Chereads / Kompromi Cinta Sang Idola / Chapter 18 - Interogasi

Chapter 18 - Interogasi

"Anda bisa menjelaskannya di kantor polisi tapi untuk sementara anda harus melakukan pemeriksaan lebih dahulu."

Devan dibawa beberapa polisi untuk masuk ke dalam mobil polisi guna untuk melakukan penyelidikan Devan sama sekali tidak menyangka hal ini akan terjadi kepadanya terlebih besok adalah grand final ajang pencarian bakat dimana ia ada sebagai Juri di dalamnya kini pasti semua orang akan mengecapnya sebagai orang yang buruk jika berita ini sampai mencuat.

Ternyata kemarin saat ada di klub malam David dan beberapa temannya sedang melakukan pesta narkoba tak hanya meminum minuman keras tapi mereka juga mengonsumsi barang-barang haram tersebut pantas saja jika David tampak sangat benar-benar mabuk, kini gosip yang menerpa Devan bukan hanya masalah gay semata namun juga masalah narkoba juga. Kini dia dalam situasi yang sangat sulit karena nama baiknya kini dipertaruhkan nama baik yang sudah ia bangun bertahun- tahun terpaksa harus hancur hanya karena ingin menolong seorang sahabat.

Saat berada di kantor polisi rupanya semua reporter dan sudah menunggu kedatangan Devan. Devan sendiri sudah menduga hal ini akan terjadi para pencari berita ternyata lebih cepat mengetahui tentang hal ini daripada dirinya yang tiba-tiba langsung disergap dan dibawa oleh Polisi intuk di interogasi.

"Pak Devan Apakah benar Anda terjerat dalam kasus narkoba?"

"Devan Sejak kapan anda mengonsumsi narkoba?"

"Pak Devan, Apakah anda terlibat dalam narkoba karena berhubungan dengan David?"

Semua pertanyaan-pertanyaan itu tak dijawab oleh Devan. Ia memilih fokus berjalan karena digelandang oleh Polisi menuju ke ruang pemeriksaan untuk melakukan tes urine atas kasus narkoba yang menyeret namanya.

Di sebuah ruangan kini Devan diinterogasi oleh polisi polisi memberikan beberapa pertanyaan kepada Devan terkait dengan pesta narkoba dan juga keterkaitannya saat berada di klub malam tersebut.

"Jadi, Benahkah anda di klub malam tersebut karena sebuah undangan dari seseorang?"

"Malam itu saya datang ke sana untuk menemui sahabat lama saya yang meminta bantuan dia adalah David tapi saya tidak tahu- menahu mengenai pesta narkoba itu karena saat saya datang ke sana mereka semua sudah mabuk dan sebagian dari mereka sudah tidak sadarkan diri." Ucap Devan memberikan keterangannya.

"Lalu, Apakah anda sendiri tahu jika sahabat Anda itu juga mengkonsumsi narkoba?"

Lagi-lagi Devan hanya menggeleng. Tidak saat saya ke sana saya tidak melihat narkoba. Saya hanya melihat beberapa botol minuman yang sudah kosong saja." jawab Devan.

"Lalu saat Anda ke sana apa yang anda lakukan? apakah anda juga turut ikut minum bersama mereka?"

"Seperti yang saya bilang tadi saya hanya membantu David yang sedang mabuk untuk pulang karena saya tidak tahu sekarang David tinggal dimana jadi saya mengantarkannya ke sebuah hotel."

"Bukankah katanya David adalah sahabat Anda? kenapa Anda tidak tahu di mana rumahnya?"

"Sebenarnya David adalah sahabat lama saya dan kami sudah 3 tahun tapi tidak pernah saling berkomunikasi dia menelepon saya secara tiba-tiba malam itu dan meminta bantuan kepada saya. Saya yang tidak pernah bertemu dengannya tentu saja menghargai permohonan itu. Tapi saat saya tiba di sana ternyata keadaannya sudah seperti itu."

"Lalu kenapa Anda memutuskan untuk membawanya ke hotel? Bukannya membawa ke rumah anda??" rupanya polisi juga curiga jika Devan terlibat dalam suatu hubungan sesama jenis dengan David mengingat David adalah pelaku sesama jenis.

