wah.."mengelus lehernya bulu kuduknya kembali merinding
"wah.. tidak bisa ku bayangkan nyawaku cukup terancam di sini,sial ..untung dia percaya bahwa aku pengawal tyuzu dan dia membiarkan ku pergi "menekan letak jantungnya
" tapi.. kakanya tampan seharusnya adiknya juga tampan, ya ..semoga saja, tidak masalah bisu kalau wajahnya tampan tyuzu suka dengan keindahan sudah pasti dia juga suka dengan ketampanan ah...ha...ha.."kekehnya kini ia kembali melanjutkan langkahnya beranjak dari tempatnya
"aku jadi benar-benar penasaran dengan si oh Sehun itu..semoga saja dia tidak seburuk kata orang-orang, dengan begitu aku tidak perlu khawatir pada perjodohanya dengan tyuzu"menganguk
kini memukul keningnya sendiri dengan pelan tersadar
"yak ampuun ..kenapa aku malah memikirkan itu!, Tyuzu.. ya kita harus kembali pada rencana awal mencarinya dan mengawasinya aku benar-benar khawatir dengannya!"ia menggigit bibirnya
Seketika lamunannya buyar saat melihat sosok yang sedari tadi ia cari berada tak jauh di dekatnya'Tyuzu'
Pandanganya kini beralih pada laki-laki yang duduk di hadapan adiknya
Laki-laki berbadan bongsor dan terlihat banyak makan.
"Siapa pria gendut itu?"manik Jiyeon menyipit

(Chedol pelayan yang berpura-pura menjadi Oh Sehun :) miripkan?..canda beb :v)
"Bukannya seharusnya saat ini Tyuzu bertemu Sehun kenapa malah makan dengan~...wAhh ..SIAL apa dia oh Sehun?!!!" Jiyeon membelalakkan matanya tak percaya memperhatikan pria berbadan subur itu dari kejauhan bagi jiyeon terlihat seperti babi buntal yang makan dengan lahap sangat tidak pantas bersanding dengan adiknya.
"yak... Tyuzuku ..kasihan adikku"eluhnya dengan wajah masam berniat mendekati adiknya.
~~
Tyuzu kini menyumpit satu buah makanan mengunyahnya dan menelannya setelah beberapa detik.
"Aduh perutku...." Keluhnya meringis dengan raut wajah kesakitan
"nona ada apa?!" Tanya Liu khawatir sebenarnya Liu curiga bahwa tyuzu hanya berpura-pura sakit karena kejadian ini pernah di alaminya sebelumnya,bisa di bilang kebanyakan para putri melakukan semua ini berpura-pura sakit perut dan setelahnya minta pulang untuk mengusaikan pertemuan mereka dengan Sehun palsu
"Nona kau sakit ?" pelayannya menghampirinya Tyuzu mengangguk dengan ekspresi menahan sakit
"OH NONA...KU..!, Kau baik-baik saja?!" Suara yang tyuzu kenal sukses membuatnya terbelalak kaget dan memutar tubuhnya ia terkejut mendapati Jiyeon kakanya dengan tampilanya yang berbeda kini berada di sampingnya
Bukan hanya Tyuzu, semua orang memandang heran dan penuh tanya dengan kehadiran Jiyeon yang tiba-tiba.
"Eoh ..salam kenal aku adalah pengawal pribadi nona Tyuzu"Jiyeon memperkenalkan diri lanjut ia bertutur
"aku tadi datang terlambat dan sekarang aku mendengar keluhan nona ku, aku cukup cemas tapii apa yang terjadi pada nonaku?"tanyanya dengan raut wajahnya di buat cemas
"O.. kau pengawalnya~"Liu memperhatikan wajah Jiyeon di hadapannya
"Ya..perutku sakit!" Tyuzu memberi penjelasan singkat pada Jiyeon
"Woh nona!, gawat kalau begitu penyakit anda kambuh lagi anda harus segera minum obat!"seru Jiyeon seolah panik masih dengan raut khawatirnya Tyuzu hanya bisa mengerjapkan matanya ia merasa kakanya ini benar-benar ahli bersandiwara ia ingin tersenyum.
Jiyeon memapah Tyuzu dan menjelaskan pada Chedol
"maafkan nona ku ini tuan muda Sehun, dia terkena penyakit menular tidak tau apa penyebabnya penyakit sering datang tiba-tiba, sakit perutnya akan kambuh kapan saja dan di mana saja tanpa di duga, dulu nonaku ini sangat sehat berbadan subur seperti anda, tapi sejak terkena penyakit menular kini ia jadi sekurus ini dan sulit makan makanan enak dia seperti orang cacingan..malang bukan?!" Jelasnya meyakinkan.
