Dalam waktu setengah jam semua pesanan yang di pesan oleh Aaric pun sudah di antar, ketika Leona ingin pergi untuk kembali ke tempatnya ia di tahan oleh Aaric.
"Tunggu"Ucap Aaric membuat Leona membalikkan badannya lagi.
"Ada apa tuan? Apa anda ingin memesan sesuatu lagi?"Tanya Leona ketika ia membalikkan badannya dan tersenyum ramah.
"Duduklah disitu"Ucap Aaric sambil menunjuk kursi yang berada dihadapannya membuat Leona bingung.
"Eh, ada apa tuan?"Tanya Leona lagi.
"Duduk saja aku ingin berbicara kepada mu"Ucap Aaric dengan sedikit sungkan akhirnya Leona duduk di hadapan Aaric.
"Makan lah"Ucap Aaric lagi membuat Leona kembali bingung.
"Saya adalah pelayan disini tuan saya yang menyediakan makanan disini dan ini adalah pesanan anda tidak mungkin saya memakannya"Balas Leona ramah dan masih sedikit bingung.
"Tak apa makan lah aku hanya sendiri disini dan tidak mungkin aku bisa menghabiskan makanan sebanyak ini sendirian"Ucap Aaric ramah dengan sedikit tersenyum membuat Leona sedikit bingung ia seperti kenal dengan senyuman itu.
"Kenap kau menatap ku seperti itu?"Tanya Aaric membuyarkan lamunan Leona.
"Ahh maafkan aku tuan"Ucap Leona sambil menundukkan makanannya.
"Tak apa aku tau aku tampan"Ucap Aaric membuat suasana lebih terang dari sebelumnya dengan candaanya.
Selama ini Aaric adalah orang yang sangat dingin baru kali ini ia tertawa dengan ikhlas karna biasanya ia hanya akan tertawa karna ada yang ingin mengajak perusahaannya kerja sama dengan sebuah persyaratan yang dengan sengaja ingin menjatuhkan Aaric. Tapi sayangnya Aaric tidak sebodoh itu dan ia akan tertawa meremehkan ketika mendengarkan persyaratan tersebut.
"Makan saja jangan sungkan"Ucap Aaric karna Leona belom memulai acara makannya.
"Ah iya baik tuan"Balas Leona dan ia mulai mengambil makanan yang ada di meja.
"Jangan memanggilku tuan, panggil saja Aaric"Ucap Aaric membuat Leona berhenti makan dan menatapnya, Aaric yang merasa di perhatikan ia pun bertanya.
"Kenapa?"Tanya Aaric menahan senyumnya.
"K-kau? Aaric?"Tanya balik Leona dengan sedikit gagap.
"Iya, ada apa Mrs. Leona Varo?"Jawab Aaric sambil senyum membuat Leona semakin kaget.
"Kau Aaric Genova Baldomero seorang CEO muda di negara kita yang terkenal dingin dan tegas?"Tanya Leona karna jujur dia baru pertama kali melihatnya secara langsung dan jujur aslinya dia lebih tampan dari pada di televisi.
"Dan juga tampan jangan lupakan kata itu"Ucap Aaric membuat Leona terkekeh.
"Jadi benar?"Tanya Leona masih tak percaya.
"Iya kau benar"Jawab Aaric.
"Wahh aku adalah fans berat mu selama ini aku hanya bisa melihatmu di televisi"Ucap Leona girang karna ia bertemu dengan idolnya, mendengar itu Aaric mulai berfikir apakah Leona melupakannya atau anak buahnya salah orang tetapi ia berusaha berfikir positif mungkin Leona lupa dengan dirinya.
"Benarkah?"Tanya Aaric tersenyum ramah.
"Benar, mmm jika boleh apakah kita bisa berfoto berdua?"Jawab Leona terus ia kembali bertanya dengan nada pelan tetapi Aaric masih bisa mendengarkannya.
"Bisa, tetapi kita habiskan dulu makanan ini aku terlalu lapar sekarang"Jawab Aaric membuat Leona merasa malu karna ia terlalu banyak bicara tadi membuat Aaric menunda acara makannya untuk mendengarkan celoteh dari Leona.
"Ah maaf kan aku yang terlalu banyak bicara"Ucap Leona menunduk.
"Tak apa, lanjutkan saja makan mu"Balas Aaric.
