Vano dan fara sudah sampai di parkiran SMA CENDANA,mereka menjadi sorotan para murid murid yang ada disana,bukan hanya perempuan yang memandang mereka namun para laki laki pun sama.
"Gausah didengerin omongan mereka, ada aku" bisik vano ketelinga fara ketika mereka ingin memasuki koridor kelas 12,tangan mereka yang saling mengenggam satu sama lain membuat semua orang yang ada disana melongo tidak percaya.
Fara yang mendengar vano membisikkan itu hanya diam dan terus mengenggam erat tangan vano guna untuk mengurangi ketakutannya.
Mereka berjalan beriringan,seperti berjalan diatas karpet merah semua orang yang awalnya berkerumunan tertuju kearah mereka berdua.
"Itu simiskin jalan sama suami gue?!"
"Miskin ngepelet si vano kali ya ampe vano aja nempel ama dia"
"Emang dasar ulet nempel dimana mana"
"Kacamata pembesarrr dongg tolonggg!!!!Gak percaya gue mereka pegangan tangannn!!!"
"Dibayar berapa lo sama sikulkas?"
Vano mendengarnya ucapan paling keras,ia berbalik arah dan menanyakan siapa yang berbicara seenak jidat tanpa memikirkan perasaan orang yang mereka omongi.
"Gue!Kenapa?Emang bener kan?" ujar seorang siswi tomboy,ah vano ingat dia yang kemarin menabraknya
"Jaga mulut busuk lo itu!" sarkas vano yang menatap tajam dingin perempuan yang sudah ada dihadapannya.
"Lo pikir lo siapa nyuruh gue ngejaga mulut gue?Tanpa dijaga dia jg gabakal kemana mana!" ujar perempuan itu dengan mulut yang mencibir
"Sekali lagi gue denger lo ngomong yang aneh aneh tentang pacar gue,hari ini lo bisa gue D.O!" ujar vano yang langsung menarik pelan tangan Fara.
Murid murid yang ada disana tercengang dengan penuturan vano.
Mereka tidak salah dengar kan?
Apa tadi katanya?
Pacar?
"Heh kulkas gue gapeduli!" teriak siswi tomboy yang bernametag Karin Areta
Fara yang ditarik hanya menurut,ia juga tidak tau harus berbuat apa lagipula ia juga tidak menghiraukan perkataan itu.Bahkan ibunya sendiri sudah mengatakan hal yang tidak tidak kepada fara.Fara sudah terbiasa,jadi untuk sakit hati saja rasanya sudah tidak bisa lagi.
Semenjak insiden dimana fara dibully habis habisan layaknya hewan oleh meta,fara menguatkan hati untuk tidak lengah lagi dirinya ingin kuat,dan untuk kali ini fara ingin berani ia ingin mencoba untuk melawan.
Sekarang mereka sudah sampai didepan kelas fara,fara lebih dulu melepaskan genggaman tangan mereka.
"Makasih van" ujar fara seraya tersenyum manis kearah vano
"Hm,aku kekelas ya.Kamu hati hati" ucap vano,sekilas ia mengacak pelan rambut fara setelahnya ia langsung membalikkan badan dan berjalan pergi menuju kelasnya
Fara masih menatap punggung vano,ia tak menyangka hal ini akan terjadi kepadanya.Fara yang notabenenya menjadi orang yang sering dibully masih tidak menyangka menjadi pacar mostwanted nomor 1 disekolahnya,bahkan ia adalah anak dari majikan ibunya.
Apa takdir sebercanda itu dengannya?
"Kamu juga" gumam fara ketika punggung vano sudah tak terlihat lagi
Fara menuju kedalam kelas, atmosfer dikelasnya terasa mencekam ia tahu sebabnya apa,maka dari itu ia hanya diam tak menghiraukan tatapan menusuk dari semua teman kelasnya.
Ketika fara berjalan kearah bangkunya ada orang yang sengaja menyelengkatkan kakinya.
"Hahahahhaha" tawa dari seisi kelas yang melihat fara terjatuh
Meta yang dengan sengaja menyelengkatkan fara tersenyum sinis.Fara yang melihat menatap datar meta lalu beranjak bangun untuk pergi kebangkunya.
"Mao kemana jalang?" ujar meta seraya menarik tangan fara
"Bisa lepasin gak met?Aku kesekolah mau cari ilmu,bukan cari masalah kaya kamu!" ujar Fara dengan menatap meta berani
Fara akan memastikan ke dirinya sendiri jika ia harus berani,kali ini ia tidak boleh lemah,ia harus bisa melawan orang yang dengan suka hati menginjak nginjak dirinya.
"Udah berani lo sekarang?" kesal meta dengan tangan yang mencengkram kuat bahu fara,fara menahan sakit dibahunya yang masih terdapat sedikit luka yang belum kering.
