Chereads / 12 Stars for The Moon / Chapter 15 - Ice Palace

Chapter 15 - Ice Palace

Pembelajaran di sekolah tetap berjalan lancar walau sesekali mereka harus izin untuk berkumpul bersama. Sekarang mereka tengah berada di aula sekolah, entah pelajaran apa yang akan mereka dapatkan kali ini tapi sepertinya akan seru. Dan para guardian berkumpul menjadi satu di belakang, mereka hanya menatap malas wali kelas mereka. Tidak ada yang tau jelas kenapa mereka dikumpulkan menjadi satu di aula sekolah tapi sepertinya pembelajaran ini khusus yang di isi oleh wali kelas mereka sendiri.

Tugas mereka untuk mencari guardian terdahulu juga harus di undur karena pembelajaran sekolah. Tapi mereka berdua belas sudah tak sabar untuk mencari para guardian terdahulu. Mereka juga tak bisa melakukan apa apa jika memang ini keinginan kepala sekolah bukan.

"Selamat pagi semua" salam pembuka dari wali kelas mereka

"Kalian pasti bingung kenapa kalian harus berkumpul disini. Saya akan menjelaskan secara singkat saja, hari ini kalian akan ditugaskan untuk mencari hewan suci yang akan kalian jadikan teman kalian. Hewan suci ada berbagai macam dan saya berharap kalian mendapatkan hewan suci yang sesuai dengan keinginan kalian.

Tapi yang perlu kalian tau, hewan suci akan memberikan kalian tantangan dan jika kalian bisa melaksanakannya kalian dapat berteman, jika tidak kalian harus mencari hewan suci yang lain. Saya tidak mengharuskan mencari hewan suci yang hebat, tapi carilah hewan suci yang cocok dengan sihir kalian mengerti" jelas wali kelas mereka

"Kalau begitu, silahkan mengambil peta untuk membantu kalian menemukan jalan. Dan waktu kalian sampai sore nanti, sampai jumpa" lanjutnya dan melangkah turun dari podium

Semua para murid zodiak langsung mengambil peta termasuk juga dengan guardian mereka juga langsung berkumpul kembali setelah mengambil peta. Pembelajaran kali ini terlihat seru bahkan ada beberapa murid zodiak yang terlihat senang dan bersemangat akan hal itu.

"Bukankah ini menyenangkan" ucap arsen menatap leon yang juga mengangguk setuju dengan ucapannya

"Menurut kalian apa hewan suci kita akan berbeda dari anak anak zodiak lain" tanya jerome menatap caesar yang hanya menggeleng tidak tau

"Ya pastilah, kita kan berbeda. Tapi apa kalian bahwa kita bisa melakukan kontrak lebih dari satu hewan suci" sahut lucas

Lucas pasti mengetahui sedikit soal takdir mereka karena dia tau soal guardian walau sedikit. Dan dia juga tau soal keberuntungan mereka yang beda dari anak anak zodiak lain. Berteman dengan hewan suci saja sudah cukup sulit apa lagi sampai dua atau tiga hewan suci bukankah itu akan menguras tenaga mereka.

"Benarkah?" raut wajah berbinar mereka membuat lucas tersenyum ternyata mudah membuat senang para guardian ini

"Jadi kita cari bersama atau berpisah" tanya damian

"Tentu saja bersama" jawab andrian dengan manik yang terlihat bersemangat

Mereka mulai memasuki hutan, banyak anak anak zodiak lain yang tengah bertarung dengan hewan suci. Ada juga beberapa dari mereka yang tengah mencari. Tapi kedua belas guardian ini malah melangkah lurus tanpa tau mereka akan kemana. Entah kenapa mereka hanya mengikuti naluri mereka untuk mencari hewan suci.