Chedol yang polos cukup termakan dengan bualan Jiyeon yang berwajah serius membuatnya cukup cemas takut ketularan, sedangkan Liu hanya terus memperhatikan wajah Jiyeon seakan wajahnya tidak asing untuknya, ia tahu bahwa wanita yang mengaku sebagai pengawal itu tengah mengada-ngada membantu tyuzu untuk mengusaikan pertemuan Tyuzu dengan Chedol si sehun palsu.
Jiyeon meminta izin
"sebaiknya kami harus segera bawa nona Tyuzu pulang karena obat penghilang sakitnya tertinggal di rumah, harus bergerak cepat karena aku tidak ingin nona tyuzu terus kesakitan" sembari mengangguk yakin
Liu membuka suara kini
" biar kami antar~"
Jiyeon dengan cepat memotong
"tidak perlu repot-repot kami harus segera pulang permisi maaf atas kejadian ini terimakasih atas undangannya "
"Auh!!" Tyuzu mengeluh agar meyakinkan
Jiyeon membantu memapah Tyuzu,mata tyuzu kini mendelik pada Jiyeon, Jiyeon membalas tatapan tyuzu yang masih bersandiwara dengan winknya
Jiyeon dan Tyuzu di antar Liu hanya sampai depan pintu gerbang kediaman Oh, kini tandu itu sudah berjalan menjauh Liu terus melihat tandu yang membawa tyuzu dan juga pengawal yang tidak asing menurutnya dari tempatnya.
"Pengawalnya itu sepertinya tidak asing bagiku,tapi..di mana ya ..aku pernah melihatnya?" Terlihat berpikir dan mengingat-ngingat
**
Di dalam paviliun kediaman Sehun
"Tuan !,tampaknya akan berujung pada penolakan lagi.. , karena reaksi nona tyuzu sama seperti putri-putri yang sebelumnya yang bertemu dengan chedol, dan kau tau ternyata kabar tentang kau bisu itu belum hilang juga ya.., wajar saja beberapa orang berpikir kau bisu hanya karena kau terlalu pelit berbicara, aku hampir tertawa setiap mendengar kalau kau bisu sejak lahir"jelas Liu terkekeh.
"A.. iya tadi nona tyuzu membawa pengawal wanita, dan lucunya pengawal wanitanya itu menjelaskan bahwa nona tyuzu mengidap sakit yang menular ada-ada saja" masih dengan kekehnya melipat tangannya di depan dada sembari sedikit menggelengkan kepalanya
"ngomong-ngomong sayang sekali kalau kau tidak mendapatkan nona Tyuzu tuan, dia itu cukup menarik dan dia cantik, kau memperhatikannya bukan di balik jendela tadi?"
Manik Sehun tak lepas dari buku yang kini tengah ia baca, tapi ia menyimak semua yang di katakan Liu mendengar Liu membahas pengawal tyuzu membuatnya ingat sesuatu dengan tingkah aneh pengawalnya itu karena sebelumnya ia bertemu dengan Jiyeon di ruang bacanya.
Kilasan balik ingatan kejadian
Sehun melihat kedatangan tyuzu di balik jendela di salah satu ruangan yang tak jauh dari keberadaan tyuzu Liu dan Chedol berada, ia memperhatikan interaksi mereka hanya sebentar dengan wajah datar dan tenangnya setelahnya Sehun berlalu pergi karena tidak tertarik.
Kini ia berada di dalam ruang baca pribadinya duduk di kursi berniat melanjutkan tulisannya yang sebelumnya sempat tertunda, tapi seseorang tiba-tiba mengejutkannya.
Tampilan orang itu sangat asing untuknya di tambah gerak geriknya juga mencurigakan.

'pencuri?'batinnya waspada.
Merasa orang asing itu ancaman baginya kini Sehun melangkah mengambil sebuah pedang tajam yang terpajang di dekatnya ia menarik pedang itu dari sarungnya tanpa menimbulkan bunyi.
pedangnya itu ia arahkan pada orang asing yang masih belum menyadari keberadaannya, Sehun masih mengamati dengan diamnya.
Beberapa detik berlalu orang asing itu membalikkan tubuhnya ia terlihat terkejut melihat Sehun.
"Omo..!!"Ucapnya terkejut dan terduduk di lantai
Saat orang itu menghadapkan wajahnya Sehun dengan jelas memperhatikan wajahnya itu, kini ia merasa tak asing dengan rupa Jiyeon, Sehun memiliki ingatan yang sangat baik ia yakin ingatannya tidak salah tentang Jiyeon.