"Kenapa aku harus takut?Aku sama kamu sama sama dilahirin dari seorang manusia kan?bukan peri?" ujar fara yang malah disambut gelak tawa dari seisi kelas
"Mao ngelawak lo?Gausah sok berani jelek!" teriak Reno dari ujung bangku dengan mulut yang terus mengunyah permen karet
"Jalang,dibayar berapa lo sama vano?" ujar meta lagi yang membuat hati fara panas
"Jalang?Kamu gasadar diri?Aku sama kamu lebih pantes kamu yang disebut jalang!" sarkas fara dengan menatap meta datar
"Cih,lo pikir lo siapa--
"Dan kamu pikir kamu siapa?Ngatain aku seenaknya tanpa tau kebenarannya,asal kamu tau ya meta aku muak sama kamu,aku disini mau sekolah bukan mau kamu bully seenaknya" ujar fara yang memotong ucapan meta dan entah darimana sifat beraninya itu tapi setidaknya dia bersyukur,untuk kali ini ia tidak ingin kalah dari meta,ia ingin menunjukkan kesemua orang bahwa dirinya juga patut dipandang
Plak
Tamparan keras dari meta membuat kepala fara menoleh kesamping,fara diam tak berkutik.Ia menoleh dan balik menampar meta.
"Lo..!!" geram meta seraya menjenggut keras kepala fara
"Berani beraninya lo nampar gue!Lo nanya gue siapa?Gue META dan gue gaakan mau kalah dari jalang miskin kaya lo!Gapuas lo sama peringatan gue?Lo mau gue bikin mati hm?" ujar meta dengan nafas yang memburu,melihat fara dengan tatapan kebencian yang sangat ketara diwajahnya.
Seisi kelas hanya diam dam seperti biasa mereka jadikan ajang itu instastory di snapgram mereka masing masing.
Fara diam ia masih mendongakkan kepala akibat jenggutan Meta,kali ini air matapun sudah lelah terus mengeluarkan isinya.Meta hanya menahan sakit dikepala dan lehernya yang belum sepenuhnya sembuh.
"Hai jalang,berani banget lo nampar calon istri gue!" ujar reno tiba tiba yang sudah ada dibelakang fara,meta yang mendengar kata calon istri dari mulut reno memutar bola matanya malas.
Brugghh...!
Tendangan fara keperut reno membuat sang empunya meringis kesakitan.Dan fara hanya menatap datar reno yang sedang meringis kesakitan.
Lagipula ini sudah jam berapa?Mengapa guru sedaritadi tidak masuk masuk?
"Waktunya ngebully si jalang jelek ini guysss" ujar meta terkekeh sinis lalu menendang perut fara hingga sang empunya memundur kebelakang
"Ayoooo Mettt,terusinn jalang idiot kaya dia harusnya segera punah!"
"Ayoo mett semangattt,gua live ig nih!"
"Jalang miskin jelek kaya dia tuh menuh menuhin populasi didunia!"
Sorak sorai terdengar,sekarang kelas IPS 2 tetap menetap kelas bulying nomor 1 di SMA CENDANA.
Bugh...
Srett...
Brakkk....
Bajunya disobek,perutnya ditendang,fara pun tak segan segan ditonjok oleh meta.Mata meta berkilat merah pertanda ia sedang marah besar,fara tetap diam tak bergeming,ringisan pun tak terdengar dari mulut mungil fara dirinya hanya diam menahan semua rasa sakit yang mendera ditubuhnya.
Plak..
Plakk..
Tamparan bolak balik diterima fara lagi,pipinya panas hatinya pun seperti itu ia sangat ingin menendang meta sekarang juga namun niat itu ia urungkan karena dirinya melihat guru yang baru saja datang.
Tok..tokk..tokk
Semuanya menoleh kecuali fara.Reno yang memang ada didekat pintu menyuruh orang yang didekat jendela untuk mengintip siapa yang datang.
Reno membuka kunci pintu dan berlari menuju bangkunya.Semua seisi kelas pun begitu,mereka sudah rapih ditempat duduknya masing masing begitupula dengan fara.
"Fara,kenapa kamu acakan begitu?Kalo miskin jangan ketara banget ya!Kasian saya liatnya" ujar sang guru yang tak fara hiraukan
"Ohiya fara keluar dari kelas saya!Selama satu semester kamu tidak saya izinkan masuk ke mata pelajaran saya karena insiden waktu kamu telat" ujar bu Melin yang menyandang status sebagai mapel Matematika
Fara menganggukkan kepalanya singkat dan langsung keluar daeri kelas tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
Bu melin yang melihat itu mengernyitkan dahi bingung,tak seperti biasanya fara terlihat dingin yang ia tahu fara terlihat sangat sopan dan ramah.
"Anak gasopan!" gumam bu melin
"Baik anak anak lihat dibuku paket materi 5,lihat ibu yang sedang mencatat dipapan tulis.Jika ibu melihat kalian mengobrol dan bermain handphone kalian akan bernasib sama kaya Fara!"
"Baik bu" ujar seisi kelas dengan kompak
***