Mereka pun makan dengan tenang sesekali berbicara tentang hal kenapa Leona bisa ngefans kepada Aaric dan hal random lainnya. Aaric pikir jika Leona lupa dengannya itu tak apa ia akan berusaha membantu Leona untuk mengingatnya, tetapi jika ia salah orang bagaiaman ia harus mencari Leona lagi.
°°°
Mereka pun selesai memakan makanan yang di pesan Aaric hingga abis, sejujur baru kali ini Aaric menikmati makanan dengan nikmat bahkan ia bisa menghabisi 18 menu yang ada di restorant ini meskipun ia tidak memakanya sendirian karna ada Leona yang menemaninya.
"Bagaimana jadi berfoto dengan ku?"Tanya Aaric begitu ia selesai makan.
"Beneran boleh?"Tanya balik Leona menghentikan aktifitasnta sebentar untuk mengemaskan piring yang berada di meja tersebut bagaimana pun ia tetaplah pelayan disini yang di berikan keberuntungan oleh tuhan hingga bisa makan bersama seorang yang di idolakannya.
"Ya, jika kau tak mau ya sudah aku langsung pergi"Jawab Aaric sambil menyembunyikan senyumannya.
"Ah baiklah sebentar-sebentar"Ucap Leona cepat-cepat ia menyusun sisa piring di atas meja dorong yang ia gunakan tadi ketika mengantarkan pesanan.
Selesai mengemaskan piring Leona cepat-cepat mengambil handphone nya di saku baju untuk berfoto dengan Aaric. Selesai berfoto menggunakan handphone Leona, Aaric meminta berfoto menggunakan handphonenya kali ini tidak seperti Leona yang hanya mengambil sebanyak 3 foto tetapi Aaric mengambilnya lebih dari 5 foto pikir Aaric mungkin itu bisa untuk melepaskan rasa rindunya nanti.
"Terima kasih tuan"Ucap Leona ketika sudah selesai berfoto dan kembali memasukkan handphonenya kedalam saku.
"Sudah ku bilang jangan memanggilku tuan panggil saja Aaric sepertinya kau lebih tua 2 tahun dariku"Balas Aaric membuat Leona kaget bagaimana Aaric bisa tau jika Leona lebih tua 2 tahun darinya, karna selama ini Leona sering mencari tentang-tentang Aaric di internet ia sudah tau jika ia lebih tua 2 tahun darinya.
"Bagaimana tuan bisa tau?"Tanya Leona membuat Aaric tersenyum berarti ia tak salah orang dan berarti Leona hanya lupa siapa Aaric.
"Hm, aku hanya menebak"Jawab Aaric tersenyum ramah, jika kalian diposisi Leona mungkin kalian akan menjerit-jerit bahkan pingsan karna disenyumi oleh Aaric, sebenarnya Leona ingin berteriak karna di senyumi oleh Aaric bagaimana tidak seorang Aaric yang di bilang jarang tersenyum kini tersenyum ramah di depannya.
"Ahh begitu, kalo gitu aku permisi dulu terima kasih sudah datang di restorant kami"Pamit Leona dengan senyuman manis khas miliknya, Aaric yang melihat itu merasa ingin cepat-cepat mengatakan bahwa dia adalah Aaric anak dari majikan tempat ibunya bekerja 22 tahun yang lalu.
"Terima kasih juga sudah melayaniku"Balas Aaric tersenyum selepas itu ia langsung keluar dari ruangan VVIP itu dan kembali menjadi Aaric yang dingin dan tegas.
°°°
Sepanjang perjalanan di mobil Aaric tak henti-henti untuk senyum mengingat tadi ia sempat berfoto dengan Leona bahkan ia mengambil foto dengan banyak seharusnya Leona yang seperti itu karna Aaric merupakan idolanya Leona.
Tiba-tiba ia teringat sesuatu yang membuatnya tak henti-henti merutuki dirinya sendiri yaitu, ia lupa untuk meminta nomor Leona. Dia sempat berfikir untuk meminta langsung dari atasan Leona tetapi itu pasti tidak bisa karna itu adalah privasi karyawan.
Dan akhirnya ia memutuskan untuk datang lagi ketika hari minggu dan meminta seperti tadi lagi supaya Leona yang melayaninya dan satu hal yang harus dia ingat lagi adalah meminta nomor telfon dari Leona.
"Tunggu aku Leona"Ucap Aaric di dalam mobil, hari ini ia membawa mobil sendiri tanpa menggunakan supir karna ia ingin bernostalgia sendirian di dalam mobil setelah bertemu Leona bisa di bilang Aaric adalah seorang bucinnya Leona.