'bukankah dia gadis yang menabrak ku saat di kota?,apa tujuannya ke tempat ini!?'dalam benaknya untuk Jiyeon.
Saat Sehun ingin bertanya Jiyeon lebih dahulu membuka suara.
"ma..maaf ... tuan aku bu...bukan pencuri!,aku pengawal pribadi nona Tyuzu yang di undang oleh tuan besar Jendral Oh aku tersesat saat mencari tempat untuk buang air besar, sungguh!" dengan suara yang sedikit gemetar ekspresi Jiyeon terlihat masih terkejut mencoba meyakinkan Sehun
'pengawal Tyuzu?,benarkah? 'Pikir sehun
Manik Sehun terus mengamati tampilan gadis yang ada di depannya ini, beberapa detik mata mereka saling bertemu Jiyeon dengan cepat menundukkan pandangannya tak berani menatap, dan kini ia memperbaiki posisinya sembari menyilangkan tangannya di depan dada berusaha melindungi tubuhnya dari mata Sehun yang menelusurinya jiyeon kembali bersuara.
"maaf tuan aku benar-benar tersesat sepertinya nona Tyuzu mencari ku saat ini...."
Dalam hati Jiyeon
'siapa pria ini,dari tampilannya tidak mungkin dia seorang pelayan apa..dia oh Sehun?'
"Pergilah!"titah Sehun sembari menurunkan arah pedangnya dari leher jiyeon sepertinya ia percaya pada kata-kata Jiyeon
Suara Sehun kembali membuat Jiyeon tercenung
'dia berbicara?!dia tidak bisu berarti ..dia bukan oh sehun' Kini matanya terbelalak melihat Sehun,
Sehun heran dengan ekspresi Jiyeon ia kembali menodongkan pedangnya.
'sebaiknya aku cari tahu sendiri mengapa dia di sini' pikir Sehun
"Kau tidak ingin pergi dari sini?!"kembali menodongkan pedangnya ke leher Jiyeon seolah kembali mengancam
Mendapat ancaman yang tak main-main Jiyeon dengan cepat berdiri dari posisinya "Maaf..maaf tuan aku tidak bermaksud begitu aku ..akan segera pergi ,permisi"kini berlari kecil dan begitu tergesa-gesa sampai
DUGh!.
Kakinya menyandung keras meja yang ia lewati membuatnya meringis kesakitan Jiyeon sampai meloncat-loncat memegang salah satu kakinya yang sakit dan begitu berdenyut nyeri.
"Auch!!"Eluhnya meringis
'aku harus segera pergi dari sini harus segera pergi dari sini'batin Jiyeon mendapati tatapan dingin Sehun
Merasa di perhatikan Sehun pria asing baginya dengan tatapan heran dengan alis tebalnya yang bertautan membuat jiyeon berhenti meringis dan meloncat seketika ia kembali berjalan ke arah pintu sakit di kakinya belum hilang tapi.
Brugh..prak!
Buku yang tadinya tersusun di atas meja sekarang berjatuhan dan berserakan di lantai di sebabkan Jiyeon yang menabraknya.
'Sebenarnya ada apa dengan orang ini?'batin Sehun terheran-heran dan sedikit di buat bingung dengan kelakuan Jiyeon yang begitu mencurigakan untuknya
Jiyeon sedikit tercenung, ia merutuk dirinya sendiri 'ya ampun.. apa lagi ini sial..'
beberapa saat kemudian bergerak mengambil beberapa buku yang berserakan di dekat kakinya.
" Woh..ya ampun sejak kapan ada buku di sini aha..ha.."tertawa hambar jiyeon malah tersmdengar menyalahkan buku yang memang sebelumnya selalu ada di sana,
Jiyeon berjongkok mengutip beberapa buku sembari mencuri pandang pada Sehun yang masih terus memandanginya dari posisi berdirinya itu, Jiyeon dengan senyum paksa kembali meletakkan beberapa buku-buku itu di atas meja.
"Ehehehe aku ceroboh sekali tidak melihat ada buku di depanku, ehe..he ,wah nona tyuzu pasti kehilanganku saat ini maafkan aku tuan aku tidak bisa membereskan semua buku-buku mu yang berantakan ini permisi"menggaruk kepalanya yang tidak gatal setelahnya dengan langkah lebar dan cepat Jiyeon keluar dari tempat itu meninggalkan Sehun di sana.
