Chereads / Kompromi Cinta Sang Idola / Chapter 32 - Perasaan Rindu

Chapter 32 - Perasaan Rindu

"Santi? Bukankah itu santi? Jadi Seina adalah putri dari santi? Tidak ini tidak mungkin." Adiguna menggelengkan kepalanya seolah ia mengingkari sesuatu. "Bukankan dia dulu bilang jika anak kami sudah meninggal ketika ia melahirkannya? Lalu Seina apakah dia adalah putriku? Ataukan Santi menikah kembali?"

Jantung Adiguna menjadi dag dig dug tak menentu apa yang ia lihat ini sungguh diluar prediksinya. Selama ini ia mencari-cari Santi yang seolah hilang di telan bumi. Namun kini ia mengetahui sebuah fakta jika santi merupakan ibu kandung dari Seina. Seseorang yang baru saja terlahir menjadi penyanyi dalam ajang pencarian bakat yang ia sendiri juga terlibat di dalamnya. Ia sendiri sudah dua kali bertemu dengan Seina dan ia begitu merasa bangga dengan gadis yang memiliki suara emas tersebut.

Kini adiguna berpikir mungkinkah Seina adalah putrinya? Ataukah Santi menikah lagi dan memiliki seorang putri?

Namun Adiguna teringat jika Seina pernah bilang jika ia mengikuti ajang ini untuk mencari ayah kandungnya. Sebenarnya siapa ayah kandung Seina sebenarnya.

Setelah melihat berita ini Adiguna menjadi kalut pikirannya mulai tidak tenang. Ingin sekali ia bertemu dengan Santi dan menanyakan hal ini langsung kepada mantan istrinya itu. Selama lebih dari 20 tahun mereka tak bertemu kini Adiguna merasakan sebuah perasaan rindu dengan perempuan yang bahkan masih tampak cantik itu.

"Lihat apaan sih pa kok bengong?" seseorang mendekat dan seketika Adiguna langsung mematikan televisi.

"Ah nggak apa-apa tadi cuma lihat berita pembunuhan sadis." adiguna berkilah kepada istrinya. Ia tak mau istrinya tau jika ternyata ia masih memikirkan Santi mantan istrinya.

"Oh.. Ngapain sih liat yang begituan. Nonton tv tuh mending acara makan, referensi kuliner aja. Lebih menarik dari pada berita kriminal."

"Hehehe iya." Adiguna hanya tersenyum garing.

"Oh iya pa minggu depan vivi pulang dari Aussie."

"Benarkah? Apakah dia libur?"

"Ya dia akan libur selama dua bulan." tukas Vira dengan semangat.

Vivi merupakan anak pertama Adiguna dengan vira. Gadis tersebut mengenyam pendidikan kuliahnya di australia.

Berbeda dengan papanya Vivi sama sekali tak memiliki bakat menyanyi. Ia justru tertarik dengan bisnis. Meski Adiguna berulang kali mengajak putrinya untuk berduet namun putrinya itu selalu saja menolak. Karena ia sadar ia tak punya kemampuan untuk menyanyi. Meski ia seorang putri dari seorang musisi namun ia sadar jika ia tak memiliki bakat dan memiliki suara yang mumpuni untuk menjadi seorang penyanyi bahkan untuk meneruskan nama besar papanya.

Selama istrinya banyak bicara disampingnya nyatanya Adiguna malah memikirkan orang lain. Pikirannya masih saja seputar tentang apa yang baru saja ia lihat di layar televisi. Ia tak bisa tinggal diam seperti ini saja. Ia butuh suatu kepastian. Ia berharap dirinya bisa menemui Seina lagi dan bertanya tentang ayah kandung sang gadis tersebut.

"Papa.. Papa ngelamunin apa sih dari tadi mama ajak bicara kok kayaknya gak fokus? Masih mikirin kasus pembunuhan di televisi tadi ya?"

"Ah nggak. Papa cuma kepikiran sama gadis yang menang music idol kemarin. Papa pikir papa ingin membuatkannya lagu, papa yakin gadis itu pasti akan tenar."

"Oh gadis yang katanya pacarnya Devan itu?" tapi Devan sendiri kan juga seorang musisi pasti pacarnya sendiri lah yang akan membuatkan lagu untuk gadis itu."

"Tapi papa merasa tertarik untuk bisa bekerja sama dengannya."

