"Jadi benar kalian berdua memiliki hubungan khusus?" Devan menyenggol Seina agar ia menjawab pertanyaan tersebut.
"Ya. Benar." jawab Seina dengan kaku karena ia memang belum terbiasa di wawancara seperti ini.
"Sejak kapan kalian mulai dekat?"
"Sebenarnya kami sudah mulai dekat waktu Seina di terima menjadi salah satu finalis ajang pencarian bakat yang kemarin. Namun hubungan kami baru resmi kemarin setelah saya meminta ijin langsung kepada ibunda dari Seina. Bukan begitu kan Sayang??" lirik Devan pada Seina.
Di panggil Devan dengan sebutan Sayang membuat Seina sedikit bergidik dan merinding pasalnya baru kali ini ia merasakan hal yang aneh seolah Devan serius dengannya walau jelas semua ini hanyalah sebuah ke pura-pura an saja.
"Oh.. Iya." lagi lagi Seina hanya tersenyum kaku.
"Apa yang membuat kalian menyukai satu sama lainnya?"
"Kalau aku sih jelas karena Seina memiliki suara yang indah dan sangat khas. kami pertama kali bertemu bahkan saat Seina gagal audisi waktu itu. Ya kan sayang?" Seina mengangguk ia juga ingat betul momen itu momen ketika ia diam-diam pergi ke ruang audisi hanya untuk merekam dirinya sendiri dan kepergok oleh Devan.
"Lalu Seina sendiri apa yang membuat kamu suka dengan Devan? Bukankan usia kalian terpaut cukup jauh?" Devan melirik Seina ia takut seina tak bisa menjawabnya dengan baik karena ia belum membahas tentang hal ini.
"Kak Devan orang yang baik. Ia juga adalah orang yang sangat berjasa dalam karirku sebagai pemenang. Dia yang selalu sabar mengajari ku latihan dasar-dasar menyanyi yang baik. Dan aku rasa usia tak menjadi suatu halangan bagi seseorang untuk saling menyayangi." jawab Seina dengan senyuman.
Devan tak menyangka Seina bisa juga berbohong seperti itu. Ia pikir Seina akan kebingungan mencari alasan yang tepat.
"Lalu Seina, apakah pemberitaan tentang Devan akhir-akhir ini tak berpengaruh bagimu? Bukankah Akhir-akhir ini ada banyak berita buruk mengenai Devan?"
"Semua kabar itu hanyalah Hoax saja. Kenyataannya bukan seperti itu. Lagi pula jika masalah narkoba semua orang juga sudah tau bahkan hasil labnya juga menunjukkan jika Devan negatif dengan semua tuduhan itu. Dan untuk masalah Gay. Tak mungkin Devan Gay karena nyatanya kami sekarang bersama. Tak mungkin Devan memiliki hubungan denganku. Dan aku bisa menjamin jika Devan 100% normal." ucap Seina dengan tegas walaupun jauh dalam lubuk hatinya Seina sendiri masih meragukan setatus Devan. Bahkan Seina sendiri masih berpikiran jika Devan adalah seorang gay.
"Apa boleh kami mewawancarai ibunda dari Seina juga?" tanya seorang reporter.
Seina pun masuk kedalam berniat memanggil ibunya untuk turut memberikan klarifikasi dan tanggapannya mengenai hubungannya dengan Devan.
Awalnya Santi menolak. Awalnya ia begitu membenci dengan media. Ia tak suka diliput, tentu saja alasannya sudah jelas yaitu tak ingin berhubungan lagi dengan mantan suaminya yaitu Adiguna. Namun Santi berpikir tak mungkin baginya untuk terus-terusan bersembunyi seperti seorang pecundang. Ia bahkan sudah bertahun-tahun hidup dalam kampung kecil yang di kelilingi hutan jati.
Mungkin memang kini sudah waktunya ia tampil dan menampakkan dirinya. Toh semua ini juga demi putrinya. Sekarang Santi menyadari jika putrinya adalah seorang publik figure yang akan selalu diliput dan kehadirannya tentu saja tak luput dari sorotan karena karena ia merupakan ibu kandung Seina. Kini ia tak perduli lagi jika suatu saat Adiguna akan mencari dan menanyakan perihal Seina. Karena sebelumnya ia sudah bilang kepada Adiguna jiga anak mereka sudah meninggal. Dan ia tak ingin memiliki hubungan lagi dengan pria yang sudah menyakiti hatinya itu.
