Hari ini Devan siap untuk menuju ke asrama musik Idol dimana dirinya harus menyelesaikan tugas terakhirnya sebagai seorang mentor untuk melatih vokal anak didiknya yang besok akan menuju babak grand final. Babak yang paling ditunggu-tunggu untuk mengetahui siapa pemenang atau juara pertama dan Juara kedua ajang menyanyi tersebut.
Ketika Devan baru akan keluar dari rumahnya. Pria berkacamata itu dikejutkan dengan adanya banyak para reporter yang memenuhi halaman rumahnya kilatan lampu kamera yang begitu banyak membuat matanya silau. Devan tidak mengerti Sebenarnya apa yang terjadi jika hanya untuk grand final besok, kenapa yang datang begitu banyak depan sama sekali tidak mengerti dan tidak menyangka jika rumahnya adakan kedatangan banyak reporter seperti ini.
"Pak Devan, Apakah benar Anda punya hubungan dengan model pria bernama David?
"Apakah benar kalian berdua menginap di hotel berdua?"
"Apakah benar jika pak Devan adalah seorang Gay sama seperti David?"
Deretan pertanyaan menyapa Devan yang baru keluar rumah ia sama sekali tak mengerti dengan maksud dari para reporter tersebut. Ia memang mengantarkan David ke hotel namun Apa hubungannya dengan gay. Devan sama sekali tidak mengerti. Ia hanya bisa melongo karena tak menyangka dirinya akan terjerat gosip semacam ini.
"Tolong konfirmasinya Pak Devan! Apakah benar Anda dan David adalah pasangan gay?"
"Gosip apa-apaan ini? kenapa kalian membuat gosip murahan seperti ini?" Devan tampak emosi mendengar jika dirinya dikatai sebagai seorang gay.
Devan yang hendak keluar rumah pun tak jadi keluar. Dia kembali masuk kedalam dan mengunci rapat- rapat pintu rumahnya ia begitu kesal. Bagaimana ada gosip murahan dan tidak masuk akal seperti ini ia tak mengerti kenapa dirinya dianggap sebagai seorang gay sedangkan dirinya hanya menolong David yang sedang mabuk.
Devan yang kembali masuk ke dalam rumahnya kini menyalakan ponselnya yang dari semalam dia nonaktifkan. Begitu ponselnya aktif, Ada begitu banyak notifikasi di dalam handphonenya banyak yang menanyakan perihal gosip yang menerpa dirinya kini Devan juga mau tak mau melihat artikel-artikel di dalam portal online yang menyebut jika dirinya adalah seorang gay beserta foto-foto ia dan juga David yang seolah sedang berpelukan dan berada di dalam hotel.
"Berita apa-apaan ini? bagaimana bisa ada berita seperti ini?" Devan tampak sangat jengkel melihat berita-berita itu. Bukankah kemarin Ia hanya menolong David yang sedang mabuk. Kenapa kini dia dibawa-bawa dan disebut sebagai seorang ga?
Di dalam sebuah artikel lain gini Devan menemukan sebuah fakta jika David adalah seorang gay yang yang sedang naik daun karena model tersebut senang terkenal suka berganti pasangan yang juga sesama Gay. Dan kini Devan paham jika namanya di disebut-sebut sebagai seorang gay karena David adalah seorang gay dan semua orang dia mengira dirinya sama seperti David dan merupakan pasangan Gay dari David.
Kini devan tak mungkin bisa pergi mengisi agendanya karena keadaan dimana para pencari berita itu masih saja menunggu di depan rumahnya. Bukan ia ingin sembunyi dari masalah. Hanya saja dia tentu tak ingin pergi keluar dimana ada puluhan awak media yang siap menyerbunya.
***
"Gila jadi devan gay??"
"Ah kata siapa?"
"Nih lihat beritanya.. Tuh devan juga gak mau membuat klarifikasi tapi malah masuk kembali kedalam rumah." ucap Helena menunjukkan vidio yang sedang trending.
