Chereads / Eerste liefde / Chapter 4 - Three

Chapter 4 - Three

Hari ini adalah hari sabtu Aaric memilih untuk pergi hari ini karna ia sudah tidak sabar untuk mendapatkan nomor telfon dari seorang cinta pertamanya yang entah mencintainya atau tidak bahkan kemarin cinta pertamanya tidak mengingatnya sama sekali apakah ia terlalu berubah drastis padahal ia tak melakukan operasi plastik untuk mempertampankan wajahnya.

Tetapi hari ini adalah hari yang paling sial menurut Aaric karna ketika ia menelfon untuk mereservasi ruangan VVIP sekalian dengan Leonanya, ternyata hari ini Leona izin untuk tidak masuk karna ia harus mendatangi acara keluarganya di kampung halamannya.

Tanpa pikir panjang Aaric pun membatalkan reservasi nya di restorant tempat Leona berkerja ia langsung menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu di mana kampung halaman Leona, menunggu sekitar 10 menitan ia pun mendapatkan alamat dimana kampung halamannya Leona yaitu berada di pinggiran kota bagian selatan. Membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam untuk sampai di sana karna keberadaan rumah Aaric berada tepat di tengah kota.

Aaric pun segera mengemas beberapa baju dan di masukkanya ke dalam tas ranselnya untuk jaga-jaga takutnya ia tak akan pulang hari ini. Setelah itu ia langsung mengambil kunci mobilnya dan langsung bergegas menuju garasi tempat di mana mobilnya berada.

Melihat anaknya buru-buru ingin pergi, ibunya Aaric sempat bertanya kemana Aaric akan pergi tetapi tak di hiraukan oleh Aaric. Sedih itu lah yang di rasakan ibunya Aaric karna semenjak kejadian 22 tahun yang lalu itu Aaric selalu mendiamkan kedua orang tuanya hingga sekarang ia hanya akan menjawab pertanyaan dari kedua orang tuanya itu seperlunya saja setelah itu ia kembali diam. Ibunya sempat menyesal karna dulu tak mengabuli permintaan Aaric untuk membujuk ayahnya supaya tidak memecat ibunya Leona, tetapi waktu itu ibunya terlalu sibuk dan mengabaikan Aaric jadilah Aaric seperti sekarang ini menjadi orang yang sangat dingin.

°°°

Aaric membawa mobilnya dengan santai ia tak terlalu terburu-buru kali ini karna ia tadi mendapatkan informasi dari temannya Leona si Alea jika Leona tidak akan langsung pulang hari ini tetapi ia akan pulang besok. Jika kalian bertanya kenapa bisa Aaric mendapatkan informasi dari Alea teman kerjanya Leona adalah tadi ketika Aaric ingin mereservasi ruangan di restorant tempat Leona bekerja Alea sedang bertugas di bagian mereservasi karena setiap hari karyawan yang berada di tempat Leona bekerja akan berganti-ganti tugas agar semuanya pandai kecuali staf dapur jadi misalnya ada salah satu karyawan yang cuti atau resign dari restorant tersebut dan restorant tersebut belom mencari penganntinya karyawan yang bekerja di bagian lain bisa menggantikannya.

Dan kali ini Aaric tidak lupa untuk meminta nomor telfon Leona, meskipun harus menggunakan sedikit paksaan ketika memintanya kepada Alea akhirnya teman kerja Leona yang satu itu mau memberikannya kepada Aaric.

Setelah menempuh perjalan sekitar kurang lebih tiga jam Aaric sampai di kampung halaman Leona jam 11.45, untuk sekarang ia tak ingin menemui Leona terlebih dahulu ia memilih untuk mencari tempat untuknya mengisi perut karna sekarang ia sudah merasa sangat lapar. Mungkin tuhan sedang memberikan Aaric hadiah yang sangat istimewah hari ini karna ia mendapatkan nomor telfon Leona dan asal kalian tahu ketika Aaric sampai di salah satu tempat makan yang berada di pinggiran jalan Aaric tidak sengaja bertemu dengan Leona bersama salah satu pria.