"Ya sih suara anak itu memang bagus. Ya papa coba saja." vira belum tau jika Seina adalah anak dari Santi yang dulu merupakan sahabatnya sendiri mungkin saja jika Vira tau,istrinya itu tak akan rela suaminya bekerja sama dengan anak dari Santi.

***

"Huhh ternyata seperti ini ya rasanya jadi artis? Diuber-uber reporter seperti ini?" Seina yang merasa kelelalahan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para pemburu berita yang hari ini hampir mengikuti semua kegiatannya dengan Devan di rumahnya yang hanya rumah sederhana ini.

"Ini baru permulaan. Dan sebentar lagi semuanya akan segera dimulai."

"Segera?" tanya Seina sambil melirik Devan. Ia tak mengerti dengan maksud kata-kata Devan.

"Saat kau kembali ke jakarta nanti. Mungkin akan ada banyak tawaran untukmu dan namamu akan semakin melambung. Disitu pula semuanya akan dimulai dunia hiburan itu keras dan persaingannya sangat ketat. Jadi pastikan mentalmu kuat untuk memasuki dunia itu."

"kenapa aku jadi takut mendengar kata-katamu itu?"

"Itulah kenapa kau harus menjadi istriku."

"Apakah itu adalah suatu jaminan untukku agar bisa berada di zona aman?"

"Mungkin." jawaban ambigu dari Devan justru membuat Seina menjadi ragu sekaligus Tak mengerti.

"Karena itu mulai saat ini kau perlu seorang manager. aku punya usulan yang bagus untukmu. Agar kau menjadikan ilham sebagai managermu."

"Ilham?"

"Ya aku sudah bicara dengannya semalam. Bukankah dia Adalah sahabat dan teman masa kecilmu jadi kau akan lebih merasa nyaman dan aman jika dia bekerja untukmu."

"Tapi Ilham kan tidak punya pengalaman dalam hal ini."

"Itu masalah mudah. Aku akan meminta bobby untuk mengajarinya nanti." Bobby merupakan manager sekalaigus aseisten Devan.

Seina memikirkan ucapan Devan sepertinya usulan Devan ada benarnya juga. Karena ia akan menjadi pacar pura-pura Devan jadi ada baiknya jika Ilham ada di dekatnya. Ia juga perlu seseorang yang ia kenal jika nantinya tinggal di jakarta. Hidup di ibukota adalah hidup yang keras jadi ia perlu seseorang yang bisa melindunginya dan menjaganya.

"Baiklah aku setuju. Usulanmu itu ada benarnya juga. Tapi kapan kita akan pergi ke jakarta. Dan jika aku sampai disana aku harus tinggal dimana? Aku tidak punya tempat tinggal."

"Tempat tinggal itu mudah. Aku akan menyiapkan nya untukmu. Dan untuk keberangkatan sebaiknya lebih cepat lebih baik. Aku sudah tidak tahan tidur di dekat kandang sapi."

"Hahahaha. Jadi bagaimana nikmat bukan rasanya?"

"Jadi kau memang sudah merencanakan hal ini?" Devan tak menyangka jika Seina ternyata punya rencana licik ini kepadanya. Namun jujur saja semua jni merupakan pengalaman yang menarik untuknya. Jujur saja inj merupakan kali pertama ia berada di Kampung seperti ini dan aroma sapi yang menyeruak rupanya menjadi tantangan dan sensasi tersendiri baginya. Dan mungkin Tak akan pernah ia rasakan jika tanpa Seina.

Malam harinya Seina dan Devan diundang menjadi dalah satu bintang tamu pada sebuah acara yang diadakan oleh kepala desa. Kepala desa sangat bangga dengan kemenangan Seina dan kini juga ada Devan yang akan semakin melengkapi acara malam ini. Selain seina dan Devan ada beberapa penyanyi lokal lainnya.

Malam ini semuanya berpesta dengan semaraknya kemeriahan. Seina dan Devan bahkan berduet dan bernyanyi bersama layaknya pasangan kekasih sungguhan. Walaupun mereka hanya berpura-pura namun camistri diantara mereka begitu terasa membuat semua orang juga mengira jika hubungan diantara mereka memanglah serius. Termasuk dengan Santi. Meski ia tak suka dengan profesi devan sebagai seorang musisi. Namun melihat Devan yang sepertinya serius dan bersungguh-sungguh bahkan sampai rela tinggal di kampung hanya demi Seina membuat wanita itu luluh dan menyetujui hubungan keduanya.

Bersambung..!