Setelah memantapkan hatinya Santipun setuju untuk keluar rumah. Ia kini tampil di depan media untuk pertama kalinya. Dulu saat ia menjadi istri seorang Adiguna. Atau yang biasa ia sebut dengan nama Mas Gun. Jaman itu Adiguna belum terkenal. Ia yang baru merintis karirnya gak banyak yang tau tentang kehidupannya. Jadi Santi tak pernah di wawancarai seperti jni sebelumnya. Santi pun merasa sangat canggung dan sangat kaku.
"Bagaimana perasaan anda setelah putri anda menjadi juara pertama musik idol?"
"Emm.. Tentu saja saya bangga. Karena Seina adalah putriku satu-satunya."
"Jadi Apa tanggapan Anda tentang hubungan Seina dengan Devan? Apakah anda merestui hubungan keduanya?" tanya seorang reporter.
"saya merasa Devan adalah pria yang cukup baik dia bahkan meminta izin kepada saya langsung saat hendak memulai hubungan dengan putri saya jadi saya kira devana adalah orang yang cukup bertanggung jawab."
"Jadi, Apakah intinya anda setuju dengan hubungan Devan dan Seina?" Santi pun mengangguk. Seina sendiri bahkan tidak menyangka jika ibunya akan semudah itu memberikan restunya kepada Devan sementara mereka bahkan baru saja saling mengenal.
"Apakah anda tidak takut dengan pemberitaan yang beredar selama ini apakah anda yakin jika Devan merupakan lelaki yang normal dan benar-benar mencintai Seina..?"
"Saya kira Devan adalah lelaki yang normal mana ada seseorang yang mau pergi ke kampung pelosok seperti ini hanya demi seorang perempuan yang ia cintai. Bahkan ia juga rela tidur di dekat kandang sapi hanya demi Seina putriku."
"Apa ?? jadi Apakah benar Devan Tidur di dekat kandang sapi?" semua reporter kini membanjiri Devan dengan kalimat yang sama. Devan menjadi malu ia memerah seketika ia tak menyangka jika ibunda Seina akan membocorkan hal ini.
"Ya, disini merupakan suatu tantangan buat ku, disini aku menemukan banyak hal baru yang menarik dan juga sangat unik selain itu di sini ini masih asri dan juga jauh dari hiruk pikuk kemacetan ibukota. Disini aku juga mendapatkan sebuah pengalaman baru dan juga seru."
"Lalu Kapan kalian akan kembali ke Jakarta? apakah Devan akan menetap di sini."
"Tentu saja tidak Seina baru mulai karirnya sebagai seorang penyanyi, dan kami akan segera kembali ke Jakarta. Saya sendiri akan membuat Seina menjadi seorang penyanyi yang terkenal. Saya yakin dengan kemampuan dan bakatnya Seina dia akan menjadi seorang Diva di Indonesia."
***
"Apa ini jadi benar diantara mereka punya hubungan? Tapi kenapa Seina menetupi semua ini dan malam berjanji padaku untuk memulai suatu hubungan setelah kita bertemu lagi?" Nathan yang melihat tayangan berita tentu saja merasakan marah dan merasa telah dikhianati oleh Seina. Ia tak menyangka jika gadis itu akan tega membohonginya dan lebih memilih Devan yang merupakan mentor sekaligus juri mereka saat masih mengikuti musik idol.
Nathan yang tak tahan melihat kedekatan mereka berdua mematikan televisi karena jujur saja Nathan merasa sangat terluka terlebih ia sudah memendam perasaannya pada Seina sejak lama, sejak mereka ada dalam rumah karantina yang sama.
.
.
Sama halnya dengan Nathan yang tercengang saat melihat berita di televisi kini Adiguna yang menonton berita yang sama juga tercengang. Ia bahkan sampai mengucek-ucek matanya tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Santi? Bukankah itu santi? Jadi Seina adalah putri dari santi? Tidak ini tidak mungkin."
Bersambung..!