Kini Helena dan juga Arya yang ada di asrama music idol untuk mengisi kegiatan latihan vokal di gemparkam dengan gosip tentang devan, sahabat mereka yang kini gosipnya sudah menyebar di semua media elektronik.
"Masak sih Devan kayak gitu?" ucap Arsya yang tak percaya.
"Tapi nih ada buktinya.." Helena menunjukkan foto yang menyertai berita tersebut dimana Devan memeluk David dengan erat dan ada sebuah foto lagi yang menunjukkan jika mereka berdua sedang ada di kamar hotel. "Apa jangan-jangan si Devan sudah ketularan lekong kayak si Boby?" gumam Helena yang mengingat sosok Boby, asisten Devan yang sifatnya kemayu dan seperti banci.
Pembicaraan antara Arsya dan Helena ternyata di dengar juga oleh Nathan dan juga Seina. Kedua finalis yang penggunaan media elektronik nya di batasi karena masih dalam masa karantina itu sama sekali tak tau menau perihal gosip yang kini beredar dan tengah menyeruak di dunia hiburan dimana kini mendadak Devan menjadi sosok tokoh utama yang menjadi trending topik yang tengah viral.
"Apakah benar berita itu?" gumam Nathan sambil berbisik kepada Seina.
"Entahlah. Aku sendiri juga baru dengar hal seperti ini." Seina mengangkat kedua bahunya keatas. Ia bahkan tak begitu mengerti dengan hal-hal seperti itu karena dia berasal dari kampung.
"Wah kalau benar pak Devan ternyata adalah orang seperti itu aku harus hati-hati."
"Memangnya kenapa than?"
"Ya bisa saja kan pak Devan tertarik kepadaku."
"Tapi apakah mungkin pak Devan adalah orang seperti itu?" seina tampak berpikir ia sepertinya meragukan hal itu.
"Hei tidak ada yang tidak mungkin. Golongan orang-orang seperti itu memang tidak bisa di tebak."
Seina yang tak mengerti hanya bisa mengangguk-angguk saja karna dia memang tak terlalu tertarik dengan hal seperti ini. Memang berita ini begitu mengejutkan dan membuat heboh semua jagat dunia maya. Tapi Semua tak perduli. ia kini mulai berpikir bagaimana ada apa yang harus ia lakukan setelah grand final nanti.
Karirnya mungkin saja baru akan di mulai. Tapi mungkin saja peperangan sesungguhnya baru akan di mulai. Dimana ia akan terjun langsung dalam dunia intertain yang konon katanya sangat keras.
***
" Maaf Pak Devan kami harus segera memeriksa Anda terkait kasus narkoba berhubungan dengan anda kini Polisi datang kerumah Devan dan memeriksa segala sudut rumahnya.
"Apa-apaan ini? narkoba apa Aku tidak pernah menggunakan narkoba." ucap Devan mengelak.
"Kami hanya menjalankan tugas. Anda harus segera melakukan tes urine guna mengetahui keterkaitan anda dengan pesta narkoba." ucap salah seorang anggota polisi.
"Pesta narkoba apa ya? saya tidak mengerti." Devan benar-benar sangat kebingungan dengan kehadiran para polisi itu yang kini juga memberinya pertanyaan-pertanyaan yang tak masuk akal.
"Seberapa hari yang lalu bukankah anda datang ke sebuah klub malam di mana terdapat David dan juga beberapa apa orang lainnya?" tanya polisi, yang di sertai anggukan Devan.
Devan Kembali teringat saat ia membantu David malam itu. Ia tak pernah menyangka akan berujung seperti ini. Kasus gay yang menerpanya belum mereda kini muncul kasus baru lagi dimana ia di tuduh menggunakan narkoba.
"Ya aku memang pergi ke sana tapi aku datang ke sana hanya untuk membawa temanku pulang tidak lebih." jawab Devan.
"Anda bisa menjelaskannya di kantor polisi tapi untuk sementara anda harus melakukan pemeriksaan lebih dahulu."
Bersambung..!