Chereads / BUKU MISTIS TERKUTUK / Chapter 6 - PERJALANAN

Chapter 6 - PERJALANAN

Tersadar aku Dari pingsan,Mata aku menjelajah sekitar.

"Asing.Tempat apa ini"

aku terheran Kenapa aku bisa berada di sini. Akupun beranjak ke Eman, Dan perlahan menyadarkannya Dari pingsan. Eman terlihat bingung,menjelajahi matanya untuk menganalisa tempat yang baru ia pijaki. Eman tersenyum kecut.

"Tempat yang tidak layak untuk manusia, ini seperti sarang iblis" tutur eman dengan nada mengejek.

Aku yang melihat sekitar di buat kaget.tempat yang sangat mengerikan,bau anyir yang sangat menyengat. Aku,dan eman bergegas membangunkan yunita, tri, dan fajar agar bisa mencari Tempat berlindung. Namun ketika kami ingin beranjak pergi,Tri pun menangis dengan kencang hingga kami bergegas untuk menenangkan tri.

"Shuuut"

aku merangkul tri,dengan erat.

"kita juga merasakan kesedihan yang sama, lo harus kuat tri, ikhlaskan nabila, Agar dia tenang di akhirat.."

Fajar pun mengusap air mata tri, Dan berbisik. "jangan nangis lagi, kita bisa melewati semuah ini, kami bersama-sama saling melindungi satu sama lain."

Tri meredam tangisnya,menandakan jika tri sudah lebih tenang. Hingga Eman memberi pendapatnya.

"kita berada di sarang iblis sialan itu. Mereka memisahkan kita dengan irwan. "kayaknya irwan adalah titik terang untuk kita"

Kami bingung dengan penjelasan Dari Eman. Yunita menengahi pemikiran masing masing "dari pada makin bingung mending kita nyari Tempat yang aman Dulu.di sini gak aman banget!"

kami pun mengangguk,dan segera berjalan mencari tempat persembunyian,untuk beristirahat.

Sekitar 4km kami berjalan,dan di sebelah pohon tua terdapat goa yang pas untuk kami bersembunyi. kami mengklamufase Tempat persembunyian kami dengan ranting, dahan pohon, Dan daun. Setelah selesai kami pun beristirahat.dengan perut yang kelaparan,keadaan kami sangat lemas. Tidak ada yang bisa di makan,dataran yang tandus,dengan tulang belulang ,dan bangkai di setiap mata memandang.

air pun berwarna tidak jernih,dan berbau busuk.sungguh tempat yang sangat menyeramkan.

(Posisi Irwan Di sisi lain sarang iblis)

"ahhhhhhggggggrrrr" teriakan irwan,saat iblis itu menarik tangan irwan, hingga kuku iblis itu menembus kulitnya. iblis itu menyeret Irwan hingga sampai di tepi jurang yang di bawah jurang itu terdapat sungai lahar yang bergejolak. iblis itu tertawa jahat "HAHAHAHA!!!" kemudian di hempaskan tubuh irwan di sebuah jurang yang terdapat sungai lahar yang membara. "Ahhhhhhggggggrgrraaaaaahhhhhhhh!!!!" hanya suara itu yang bisa mengepresikan kondisi irwan saat ini.. "byuuurrrr" (di telan lahar yang bergejolak)

"Panassss, remukkkk! aahhhhhhggggrrrrrhhhhh!"

Terbaring lemah di tanah tandus. Irwan pun tersadar Dari pingsan, Mencoba menahan rasa sakit yang mengerogoti tubuh nya. Namun sosok putih datang menghampiri,dan menyelimuti irwan. Seketika rasa sakit yang mengerogoti tubuh Irwan seketika menghilang.

"kamu siapa?. di mana aku?apa yang terjadi?" Irwan bertanya kepada sosok putih yang telah menghilangkan rasa sakitnya. Sosok putih itu berkata dengan suara yang familiar. "irwan lo harus kuat, jangan menyerah selamatkan tri, eman, yunita, nisa, dan fajar. Kematian mereka semakin dekat.

Aku hanya bisa memberi tahumu langkah menuju buku terkutuk." irwan yang sedari tadi menebak-nebak pemilik suara itu. Kini akhirnya Irwan mengetahuinya .

"nabila." Nabila tersenyum dengan tulus kepada irwan.

"Irwan Kau harus memakan makanan para iblis yaitu daging manusia, Itu akan membuat mu menjadi seperti dia. setelah itu kamu harus ke puncak gunung, Namun di perjalan akan sangat berbahaya karena ada sosok haus darah, sekali kau menjadi buruannya kau tak bisa lepas dari para jin haus darah.katakanlah dengan lantang. SAYA SEJENIS OLEH MU

Kata Itu akan melindungimu.karena jin itu berfikir kamu adalah sebangsanya. Setelah kau sampai puncak kau buka gerbang nya, Dan kau akan bertemu teman mu. Jika sudah bertemu mereka, lewatlah jalan di Arah timur, itu akan menuntunmu ke buku itu."

Irwan mengerti,dan memulai perjalanannya,dengan tekad yang kuat. Mengucapkan salam perpisahan untuk nabila.

"Makasih nabila,lo malaikat penolong kami"