Aaric yang awalnya tersenyum melihat Leona kini malah memasang wajah dinginnya yang seperti biasa karna ia melihat pria yang ada di sebelah Leona itu merangkul Leona menuju ke dalam tempat makan itu. Aaric segera mengambil topi dan kaca matanya dan langsung keluar dari mobilnya karna ketika ia melihat Leona tadi ia masih berada di dalam mobil.

Aaric memilih tempat duduk yang tidak jauh dari tempat duduknya Leona bersama seorang pria tersebut, untung saja tempat di dekat Leona duduk masih lumayan sepi karna keadaan tempat makan ini sedang ramai karna ini sudah hampir jam makan siang jadi banyak para pekerja untuk mampir makan disini. Untuk sekarang Aaric belom ternotice oleh orang-orang yang berada disitu karna ia menggunakan topi dan kaca mata, tak lama Aaric duduk datang seorang bibi yang bertanya ia ingin memesan apa.

°°°

Menunggu sekitar 15 menitan akhirnya makanan yang dipesan Aaric datang dan tak lupa ia memesan minuman seperti kemarin ketika berada di restorant tempat Leona bekerja karna terlalu asik memandang wajah Leona hingga ia lupa untuk memesan minuman dan berakhir ia memesan minuman ketika sudah mulai makan bersama Leona.

Aaric memakan makanan dengan perasaan campur aduk karna Leona bersama seorang pria itu semakin mesra mereka bahkan bercanda dan tertawa di depan Aaric membuat Aaric merasa panas sekarang akhirnya ia membuka topi dan kaca matanya membuat orang-orang yang berada di situ mengalihkan atensinya kepada dirinya.

Jelas karna Aaric merupakan seorang pengusaha muda di negara ini makan di tempat makan yang berada di level bawah dan tak sedikit pula yang memfotonya termasuk bibi yang membuka tempat makan ini. Melihat orang-orang pada heboh Leona pun mengikuti arah pandang orang-orang yang padah heboh itu, ketika ia mengikuti arah pandang orang-orang itu ia terkejut melihar seorang Aaric yang beberapa hari lalu yang sempat mengajaknya untuk makan bersama kini makan di tempat yang seperti ini bahkan yang membuatnya semakin terkejut adalah Aaric juga memandanginya dengan tatapan yang penuh dengan intimidasi seperti seorang pria yang melihat pacarnya selingkuh.

"Aaric"Ucap Leona pelan membuat orang yang di hadapannya menatapnya bingung.

"Siapa Aaric?"Tanya seorang pria tersebut.

"Itu Aaric pengusaha termuda di negara kita"Jawab Leona tanpa mengalihkan pandangannya dari Aaric, lawan bicaranya itupun langsung mengikuti arah pandang Leona yang sedang menatap Aaric.

Dan yang benar saja ketika pria itu melihaf Aaric, Aaric semakin memasang muka yang sangat menyeramkan seperti seorang predator yang ingin menangkap mangsanya. Pria itupun merasa terkejut dan sedikit takut ia tak berani menatap Aaric lama-lama ia pun mengalihkan pandangannya lagi.

Merasa ia menjadi pusat perhatian Aaric lebih memilih untuk pergi dari tempat makan tersebut tak lupa ia meninggalkan uang untuk membayar makanannya di meja tempat ia makan, setelah itu ia langsung kembali menggunakan kaca mata dan topinya untuk kembali ke mobil.

Ketika ia ingin masuk ke dalam mobilnya tiba-tiba saja Leona memanggilnya, Aaric pun membalikkan badannya dan menatap Leona masih menggunakan wajah yang sama yaitu dingin dan penuh dengan arti ingin mengintimidasi. Melihat itu tentu saja membuat Leona berhenti dari larinya ia terlalu takut melihat Aaric memasang wajah yang seperti itu, melihat Leona yang ketakutan Aaric pun tersadar ia tersenyum sekarang ke Leona. Leona yang melihat itu tentu saja kaget dan tetap saja ia masih terbayang-bayang wajah yang mengerikan dari Aaric