Dan ternyata Sehun kini mengikuti dan mengamati Jiyeon diam-diam dari jauh, Jiyeon sedikit mencurigakan untuknya, Sehun hanya ingin memastikan apakah ia benar-benar pengawal tyuzu atau ia adalah pencuri yang berniat mencuri sesuatu dari tempat tinggalnya ini.
terus di amatinya terlihat gadis yang ia ikuti itu beberapa kali menghela nafas dan mengelus dadanya, terlihat berkutat dengan pikirannya sembari berjalan terus kedepan setelahnya Sehun sadar ia tak jauh dari keberadaan Tyuzu, Liu dan Chedol.
gadis berbaju merah yang tak asing baginya itu berjalan mendekati Tyuzu dan terdengar samar Tyuzu mengeluh sakit perut, Sehun memundurkan langkahnya ia terlihat menyembunyikan dirinya kembali sekarang sembari terus mengawasi dari posisi persembunyiannya.
ternyata gadis itu tidak berbohong ia kini mendekati Tyuzu dan yang lain, terdengar memperkenalkan diri sebagai pengawal pribadi Tyuzu.
Sehun mencoba mengingat kembali gadis yang tak sengaja menabrakanya di kota waktu itu, wajahnya sama persis dengan gadis yang sekarang mengaku sebagai pengawal Tyuzu, sekarang cukup ragu berpikir dia gadis yang sama dengan wanita yang mengaku bangsawan waktu itu di kota karena penampilan dan status mereka yang berbeda saat ini tapi wajah mereka sangatlah mirip.
Tapi jika benar dia wanita yang di kota apa tujuannya ke tempatnya ini dan berpura-pura menjadi pengawal Tyuzu, atau saat di kota gadis itu berpura-pura menjadi bangsawan dengan pakaian yang ia kenakan cukup membingungkan Sehun dan memandang penuh selidik.
Kilasan balik kejadian berakhir
Karena Liu membuyarkan lamunannya.
"Hey.. tuan kau mendengarkanku tidak?"
Sehun menoleh pada Liu setelahnya maniknya ia tujukan lagi pada bukunya
"Ya tadi nona tyuzu membawa pengawal yang wajahnya tidak asing dengan seseorang, aku seperti pernah menjumpainya tapi aku tidak ingat di mana aku pernah bertemu dengannya sebelumnya ya ... "Liu berpikir keras
Setelahnya ia menyerah
"hah... Kepala ku sakit kalau di paksa mengingat, lupakanlah kurasa aku salah!"ucap Liu
'Liu juga berfikir seperti itu ,berarti aku tidak salah' batin Sehun
"tuan sebaiknya berhentilah melakukan hal ini,aku cukup khawatir bagaimana kalau tuan besar zhao mengetahui bahwa kau telah mempermainkan para putri itu, habislah kami semua"cemas Liu
Kini Sehun membuka suaranya
"Apa Chedol begitu menakutkan buat para putri itu?" dengan wajah datar maniknya masih tertuju pada buku
Liu menjawab dengan nada mengeluh
"hah...coba saja kau lihat sendiri saat dia makan, aku bahkan malu berada di sana, ia terus saja makan meski ia tersedak aku heran dengannya ia benar-benar menurunkan martabat anda tuan sebagai seorang oh Sehun"
Sehun dengan samar tersenyum mendengar penjelasan Liu.
"Apa kau tidak menyesal kehilangan kesempatan berjodoh dengan putri cantik seperti tyuzu tuan?" Dengan ekspresi serius pada tuannya yang masih berkutat dengan buku
"Tidak, Chedol melakukan pekerjaannya dengan sangat baik"enteng Sehun tidak keberatan masih dengan raut tenangnya dengan membalikan lembar halaman buku masih dengan senyum samarnya
"Tuan.., Sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakan ini.... apa kau sedang menunggu seseorang?,kau sedang menyukai seseorang?dan apa jangan-jangan kau tidak menyukai wanita? Apa.. kau menyukaiku?!"tanya Liu serius
Perkataan Liu sukses membuat Sehun berpaling pada bukunya kini senyum samar pada wajahnya menghilang di ganti dengan ekspresi tidak suka memandang Liu.
Liu melanjutkan kata-katanya
"Kalau kau benar-benar menyukai ku..tolong maafkan aku tuan, aku memang sayang padamu tapi aku masih lah pria normal !,aku sekarang berniat mengincar seseorang..Pengawal nona Tyuzu!,ya.. dia cukup menarik kurasa dia tipe ku"menganguk memikirkan Jiyeon
Sehun menjawab
"Jangan berpikiran aneh tentang ku, aku ini laki-laki normal!aku hanya belum menemukan wanita yang pantas untuk di jadikan istriku, lagi pula di usiaku ini masih banyak yang ingin aku capai"jelas Sehun dengan nada ketus
Masih ia melanjutkan kata-katanya tapi kali ini dengan nada tenang
"dan yang ku lakukan pada putri-putri itu!, aku hanya ingin melihat apakah mereka bisa menerima Sehun yang seperti itu, dan seandainya aku benar-benar berpenampilan dan berkelakuan seperti Chedol apakah para putri-putri itu masih mau dengan ku?,dan kau lihat sendiri bukan? jawabannya adalah tidak!" menjelaskan dengan wajah jengah dan kini kembali memaba bukunya.
