"Kita harus cepat pergi,dan Keluar dari tempat terkutuk ini!" ucap irwan dengan nada tergesa gesa.
Selangkah demi langkah aku terjangi lelah, lapar,dan haus menjadi satu.
Kami langsung bergegas berjalan ke arah timur untuk mengambil buku terkutuk itu. Namun semakin kita dekat dengan buku terkutuk itu, semakin banyak bahaya yang menerjang.
Kami sedang berlayar, melewati danau Tampa dasar, entah makhluk apa yang menanti Kita di dalam danau. Kami menyebrangi dengan perahu kayu yang kami rakit. Dengan batang pohon,daun,dan akar akar tumbuhan untuk merakit kerangka perahu agar menjadi kokoh.
Mendayung dengan cepat, menuju ke tepi danau namun di tengah danau kami di hadang oleh makhluk seperti naga dengan kepala yang banyak, perahu kami menjadi oleng. Kami pun terjatuh ke danau. Seketika air danau itu berubah menjadi darah.
Kami panik, dan langsung berenang menepi namun kaki kami perlahan di tarik oleh sesuatu yang sangat keras hingga, kami pun meronta-ronta, jeritan demi jeritan menyaut paut. "Ahhhhhhrrrrrgggggg...hhhhhhrrrrrg...ggggggggAhhhhhhr.....rrrrgggggggggg....Ahhhhhhrrrrrgggggggggg"
Hingga tri tiba-tiba di lempar ke langit, dan tubuh tri di cabik oleh sosok naga itu. Kami yang melihat itu langsung teriak histeris... "Aaaaaaaaaaaaaaakhhhhhhhhh. AaaaaaaaaaaaaaakhhhhhhhhhAaaaaaaaaaaaaaakhhhhhhhhhAaaaaaaaaaaaaaakhhhhhhhhh. Aaaaaaaaaaaaaaakhhhhhhhhh"
eman pun berteriak
"Kita harus bersama."
Aku, fajar, dan irwan berenang menuju ke eman. Dengan susah payah kami langsung berpegangan tangan,dan menguatkan keberanian, serangan demi serangan sosok naga itu menyerang namun tak mengenai kami.hingga gelombang air menerpa kami, dan mendaratkan kami ke tepi danau.
Perlahan menjauh dari tepi danau, hanya tersisa aku,eman,fajar,dan irwan. Kami beristirahat di sebuah pohon rindang,memulihkan tenaga kami yang terbuang
tubuh kami penuh dengan luka,tetapi tidak melunturkan semangat kami yang ingin keluar dari dunia iblis ini.
Kami yang sedang bersiap untuk melanjutkan perjalanan, datanglah sekelompok anjing dengan wujud Matanya banyak, kakinya 6,berwarna hitam pekat.anjing itu sangat besar,kita di kepung oleh sekelompok anjing tersebut . Aku menjadi lemas tak berdaya. eman yang melihat aku putus asa,mulai menyemangati ku.eman memegang aku dengan kencang,dan berkata
"kamu harus kuat, Kita harus menerjang serangan nya. Bersama sama Kita kalahkan anjing terkutuk ini."
Aku pun mengumpulkan keberanian untuk melawan nya.hingga kita bertahan meski tubuh ini terkoyak lagi.
"aaaaaahhhhhhggggrrrrrrrggggggg"
Perlahan namun pasti, kami melewati sekelompok anjing itu. Cakaran,dan gigitan yang menembus kulit, Membuat kami sangat menderita.
Geraman anjing terkutuk. "aaaawkkkkgggggrrrrr graakkk graaakkkg graaawwkkkkkkkkkk graaaakkrrgggg grawkkkkkgggrrrrgg." Kami hanya bisa menjerit menahan sakit yang sangat luar biasa. "Ahhhkkkk ahhhhhkkkkkkkk aaaaaahhhhhkkkk"
Satu tangan pun terlepas dari genggaman aku, dan eman, yaitu fajar. Fajar tidak kuat menahan sakit nya cabikan yang menerjang di sekujur tubuh
"Ahhhhhhhhhhrrrrggggggg.. Aaaarrrggggrrrrr" Hanya jeritan lah yang keluar dari mulut fajar, ketika sekelompok anjing itu menggerogoti fajar, kami pun memanjat pohon untuk berlindungan.
Seakan anjing itu membiarkan aku,Irwan,dan eman menyaksikan kematian dari fajar.
Dengan kepala yang di cabik hingga hancur lebur, kaki, dan tangan yang di cabik hingga tulang nya remuk, isi perut yang keluar hingga tubuh fajar yang tak bisa di kenalkan lagi.
Aku, eman dan irwan hanya bisa merinding melihat nya.Tangisan ku meledak.
"Aaahhhhhrrhhh.. Ahhhhrrrkkhrrhhhh... " Eman, dan irwan pun menenangkan ku..
Perlahan sekelompok anjing itu pun pergi meninggalkan aku,eman,dan irwan.