"Hai.., ini aku sang bulan. Hewan suci kalian akan berbeda dari yang lain, dan kalian harus menyembunyikan hal itu. Seperti perkataan beberapa hari yang lalu, kalian harus merahasiakan soal takdir kalian. Masih ada waktu sampai bulan es muncul dan saya berharap kalian saling menjaga satu sama lain karena kaum iblis mulai bergerak mencari kalian" suara menggema itu hanya bisa para guardian saja yang mendengarnya

Sebuah pesan dari sang bulan untuk mereka membuat mereka terdiam membeku. Jika kaum iblis mulai mencari mereka tandanya mereka dalam bahaya bukan. Angin bertiup dengan kencang membuat mereka terkejut dan mereka baru sadar jika mereka sudah berada jauh dari peta yang di gambar oleh pihak sekolah. Perasaan aneh mulai menyelimuti mereka sampai tanah mulai bergetar. Semuanya panik tapi perkataan untuk tenang dari neron mereka dengarkan. Tak lama sebuah cahaya putih bersinar tepat dibawah mereka sampai tubuh mereka terjatuh masuk ke dalam tanah.

"Akh..!!" teriak mereka

Aroma bunga melati yang menyengat membuat mereka terkejut. Mereka tidak tau dimana mereka sekarang sampai kabut putih disana lenyap dan terlihat jelas lapangan luas dengan berbagai macam bunga yang berbeda warna itu terlihat. Terlihat jalan setapak yang berada di depan mereka namun mereka mengabaikannya dan saling berpandangan.

"Ini dimana?" ucap daniel menatap takut jika ini adalah perangkap musuh

"Tidak ini bukan perangkap" sahut caesar menatap waspada dengan sekitar

Mereka mulai mengikuti jalanan setapak itu sampai mereka menemukan sebuah menara es yang sangat besar dan megah. Mereka semua terkejut dengan itu, sampai seseorang muncul dari menara.

"Wah..kalian datang juga" ucap orang itu dengan senyuman manisnya

Mereka tak mengerti siapa dan dimana ini sekarang tapi melihat menara es dengan seorang wanita dengan rambut berwarna putih salju menyambut mereka lebih membuat mereka bingung. Wanita itu mengeluarkan sayap putihnya dengan indah dan mulai terbang mendekat menuju para guardian.

"Selamat datang di tanah suci anthera, saya Anathasia Del Anthera panggil saja ana. Saya pemilik dan juga pelindung tempat ini, saya menyambut para guardian dengan hormat" ucap wanita itu sedikit membungkuk untuk memberi salam

"Kenapa kau tau siapa kami" kaget jerome menatap waspada pada wanita itu

"Ah..apa kalian belum mendapatkan pesan dari sang bulan" ucap wanita itu merasa bingung jika mereka belum mendapatkan pesan sama sekali

"Kami tak mendapatkan pesan apa pun" sahut ivan mengingat jelas pesan dari sang bulan

"Dasar dia itu memang orang yang pelupa, maafkan saya jika membuat kalian merasa tak nyaman" ucap wanita itu mulai menggambar simbol aneh sampai wajah sang bulan terlihat jelas disana

"Kau lupa memberi tahu mereka kalau mereka akan kesini" ucap ana menatap sengit sang bulan yang terkekeh

Sang bulan langsung keluar dari tempatnya dan membungkuk ramah pada pada guardian. Dia adalah sang penjaga bulan Erdilna Del Morgilno.

"Aku lupa, hai..apa kalian takut dengan dia. Dia itu saudaraku, dan kalian aku kirim kesini untuk melatih kekuatan kalian yang sudah ada dan juga membangkitkan kekuatan kalian jika belum bangkit" ucap sang bulan merangkul ana dengan erat

Para guardian terkejut mereka tak menyangka akan mendapatkan kabar gembira ini. Mereka diperlakukan dengan baik dengan sang bulan maupun kepala sekolah. Walau mereka baru pertama ketemu tapi mereka dapat dengan cepat membuat para guardian nyaman. Tapi ada satu hal yang ingin mereka tanyakan.

"Apakah kami boleh bertanya" ucap ivan

"Apa anda tau dimana guardian terdahulu sekarang"