"Karena sebenarnya saya tidak suka mengurusi orang yang sedang mabuk karena itu saya mengantarkan David ke sebuah hotel, lagi pula hubungan saya dengannya adalah sebatas teman lama jadi apa yang dia lakukan beberapa tahun terakhir ini saya tidak mengetahuinya. Karena itu saya tidak membawanya ke rumah saya." ucap Devan memberi keterangan kepada polisi di mana polisi mulai mencatat semua yang Devan ucapkan.

"Baiklah kalau begitu, Sekarang anda bisa ikut saya ke sebuah ruangan untuk mengecek urine anda. Apakah memang benar anda tidak mengonsumsi narkoba atau sebaliknya." polisi tersebut langsung menggiring Devan ke sebuah kamar mandi di mana ia telah memberikan sebuah wadah kecil untuk menampung urine Devan yang akan digunakan untuk mengecek apakah urine tersebut positif narkoba atau tidak.

Devan tentu saja melangkah dengan santai karena ia yakin ia tidak pernah menggunakan barang haram tersebut.

Meskipun begitu mungkin spekulasi di masyarakat sudah menilainya berbeda kini namanya di mata masyarakat dan di dunia entertainment sudah tercoreng akibat pemberitaan ini dan semua ini gara-gara David niatnya yang ingin membantu sahabat lamanya itu ternyata menjerumuskannya dalam sebuah skandal seperti ini. Nama baiknya yang telah ia bangun bertahun-tahun kini hancur seketika hanya dengan sebuah gosip murahan seperti ini.

Di sisi lain pemberitaan tentang Devan sudah menjadi trending topic di dunia maya selain karena keterkaitanya dengan David yang merupakan seorang gay kini gosip juga menyebar karena Devan yang tertangkap oleh polisi karena diduga terkait dalam kasus penyalahgunaan narkoba.

***

Sejak Alea di diskualifikasi dari ajang music idol Nathan semakin getol mendekati Seina. Terlebih kini ada pemberitaan tentang Devan yang ternyata adalah seorang gay. Ini semakin membuat nathan di atas angin untuk bisa mendapatkan Seina. Ia merasa kini tak ada saingan lagi di depan matanya.

Meskipun Seina sendiri pernah menolak perasaannya dengan alasan ingin fokus pada Karir dan juga ingin menemukan ayah kandungnya terlebih dulu dari pada berpacaran.

Sejak pertama kali bertemu dengan Seina sejujurnya Nathan sudah tertarik dengan gadis lugu itu. Terlebih bakat yang dimilikinya juga menjadi nilai tambah tersendiri di mata nathan.

Kini nathan sering memberikan perhatian- perhatian kecil untuk seina. Seperti saat ini Nathan membuatkan seina nasi goreng untuk makan malam.

"Seina aku membuatkan kamu sesuatu."

"Hmm.. Ini baunya harum banget Nathan kamu masak apa?"

"Taraa.. Aku membuatkan kamu nasi goreng." Nathan menunjukkan sepiring nasi goreng yang berisi penuh makanan yang tentu saja tak akan bisa dihabiskan oleh Seina sendiri dalam satu porsi.

"Tapi ini terlalu banyak untukku Nathan Kenapa tidak kita bagi dua saja."

"Boleh kalau gitu aku ambil sendok lagi ya lebih baik kita makan dalam satu piring aja biar nggak kebanyakan cucian."

Seina hanya melirik Nathan sekilas ia merasa sedikit aneh namun ia menyetujui usul Nathan tersebut tidak ada salahnya sepiring berdua.

Keduanya pun pada akhirnya makan dalam satu piring meski senang merasa agak canggung, namun ia bisa melihat karena Nathan bisa tersenyum bahagia ketika makan satu piring dengannya berada sedekat ini dengan Nathan tentu saja membuat jantung Seina berdebar-debar saat bersama pemuda asal Aceh itu terlebih ia memiliki paras yang sangat tampan dan rupawan.

"Seina setelah grand final nanti apa yang akan kamu lakukan? apakah kau punya rencana lain?"

Bersambung...!