Liu cukup terdiam
"...?,wah.. ada benarnya tapi tetap saja kalau begini terus dan kau menggunakan Chedol kau bisa selalu di tolak dan bisa-bisa melajang hingga seumur hidupmu tuan..,aku benar-benar khawatir "dengan raut cemas
Sehun terlihat menggelengkan kepalanya pelan
"Jika aku mau aku akan menikah dengan wanita manapun yang aku suka,jangan khawatirkan aku khawatirkan dirimu sendiri" ujarnya pada Liu masih menatap bukunya
" Hah...,bagaimana jika nona tyuzu menerima perjodohan ini besok?"ucap Liu menatap wajah tuan mudanya yang tampan dan kelewat datar
Sehun langsung menjawab
"Aku tidak bisa menentang permintaan ayah kalau benar begitu.. aku juga akan menerimanya"menganguk pelan
Liu ".????" Wajahnya masih penuh dengan tanda tanya untuk tuannya.
~~~
Di kediaman keluarga Park
Wajah tyuzu terlihat seperti kehilangan semangat hidup ia berjalan gontai, kakanya berjalan di sampingnya yang masih mengenakan baju samarannya.
"Tyuzu,hey.!"Jiyeon berusaha menyadarkan adiknya
Tyuzu maniknya terlihat kosong menoleh pada sang kaka"..."
Jiyeon dengan khawatir
"Jangan berekspresi begitu kau jelek jika berekspresi begitu.."
Kini terlihat cairan bening menetes dari manik tyuzu dan di sadari Jiyeon.
Jiyeon sedikit panik
" Jangan menangis!semua akan baik-baik saja kau mengerti!"meyakinkan adiknya mereka berhadap-hadapan
Tyuzu menggeleng lemah dan menjawab
"Aku tidak mengerti,harus bagaimana saat ini Kaka, aku ingin menjadi seperti mu menuruti perintah ayah menjadi anak yang berbakti tapi tampaknya itu cukup sulit untuk ku Hiks.."satu butir air mata kembali lolos dari manik adiknya
Kini Jiyeon mendekap adiknya mengelus kepala adiknya penuh kehangatan dan lemah lembut.
"Apa yang kau pikirkan..,tenanglah kau itu sudah menjadi anak yang berbakti pada ayah dan ibu, sudah jangan menangis, perjodohan dengan si babi buntal itu masih bisa di tolak"ujar Jiyeon masih sembari mengelus kepala adiknya.
Tyuzu mendongakkan wajahnya setelah mendengar ucapan yang langka dari kakanya
"Babi buntal?" Gumam tyuzu
"ia kau tahu, ayah tidak akan membiarkan mu menikah dengan orang seperti dia kau mengerti?"jelas Jiyeon balas menatap manik sang adik
Mendengar hal itu raut wajah tyuzu semakin sedih.
"Hiks.. aku lebih khawatir sekarang..kalau begitu Kaka!,aku takut ayah sekarang malah akan menjodohkan mu dengan babi buntal itu!hikss...setelah lepas dari Yunxi kau pasti akan kembali di korbankan olehnya hikss"tyuzu membalas pelukan kakanya seolah merasa tidak rela.
Jiyeon cukup tertegun perkataan adiknya ada benarnya.
"Tidak masalah, sudahlah..jangan khawatirkan aku, lagi pula sebelumnya banyak putri-putri yang menolak aku yakin ayah tidak akan menikahkan kita pada babi buntal itu" terus meyakinkan adiknya agar tidak perlu cemas dan bersedih mereka masih berpelukan.
TBC
________________________________________
Note:
Nah guys jadi si oh Sehun itu sebenarnya tidak bisu dia cuma pelit berbicara atau dikatakan dingin, sifat dinginnya memang dari kecil karena beberapa orang genius yang gua tau lebih banyak diam dan lebih bertindak dari pada harus berbicara :v bener gak sih? Itulah yang pingin gua tampilin dari Sehun di cerita fiksi gua kira-kira kalu tau Sehun aslinya tampan bak pangeran tyuzu dan Jiyeon bakal mau gak ya di jodohkan awokwok ..