Chereads / Eerste liefde / Chapter 8 - Seven

Chapter 8 - Seven

Aaric sudah selesai mengemaskan baju-bajunya ke dalam tas, sekarang ia hanya perlu mandi setelah itu bisa keluar dari rumah ini. Setelah keluar dari rumah ini Aaric akan tinggal di apartment nya, kenapa Aaric bisa tinggal di apartment padahal semua fasilitasnya sudah di ambil? Jawabannya adalah ia membeli apartment itu menggunakan uang hasil dari ia menulis novel dan kedua orang tuanya juga tidak tau jika Aaric mempunyai apartment yang mereka tau jika Aaric tidak pulang kerumah berarti Aaric lembur dan tidur di kantor karna di ruangannya memang tersedia kamar untuk tidur.

Aaric pergi menuju kamar mandinya untuk membersihkan diri setelah itu akan pergi dari rumah ini. Selesai mandi Aaric tidak berbasa-basi lagi ia segera menarik kopernya keluar kamar dan ketika Aaric lewat di ruang keluarga ada ayah dan ibunya yang sedang mononton itu, melihat itu tentu saja kedua orang tuanya kaget mereka kira-kira Aaric hanya bercanda ternyata Aaric benar-benar akan pergi lantas saja ibunya menangis melihat anak satu-satunya akan pergi dari rumah besar itu demi seorang wanita yang ia cintai.

"Aaric, tidak bisakah kau tinggal disini saja?"Tanya ibunya Aaric yang menahan Aaric untuk tidak pergi.

"Tidak"Jawab Aaric singkat.

"Kenapa?"Tanya ibunya Aaric lagi.

"Karena aku akan menikahi Leona minggu depan"Jawab Aaric.

"Demi anak dari seorang pembantu kau rela hidup sebagai gelandangan yang tidak mempunyai apa-apa? Hah dasar lelaki bodoh"Saut ayahnya Aaric tertawa remeh.

Aaric tidak memperdulikan ucapan ayahnya ia memilih langsung pergi dari situ membuat ibunya semakin menangis.

"Tidak bisakah kau merestuinya saja?"Tanya ibunya Aaric kepada suaminya yang notabenenya adalah sebagai ayahnya Aaric.

"Tidak, kita biarkan saja apakah ia mampu hidup tanpa kita"Jawab ayahnya Aaric.

°°°

Aaric pergi menggunakan taksi menuju apartmentnya, sesampainya di apartmen Aaric langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur tak lama ia berbaring di atas kasur tanpa sadar ia sudah mulai masuk ke alam mimpi mungkin karena ia terlalu lelah. Ke esokkan harinya Aaric terbangun jam 7 pagi, ia akan bersiap-siap ke kantor ayahnya itu untuk mengundurkan diri sebelumnya ia sudah bercerita kepada sekretarisnya jika ia akan mengundurkan diri dan itu membuat para karyawan di kantor merasa sedih meskipun Aaric adalah orang yang dingin dan tegas dan bahkan jarang tersenyum itu ia merupakan orang yang sangat baik kepada para karyawannya di kantor.

Aaric sampai di kantor jam 08.30 karna jarak dari kantor ke apartmen lumayan jauh dan ia pergi ke sini menggunakan taksi. Aaric masuk ke dalam kantor di sambut hangat oleh para karyawannya meskipun mereka tau Aaric tidak akan membalasnya, Aaric memasuki lift menuju ruangannya untuk mengurus berkas pengunduran dirinya sesampainya ia di ruangannya ia menemukan beberapa kotak hadiah yang di berikan oleh karyawannya. Melihat itu Aaric cukup terharu karena meskipun ia selalu bersikap dingin kepada para karyawannya tetapi para karyawannya tetap mendukungnya.

Setelah mengemaskan hadiah dari karyawan yang bekerja di perusahaan ayahnya, Aaric langsung menyelesaikan berkas-berkas yang belom ia tanda tangani baru setelah itu ia akan mengadakan rapat tentang pengundurannya di perusahaan Holic Emperor ini.

°°°

Hari ini adalah hari senin, hari ini jadwalnya Leona untuk bekerja dari jam 5 sore hingga jam 10 malam di restorant tempat ia bekerja. Saat sedang beristirahat Leona dibuat terkejut dengan berita yang ada di televisi tentang Aaric yang mengundurkan diri sebagai seorang CEO di perusahaan ayahnya.

Tentu saja hal itu membuat Leona bingung kenapa Aaric memilih untuk mengundurkan diri sebagai CEO yang di dirikan oleh ayahnya padahal selama ini tidak ada berita yang gimana-gimana selama Aaric memegang perusahaan itu. Ia pikir tidak mungkin jika Aaric depresi hanya karna ia menolak cintanya tapi cepat-cepat ia menepis pikirannya itu, karna tidak mungkin jika seorang Aaric CEO muda yang sangat tampan itu depresi hanya karna ditolak cintanya oleh seorang pelayan seperti Leona. Leona pun memilih untuk kembali bekerja setelah beristirahat sebentar.

"Leona apa kah kau tau jika si Aaric CEO muda yang kemarin itu mengundurkan diri sebagai CEO?"Tanya Alea begitu Leona sampai di meja kasir.

"Ya aku tau, kenapa?"Jawab Leona dan bertanya kembali.

"Tidak, aku hanya merasa aneh saja kenapa dia memutuskan untuk mengundurkan diri dengan alasan yang tidak masuk akal menurutku"Jawab Alea, Leona pikir hanya dia yang merasa aneh ternyata temannya juga merasakannya.

"Mungkin ada sesuatu"Ucap Leona dan langsung kembali membersihkan tempat kerjanya.

"Ya mungkin"Balas Alea.

°°°

"Tuan, anda yakin dengan keputusan anda ini?"Tanya sekretaris yang sekarang sudah menjadi mantan sekretarisnya karna Aaric sudah resmi keluar dari perusahaan ini.

"Ya aku yakin"Jawab Aaric ketika mereka sedang berjalan menuju ruangan Aaric.

"Terima kasih sudah membantu ku selama ini tuan Kang"Ucap Aaric sebelum ia masuk ke ruangannya untuk mengemasi barang-barangnya.

"Seharusnya aku yang berterima kasih kepadamu tuan, karna engkau yang memperkerjakan aku disini"Balas sekretarisnya Aaric yang sering di panggil dengan sebutan tuan Kang tersebut.

Aaric pun tersenyum mendengar ucapan dari sekretarisnya atau yang lebih tepat mantan sekretarisnya sekarang karna Aaric sudah keluar dari perusahaan, Aaric pun masuk ke ruangannya untuk berkemas dan setelah itu ia akan pulang ke apartmentnya.

Hari sudah menunjukkan pukul 7 malam Aaric sudah berada di apartmentnya tidak ada yang ia lakukan di dalam apartmentnya, sebenarnya ia ingin menulis namun ia belum mendapatkan idenya jadi ia menghabiskan waktu dengan tiduran di kasur sambil bermain hp berharap akan mendapatkan pesan dari Leona padahal sudah di pastikan ia tidak akan mendapatkan pesan apa pun dari Leona.

Semenjak hari dimana Leona menolak Aaric, mereka pun tidak ada berkomunikasi sama sekali ya meskipun memang mereka belom ada sama sekali berkomunasi lewat handphone. Aaric yang terlalu canggung untuk mengirimkan pesan duluan dan Leona yang terlalu sibuk bekerja membuat mereka tidak berkomunasi dan sebenarnya Leona tidak perduli dengan itu lagian ia bukan siapa-siapanya Aaric tetapi berbeda dengan Aaric yang memang merupakan seorang bucinnya Leona dari umur 10 tahun hingga sekarang meskipun sudah terpisah selama 22 tahun.

Karna sudah terlalu bingung ingin melakukan apa, akhirnya Aaric memberanikan diri untuk mengirimkan pesan kepada Leona. Sekedar bertanya apa yang sedang Leona lakukan sekarang, menunggu sekitar 5 menit tetapi pesan yang ia kirim tidak dibalas akhirnya Aaric memilih untuk tidur dan ia berharap lagi jika besok pagi Leona sudah membalas pesan yang ia kirimkan tadi.